Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GERAK MELINGKAR DAN ROTASI

DOSEN PENGAMPU: RIZKA HASMI NST,M.pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

VIVY AULIA SAMOSIR (2201011212)

JENIS PALENT PEBRIANTY (2201011188)

RUT KEZIA HUTABALIAN (2201011204)

HARNITA SUSNANG (2201011182)

DINA TAMBUNAN (2201011179)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2022
1.1 LATAR BELAKANG

Gerak melingkar merupakan contoh sederhana lain dari suatu tempat di mana


peletakan suatu kerangka acuan padanya akan menyebabkan kerangka acuan
menjadi non-inersia, walapun gerak melingkar yang dimaksud memiliki kecepatan
putar tetap (gerak melingkar beraturan). Ada banyak contoh tentang gerak
melingkar, misalnya gerak rotasi. Kecepatan putaran tetap adalah kecepatan linier
yang diubah selalu arahnya setiap saat (dipercepat) dengan teratur, jadi pada
dasarnya adalah suatu gerak berubah beraturan. Dalam gerak melingkar baik yang
vertikal, horisontal maupun di antaranya, terdapat perbedaan pengamatan antara
pengamat yang diam di atas tanah P2 dengan pengamat yang bergerak bersama
obyek O yang diamati P1. Pengamat  P2 dengan jelas melihat adanya gaya tarik
menuju pusat yang selalu merubah arah gerak obyek sehingga bergerak melingkar
(tanpa adanya gaya ini obyek akan terlempar keluar, hukum inersia Newton), akan
tetapi P1 tidak menyadari hal ini. P1 tidak mengerti mengapa ia tidak jatuh
(meluncur) padahal ia membuat sudut A dengan arah vertikal. Dalam kasus ini
timbul gaya fiktif yang seakan-akan menahan pengamat P1 sehingga tidak jatuh.

2.1 GERAK MELINGKAR BERATURAN

"Gerak Melingkar Beraturan" (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar


kecepatan sudut tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi
kecepatan tangensial  T dengan jari-jari lintasan R.

Arah kecepatan linier   dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti
2

arahnya sama dengan arah kecepatan tangensial  T . Tetapnya nilai kecepatan  T


 a
kibat konsekuensi dar tetapnya nilai  . Selain itu terdapat pula percepatan
radial  R yang besarnya tetap dengan arah yang berubah. Percepatan ini disebut
sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya selalu menunjuk ke pusat
lingkaran.

Bila T adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran penuh


dalam lintasan lingkaran  , maka dapat pula dituliskan

Kinematika gerak melingkar beraturan adalah 0 +


dengan    adalah sudut yang dilalui pada suatu saat  , 0  adalah sudut
mula-mula dan 

 a
dalah kecepatan sudut (yang tetap nilainya).

2.1.1 KECEPATAN LINEAR PADA GERAK MELINGKAR

Jika dalam selang waktu t panjang lintasan yang ditempuh adalah , maka
kecepatan linear sesaat benda yang bergerak melingkar beraturan, yaitu :

Kecepatan linear = =
Untuk melintasi satu lingkaran penuh, panjang lintasan yang ditempuh adalah
= dalam waktu = T. Oleh karena itu, kecepatan linear dapat pula
dituliskan dengan persamaan

= karena =

= frekuensi (Hz)
= periode (sekon)
R = jari-jari lintasan (m)
= kecepatan linear (m.

2.1.2 KECEPATAN ANGULER


Terlihat pada gerak melingkar beraturan, besar sudut yang ditempuh (q) oleh
partikel A untuk selang waktu (Dt) yang sama senantiasa tetap. Besar sudut dapat
dinyatakan dalam radian.

Karena selama satu periode (T) besar sudut yang ditempuh oleh R adalah 2p rad
atau 360°, maka kecepatan sudut (anguler) yang diberi lambang w dapat dituliskan
menjadi:

dapat dihitung dari gerakan satu lingkaran penuh:

dengan:
w = kecepatan anguler (radian/sekon atau disingkat rad/s)
T = periode (sekon)

Kelajuan anguler selain bersatuan rad/s, dapat pula bersatuan putaran/menit yang
disebut dengan cpm artinya cycles per minutes. Satuan lainnya
adalah cps singkatan dari cycles per second. Satuan lainnya yang sering digunakan
di dalam menentukan kelajuan putaran dari sebuah mesin adalah rpm, singkatan
dari rotation per minutes (rotasi per menit).

2.1.3 HUBUNGAN KECEPATAN LINEAR DAN KECEPATAN ANGULER

Dan
Gabungan kedua persamaan tersebut akan menjadi,

dengan:
v = kecepatan linier, bersatuan m/s,
w = kecepatan anguler, bersatuan rad/s,
R – = jari-jari, bersatuan meter.

Jika dihubungkan satuan-satuan besaran tersebut akan diperoleh:


(rad/s) . (m) = (meter/s) karena radian tidak berdimensi.

2.1.4 PERSAMAAN GERAK MELINGKAR BERATURAN

Pada GMB kecepatan sudut selalu tetap dan percepatan sentripetalnya sama
dengan nol. Jika ω (omega)  merupakan lambang dari kecepatan sudut, θ adalah
perpindahan sudutnya, dan t adalah rentang waktunya. Maka persamaan dari ketiga
komponen tersebut didapat rumus persamaan gerak melingkar beraturan
θ = t. Ω persamaan ini mirip dengan GLB s = v.t

2.2 PERCEPATAN SENTRIPETAL

Percepatan sentripetal adalah percepatan yang dialami benda yang bergerak


melingkar beraturan dan arah percepatan selalu menuju pusat lingkaran.
Untuk menghitung percepatan sentripetal obyek menjalani gerak melingkar
beraturan, maka perlu memiliki kecepatan di mana objek tersebut melakukan
perjalanan dan jari-jari lingkaran tentang yang gerak berlangsung. Persamaan
sederhana adalah:

ac = v2 / r

di mana v adalah kecepatan linear objek dan r adalah jari-jari lingkaran.


Percepatan sentripetal juga dapat dinyatakan dalam kecepatan rotasi sebagai
berikut:

ac = ω2r

Dengan omega (ω) menjadi kecepatan rotasi yang diberikan oleh v / r.

2.3 GAYA SENTRIPETAL

Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat suatu benda untuk bergerak
melingkar. Gaya yang selalu mengarah ke pusat lingkaran.
Persamaan untuk gaya sentripetal adalah sebagai berikut:

Fs = mv2 / r,

di mana:
Fs = sentripetal kekuatan,
m = massa,
v = kecepatan,
r = jari-jari lintasan gerak.

Melihat kembali ke atom di Newton Hukum Kedua (Percepatan), kita dapat


melihat bahwa percepatan sentripetal adalah:

as = v2 / r.

Kita juga tahu bahwa persamaan untuk gaya adalah: F = m. a. Dari sini, kita bisa
mengetahui bahwa persamaan untuk gaya sentripetal adalah:

Fs = mv2 / r,

di mana:
Fs = Gaya sentripetal
m = massa,
v = kecepatan,
dan r = jari-jari lintasan gerak.

Gaya sentripetal juga dapat dinyatakan dalam hal kecepatan sudut. Kecepatan
sudut adalah ukuran dari seberapa cepat suatu benda melintasi jalur melingkar.
Sebagai objek perjalanan jalan, ia menyapu busur yang dapat diukur dalam derajat
atau radian. Persamaan untuk gaya sentripetal menggunakan kecepatan sudut
adalah:

Fs = mrω2

dimana:
Fs = Gaya sentripetal ,
m = massa,
ω = kecepatan sudut
dan r = jari-jari lintasan gerak.

2.4 GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN

Gerak melingkar dengan kecepatan yang berubah. Jika perubahan percepatan


searah dengan kecepatan, maka kecepatannya akan meningkat. Jika perubahan
percepatannya berlawanan arah dengan kecepatan, maka kecepatannya menurun.

Pada GMBB benda mengalami percepatan sentripetal dan percepatan tangensial


Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa percepatan sentripetal dan
percepatan tangensial saling tegak lurus. Oleh karena itu, percepatan totalnya
adalah sebagai berikut.

Sedangkan arah percepatan total terhadap arah radial, yaitu θ dapat dihitung
dengan perbandingan tangen.
- Percepatan Anguler
Sebuah benda bergerak melingkar dengan laju anguler berubah beraturan
memiliki perubahan kecepatan angulernya adalah :

Δω = ω2 – ω1

Dan perubahan waktu kecepatan anguler adalah Δt, maka di dapatkan :

α=

∆ω = perubahan kecepatan sudut (rad/s)


∆t = selang waktu (s)
α = percepatan sudut/anguler (rads-2)

Sama halnya dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), pada GMBB
berlaku juga : 

- Mencari kecepatan sudut akhir ( ) :  = ± α.t 

- Mencari posisi sudut / besar sudut (θ) yang ditempuh:

θ= t ± α.t2

x = R. θ

Dapat diperoleh juga :

= ± 2 α.θ
dimana : 
= kecepatan sudut/anguler keadaan akhir(rad/s)
= kecepatan sudut/anguler keadaan awal (rad/s)
θ = besar sudut yang ditempuh (radian, putaran)
1 rpm = 1 putaran permenit 
1 putaran = 360° = 2p rad.
x = perpindahan linier (m)
t = waktu yang diperlukan (s)
R = jari-jari lintasan (m) 

 Percepatan Tangensial (at)

Pada gerak melingkar berubah beraturan selain percepatan sentripetal (as) juga
mempunyai percepatan tangensial (at).

Semua benda bergerak melingkar selalu memiliki percepatan sentripetal, tetapi


belum tentu memiliki percepatan tangensial.

Percepatan tangensial hanya dimiliki bila benda bergerak melingkar dan


mengalami perubahan kelajuan linier.

Benda yang bergerak melingkar dengan kelajuan linier tetap hanya memiliki
percepatan sentripetal, tetapi tidak mempunyai percepatan tangensial  (at =
0).
at = α · r
at : percepatan tangensial (m/s )
2

α : percepatan sudut (rad/s2)


r : jari-jari lingkaran dalam cm atau m

Anda mungkin juga menyukai