Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN LABORATORIUM

UPT PUSKESMAS KUNCIRAN

UPT PUSKESMAS KUNCIRAN


DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena atas
rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaian penyusunan Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Laboratorium UPT Puskesmas Kunciran Kota Tangerang.
Pedoman ini kami susun sebagai salah satu upaya memberikan acuan dan kemudahan
dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium di UPT Puskesmas Kunciran Kota
Tangerang.

Akreditasi bagi UPT Puskesmas Kunciran Kota Tangerang sangatlah penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien serta masyarakat. Untuk
menunjang pelaksanaan akreditasi di UPT Puskesmas Kunciran Kota Tangerang maka
diperlukan pedoman pelayanan laboratorium di UPT Puskesmas Kunciran .

Kami ucapan terimakasih atas bimbingan, bantuan, kerjasama dan


partisipasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Laboratorium di UPT Puskesmas Kunciran ini.

Tangerang, Januari 2019

Penanggung Jawab Ruangan


Laboratorium Puskesmas Kunciran

Een Laelah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
A.Latar Belakang ......................................................................................................... 4
B.Tujuan Pedoman ...................................................................................................... 4
C.Ruang Lingkup Pedoman ......................................................................................... 5
D.Batasan Operasional ................................................................................................ 5
E.Landasan Hukum ..................................................................................................... 6
BAB II STANDAR KETENAGAAN................................................................................... 7
A.Kualifikasi Sumber Daya Manusia ............................................................................ 7
B.Distribusi Ketenagaan .............................................................................................. 7
C.Jadwal Kegiatan ....................................................................................................... 8
BAB III STANDAR FASILITAS ........................................................................................ 9
A.Denah Ruangan Laboratorium. ................................................................................ 9
B.Standar Fasilitas ....................................................................................................... 9
1) Sarana ............................................................................................................... 9
2) Prasarana......................................................................................................... 10
3) Perlengkapan dan Peralatan ............................................................................ 10
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN.......................................................................... 11
A.Alur Pelayanan Laboratorium ................................................................................. 11
B.Prosedur Pelayanan Laboratorium ......................................................................... 12
C.Kemampuan Pemeriksaan Dan Metode ................................................................. 12
BAB V LOGISTIK .......................................................................................................... 14
BAB V KESELAMATAN PASIEN .................................................................................. 15
BAB VII KESELAMATAN KERJA .................................................................................. 16
A.Di Ruang Kerja dan Lingkungan Kerja ................................................................... 16
B.Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja .............................................................. 16
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ................................................................................ 19
BAB IX PENUTUP......................................................................................................... 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

UPT Puskesmas Kunciran merupakan unit pelayanan kesehatan masyarakat


tingkat pertama yang dalam pelaksanaannya dituntut untuk melaksanakan
pelayanan maksimal. Laboratorium Puskesmas Kunciran sebagai salah satu bagian
yang memberikan kontribusi diharapkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
juga memberikan pelayanan laboratorium yang maksimal, baik yang bersifat dasar
maupun pemeriksaan laboratorium yang bersifat lanjutan. Sejalan dengan hal
tersebut pelaksanaan pelayanan laboratorium Puskesmas Kunciran diharapkan
mampu menjawab kondisi dan permasalahan kesehatan mesyarakat khususnya di
Wilayah Kecamatan Pinang. Secara umum, laboratorium harus memenuhi kriteria
sarana dan prasarana yang baik untuk memaksimalkan kegiatan pemeriksaan
laboratorium sehingga fungsi laboratorium sebagai unsur penunjang pada kegiatan
kuratif, preventif, dan rehabilitatif dapat tercapai demikian pula halnya dengan
laboratorium Puskesmas Kunciran. Dukungan perencanaan yang bersifat bottom –
up serta penganggaran yang maksimal diharapkan mampu mendukung tujuan
pelayanan kesehatan. Untuk menunjang hal tersebut maka diperlukan suatu SDM
yang baik, prasarana yang memadai serta standar operasional prosedur yang baku
dan dapat dipedomani yang memiliki dasar teori dan dasar hukum sehingga
kelalaian dan kegagalan dapat diminimalkan dalam pelayanan.

B. Tujuan Pedoman

Laboratorium merupakan salah satu unit yang memiliki fungsi sebagai unsur
penunjang diagnostik penyakit pada upaya pelayanan kesehatan baik kuratif,
preventif dan bahwa tujuan pemeriksaan laboratorium adalah optimalisasi
pelaksanaan kegiatan baik yang bersifat clinical health service maupun public healt
service yang dilaksanakan secara profesional sesuai standar operasional prosedur
secara optimal. Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil
pemeriksaan laboratorium untuk penetapan diagnosa, pemberian pengobatan dan
pemantauan hasil pengobatan serta penentuan prognosis oleh karena itu hasil
pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin mutunya.

4
C. Ruang Lingkup Pedoman

Ruang lingkup pedoman ini secara garis besar meliputi :

 SOP Pemeriksaan Laboratorium


SOP pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah proses pemeriksaan
spesimen untuk kepentingan penegakan diagnosa suatu penyakit oleh tenaga
medis berdasarkan permintaan medis
 SOP yang bersifat protektif
SOP protektif yang dimaksud adalah pelaksanaan kegiatan pemeriksaan untuk
mencegah/ mengurangi resiko terjadinya bahaya pada pelaksana laboratorium
baik secara langsung maupun tidak langsung
 SOP pengelolaan alat dan bahan
SOP pengelolaan alat dan bahan adalah SOP yang bersifat manajerial pada
kebutuhan bahan untuk menjaga ketersediaan bahan dan manajerial alat yang
digunakan yang bertujuan menjaga validitas alat yang digunakan
 SOP mekanisme pelayanan
SOP mekanisme pelayanan yang dimaksud adalah SOP yang disusun untuk
menjaga keteraturan pelayanan baik pada jam kerja maupun setelah jam kerja

D. Batasan Operasional

 Pemeriksaan laboratorium adalah proses yang dapat dimulai dari pengambilan


specimen sampai pada pembacaan hasil pemeriksaan
 Laboran / Analis laboratorium : tenaga pelaksana laboratorium yang telah
melalui pendidikan analis kesehatan dan diberi tanggung jawab untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium
 Spesimen : sampel baku yang akan dilakukan pengolahan untuk dijadikan
sediaan bahan pemeriksaan
 Mekanisme pelayanan laboratorium : alur dan syarat untuk mendapatkan
pelayanan laboratorium termasuk rujukan specimen
 Alat, peralatan dan bahan laboratorium : suatu perangkat yang digunakan untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium
 Upaya protektif adalah tindakan untuk mencegah, mengurangi risiko atau
dampak negatif baik pada laboran maupun pada pasien

5
E. Landasan Hukum

Beberapa peraturan yang menjadi landasan hukum Penyelenggaraan Pelayanan


Laboratorium adalah :
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
364/MENKES/SK/III/2003, tentang Laboratorium Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003, tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004, tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
298/MENKES/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan
5. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
411/MENKES/PER/III/2010, tentang Laboratorium Klinik
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012,
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014,
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016,
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

6
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi sumber daya manusia layanan laboratorium di UPT Puskesmas
Kunciran:

No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah


1 Penanggung Jawab Dokter Umum 1 orang
2 Tenaga Teknis Analis Kesehatan 1 orang

Penanggung Jawab di Laboratorium Puskesmas Kunciran adalah dokter umum


UPT Puskesmas Kunciran.

Tenaga teknis di Laboratorium Puskesmas Kunciran adalah petugas laboratorium


yang mempunyai pendidikan DIII analis kesehatan.

B. Distribusi Ketenagaan
 Penanggung Jawab Laboratorium Puskesmas
Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium
b. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil pemeriksaan
laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam pelayanan laboratorium
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
Laboratorium
d. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu
 Tenaga Teknis
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
a. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai kompetensi
dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan standar prosedur
operasional
b. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium
c. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
d. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium

7
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan pelayanan laboratorium di UPT Puskesmas Kunciran :
 Buka setiap hari kerja,
Jam Pelayanan :
Senin – Kamis : 07.30 – 14.30 WIB
Jum’at : 07.30 – 11.30 WIB
Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB
 Melayani pasien umum dan peserta BPJS

8
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan Laboratorium.

Keterangan gambar :
1) Pintu
2) Jendela
3) Kursi pengambilan darah
4) Meja pengambilan darah
5) Meja Administrasi
6) Lemari Arsip
7) Pembatas Ruang pengolahan sampel dengan Ruang Sampling
8) Meja pemeriksaan specimen
9) Lemari penyimpanan reagen
10) Meja Administrasi
11) Kulkas penyimpanan reagen dan specimen
12) Bio safety cabinet

B. Standar Fasilitas
Standar fasilitas laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri.

1) Sarana
 Luas ruang laboratorium 6,4 m x 3,6 m
 Langit-langit berwarna terang dan mudah dibersihkan
 Dinding berwarna terang, keras, tidak berpori, kedap air, dan mudah
dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia
 Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang, dan
mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia

9
2) Prasarana
 Pencahayaan cukup. Cahaya dari jendela tidak langsung mengarah ke meja
pemeriksaan dan rak reagen, untuk menghindari terjadinya reaksi antara
reagen dengan sinar matahari yang panas
 Suhu ruangan tidak panas, suhu dipertahankan antara 22⁰C - 26⁰C
 Tersedia fasilitas air bersih yang mengalir dan debit air yang cukup pada bak
cuci
 Tersedia wadah (tempat sampah) khusus/terpisah yang dilengkapi dengan
penutupnya untuk pembuangan limbah padat medis infeksius dan non
infeksius pada laboratorium. Pengelolaan (pewadahan, pengangkutan dan
pemusnahan) limbah padat dilakukan sesuai prosedur dan peraturan yang
berlaku
 Limbah cair/air buangan dari laboratorium diolah pada sistem/instalasi
pengolahan air limbah Puskesmas

3) Perlengkapan dan Peralatan


 Terdapat meja pengambilan sampel darah
 Terdapat kursi petugas laboratorium dan kursi pasien
 Terdapat bak cuci yang dilengkapi keran untuk mengalirkan air bersih
dengan kedalaman bak ± 20 cm dan dilengkapi saluran/pipa pembuangan air
kotor menuju sistem pengolahan air limbah Puskesmas
 Terdapat meja pemeriksaan dengan panjang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, meja pemeriksaan terbuat/dilapisi dari bahan tahan panas, tahan
zat kimia, mudah dibersihkan dan tidak berpori
 Terdapat meja khusus untuk meletakkan alat centrifuge
 Terdapat lemari pendingin (refrigerator), untuk menyimpan reagen dan
sampel
 Terdapat lemari alat, untuk menyimpan alat
 Terdapat peralatan Laboratorium Puskesmas, sebagai penunjang
pemeriksaan

10
BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

A. Alur Pelayanan Laboratorium

PASIEN RUJUKAN LAB


PASIEN

LOKET PENDAFTARAN

R. PEMERIKSAAN DOKTER

R. LABORATORIUM

PENGAMBILAN/PENERIMAAN SPESIMEN

PEMERIKSAAN SPESIMEN

VALIDASI HASIL

PENGAMBILAN
HASIL

Keterangan gambar :
1) Pasien datang
2) Pasien mendaftarkan diri di loket pendaftaran Puskesmas
3) Pasien menuju ruang pemeriksaan dokter untuk diperiksa, dan bila diperlukan,
dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan pemesanan pemeriksaan melalui
aplikasi e-puskesmas
4) Pasien menuju ruang laboratorium
5) Petugas laboratorium menerima pasien untuk dilakukan pengambilan specimen
6) Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai permintaan
dokter
7) Petugas laboratorium mengisi hasil pemeriksaan dan mencetak hasil
laboratorium
8) Petugas memberikan hasil cetakkan laboratorium kepada pasien

11
B. Prosedur Pelayanan Laboratorium

1) Persiapan petugas
Petugas mengenakan perlengkapan keselamatan kerja antara lain masker, jas
laboratorium, sarung tangan sebelum memulai aktifitas, menyiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan.

2) Persiapan Pemeriksaan dan Administrasi


 Petugas menerima permintaan pemeriksaan laboratorium dari dokter
 Petugas laboratorium memanggil pasien sesuai nomor urut antrian
 Petugas mencocokkan identitas pasien dan memberikan informasi
pemeriksaan yang diminta dokter
 Petugas laboratorium memberi penjelasan kepada pasien cara pengambilan
sampel pemeriksaan laboratorium yang akan dilakukan
 Bila tidak dapat dikerjakan karena keterbatasan alat dan bahan, petugas
laboratorium meminta pasien kembali ke pengirim/perujuk untuk dirujuk ke
tingkat lebih lanjut.

3) Pemeriksaan
 Petugas laboratorium mengambil sampel sesuai jenis pemeriksaan
 Petugas laboratorium mengisi hasil pemeriksan dan mencetak hasil
pemeriksaan laboratorium

4) Penyerahan hasil
 Petugas laboratorium melakukan verifikasi hasil pemeriksaan sebelum
diserahkan
 Petugas laboratorium menandatangani hasil pemeriksaan
 Petugas laboratorium menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium ke
pasien
 Pasien diminta kembali ke dokter pengirim

C. Kemampuan Pemeriksaan Dan Metode

1) Kemampuan Pemeriksaan
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di UPT Puskesmas Kunciran meliputi
pemeriksaan-pemeriksaan dasar seperti :
 Hematologi Rutin : Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit, Trombosit, Lekosit,
LED, Golongan Darah.
 Kimia klinik : Glukosa, Asam Urat, Kolesterol Total, Trigliserida, HDL, LDL,
Ureum, Kreatinin,SGOT,SGPT.

12
 Mikrobiologi : BTA (Bakteri Tahan Asam)
 Imunologi : Tes Kehamilan, Widal, HbsAg, Anti HIV, Sifilis.
 Urinalisa : Makroskopis ( Warna, Kejernihan, Bau, Volume), pH, Berat Jenis,
Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit, dan
Mikroskopik ( sedimen ).

2) Metode
Metode pemeriksaan laboratorium di UPT Puskesmas Kunciran menggunakan
peralatan dengan metode manual, semi automatik dan automatik.

13
BAB V

LOGISTIK

Reagen yang ada di laboratorium UPT Puskesmas Kunciran meliputi reagen cair untuk
pemeriksaan hematologi analyzer, kimia darah, mikrobiologi, dan reagen strip untuk
pemeriksaan gula dan urin.
Penanganan dan penyimpanan reagen sesuai persyaratan, antara lain :
a. Tanggal kadaluwarsa dan suhu penyimpanan sesuai.
b. Pemakaian reagen dengan metode first in first out dan Fisrt expired first out
c. Sisa pemakaian reagen tidak dikembalikan ke dalam sediaan induk.
d. Reagen tidak digunakan bila adanya perubahan warna, endapan, dan kerusakan
e. Segera menutup botol reagen setelah digunakan.
f. Label terjaga dari kerusakan.
g. Reagen terdapat dalam botol berwarna gelap dan lemari supaya tidak terkena
cahaya matahari langsung.
h. Reagen terdaftar di Kementerian Kesehatan.
i. Reagen HIV sudah dievaluasi oleh Laboratorium Rujukan Nasional.

14
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Untuk mengurangi/mencegah kejadian yang tidak diinginkan, setiap petugas


laboratorium melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam
memberikan pelayanan laboratorium kepada pasien harus disesuaikan dengan standar
operasional prosedur. Petugas laboratorium harus menjelaskan pada pasien tentang
tindakan laboratorium dan pemeriksaan yang dilakukan.
Pelabelan atau identifikasi sampel dilaksanakan dengan teliti, memberikan
nama, umur, alamat.
Reagen untuk pemeriksan laboratorium selalu dicek tanggal kadaluarsa serta
dicek ketersediannya.

15
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

A. Di Ruang Kerja dan Lingkungan Kerja


1) Desain Ruang Kerja Yang Menunjang K3
 Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di
laboratorium
 Ruang kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja
 Pencahayaan cukup dan nyaman
 Prosedur kerja tersedia di ruangan laboratorium dan mudah dijangkau jika
diperlukan
 Ruang laboratorium dipasang lambang bahan kimia berbahaya

2) Sanitasi Lingkungan
 Ruangan bersih, kering dan higienis
 Tersedia tempat sampah medis dan non medis
 Tata ruang laboratorium baik sehingga tidak dapat dimasuki/ menjadi sarang
serangga atau binatang pengerat
 Tersedia tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan
secara teratur
 Petugas laboratorium tidak makan dan minum dalam laboratorium
 Tidak meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam laboratorium

B. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja


1) Melaksanakan praktek laboratorium yang benar. Petugas laboratorium
mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya yang
mungkin terjadi, dapat menggunakan setiap peralatan laboratorium dan
peralatan kesehatan dan keselamatan kerja dengan benar, serta mengetahui
cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di laboratorium.
2) Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja,
seperti tempat cuci tangan dengan air yang mengalir
3) Petugas laboratorium memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker,
sarung tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.
4) Jas laboratorium bersih dan dipakai terus menerus selama bekerja dalam
laboratorium serta dilepaskan ketika meninggalkan di laboratorium
5) Petugas mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum dan
setelah selesai melakukan aktifitas laboratorium
6) Petugas laboratorium tidak melakukan kegiatan percobaan laboratorium
tanpa ijin pejabat yang berwenang.

16
7) Petugas laboratorium tidak makan, minum (termasuk minum dari botol air)
dan merokok di ruangan laboratorium
8) Ruang laboratorium dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum atau benda
tajam dan barang sisa laboratorium ditempatkan di bak/peti dalam
laboratorium dan diberi keterangan
9) Sarung tangan bekas pakai ditempatkan dalam bak/ peti kuning (menjadi
limbah medis/ infeksius) yang diberi tanda khusus
10) Semua tumpahan segera dibersihkan
11) Petugas tidak menggunakan mulut pada waktu memipet
12) Peralatan yang rusak atau pecah dilaporkan kepada penanggung jawab
laboratorium
13) Tas/kantong/tempat sampah ditempatkan di tempat yang ditentukan
14) Pengelolaan specimen
 Setiap spesimen diperlakukan sebagai bahan infeksius
 Petugas mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan, pengiriman
dan pengolahan spesimen dengan benar
 Semua spesimen darah dan cairan tubuh disimpan pada wadah yang
memiliki konstruksi yang baik
 Saat mengumpulkan spesimen berhati-hati guna menghindari
pencemaran dari luar kontainer atau laboratorium
 Petugas memproses spesimen darah dan cairan tubuh (contoh: membuka
tutup tabung vakum) menggunakan sarung tangan dan masker
 Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut, petugas cuci tangan
dan mengganti sarung tangan
 Jarum yang telah digunakan diperlakukan sebagai limbah infeksius dan
dikelola sesuai ketentuan yang berlaku
 Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium Didekontaminasi
dengan desinfektan setelah selesai melakukan kegiatan laboratorium
15) Pengelolaan bahan kimia yang benar
 Petugas laboratorium mengetahui cara pengelolaan bahan kimia yang
benar (antara lain penggolongan bahan kimia, bahan kimia yang tidak
boleh tercampur, efek toksik dan persyaratan penyimpanannya)
 Petugas mengenal bahaya bahan kimia dan mempunyai pengetahuan
serta keterampilan untuk menangani kecelakaan
 Semua bahan kimia yang ada diberi label/etiket dan tanda peringatan
yang sesuai

17
16) Pengelolaan Limbah
a. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah khusus seperti
benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik, limbah
kimia, limbah B3 dan limbah plastik.
Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:
 Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air
dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal terdapat
satu buah untuk masing-masing kegiatan. Kantong plastik diangkat
setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi sampah. Setiap tempat
pengumpulan sampah dilapisi plastik sebagai pembungkus sampah
dengan label dan warna
 Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen, yang
diletakkan pada lokasi yang sudah dijangkau kendaraan pengangkut
sampah. Tempat penampungan sampah sementara dikosongkan dan
dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam
 Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai
prosedur dan peraturan yang berlaku
Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan sampah
akhir yang dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku.

b. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbah cair infeksius
dan limbah cair kimia. Cara menangani limbah cair:
 Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik tank
 Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku

18
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan Laboratorium dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan


indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan petugas pelaksana pemeriksaan
2. Ketepatan hasil penyerahan Laboratorium
3. Hasil Pemantapan Mutu Internal (PMI)
4. Hasil Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Permasalahan dapat dibahas pada pertemuan pra lokakarya mini tiap bulan, briefing
dan Rabu Ilmiah.

19
BAB IX

PENUTUP

Pedoman Pelayanan Laboratorium Puskesmas ditetapkan sebagai acuan pelaksanaan


Pelayanan Laboratorium UPT Puskesmas Kunciran. Untuk keberhasilan pelaksanaan
standar Pelayanan Laboratorium UPT Puskesmas Kunciran ini diperlukan komitmen
dan kerja sama semua pihak yang terkait, sehingga hal tersebut akan menjadikan
pelayanan Laboratorium UPT Puskesmas Kunciran dapat optimal dan dapat
memberikan kepuasan kepada pasien atau masyarakat.

20

Anda mungkin juga menyukai