“ MANAJEMEN LABORATORIUM”
(Disusun untuk memenuhi mata kuliah sistem menejemen mutu)
DOSEN PENGAMPU :
RUFINA PRAMUDITA,S.SI,M.SI
NAMA KELOMPOK :
SRI WANTI (2201011207)
SYIFA SALSABILA (2201011208)
MUHAMAD RAZIF (2201011193)
ASTI ANANTA (2201011174)
NADYA FADILLAH (2201011195)
JESICA TAMILA DEWI (2201011189)
CELIS SIGALINGGING (2201011176)
MINIADI (2201011192)
DINA TAMBUNAN (2201011179)
PRODI S1 FARMASI
STIKES HELVETIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji dan sukur kehadirat Allah SWT , yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, hidayah, serta inayahnya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyesaikan laporan makalah MANAJEMEN LABORATORIUM tentang penerapan
GLP pada laboratorium klinik/medik.
Makalah ilmiah ini telah di susun secara maksimal atas bantuan dari berbagai pihak
sehingga laporan makalah ini bisa selesai dengan lancar. Untuk itu, banyak
berterimakasih kepada semua pihak.Kami berharap, makalah ilmiah tentang penerapan GLP
pada laboratorium klinik/medik ini memberikan manfaat dan inpirasi bagi pembaca.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun, akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini. Apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISIKATA
PENGANTAR...............................................i
DAFTAR ISI.................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang....................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah......................................................... 2
BAB II ISI
2.1 Pengertian Good Laboratory
Practice(GJP................................................. 3
A.Organisasi Laboratorium............................................... 7
B. Personel.................................................. 8
C. Validasi Metode......................................................... 9
2.2 Good Sampling
Practice......................................................... 10
2.3 Good Measurement
Practice......................................................... 11
A. Program Kalibarasi.......................................................12
2.4 Good Documentation
Practice..........................................................14
2.5 Good Housekeeping
Practice..........................................................14
A. Pengaruh kondisi
akomodasi......................................................15
B. Fasilitas Laboratorium.................................................15
2.6 Sistem Manajemen Mutu (SMM)
…………………………………… . 16
A.Pengertian (SMM)……………………………………
16
B. Metode dan Prosedur Laboratorium (SMM)
…………………............................... 17
C.Pengertian Pengendalian Sistem Mutu Quality Control
(QC)……………………….18
D. Pengertian Jaminan Mutu Quality Assurance (QA)
……………………………………… . 18
E. Jenis Persyaratan Sistem Mutu
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................19
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengujian dengan tujuan mencegah kesalahan serta meningkatkan danmenjaga mutu data
hasil uji. Sebagai alat manajemen GLP bukan merupakan bagianpengetahuan ilmiah namun
merupakan praktek laboratorium untuk mencapai mutudata pengujian yang konsisten.
Sebagai alat manajemen, GLP bukan merupakanbagian dari ilmu pengetahuan ilmiah namun
hanya merupakan pelengkap dalampraktek berlaboratorium untuk mencapai mutu data hasil
uji yang konsisten.
Penerapan GLP bertujuan untuk meyakinkan bahwa data hasil uji yang dihasilkantelah
mempertimbangkan :
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN GOOD LABORATORY PRACTICE (GLP)
Good Laboratory Practice atau GLP adalah suatu cara pengorganisasian laboratorium
dalam proses pelaksanaan pengujian, fasilitas, tenaga kerja dan kondisiyang dapat menjamin
agar pengujian dapat dilaksanakan, dimonitor, dicatat dandilaporkan sesuai standar
nasional/internasional serta memenuhi persyaratankeselamatan dan kesehatan. Penerapan
GLP bertujuan untuk meyakinkan bahwadata hasil uji yang dihasilkan telah
mempertimbangkan;
Sebagai alat manajemen, GLP bukan merupakan bagian dari ilmu pengetahuanilmiah namun
hanya merupakan pelengkap dalam praktek berlaboratorium untukmencapai mutu data hasil
uji yang konsisten .
A. Organisasi Laboratorium
Untuk mendapatkan suatu laboratorium pengujian yang efisien dan efektif sesuai dengan
GLP diperlukan suatu organisasi dan manajemen dengan uraian yang jelas mengenai
susunan, fungsi, tugas dan tanggung jawab serta wewenang bagipara pelaksananya. Struktur
organisasi laboratorium harus menunjukan gariskewenangan, ruang lingkup tanggung jawab,
uraian kerja serta hubungan timbalbalik semua personel yang mengelola, melaksanakan atau
memverifikasi pekerjaanyang dapat mempengaruhi mutu pengujian.Bentuk struktur
organisasi harus disesuaikan dengan tujuan utama laboratoriumdengan mempertimbangkan
ruang lingkup, jenis atau komoditi, serta bebankegiatan pengujian. Hal ini menyebabkan
organisasi pada setiap laboratoriumpengujian tidak akan sama.
B. PERSONAL
Penempatan personel dalam organisasi laboratorium harus disesuaikandengan kualifikasi dan
pengalaman yang tepat. Laboratorium harus memilikiketentuan untuk menjamin agar seluruh
personelnya bebas dari pengaruh komersialbaik secara internal maupun eksternal, pengaruh
keuangan serta tekanan lainnyayang dapat mempengaruhi mutu kerjanya.
2) External training, dilaksanakan di luar laboratorium atas undangan dari pihakluar dalam
suatu program pelatihan. Training tersebut biasanya diikuti oleh personelyang kompeten
sehingga dapat memberikan pengetahuan yang didapat kepadapersonel lain. Pelatihan jenis
ini dikenal dengan istilah training of trainer.Metode pengujian adalah prosedur teknis tertentu
untuk melaksanakan pengujian.Tanpa metode laboratorium tidak mungkin melaksanakan
kegiatan pengujian,pengukuran atau kalibrasi. Karena itu, laboratorium harus menggunakan
metodedan prosedur yang tepat untuk semua jenis pengujian yang sesuai dengan
ruanglingkupnya, termasuk :
teknik statistik untuk analisis data pengujian dan/atau kalibrasiUntuk memastikan agar
pengujian dilakukan dengan benar serta memberikan hasilyang memuaskan dan dapat
dipercaya, laboratorium harus menggunakan metodestandar internasional maupun nasional.
Selain itu, laboratorium dapat jugamenggunakan metode non-standar yang mempunyai
spesifikasi yang telah diakuiserta berisi informasi yang cukup dan ringkas tentang bagaimana
melaksanakan pengujian tersebut.
C.VALIDASI METODE
Laboratorium harus memvalidasi metode pengujian, termasuk metodepengambilan contoh,
sebelum metode tersebut digunakan. Validasi metode adalah konfirmasi dengan cara menguji
suatu metode dan melengkapi bukti-bukti yangobjektif apakah metode tersebut memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dan sesuaitujuan tertentu. Dengan kata lain, validasi metode
merupakan proses mendapatkaninformasi penting untuk menilai kemampuan sekaligus
keterbatasan dari suatumetode untuk :
● memperoleh hasil yang dapat dipercaya
● menentukan kondisi di mana hasil data uji diperoleh
menentukan batasan suatu metode, misalnya akurasi, presisi, batas deteksi,pengaruh matrik,
dan lain-lain.Validasi metode sangat penting karena menyangkut elemen-elemen yang
dapatmempengaruhi, seperti personel, peralatan atau instrumentasi, bahan kimia,
kondisiakomodasi dan lingkungan, sampel /barang, dan waktu yang semuanya
merupakanfaktor yang dapat menimbulkan variasi pada suatu pengujian.Tujuan Validasi
metode adalah untuk mengetahui sejauh mana penyimpanganyang tidak dapat dihindari dari
suatu metode pada kondisi normal dimana seluruhelemen terkait telah dilaksanakan dengan
baik dan benar. Dalam pelaksanaannya,laboratorium harus memvalidasi :
● metode non-standar
● metode yang didesain/dikembangkan oleh laboratorium
● metode standar yang digunakan di luar ruang lingkup (rentang) yangditentukan
penegasan serta modifikasi metode standar untuk konfirmasi bahwa metodetersebut sesuai
penggunaan yang dimaksud.Hal-hal yang biasanya menjadi bahan pertimbangan dalam
melaksanakan validasimetode adalah :
● keterbatasan biaya, waktu, dan personel
● kepentingan laboratorium
● kepentingan pelanggan
diutamakan untuk pekerjaan yang bersifat rutin.Sebagai bukti bahwa laboratorium telah
melakukan validasi metode, laboratoriumharus mencatat hasil yang diperoleh, prosedur yang
digunakan untuk validasi, dansuatu pernyataan bahwa metode sesuai dengan penggunaan
yang dimaksud.
❖ Persediaan Air
Laboratorium harus memastikan persediaan air cukup untuk kegiatan operasional,baik air
destilasi, air bidestilasi, air demineralisasi, air untuk keperluan sehari-hari,misalnya air untuk
pencucian peralatan gelas, cuci tangan, atau keperluan di kamar kecil.untukmenjamin
lingkungan kerja yang bersih dan aman, diantaranya meliputi ;
▪ almari asam dan almari pengaman
▪ informasi safety
▪ alat untuk menangani tumpahan bahan kimia
▪ pakaian kerja dan alat pelindung diri
▪ saluran air dengan kran dan shower
▪ saluran gas dengan kran sentral
▪ jaringan listrik yang dilengkapi dengan sekering atau pemutus arus
▪ kotak P3K yang berisi lengkap obat
nomor telepon kantor pemadam kebakaran, rumah sakit, dan dokter
alat pemadam kebakaran yang siap pakai dan mudah dijangkau, bakberisi pasir kering dengan
sekop, selimut anti apa fasilitas pembuangan limbah Meja Kerja dan Area kerja Personel
Laboratorium Meja kerja sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan personel dalam
melakukankegiatan operasional laboratorium. Biasanya tinggi meja kerja sekitar 80 cm,
lebar90 cm, sedangkan panjang disesuaikan dengan ruangan yang ada. Untuk pemilihanmeja
laboratorium harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
▪ terbuat dari bahan yang kuat
▪ halus dan rata
▪ kedap air
▪ tahan terhadap bahan kimia
▪ mudah dibersihkan
Jarak minimum antar meja kerja harus dipertimbangkan untuk kenyamanan
dalammelakukan kegiatan laboratorium.
1.) Adanya kebijakan mutu, perencanaan mutu, sasaran mutu, prosedur kerja, instruksi
kerja, dan rekaman mutu.
2.) Adanya jaminan bahwa standar manajemen mutu dilaksanakan, dipantau, dievaluasi,
dan diperbaiki.
3.) Adanya jaminan bahwa terjadi peningkatan kualitas yang berkesinambungan baik
dalam proses pelayanan dan proses produksi, maupun terhadap standar manajemen mutu
itu sendiri
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan Penerapan GLP bertujuan untuk meyakinkan bahwa data hasil uji yang
dihasilkantelah mempertimbangkan :
• Perencanaan dan pelaksanaan yang benar (Good Planning and execution.
• Praktek pengambilan sampel yang baik (Good Sampling Practice).
• Praktek melakukan analisa yang baik (Good Analytical Practice).
• Praktek melakukan pengukuran yang baik (Good Measurement Practice).
• Praktek mendokumentasikan hasil pengujian/data yang baik (GoodDokumentation
Practice).
• Praktek menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik (GoodHousekeeping Practice.
DAFTAR PUSTAKA
1. Chernecky CC & Berger BJ. 2008. Laboratory Tests and Diagnostic Procedures 5tahun
edition. Saunders-Elsevier.
2. Hadi, A. 2000. Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Sesuai ISO/IEC 17025:2000. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
.3. Depkes RI. 2004. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good
LaboratoryPractice) .Cetakan 3. Direktorat Laboratorium Kesehatan. Direktorat
JenderalPelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. Jakarta