Anda di halaman 1dari 4

Salwa Salsabila

M0319071
SISTEM MANAJEMEN MUTU

- Catatat ini masuin ke link gdrive


- Baca materi tentang GLP (artikel) implementasi GLP di penelitian dasar, bagaimana
menerjemahkan kosep yg sesuai dgn regulasi yg ada (di wag) -> intisarikan artikel itu
(informasi penting dlm menerapkan GLP) jam 18.00 diskusi lagi / jadi PR di resume dan
dikumpul ke PJ

Good laboratory practice (GLP)


-> suatu sistem yg dibangun oleh kita semua(pelaku yg di lab) agar semua unsur di lab
memiliki praktek/upaya u/ menjadi lebih baik. Sebagai pedoman lab dlm rangka
merencana dan melaksanakan pengujian dgn hati hati dan bekerja. Jadi sudah siap apa yg
mau dikerjakan atau apa yg mau diuji. GLP -> dapat ditelusuri seperti apa kondisi
awalnya keika sampel itu diuji (melihat aspek TEKNIS DAN MANAJEMEN)
Co : GLP -> pedoman untuk pengujian
Digunakan pada pekerjaan yg sifatnya hati hati
Sehingga seluruh proses dpt terdokumentasi dgn tepat dan lengkap dan dapat di
rekontruksi

GLP -> salah satu sistem manajemen lab yg mencaupi manaj lab sehingga menghasilkan
ISO. Melihat dari aspek manajemen dan teknis nya harus bagus
Manajemen -> organisasinya, fasilitas/sarana pra sarana, pegawainya/man powernya,
prosedur/metodenya, bagaimana analisisnya monitoringnya, kecatatan peelaporannya
Maka diharapkan, hasil nalisis/data yg dikeluarkan lab yg melakukan GLP akan memiliki
data yg terpercaya dan akurat. Sehigga tak terbantahkan lagi.

Adanya GLP ini yg diinginkan, tujuannya berkhusus pada bidang kesehatan. Karena jika
hasil analisisnya melenceng/keliru maka diagnosisnya juga akan keliru(sangat berbahaya).
Bagi orang kimia, mempelajari GLP, agar mampu menelurusuri atau rekam jejak hasil
uji. Dijaman modern nanti selain sebagai konsultan seperti K3/GLP, mungkin bisa juga
sebagai saksi ahli karena berhubungan dengan bahan bahan kimia.

Filosofi manajemen mutu -> bukan asal benar, tapi benar sejak awal

Guru, teknisi, dan laboran menjadi sumber informasi bagi siswa dalam berlatih atau
melakukan percobaan di laboratorium untuk meningkatkan keterampilan psikomotorik, kognitif,
maupun afektifnya. Dengan demikian, apabila pihak tersebut memiliki pemahaman yang baik
mengenai GLP dan K3, maka proses pembelajaran di laboratorium akan lebih menarik dengan
menghadapi obyek dan gejala yang timbul secara langsung serta memecahkan problemproblem
yang ditemukan (Sunarto, 2014).
Pada SMAN 1 Toroh, akses untuk mendapatkan kelengkapan laboratorium demi
mendukung terciptanya GLP dan K3 masih sangat terbatas. Hal tersebut berakibat pada belum
optimalnya penerapan GLP dan K3 dalam kegiatan praktik di laboratorium, serta kurangnya
pemahaman guru, teknisi, dan laboran dalam hal tersebut. Pelatihan mengenai GLP dan K3
diperlukan untuk meningkatkan pemahaman mengenai kedua hal tersebut di SMAN 1 Toroh.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru, teknisi,
maupun laboran di sekolah mengenai pentingnya manajemen laboratorium sehingga
pemanfaatan laboratorium dapat ditingkatkan.
Praktik laboratorium yang baik atau biasa disebut GLP merupakan suatu cara
pengelolaan laboratorium secara keseluruhan agar laboratorium dapat menghasilkan pemahaman
materi melalui praktik yang tepat (BPOM, 2012). Praktik di laboratorium juga harus memenuhi
persyaratan K3 agar seluruh kegiatan praktik di laboratorium dapat terlaksana dengan baik,
benar, nyaman, dan aman. Good Laboratory Practices (GLP) mencakup banyak hal, diantaranya
organisasi, fasilitas, tenaga, metode analisa, pelaksanaan analisa, monitoring, pencatatan,
pelaporan, kondisi laboratorium, dan lain-lain (BPOM, 2012).
GLP adalah keterpaduan suatu proses organisasi, fasilitas, personel dan kondisi
lingkungan laboratorium yang benar sehingga menjamin pengujian di laboratorium selalu
direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, direkam, dan dilaporkan sesuai dengan dengan
persyaratan kesehatan dan keselamatan serta perdagangan. Penerapan GLP dapat menghindari
kekeliruan atau kesalahan yang mungkin timbul sehingga dapat menghasilkan data yang tepat,
akurat dan tak terbantahkan yang pada akhirnya dapat dipertahankan secara ilmiah maupun
secara hukum. GLP juga dapat diartikan sebagai suatu alat manajemen laboratorium yang
membelakukan bagaiaman mengorganisasikan laboratorium pengujian dengantujuan
mencegah kesalahan serta meningkatkan dan menjaga mutu data hasil uji. Sebagai alat
manajemen GLP bukan merupakan bagian pengetahuan ilmiah namun merupakan praktek
laboratorium untuk mencapai mutu data pengujian yang konsisten.
“Good Laboratory Practice” atau GLP adalah suatu cara pengorganisasian laboratorium
dalam proses pelaksanaan pengujian, fasilitas, tenaga kerja dan kondisi yang dapat menjamin
agar pengujian dapat dilaksanakan, dimonitor, dicatat dan dilaporkan sesuai standar
nasional/internasional serta memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan.
Penerapan GLP bertujuan untuk meyakinkan bahwa data hasil uji yang dihasilkan telah
mempertimbangkan :
 Perencanaan dan pelaksanaan yang benar (Good Planning and execution)
 Praktek pengambilan sampel yang baik (Good Sampling Practice)
 Praktek melakukan analisa yang baik (Good Analytical Practice)
 Praktek melakukan pengukuran yang baik (Good Measurement Practice)
 Praktek mendokumentasikan hasil pengujian/data yang baik (Good Dokumentation
Practice)
 Praktek menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik (Good Housekeeping
Practice).
Dengan demikian, laboratorium pengujian yang menerapkan GLP dapat menghindari kekeliruan
atau kesalahan yang mungkin timbul, sehingga menghasilkan data yang tepat, akurat dan tak
terbantahkan, yang pada akhirnya dapat dipertahankan secara ilmiah maupun secara hukum.
Adapun faktor-faktor yang menentukan kebenaran dan kehandalan pengujian yang dilakukan
oleh laboratorium adalah :
1. Personel
2. Kondisi akomodasi dan lingkungan
3. Metode pengujian dan kalibrasi serta validasi metode
4. Peralatan
5. Ketertelusuran pengukuran
6. Pengambilan contoh uji
7. Penanganan contoh yang akan diuji dan barang yang akan dikalibrasi
8. Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi
9. Laporan hasil uji atau sertifikat kalibrasi
Sebagai alat manajemen, GLP bukan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan ilmiah namun
hanya merupakan pelengkap dalam praktek berlaboratorium untuk mencapai mutu data hasil uji
yang konsisten. Praktik laboratorium yang baik (Good Laboratory Practice) merupakan suatu
cara pengelolaan laboratorium secara keseluruhan agar laboratorium sebagai data generator
dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya kebenarannya dengan memenuhi persyaratan
K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja). Good Laboratory Practice (GLP) mencakup banyak
hal diantaranya organisasi, fasilitas, tenaga, metode analisa, pelaksanaan analisa, monitoring,
pencatatan, pelaporan, kondisi laboratorium, dan lain-lain (BPOM, 2012).

Anda mungkin juga menyukai