Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH RESUME MATA KULIAH EVALUASI ZAT GIZI

TOPIK : PENGOLAHAN DATA ANALISIS PANGAN

Disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Evaluasi Zat Gizi Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020
Oleh :

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG


PROGRAM STUDI DIII GIZI
2019/2020
Kata Pengantar
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadiran ALLAH SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “ PENGOLAHAN DATA
ANALISIS PANGAN “.
Shalawat serta salam tidak lupa pula kami sampaikan kepada junjungan besar
kita Nabi Muhammad SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran Beliau
lah kita dapat menuntut ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari cara
penulisan maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat
berkarya dengan lebih baik di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan bagi rekan rekan pembaca umumnya.

Pangkalpinang, Januari 2020

Penulis
Daftar Isi

Kata pengantar......................................................i
Daftar Isi................................................................i
1. PENGOLAHAN DATA ANALISIS PANGAN
1.1 Pendahuluan.........................................................1
1.2 Good Laboratory Practics (GLP).............................2
1.3 Faktor yang mempengaruhi
Data Analitik Laboratorium..........................................3
1.4 Kesimpulan.............................................................4
1.5 Daftar Pustaka........................................................5
1.6 Lampiran PPT..........................................................6
1. PENGOLAHAN
DATA ANALISIS PANGAN

1.1 Pendahuluan
1.2 Good Laboratory Practics (GLP)
1.3 Faktor yang mempengaruhi Data
Analitik Laboratorium
1.1 Pendahuluan

Mutu pangan adalah parameter pembeda pada produk pangan terhadap produk
pangan lainnya yang mempengaruhi perimaan konsumen. Parameter mutu pangan dikenal
sebagai mutu kimia, biologi (mikrobiologi), fisik dan sensori (organoleptik). Dalam
menentukan mutu pangan, dibutuhkan suatu standar yang digunakan sebagai acuan oleh
engguna yaitu pemerintah (regulator), industri pangan, perdagangan, konsumen. Metode
analisis pangan untuk menentukan standar mutu yang digunakan hendaknya merupakan
metode resmi yang dikenal secara internasional.

Analisis pangan adalah salah satu sub-bidang ilmu pangan yang berhubungan dengan
cara-cara atau metode analitik dalam mendeteksi dan menetapkan komponen-komponen
yang terdapat dalam bahan pangan baik segar maupun olahan. Pengetahuan ini sangat
dibutuhkan oleh ahli ilmu dan teknologi angan, terutama untuk menentukan apakah suatu
bahan atau produk pangan mengandung komponen-komponen yang berbahaya atau tidak.

Pengetahuan tentang analisi pangan menjadi lebih penting dengan adanya


perkembangan yang pesat dalam teknologi pangan, bahan pangan dapat diproses,
dimodifikasi, diperbaiki, dimanipulasi menjadi suatu produk yang sering sifat-sifatnya sudah
berubah sama sekali dari aslinya. Dngan analisis pangan diharapkan seetiap perkembangan
ini dapat diikuti, sehingga produk-produk yang idhasilkan tersebut tetapdapat dipantau dari
segi keamanannya bagi konsumen selain segi mutu yang sangat memengaruhi
perdagangannya.

Analisis panagn menghasilkan data-data yang sangat dibutuhkan untuk mendukung


suatu keputusan dalam menentukan mutu pangan ataupun tingkat keamananya. Oleh
karena itu analisis harus dilakukan dengan baik agar data yang diperoleh mempunyai
ketetapan dan ketelitian yang tinggi serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu data-data yang diperoleh harus dilaporkan sesuai dengan kaidah yang ada agar
tidak menimbulkan kesalahan dalam menginterprestasikannya.
1.2 Good Laboratory Practics (GLP)

Good Laboratory Practics (GLP) adalah aturan – aturan, prosedur – prosedur, dan
praktik – praktik di laboratorium yang cukup untuk menjamin mutu dan integritas data
analitik yang dikeluarkan oleh laboratorium tersebut. Peraturan – peraturan yang
menyangkut GLP ini dikeluarkan pada bulan Desember 1978 oleh U.S. Food and Drug
Adminination (US-FDA) yang pada prinsipnya meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Organisasi dan personalia (personal,manajemen fasilitas pengujian, dan unit jaminan


mutu)
2. Fasilitas (umum, fasilitas pemeliharaan hewan percobaan, fasilitas suplai hewan,
fasilitas untuk menangani bahan-bahan penguji dan pengontrol, laboratorium,
fasilitas penyimpanan spesimen dan data, fasilitas administrasi dan personal)
3. Peralatan (desain peralatan, perawatan, dan kalibrasi)
4. Pengoprasian fasilitas pengujian ( prosedur pengoprasian yang baku, larutan-larutan
dan preaksi, pemeliharaan hewan percobaan)
5. Bahan – bahan penguji dan pengontrol (karakterisasi bahan penguji dan pengontrol,
penangannan bahan penguji dan pengontrol)
6. Manual pengoprasian laboratorium
7. Pencatatan data dan pelaporan (pelaporan, penyimpanan, dan penarikan kembali
catatan dan data).

Pengalaman telah menunjukan bahwa kekurangan – kekurangan serius yang terjadi


dalam pengoperasian suatu laboratorium diantaranya adalah karena perhatian terhadap
kerja yang bermutu sering terlupakan. Mengontrol dan menjamin mutu data laboratorium
bukan merupakan pekerjaan yang sederhana. Dibutuhkan pengolahan yang baik yang
didukung oleh seluruh personal yang bergabung di dalam kegiatan laboratorium tersebut.
Tanggung jawab khusus perlu diberikan pada setiap personal laboratorium, sehingga masing
– masing tahu apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Pelatihan – pelatihan
singkat maupun pelatihan – pelatihan jangka panjang perlu diberikan agar kompetensi
persoalannya meningkat.

Laboratorium analitik membutuhkan fasilitas yang cukup untuk melakukan kegiatan


analitik serta bisnisnya. Salah satu hal yang penting dalam hubungannya dengan fasilitas
adalah keselamatan laboratorium. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sesuai
dengan keselamatan laboratorium adalah sistem alarm apabila terjadi kebakaran, tempat
penyimpanan pelarut yang mudah terbakar, tangkai – tangkai gas bertekanan, bahan kimia
yang korosif, senyawa beracun, bahan kimia karsinogen, dan sebagainnya.
Manajemen peralatan sangat diperlukan dalam GLP, karena tanpa ini program jaminan
mutu laboratorium tidak akan pernah ada. Salah satu kegiatan yang penting sehubungan
dengan manajemen peeralatan ini adalah suatu kegiatan yang disebut perawatn
pencegahan (preventive maintenance). Perawatan pencegahan pada hakikatnya adalah
suatu tindakan positif untuk mencegah gagalnya kerja suatu peralatn, dan sejauh mungkin
menjamin bahwa peralatn tersebut bekerja dengan baik dan data yang dihasilkannya dapat
dipertanggungjawabkan.

Tindakan – tindakan yang termasuk dalam perawatan pencegahan ini adalah


pengecekan spesifikasi instrumen sesuai dengan data yang diberikan perusahaan peralatan
tersebut, kalibrasi, pembersihan, lubrikasi, rekondisioning, penyetelan, dan pengujian.
Program perawatan pencegahan sebetulnya lebih dari hanya sekedar perawatan yang pada
umumnya bekerja untuk memperbaiki hal-hal yang sudah rusak. Menurut salah satu manual
U.S. Environment Protection Agency (1976) pengaruh yang paling penting dari program
perawatan pencegahan adalah meningkatkan sistem pngukuran, releabilitas dan karenanya
akan meningkatkan kelengkapan data. Sebaliknnya, program perawatan pencegahan yang
sangat jelek akan meningkatkan biaya perawatan serta menurunkan kelengkapan data.

Percatatan dan pelaporan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam GLP.
Catatan dan laporan memberikan bukti nyata yang terdokumentasi yang menunjukan
bahwa program pengujian berjalan langsung. Disamping itu dokumen seperti ini penting
sebagai bahan evaluasi Performance dan audit jaminan mutu.

1.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Data Analitik


Laboratorium

Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi ketelitian data akhir pengujian yang
dilakukan dilboratorium adalah seperti penarikan sempel, persiapan sempel, instrumen
yang digunakan, analisi yang melakukan pengujian, kalibrasi, kondisi analisi dan komputasi
data. Oleh karena itu faktor – faktor tersebut merupakan titik kritis yang sangat
menentukan data akhir pengujian, maka seorang nalisis sebelum masuk ke laboratorium
harus menyadari dan sebisa mungkin menghindari kesalahan – kesalahan yang dapat
ditimbulkanya.

Kebenaran dalam menyimpulkan data yang idperoleh di laboratorium sangat


ditentukan diantaranya oleh metode penarikan dan persiapan sempel yang dilakukan
sebelum sempel tersebut dianalisi. Pasa kenyatannya, penarikan sempel merupakan sumber
kesalahan utama yang sering dilakukan dalam pengujian mutu di laboratotiu. Suatu sempel
yang ideal seharunya identik dalam hal sifat-sifatnya dengan seluruh bahan dimana sempel
tersebut diambil. Meskipun demikian dalam peraktiknya sampel dianggap mewakili jika
sifat-sifat yang diuji sesuai dengan asalnya dalam batas yang idtentukan oleh sifat-sifat
analisis dilakukan.

Instrumen jelas berpengaruh terhadap data yang dikumpulkan selama pengujian,


mengingat instrumen mempunyai karakteristik dan kepekan sendiri. Selain itu kalibrasi yang
dilakukan secara rutin terhadap instrumen sangat menentukan kebenaran data yang
diberikannya sedangkan metode komputasi yang dilakukan oleh setiap analisis sering
merupakan sumber kesalahan dalam menyiapkan data yang benar.

Kondisi analisis yang dapat mempengaruhi instrumen maupun kenyamanan analis


dalam melakukan pekerjaan merupakan faktor – faktor lainnya yang tidak langsung
berpengaruh terhadap data yang dikumpulkan di laboratorium.
1.4 Kesimpulan

Pengolahan data analisis pangan merupakan pengujian data yang sangat penting, mutu
suatu data hasil analisis dipengaruhi oleh faktor di luar laboratorium sepereti teknik
pengambilan contoh, dan faktor di dalam laboratorium seperti persiapan contoh, analis,
metode analisis, dan lainnya. Untuk mendapatkan data anlisis yang bermutu, perlu
diterapkan perinsip – prinsip GLP. Penerapan GLP dapat mengurangi dan bahnkan
menghindari adanya kesalahan dalam analisis mutu pangan yaitu kesalahan acak (random)
dan kesalahan sistematik. Maka penggunaan GLP dalam anlisis data pangan sangat
diperlukan.

SARAN
Dengan metode analisis data pangan ini diharapkan menjadi salah satu kompetensi inti
yang harus dikuasai oleh mahasiswa program sarjana bidang ilmu, teknologi pangan serta
analisi gizi. Hal ini merupakan pengetahuan dan keterampilan tentang nalisis kimia
komponen pangan secara kualitatif dan kuantitatif. Selain itu mahasiswa juga dituntut utuk
mampu memilih teknik analisi pangan yang tepat sesuai tujuan dan sifat bahan angan.
1.5 DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai