DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
MEDAN
2022
1.1 LATAR BELAKANG
Arah kecepatan linier dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti
2
a
dalah kecepatan sudut (yang tetap nilainya).
Jika dalam selang waktu t panjang lintasan yang ditempuh adalah , maka
kecepatan linear sesaat benda yang bergerak melingkar beraturan, yaitu :
Kecepatan linear = =
Untuk melintasi satu lingkaran penuh, panjang lintasan yang ditempuh adalah
= dalam waktu = T. Oleh karena itu, kecepatan linear dapat pula
dituliskan dengan persamaan
= karena =
= frekuensi (Hz)
= periode (sekon)
R = jari-jari lintasan (m)
= kecepatan linear (m.
Karena selama satu periode (T) besar sudut yang ditempuh oleh R adalah 2p rad
atau 360°, maka kecepatan sudut (anguler) yang diberi lambang w dapat dituliskan
menjadi:
dengan:
w = kecepatan anguler (radian/sekon atau disingkat rad/s)
T = periode (sekon)
Kelajuan anguler selain bersatuan rad/s, dapat pula bersatuan putaran/menit yang
disebut dengan cpm artinya cycles per minutes. Satuan lainnya
adalah cps singkatan dari cycles per second. Satuan lainnya yang sering digunakan
di dalam menentukan kelajuan putaran dari sebuah mesin adalah rpm, singkatan
dari rotation per minutes (rotasi per menit).
Dan
Gabungan kedua persamaan tersebut akan menjadi,
dengan:
v = kecepatan linier, bersatuan m/s,
w = kecepatan anguler, bersatuan rad/s,
R – = jari-jari, bersatuan meter.
Pada GMB kecepatan sudut selalu tetap dan percepatan sentripetalnya sama
dengan nol. Jika ω (omega) merupakan lambang dari kecepatan sudut, θ adalah
perpindahan sudutnya, dan t adalah rentang waktunya. Maka persamaan dari ketiga
komponen tersebut didapat rumus persamaan gerak melingkar beraturan
θ = t. Ω persamaan ini mirip dengan GLB s = v.t
ac = v2 / r
ac = ω2r
Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat suatu benda untuk bergerak
melingkar. Gaya yang selalu mengarah ke pusat lingkaran.
Persamaan untuk gaya sentripetal adalah sebagai berikut:
Fs = mv2 / r,
di mana:
Fs = sentripetal kekuatan,
m = massa,
v = kecepatan,
r = jari-jari lintasan gerak.
as = v2 / r.
Kita juga tahu bahwa persamaan untuk gaya adalah: F = m. a. Dari sini, kita bisa
mengetahui bahwa persamaan untuk gaya sentripetal adalah:
Fs = mv2 / r,
di mana:
Fs = Gaya sentripetal
m = massa,
v = kecepatan,
dan r = jari-jari lintasan gerak.
Gaya sentripetal juga dapat dinyatakan dalam hal kecepatan sudut. Kecepatan
sudut adalah ukuran dari seberapa cepat suatu benda melintasi jalur melingkar.
Sebagai objek perjalanan jalan, ia menyapu busur yang dapat diukur dalam derajat
atau radian. Persamaan untuk gaya sentripetal menggunakan kecepatan sudut
adalah:
Fs = mrω2
dimana:
Fs = Gaya sentripetal ,
m = massa,
ω = kecepatan sudut
dan r = jari-jari lintasan gerak.
Sedangkan arah percepatan total terhadap arah radial, yaitu θ dapat dihitung
dengan perbandingan tangen.
- Percepatan Anguler
Sebuah benda bergerak melingkar dengan laju anguler berubah beraturan
memiliki perubahan kecepatan angulernya adalah :
Δω = ω2 – ω1
α=
Sama halnya dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), pada GMBB
berlaku juga :
θ= t ± α.t2
x = R. θ
= ± 2 α.θ
dimana :
= kecepatan sudut/anguler keadaan akhir(rad/s)
= kecepatan sudut/anguler keadaan awal (rad/s)
θ = besar sudut yang ditempuh (radian, putaran)
1 rpm = 1 putaran permenit
1 putaran = 360° = 2p rad.
x = perpindahan linier (m)
t = waktu yang diperlukan (s)
R = jari-jari lintasan (m)
Pada gerak melingkar berubah beraturan selain percepatan sentripetal (as) juga
mempunyai percepatan tangensial (at).
Benda yang bergerak melingkar dengan kelajuan linier tetap hanya memiliki
percepatan sentripetal, tetapi tidak mempunyai percepatan tangensial (at =
0).
at = α · r
at : percepatan tangensial (m/s )
2