Anda di halaman 1dari 11

GERAK MELINGKAR

Pernah kalian memperhatikan bola, ban sepeda saat bergerak?? Kalau pernah itu salah
satu dari contoh dari gerak melingkar.Apa itu Gerak melingkar?
Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa
lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia
membutuhkan adanya gaya yang selalu membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran.
Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan
sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang
besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar
menempuh lintasan berbentuk lingkaran.

Gerak Melingkar Terbagi 2:

1. Gerak Melingkar Beraturan (GMB)


GMB adalah gerak melingkar dengan kecepatan sudut (ω) tetap. Pada GMB
ini adanya gerak sentripetal, dimana arahnya selalu menuju pusat lingkaran.
Contohnya: perputaran jarum jam,
Bola menggelinding, dll
2. Gerak Melingkar Berubah Beratutan (GMBB) adalah gerak suatu benda dengan
bentuk lintasan melingkar dan besar percepatan sudut/anguler (α) konstan. Jika perecepatan
anguler benda searah dengan perubahan kecepatan anguler maka perputaran benda semakin
cepat, dan dikatakan GMBB dipercepat.
Sebaliknya jika percepatan anguler berlawanan arah dengan perubahan kecepatan
anguler benda akan semakin lambat, dan dikatakan GMBB diperlambat.

Anesa Sastra Page 1


Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial (yang dalam hal ini sama dengan percepatan
linier) yang menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan arah kecepatan tangensial ).

a. Periode dan frekuensi

Misalnya kalian bersama teman-teman kalian berlari mengelilingi lapangan sepak


bola. Kemudian bapak gurunya menghitung waktu satu putaran. Waktu yang dihitung dalam
satu kali putaran inilah yang dinamakan periode. Mungkin bapak gurunya menggunakan
aturan lain yaitu memberi batasan waktu 45 menit dan menghitung dapat berputar berapa
kali. Banyaknya putaran tiap satu satuan waktu ini dinamakan frekuensi. Dari penjelasan di
atas dapat dirumuskan besaran periode dan frekuensi gerak melingkar sebagai berikut.

t 1
T= n t= f
n
f= t

dengan : T = periode (s)


f = frekuensi (Hz)
N = banyaknya putaran
t = waktu putaran (s)

CONTOH 5.1

Pada saat roda sepeda diputar, katup ban tersebut dapat berputar 60 kali dalam 15 s. Tentukan
periode dan frekuensi gerak katup tersebut. Berapakah banyak putarannya setelah 20 s.

Penyelesaian

N = 60
t = 15 s
Periode gerak katup sebesar :
t 15 1
T= = = s
n 60 4

Anesa Sastra Page 2


Frekuensi gerak katup memenuhi :
1
1
f = = 1 = 4 Hz
T
4

Banyaknya putaran setelah t = 20 s sebesar :


20
t
N = = 1 = 80 putaran
T
4

b. Kecepatan sudut
v s

Gambar 5.2
Partikel bergerak melingkar

Masih ingat besaran kecepatan pada gerak lurus? Secara lengkap besaran itu adalah
kecepatan linier. Sesuai dengan gerak lurus itu pada gerak melingkar dikenal besaran yang
dinamakan kecepatan sudut. Kecepatan sudut didefinisikan sebagai perubahan posisi sudut
benda yang bergerak melingkar tiap satu satuan waktu. Kecepatan sudut disebut juga dengan
kecepatan anguler dan disimbolkan ω. Dari definisi di atas dapat diperoleh perumusan
berikut.

∆θ
ω = ∆t

dengan : ω = kecepatan sudut (rad/s)

Anesa Sastra Page 3


Δθ = perubahan sudut (rad)
Δt = selang waktu (s)

Kecepatan sudut sering disebut juga frekuensi sudut. Nama ini diambil karena ω
memiliki kaitan dengan f. Kaitan itu dapat ditentukan dengan melihat gerak satu lingkaran
penuh. Perubahan posisi sudut pada gerak satu lingkaran penuh adalah Δθ = 2π dan waktunya
satu periode T sehingga kecepatan sudutnya memenuhi persamaan berikut.


ω= t

ω = 2 πf

CONTOH 5.2

Sebuah benda yang bergerak pada lintasan melingkar memiliki jari-jari 0,5 m. Partikel itu
mampu menempuh sudut 60π rad dalam 15 sekon. Tentukan:
a. kecepatan sudut benda,
b. waktu yang dibutuhkan benda untuk berputar satu kali,
c. frekuensi gerak benda!

Penyelesaian

Δθ = 60 π rad
Δt = 15 s
a. Kecepatan sudutnya memenuhi:

∆θ 60 π
ω = ∆ t = 15 = 4 π rad/s

b. Waktu satu kali putaran adalah periode yaitu memenuhi:



ω=
t
2π 2π 1
T= = = s
ω 4π 2

Anesa Sastra Page 4


c. frekuensinya sebesar :
1
f = = 2 Hz
t

c. Percepatan sudut

Kecepatan sudut suatu benda yang bergerak melingkar tidak selalu tetap. Misalnya
gerak gerinda yang berputar kemudian mesinnya dimatikan maka geraknya itu akan
mengalami penurunan kecepatan sudutnya hingga berhenti. Perubahan kecepatan sudut tiap
satu satuan waktu inilah yang dinamakan percepatan sudut. Dari definisi ini dapat diturunkan
rumus percepatan sudut seperti berikut.


α= t

dengan : α = percepatan sudut (rad/s2)


Δω = perubahan kecepatan sudut (rad/s)
Δt = selang waktu (s)

Sesuai dengan kecepatannya, percepatan sudut juga dapat disebut sebagai percepatan
anguler.

2. Hubungan Besaran Sudut dan Besaran Linier

Pada bagian awal bab ini kalian telah belajar tentang besaran-besaran sudut dan pada
bab-bab sebelumnya kalian juga telah belajar besaran-besaran pada gerak lurus atau disebut
besaran linier. Adakah hubungan antara besaran sudut dan besaran linier yang bersesuaian?
Contohnya kecepatan (linier) dengan kecepatan sudut. Karena kalian telah mempelajarinya,
tentu kalian dapat menjawabnya. Kedua besaran tersebut ternyata memiliki hubungan secara
matematis. Hubungan-hubungan itu dapat kalian cermati pada penjelasan berikut.

Anesa Sastra Page 5


Gambar 5.3

Perhatikan sebuah partikel yang bergerak pada lintasan melingkar dengan jari-jari R
seperti pada Gambar 5.3. Partikel bergerak dari titik A hingga titik B menempuh jarak S dan
perubahan posisi sudutnya θ. Secara matematis kedua besaran itu memenuhi hubungan S = θ
R. Dari hubungan ini dapat ditentukan hubungan kecepatan linier dan kecepatan sudut
sebagai berikut.

∆s ∆θ
v = ∆t = ∆t . R = ω R

Dan hubungan percepatan linier (percepatan tangensial) dan percepatan sudut sebagai
berikut.

∆v ∆ω
aθ = ∆ t = ∆ t .R = α R

Dari penjelasan di atas maka pada setiap benda yang bergerak melingkar akan
memiliki besaran linier dan besaran sudut dengan hubungan memenuhi persamaan berikut.

S=θR
v=ωR
aθ = α R

Dengan S = jarak tempuh benda (m), θ = perubahan sudut (rad) v = kecepatan linier
(m/s), ω = kecepatan sudut (rad/s), aθ = percepatan tangensial (m/s2), α = percepatan sudut
(rad/s2) dan R = jari-jari lintasannya (m). Cermati contoh berikut untuk lebih memahaminya.

Anesa Sastra Page 6


CONTOH 5.4

Sebuah balok kecil berada di tepi meja putar yang berjari-jari 0,4 m. Mula-mula meja
berputar dengan kecepatan sudut 20 rad/s. Karena mengalami percepatan
maka kecepatan sudutnya dapat berubah dan menjadi 50 rad/s setelah bergerak 15 s.
Tentukan:
a. kecepatan linier awal balok kecil,
b. percepatan sudut balok kecil,
c. percepatan tangensial balok kecil!

Penyelesaian

R = 0,4 m, ω0 = 20 rad/s, ω = 50 rad/s dan t = 15 s


a. Kecepatan linier awal balok memenuhi:
v0 = ω0 R
= 20 . 0,4 = 8 m/s
b. Percepatan sudut balok sebesar:
ω−ω ₀ 50−20
α= = = 2 rad/s2
∆t 15
c. Percepatan tangensial memenuhi:
aθ = α R
= 2 . 0,4 = 0,8 m/s 2

Gerak Melingkar Beraturan


Menurut hukum Newton kedua ( ∑F=ma ), sebuah benda mengalami percepatan harus
memiliki gaya total yang bekerja padanya. Benda yang bergerak membentuk lingkaran,
seperti sebuah bola di ujung tali, denga n demikian harus mempunyai gaya yang diberikan
padanya untuk mempertahankan geraknya dalam lingkaran itu. Dengan demikian, diperlukan
gaya total untuk memberinya percepatan sentripetal.
2
v
∑F=ma r = m ............................pada gerak melingkar
r
Dari sifat-sifat gerak GMB

Anesa Sastra Page 7


dapat dibuatkan grafik seperti
berikut.
ω

Masih ingatkah kalian dengan gerak lurus beraturan (GLB)? Syarat-syarat gerak GLB
inilah yang dapat kalian gunakan sebagai acuan memahami gerak melingkar beraturan
(GMB). Sifat pertama dari gerak GMB adalah bentuk lintasannya yang melingkar. Kedua
dapat dilihat kecepatannya. Disebut beraturan karena kecepatan sudutnya yang teratur atau
tetap. Berarti percepatan sudutnya nol (α = 0). Dari penjelasan di atas dapat dituliskan sifat-
sifat gerak melingkar beraturan sebagai berikut.

GMB : α = 0
ω = tetap

Dari nilai ω yang tetap dapat diturunkan posisi sudut tiap saat dengan menggunakan definisi
kecepatan sudut seperti berikut.

∆θ
ω =∆t
θ−θ 0
ω=
t−0
θ = θ0 + ω t

dengan : θ = posisi sudut (rad)

Anesa Sastra Page 8


θ0 = posisi sudut awal (rad)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu (s)

Benda yang bergerak GMB juga memiliki kecepatan linier. Bagaimana sifat kecepatan linier
v itu? Untuk memahami sifat v ini kalian dapat perhatikan Gambar 5.5. Pada gambar itu
ditunjukkan adanya benda yang bergerak melingkar dengan beberapa posisinya. Pada setiap
posisi arah kecepatan selalu berubah. Sedangkan besarnya tetap karena ω tetap. Ingat v = ω
R. Berarti kecepatan benda yang bergerak melingkar selalu berubah dan untuk gerak GMB
besar kecepatannya (lajunya) tetap.

APLIKASI GERAK MELINGKAR

Mobilyang melewati Tikungan

Percepatan sentripetal terjadi keteika sebuah mobil melewati tikungan. Jalan memberikan
gaya kedalam ( gesekan terhadap ban) pada sebuah mobil untuk membuatnya bergerak
membentuk lingkaran dan mobil memberikan gaya ke dalam pada penumpang.

Anesa Sastra Page 9


Contoh soal :
Sebuah mobil 1000 kg melewati tikungan pada jalan yang rata dengan radius 50 m dengan
laju 50 km/ jam (14 m/ s). Apakah mobil akan bisa melewati tikungan itu, atau apakah akan

tergelincir, jika : (a) jalan tersebut kering dan koefisien gesekan statis adalah μs = 0,60

(b) jalan ber-es dan μs = 0,25 ?


Penyelesaian :
FN= mg = (1000 kg )(9,8 m/s2) = 9800 N
2
v (14 m/ s)2
∑F=ma r = m = 1000 kg = 3900 N
r 50 m
Untuk a) μs = 0,60

Fmaks = μs FN = (0,60) (9800)=5900 N

b) μs = 0,25

Fmaks = μs FN = (0,25)(9800)= 2500 N


Mobil akan tergelincir karena jalan tidak bisa memberikan gaya yang cukup (dibutuhkan
3900 N) untuk mempertahankan gerak melengkungkannya dengan radius 50 m.

RANGKUMAN
1. Waktu yang dihitung dalam satu kali putaran inilah yang dinamakan periode.
2. Banyaknya putaran tiap satu satuan waktu ini dinamakan frekuensi.
3. Kecepatan sudut didefinisikan sebagai perubahan posisi sudut benda yang bergerak
melingkar tiap satu satuan waktu.
4. hubungan kecepatan linier dan kecepatan sudut sebagai berikut:

∆ s ∆θ
v= = .R=ωR
∆t ∆t

5. sifat-sifat gerak melingkar beraturan sebagai berikut.

GMB : α = 0 ω = tetap
6. hubungan roda-roda ada dua jenis dan memenuhi hubungan berikut.
Roda sepusat : ω sama
Roda bersinggungan : v sama

Anesa Sastra Page 10


7. Arah gaya sentripetal selalu menuju pusat dan selalu tegak lurus dengan kecepatan
benda. Sedangkan besarnya gaya sentripetal dipengaruhi oleh massa, kecepatan dan jari-
jari lintasannya.
8. Gaya sentripetal Fs yang bekerja pada gerak benda yang melingkar akan menimbulkan
percepatan yang diberi nama percepatan sentripetal.

DAFTAR PUSTAKA

Aip Saripudin,dkk.2009. Fisika kelas X SMA/MA. Jakarta: Visindo media persada


Foster, Bob.2006. Fisika Terpadu SMA/MA kelas X semester 1. Jakarta: Erlangga
Freedman, dan Young.1999. Fisika Universitas Edisi X. Jakarta: Erlangga
Handayani Sri, & Ari damari.2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Erlangga
Syarifuddin Arif, dan Adit Suganda.2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta:
Yudhistira
Surya yohanes.2010. Semua untuk Fisika Gasing. Jakarta: Surya Instutut
Sutrisno. 1983. Seri Fisika Dasar. Bandung: ITB
Blog. 2012. Fisika Gasing. http://Blog.Fisika.Gasing/html diakses: sabtu, 2 Juni 2012.

Anesa Sastra Page 11

Anda mungkin juga menyukai