INPUT : 5M & T
Mata Kuliah : Management Laboratorium
Di Susun Oleh :
D3 Analis Kesehatan Non Reguler Kelas C
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Management Laboratorium.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mohon saran, kritik dan masukan yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Kami berharap makalah yang sederhana ini bermanfaat terutama bagi yang
membutuhkannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
C. Keselamatan Dan Keamanan Dalam Operasional Laboratorium. ...... 27
2.6 Waktu (Time) ......................................................................................... 29
A. Pengelolaan Waktu Yang Efisien Dalam Laboratorium..................... 29
B. Penjadwalan Eksperimen Dan Tugas Yang Bijaksana. ...................... 31
C. Respons Cepat Terhadap Perubahan Situasi. ...................................... 33
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 37
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era modern ini, laboratorium memainkan peran sentral dalam berbagai
industri dan sektor, termasuk ilmu penelitian, pengembangan produk, kesehatan,
dan lingkungan. Hasil analisis laboratorium sering menjadi dasar untuk
pengambilan keputusan yang kritis. Oleh karena itu, manajemen laboratorium yang
efektif menjadi kunci utama dalam memastikan integritas, akurasi, dan efisiensi
dari hasil analisis yang dihasilkan.
Manajemen laboratorium melibatkan pengelolaan segala aspek yang berkaitan
dengan operasional laboratorium, termasuk personel, peralatan, metode analisis,
bahan, lingkungan, dan pengaturan waktu. Dalam konteks ini, pendekatan yang
efektif menjadi sangat penting untuk memastikan semua elemen ini saling berjalan
sejalan dan mendukung tujuan laboratorium.
Inilah mengapa pendekatan 5M & T (Man, Machine, Method, Material,
Environment, dan Time) muncul sebagai landasan penting dalam manajemen
laboratorium. Dengan memperhatikan dan mengelola keenam elemen ini secara
holistik, laboratorium dapat mencapai hasil analisis yang lebih akurat, konsisten,
dan efisien. Pendekatan ini tidak hanya fokus pada teknis, tetapi juga mengakui
peran penting personel, keterampilan tim, teknologi, serta standar keselamatan dan
kebersihan dalam mencapai kesuksesan.
B. Rumusan Masalah
1
3. Bagaimana pengelolaan waktu yang efisien dapat mempengaruhi efektivitas
operasional laboratorium?
4. Apa dampak positif dari integrasi teknologi canggih dalam elemen "Mesin
(Machine)" pada hasil analisis laboratorium?
5. Mengapa validasi metode dan standarisasi prosedur penting dalam elemen
"Metode (Method)" untuk manajemen laboratorium yang sukses?
6. Bagaimana manajemen yang baik terhadap bahan kimia dan sampel dalam
elemen "Material (Material)" dapat membantu menghindari kesalahan dan
kontaminasi?
7. Bagaimana faktor lingkungan dalam elemen "Lingkungan (Environment)"
mempengaruhi hasil analisis dan keselamatan personel laboratorium?
8. Bagaimana studi kasus penerapan pendekatan 5M & T dalam laboratorium
nyata mengilustrasikan manfaat dan tantangan dalam mengelola analisis
laboratorium?
9. Apa saja aspek kritis yang perlu diperhatikan dalam merespons perubahan
situasi secara cepat dan efektif dalam manajemen laboratorium?
10. Mengapa penerapan pendekatan 5M & T menjadi lebih penting di tengah
perkembangan ilmiah dan teknologi yang terus berubah?
C. Tujuan Makalah
2
D. Manfaat Makalah
Makalah ini memiliki beberapa manfaat yang dapat diharapkan bagi pembaca
dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam bidang manajemen analisis
laboratorium:
1. Pemahaman Mendalam.
2. Panduan Praktis.
3. Penyadaran Tantangan dan Solusi.
4. Studi Kasus Nyata.
5. Peningkatan Kualitas Hasil Analisis.
6. Efisiensi Operasional.
7. Kesadaran Keselamatan dan Lingkungan.
8. Arah Pengembangan.
9. Kontribusi bagi Pengetahuan.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
6. Kolaborasi Tim: Keberhasilan laboratorium sering tergantung pada
kolaborasi tim yang kuat. Sumber daya manusia bekerja bersama untuk
memecahkan masalah, berbagi pengetahuan, dan mencapai tujuan bersama.
7. Efisiensi Operasional: Sumber daya manusia harus mengelola waktu dan
sumber daya dengan efisien untuk menghindari pemborosan dan penundaan
dalam proses analisis.
1) Pelatihan:
Manfaat Pelatihan:
5
2) Kompetensi:
Manfaat Kompetensi:
3) Kerja Tim:
6
C. Pengelolaan tim dan peran kepemimpinan.
2. Peran Kepemimpinan:
7
2) Mendorong Motivasi dan Komitmen: Memotivasi anggota tim, mendorong
semangat kerja, dan memastikan bahwa setiap individu berkomitmen untuk
mencapai tujuan bersama.
3) Pendampingan dan Pembinaan: Memberikan pembinaan, bimbingan, dan
dukungan kepada anggota tim dalam mengembangkan keterampilan dan
potensi mereka.
4) Pengambilan Keputusan: Mengambil keputusan strategis, merespon
perubahan, dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul dalam
operasional laboratorium.
8
1) Identifikasi dan Perencanaan Perawatan:
a) Identifikasi Kebutuhan: Mengidentifikasi peralatan yang memerlukan
perawatan rutin berdasarkan petunjuk produsen atau pengamatan langsung.
b) Perencanaan Jadwal: Menjadwalkan perawatan rutin secara teratur untuk
memastikan bahwa semua peralatan diperiksa dan dirawat dengan
konsisten.
9
b) Kepatuhan Standar: Membantu mematuhi standar keselamatan dan mutu
yang berlaku dalam laboratorium.
4) Pemeliharaan Darurat:
1. Penanganan Gangguan: Menyiapkan rencana darurat untuk penanganan
kerusakan atau kegagalan mendadak dalam peralatan.
2. Pemeliharaan Darurat: Melakukan perbaikan atau penggantian komponen
peralatan yang rusak secepat mungkin.
1. Kalibrasi:
a. Akurasi Hasil: Kalibrasi adalah proses membandingkan hasil yang
dihasilkan oleh peralatan laboratorium dengan standar referensi yang telah
diketahui akurasi dan keandalannya. Ini membantu memastikan bahwa hasil
analisis yang dihasilkan benar-benar akurat dan sesuai dengan nilai yang
sebenarnya.
b. Ketepatan Metode: Tanpa kalibrasi yang tepat, metode analisis mungkin
menghasilkan hasil yang bias atau tidak akurat, yang dapat mengarah pada
pengambilan keputusan yang salah.
Manfaat Kalibrasi:
10
2) Kepercayaan Stakeholder: Hasil analisis yang akurat dan dapat diandalkan
meningkatkan kepercayaan stakeholder seperti klien, regulator, atau
konsumen.
2. Teknologi Terbaru:
a. Peningkatan Akurasi: Teknologi terbaru sering kali menawarkan peralatan
dan metode analisis yang lebih akurat, canggih, dan sensitif, yang
membantu mendapatkan hasil yang lebih tepat dan terperinci.
b. Efisiensi Operasional: Teknologi terbaru sering kali memiliki kemampuan
otomatisasi yang meningkatkan efisiensi operasional laboratorium,
mengurangi waktu dan biaya.
c. Kecepatan dan Produktivitas: Teknologi canggih dapat menghasilkan hasil
analisis lebih cepat, mempercepat aliran kerja dan pengambilan keputusan.
11
a. Akurasi Hasil yang Lebih Tinggi:
Peralatan canggih sering kali dilengkapi dengan metode analisis yang lebih
maju dan sensitif. Investasi dalam peralatan baru dapat membuka peluang untuk
mengadopsi metode analisis yang lebih canggih, memungkinkan identifikasi dan
analisis substansi dengan akurasi tinggi.
d. Peningkatan Kapasitas:
Peralatan baru sering kali memiliki kapasitas yang lebih besar, memungkinkan
laboratorium untuk mengelola lebih banyak sampel atau analisis dalam waktu yang
lebih singkat.
12
Investasi dalam peralatan baru dapat membantu laboratorium memenuhi
standar mutu dan keselamatan yang berlaku, sehingga memastikan bahwa
operasional laboratorium sesuai dengan peraturan dan norma yang ada.
g. Keunggulan Kompetitif:
Validasi metode dan proses adalah langkah penting dalam memastikan bahwa
metode analisis yang digunakan dalam laboratorium adalah akurat, andal, dan
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Ini melibatkan pengujian dan penilaian
menyeluruh terhadap metode analisis dan langkah-langkah yang terlibat dalam
proses pengembangannya. Berikut adalah pentingnya validasi metode dan proses
pengembangan dalam analisis laboratorium:
13
3. Kepatuhan Terhadap Standar Mutu:
14
9. Penggunaan Teknologi yang Tepat:
2. Pencegahan Variabilitas:
15
4. Mematuhi Standar Mutu:
7. Peningkatan Efisiensi:
16
10. Perbaikan Perencanaan dan Kontrol:
Penemuan ilmiah dan teknologi baru dapat membawa metode analisis yang
lebih akurat dan sensitif. Ini memungkinkan deteksi lebih dini atau analisis lebih
mendalam dari zat yang diuji.
17
Perkembangan ilmiah dan teknologi dapat menghasilkan standar mutu baru
atau perubahan dalam regulasi. Penyesuaian metode diperlukan untuk memastikan
bahwa laboratorium tetap mematuhi standar mutu yang terbaru.
Teknologi canggih sering kali memungkinkan analisis yang lebih cepat dan
hasil yang lebih cepat diperoleh. Ini dapat sangat berharga dalam situasi di mana
waktu kritis.
Penemuan ilmiah baru atau masalah keamanan baru sering kali memerlukan
penyesuaian metode untuk memenuhi tantangan tersebut.
18
kesalahan, dan menjaga keselamatan anggota tim laboratorium. Berikut adalah
beberapa aspek penting dalam manajemen sampel dan bahan kimia:
a. Pemisahan yang Tepat: Bahan kimia harus disimpan secara terpisah sesuai
dengan sifatnya (misalnya, bahan reaktif harus dipisahkan dari bahan asam
atau basa).
b. Penyimpanan di Tempat yang Tepat: Suhu, cahaya, dan kelembaban ruang
penyimpanan harus sesuai dengan persyaratan bahan kimia yang disimpan.
3. Manajemen Stok:
4. Penanganan Sampel:
a. Pembuangan yang Sesuai: Sampel dan bahan kimia yang tidak lagi
diperlukan harus dibuang dengan aman sesuai dengan regulasi dan pedoman
yang berlaku.
b. Pemisahan Bahan Berbahaya: Bahan berbahaya harus dibuang sesuai
dengan pedoman khusus, termasuk bahan kimia berbahaya dan limbah
berbahaya.
19
6. Keselamatan Anggota Tim:
8. Inventarisasi:
1. Penentuan Kebutuhan:
2. Evaluasi Pemasok:
20
3. Pemeriksaan Bahan:
6. Pemantauan Stok:
7. Rencana Pengadaan:
8. Pengelolaan Kedaluwarsa:
21
9. Integritas Data dan Keamanan:
2. Penyimpanan Sampel:
a. Penyimpanan Steril: Pastikan sampel biologis atau bahan lain yang mudah
terkontaminasi disimpan dalam kondisi steril dan bebas kontaminasi silang.
22
b. Pemisahan: Pisahkan sampel berdasarkan jenis, asal, atau jenis analisis yang
akan dilakukan.
Pengelolaan Limbah:
1. Identifikasi Limbah:
2. Penyimpanan Limbah:
3. Penanganan Limbah:
a. Catat Penerimaan dan Pembuangan: Catat setiap limbah yang diterima dan
dibuang dalam catatan khusus.
b. Dokumen Manifest: Gunakan dokumen manifest untuk mencatat proses
pengelolaan limbah, mulai dari pengumpulan hingga pembuangan akhir.
23
6. Kepatuhan Regulasi:
Degradasi Bahan: Paparan cahaya ultraviolet (UV) atau radiasi lain dapat
menyebabkan degradasi bahan kimia, mengubah karakteristik dan struktur molekul.
4. Tekanan Atmosfer:
24
Pengaruh Reaksi: Perubahan dalam tekanan atmosfer dapat mempengaruhi
reaksi kimia, terutama pada reaksi gas atau reaksi yang sensitif terhadap tekanan.
6. Udara Ventilasi:
7. Pencemaran Udara:
Polusi Udara: Pencemaran udara dari luar atau proses industri di sekitar
laboratorium dapat mempengaruhi sampel atau bahan yang dianalisis.
9. Kelembutan:
Kadar Air: Kelembutan udara dapat mempengaruhi kadar air dalam sampel
atau bahan kimia, yang dapat mempengaruhi hasil analisis.
25
1. Pengendalian Suhu:
2. Pengendalian Kelembaban:
26
5. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD):
27
2. Peralatan Pelindung Diri (APD):
4. Identifikasi Risiko:
a. Peta Evakuasi: Pastikan anggota tim tahu rute evakuasi yang aman dan
lokasi peralatan pemadam kebakaran.
b. Pemahaman Pemadam Kebakaran: Berikan pelatihan mengenai cara
menggunakan peralatan pemadam kebakaran dan tindakan pertolongan
pertama.
28
8. Perawatan Peralatan:
29
1. Rencanakan dan Prioritaskan:
2. Buat Jadwal:
Buat jadwal harian atau mingguan yang mencakup waktu untuk berbagai
tugas, analisis, eksperimen, dan evaluasi.
3. Tetap Fokus:
Hindari tergoda oleh hal-hal di luar tugas utama. Fokus pada tugas yang
sedang dikerjakan untuk menghindari pemborosan waktu.
4. Batasi Gangguan:
Tutup pemberitahuan elektronik yang tidak perlu dan batasi gangguan yang
dapat menghambat konsentrasi.
6. Allokasikan Waktu:
Tentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap tugas. Ini
membantu menghindari melampaui batas waktu.
30
9. Kolaborasi Tim:
Tetaplah fleksibel dan siap untuk menyesuaikan rencana jika situasi berubah
atau prioritas mendesak muncul.
31
1. Identifikasi Prioritas:
Buat jadwal mingguan atau bulanan yang mencakup semua tugas dan
eksperimen yang perlu diselesaikan.
Estimasi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap eksperimen atau
tugas. Pertimbangkan waktu untuk persiapan, pelaksanaan, dan analisis hasil.
4. Pertimbangkan Kompleksitas:
Tugaskan waktu lebih untuk eksperimen atau tugas yang lebih kompleks
atau membutuhkan analisis yang mendalam.
Pastikan tidak ada tumpang tindih antara eksperimen atau tugas yang
dijadwalkan. Ini membantu menghindari kebingungan dan konflik waktu.
Sisipkan waktu istirahat antara eksperimen atau tugas yang intensif untuk
menjaga konsentrasi dan produktivitas.
7. Pertimbangkan Keterbatasan:
8. Fleksibilitas:
Berikan ruang untuk penyesuaian jika ada perubahan rencana atau hal tak
terduga yang muncul.
32
9. Hindari Penumpukan Tugas:
Hindari menumpuk terlalu banyak eksperimen atau tugas dalam waktu yang
singkat. Ini dapat mengurangi kualitas hasil dan meningkatkan stres.
Jika ada kesalahan atau perbaikan yang dapat dilakukan, jadwal perlu
direvisi. Pelajari dari pengalaman dan terapkan pembelajaran di jadwal selanjutnya.
1. Tetap Tenang:
Pertama-tama, tetap tenang dan jangan panik. Dengan tetap tenang, Anda
akan lebih mampu berpikir jernih dan mengambil langkah-langkah yang tepat.
33
2. Evaluasi Situasi:
Cari tahu apa yang sedang terjadi dan bagaimana perubahan situasi dapat
mempengaruhi tugas atau eksperimen yang sedang dilakukan.
3. Identifikasi Prioritas:
Tentukan prioritas mana yang harus diatasi terlebih dahulu. Apa yang paling
mendesak dan memerlukan perhatian segera?
Jika ada tim yang terlibat, beri tahu anggota tim mengenai perubahan situasi
dan bagaimana rencana akan disesuaikan.
5. Adaptasi Rencana:
Jika rencana awal tidak lagi sesuai dengan situasi, buatlah rencana baru
yang mengakomodasi perubahan tersebut.
6. Koordinasi Tim:
9. Evaluasi Risiko:
Tinjau potensi risiko yang terkait dengan perubahan situasi dan ambil
tindakan pencegahan yang sesuai.
34
Setelah situasi teratasi, tinjau kembali hasil analisis atau pekerjaan yang
telah dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas tidak terpengaruh.
11. Pembelajaran:
35
BAB III
KESIMPULAN
36
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/nitaiting/5-m-man-material-method
https://id.scribd.com/document/332125922/makalah-manajemen-laboratorium
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15582/2/T2_942013080_BAB%
20II.pdf
37