Dosen Pengampu :
M.Pd.I.
KELAS : R-002
UNIVERSITAS JAMBI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapakan atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa atas
“Mendiskripsikan Teori dan Tokoh Penjaminan Mutu“ dengan tepat waktu. Makalah ini
kami buat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Mutu Terpadu, selain
itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan memberikan pengetahuan kepada
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tepat pada waktunya, ucapan terimakasih
1. Dr. K.a. Rahman, M.Pd.I , Dr. Robin Pratama, S.Pd., M.Pd, dan Agus
2. Para penulis / penerbit buku dan jurnal maupun situs – situs internet yang
Kami selaku penyusun makalah ini, sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna, sehingga kami berharap bantuan dari pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini sesuai dengan harapan anda. Akhir kata
kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
ii
2.3.4 Dr. Kaoru Ishikawa............................................................................................23
BAB III.....................................................................................................................................26
PENUTUP................................................................................................................................26
3.1 Kesimpulan................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu
merupakan tugas yang paling penting. Walaupun demikian, ada sebagian orang yang
menganggap mutu sebagai sebuah konsep yang penuh dengan teka-teki. Mutu
dianggap sebagai suatu hal yang membingungkan dan sulit untuk diukur. Mutu dalam
lain, sehingga tidak aneh jika terdapat beberapa pakar yang tidak memiliki
kesimpulan yang sama tentang bagaimana cara menciptakan institusi yang baik.
Saat ini, salah satu tantangan penting yang dihadapi semua institusi adalah
bagaimana mengelola sebuah mutu. Terutama dalam dunia persaingan global dan
industry massal. Dalam dunia industry bisnis mutu adalah nilai jual yang menjadi
prioritas utama. Mutu menjadi satu-satunya faktor pembeda yang dibutuhkan oleh
konsumen. Mutu tidak hanya ada dalam institusi-institusi bisnis, tapi juga menjadi
kebutuhan institusi pendidikan. Hal ini ditujukan agar institusi pendidikan mampu
bertahan dalam dunia persaingan yang sangat kompetitif, serta mampu mendidik
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mendeskripsikan Teori
2.1.1 Teori Edward Deming
mutu. Salah satu konsep kunci yang dikemukakannya adalah PDCA (Plan-Do-Check-
Act), yang juga dikenal sebagai siklus Deming atau siklus PDSA (Plan-Do-Study-
Act). Konsep ini merupakan suatu pendekatan siklus yang digunakan untuk
empat belas butir pemikiran yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu dan
3
3. Check (Pemeriksaan): Tahap ini melibatkan evaluasi hasil dari tindakan
diharapkan.
berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan. Jika hasil tidak sesuai
Juran lahir di Rumania pada tahun 1900. Setelah lulus dari The
mutu banyak dikembangkan sejak dirinya pindah ke Jepang pada tahun 1954.
agar mampu bersaing dengan pasar dunia dengan konsep mutu yang
ditetapkannya. Dua konsep utama dari teori Juran adalah Penentuan Mutu dan
Trilogi Juran.
produk atau layanan. Konsep ini berfokus pada memahami kebutuhan dan
harapan pelanggan serta mengatur produk atau layanan untuk memenuhi atau
mutu:
4
1) Menetapkan Standar: Identifikasi kebutuhan pelanggan dan tetapkan
B. Trilogi Juran:
manajemen mutu yang efektif. Ini terdiri dari tiga komponen utama yang saling
terkait:
sukses.
menerapkan konsep-konsep ini, organisasi dapat mencapai kualitas yang lebih tinggi,
5
2.1.3 Teori Crosby
Philip B. Crosby adalah seorang ahli manajemen kualitas yang dikenal karena
mutu. Dua konsep utama dari teori Crosby adalah "Zero Defects" dan filosofi kualitas
menurut Crosby.
A. Konsep "Zero Defects": Konsep "Zero Defects" adalah salah satu prinsip
yang sempurna dalam semua aspek operasional. Ide dasarnya adalah bahwa
setiap produk atau layanan harus diproduksi atau disediakan dengan kualitas
yang tidak memiliki cacat atau kesalahan. Beberapa poin penting terkait konsep
yang kuat untuk mencapai kualitas yang tinggi dalam semua aspek
6
B. Filosofi Kualitas Menurut Crosby:
bukanlah masalah kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan, kerja keras, dan
komitmen untuk melakukan yang terbaik. Beberapa aspek penting dari filosofi
kesalahan setelahnya.
besar, reputasi yang lebih baik, dan biaya yang lebih rendah karena
kurangnya cacat.
7
Konsep "Zero Defects" dan filosofi kualitas menurut Crosby memberikan kerangka
kerja yang kuat untuk mencapai kualitas yang tinggi dalam semua aspek operasional
produk atau layanan yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan dan
untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan (Goetsch & Davis,
2020).
mutu yang relevan, pengumpulan data, analisis statistik, dan pengambilan tindakan
dan komitmen semua pihak dalam organisasi sangat penting untuk mencapai
manajemen mutu merupakan langkah awal yang penting untuk memahami pentingnya
konsep ini dalam konteks organisasi. Dengan pemahaman yang baik tentang
langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan proses mereka.
8
Menurut Edward Sallis, mutu dalam percakapan sehari-hari sebagian besar
dipahami sebagai sesuatu yang absolut dan relatif. Dalam definisi yang absolut,
sesuatu yang bermutu merupakan bagian standar yang sangat tinggi yang tidak dapat
diungguli. Sedangkan mutu yang relatif dipandang sebagai suatu yang melekat pada
sebuah produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. Mutu yang absolut dapat
dilihat dari produk-produk yang dibuat dengan sempurna dan dengan biaya yang
mahal serta dapat dinilai dengan kepuasan pemiliknya. Mutu dalam pandangan ini
barang yang memiliki mutu, akan membuat pemiliknya berbeda dengan orang lain
adalah elit, karena hanya sedikit institusi yang dapat memberikan pengalaman
pendidikan dengan mutu tinggi kepada peserta didik. Sebagian besar peserta didik
tidak bisa menjangkaunya, dan sebagian besar institusi tidak berangan-angan untuk
memenuhinya. Mutu dapat juga digunakan sebagai konsep yang relatif. Definisi
relatif tersebut, memandang mutu bukan sebagai atribut atau layanan, tetapi sesuatu
yang dianggap berasal dari produk atau layanan tersebut. Mutu dapat dikatakan ada,
apabila sebuah layanan memenuhi spesifikasi yang ada. Mutu merupakan sebuah cara
yang menentukan apakah produk terakhir sesuai dengan stndar atau belum. Produk
atau layanan yang memiliki mutu, dalam konsep relatif ini tidak harus mahal dan
9
2.2.2 Pentingnya Manajemen Mutu dalam Organisasi
untuk fokus pada kualitas sebagai prioritas utama. Dengan menerapkan sistem dan
praktik yang terstruktur, organisasi dapat memastikan bahwa produk atau layanan
yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan memenuhi harapan
dan inovasi. Organisasi yang mengadopsi manajemen mutu secara efektif tidak hanya
berfokus pada pencapaian satu kali, tetapi juga pada perbaikan berkelanjutan (Utama
& Rostiani, 2021). Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen mutu
Philip B. Crosby, Dr. Kaoru Ishikawa, dan Dr. Armand V. Feigenbaum. Kelimanya
mereka juga dapat diterapkan dalam industri jasa. Memang tidak satu pun dari mereka
kontribusi mereka terhadap gerakan mutu begitu besar dan memang harus diakui
bahwa eksplorasi mutu akan mengalami kesulitan tanpa merujuk pada pemikiran
mereka.
10
Pada saat mendiskusikan ide-ide W. Edwards Deming, Joseph Juran, Philip B.
Crosby, Dr. Kaoru Ishikawa, dan Dr. Armand V. Feigenbaum, perlu disadari bahwa
memberikan pencerahan dan petunjuk yang jelas. Ada banyak hal yang dapat
dipelajari dari mereka dan tentu saja dapat diterapkan dalam pendidikan. Seperti yang
kelak akan kita ketahui, ada banyak hal yang saling melengkapi antara metode, baik
Deming mengatakan bahwa, mutu atau kualitas merupakan suatu tingkat yang
dapat diprediksi dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang rendah dan
sesuai dengan pasar. Deming melihat bahwa masalah mutu terletak pada masalah
manajemen. Masalah utama dalam dunia industri adalah kegagalan manajemen senior
desakan serius terhadap manajemen tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan
dalam suatu usaha kerja sama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tahap-tahap
11
1. Mengadakan riset konsumen dan menggunakannya dalam perencanaan produk (Plan).
5. Menganalisis bagaimana produk tersebut diterima di pa-sar dalam hal kualitas, biaya,
Selain itu, Deming menyatakan bahwa implementasi konsep mutu dalam sebuah
organisasi memerlukan perubahan dalam filosofi yang ada di sekitar manajemen. Deming
mengusulkan empat belas butir pemikiran yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan
mutu dan produktivitas suatu organisasi juga dalam bidang pendidikan. Keempat belas
menghadapi masa depan secara mantap. Jangan membuat siswa sekedar memiliki
nilai bagus tetapi juga harus mampu membuat siswa memiliki kemauan belajar
seumur hidup.
mereka tidak lagi sebagai siswa yang pasif dan rela diperlakukan seburuk apapun
Dalam bidang pendidikan, evaluasi yang dilakukan jangan hanya pada saat
ulangan umum ataupun ujian akhir, tetapi dilakukan setiap saat selama proses belajar
mengajar berlangsung.
12
4. Akhiri Kebiasaan Melakukan Hubungan Bisnis Hanya Berdasarkan Biaya
pendidikan yang ada hubungannya dengan perbandingan jumlah guru dan murid pada
satu ruangan atau kelas. Kelas besar memang akan membuat sekolah tersebut
melakukan penghematan biaya, tetapi mutu yang dihasilkan tidak terjamin dan bukan
tidak mungkin terjadi peningkatan biaya di bagian lain pada sistem tersebut.
5. Perbaiki Sistem Produksi dan Jasa Secara Konstan dan Terus Menerus
Dalam bidang pendidikan seorang guru harus berpikir secara strategik agar
siswa dapat menjalani proses belajar mengajar secara baik, sehingga memperoleh
nilai yang baik pula. Guru jangan hanya berpikir bagaimana siswa mendapatkan nilai
yang baik.
Hal ini perlu dilakukan agar terdapat kesamaan dasar pengetahuan bagi semua
anggota staf dalam suatu lembaga pendidikan. Setelah itu barulah guru dan
profesionalitas.
7. Lembagakan Kepemimpinan
kelompok dengan maksud mencapai suatu tujuan yang dinginkan bersama. Sedangkan
pemimpin adalah seseorang atau sekelompok orang seperti kepala, komandan, ketua
dan sebagainya.
13
Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan itu adalah
suatu proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam situasi tertentu
untuk mencapai tujuan bersama. Artinya terjadi proses interaksi antara pemimpin,
Perlu disadari bahwa rasa takut menghambat siswa untuk mampu mengajukan
pertanyaan, melaporkan masalah, atau menyatakan ide padahal itu semua perlu
dilakukan untuk menghasilkan kinerja yang maksimum. Oleh karena itu para pelaku
pendidikan hendaknya jangan menerapkan sistem imbalan dan hukuman kepada siswa
masing.
karena itu para anggota staf harus bekerjasama dan memprioritaskan diri pada
peningkatan kualitas.
kali dengan mengorbankan mutu. Terlalu banyak menggunakan slogan dan terlalu
berpatokan pada target dapat menimbulkan salah arah untuk pengembangan sistem
yang baik. Tidak jarang patokan terget akan lebih terfokus pada guru dan siswa
Kebanggaan diri atas hasil kerja yang dicapai perlu dimiliki oleh guru dan
siswa.
Adanya kebanggaan dalam diri membuat guru dan siswa bertanggungjawab atas tugas
Hal ini berlaku bagi para pelaku pendidikan karena memiliki dampak
tenaga untuk ontro sehingga dengan adanya contoh nyata, pekerja menyadari cara
tersebut hanya bisa diatasi jika ontro, proses dan prosedur institusi tersebut dirubah.
aturan yang tidak diikuti , ditaati, meskipun kegagalan tersebut mungkin juga
bisa juga disebabkan oleh anggota individu staf yang tidak memiliki skill,
pengetahuan dan sifat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang guru atau manajer
(fitness for use), ini berarti bahwa suatu produk atau jasa hendaklah sesuai dengan apa
yang diperlukan atau diharapkan oleh pengguna. Adapun lima dimensi kualitas
E. Guna praktis (field use), kegunaan praktis yang dapat dimanfaatkan pada
Ide ini menunjukkan bahwa produk atau jasa yang sudah dihasilkan mungkin sudah
mungkin salah atau tidak sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan. Juran
menyatakan bahwa 85% masalah-masalah mutu dalam sebuah organisasi adalah hasil
dari desain proses yang kurang baik. Sehingga, penerapan ontro yang benar akan
menghasilkan mutu yang benar. Dengan demikian, menurut Juran, 85% masalah
16
Untuk membantu manajer dalam merencanakan mutu, Juran telah
Quality Management). SQM adalah sebuah proses tiga bagian yang didasarkan pada
staf pada tingkat berbeda yang memberi kontribusi unik terhadap peningkatan mutu.
manajer menengah memiliki pandangan operasional tentang mutu, dan ketiga, para
melakukan perbaikan.
4. Menyediakan pelatihan.
6. Melaporkan perkembangan.
7. Memberikan penghargaan.
8. Mengkomunikasi hasil-hasil.
perusahaan.
17
2.3.3 Philip B. Crosby
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Ada dua ide yang sangat menarik dan kuat
dalam mutu, yaiu: pertama, adalah ide bahwa mutu ituCuma-Cuma atau gratis
(Quality is Free), dankedua, adalah ide bahwa kesalahan, kegagalan, pemborosan dan
penundaan waktu serta semua hal yang tidak berumutu lainnya bisa dihilangkan jika
Tanpa cacat adalah kontribusi pemikiran Crosby yang utama dan kontroversial
tentang mutu. Ide ini adalah komitmen untuk selalu sukses dan menghilangkan
memastikan bahwa segala sesuatunya selalu dikerjakan dengan metode yang tepat
mereka. Tugas peningkatan mutu dalam pendidikan adalah membangun contro dan
struktur yang menjamin terwujudnya metode tersebut. Memang ada banyak pihak
yang menentang metode tanpa cacat, terutama sekali ujian control yang
memustahilkan tujuan metode tersebut, dan disamping itu, muncul pandangan bahwa
standar-standar metode tanpa cacat hanya bisa diperoleh setelah melalui tingkat
Crosby, yaitu:
18
A. Komitmen Manajemen (Management Commitmen)
Hal ini adalah hal yang krusial menuju sukses dan merupakan poin
yang disepakati oleh semua para ahli mutu. Inisiatif mutu harus diarahkan dan
atas dasar komiten sangat dibutuhkan, karena setiap fungsi dalam organisasi
menjadi ontrolcr potensial bagi kerusakan dan kegagalan mutu, maka setiap
setiap departemen yang harus diterima dan didukung oleh manajemen senior.
Tugas penting dari tim peningkatan mutu adalah untuk menentukan bagaimana
atau yang akan muncul, dengan cara evaluasi dan perbaikan. Bentuk-bentuk
pengukuran ini berbeda antara organisasi produksi dan organisasi layanan, dan
19
D. Mengukur Biaya Mutu (The Cost of Quality)
Biaya mutu terdiri dari biaya kesalahan, biaya kerja ulang, biaya
mutu dan memberikan perhatian yang lebih terhadapnya adalah hal yang
pertemuan atau rapat yang teratur antara pihak manajemen dan karyawan
Kesadaran mutu harus menjadi kunci dasar dan dihubungkan dengan urutan
kegiatan yang disusun dengan hati-hati yang didiskusikan secara serius dalam
20
H. Pelatihan Pengawas (Supervisor Training)
memahami peranan mereka dalam proses peningkatan mutu dan pelatihan ini
bisa dilakukan melalui program pelatihan formal. Pelatihan ini juga penting
cacat. Pada dasrnya, ini adalah sebuah pesta untuk meyoroti dan merayakan
Begitu kontrak kerja untuk melaksanakan tanpa cacat telah dibuat dan
ide-ide tersebut telah diluncurkan dalam hari tanpa cacat, maka adalah sangat
penting untuk merencanakan aksi yang lengkap. Tujuan yang hendak dituju
mempersulit implementasi metode tanpa cacat. Hal ini dapat diraih dengan
21
L. Pengakuan (Recognition)
gaji mereka sudah stabil, ada sebuah hal yang lebih penting bagi mereka. Hal
menentukan bagaimana masalah dapat ditangani dengan tepat dan baik adalah
salah satu langkah penting. Petugas inspeksi dan control mutu memerlukan
Bagian dari peran dewan mutu adalah mengawasi efektivitas program dan
tujuan program telah tercapai, maka program tersebut harus dimulai lagi.
22
2.3.4 Dr. Kaoru Ishikawa
Menurut Ishikawa mutu adalah dua tingkatan definisi, yaitu terlibat dalam
adalah bahwa :
C. Kebutuhan konsumen dan persyaratan berubah terus menerus, oleh karena itu
D. Harga suatu produk atau jasa merupakan bagian penting dari kualitas.
Dalam bahasa Indonesia, TQM dapat juga disebut sebagai Pengelolaan Mutu Total
atau PMT. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, fokus dari PMT adalah
23
Dr. Kauro Ishikawa merupakan pencetus dari teori Lingkaran Kualitas
(Quality Circle) dan Diagram Sebab-Akibat atau juga dikenal dengan Diagram Tulang
Ikan (Fishbone Diagram) atau Diagram Ishikawa yang bertujuan untuk memberikan
yang mengarah ke kepala ikan. Lalu letakkan masalah-masalah potensial pada tulang-
tulang kecil yang menjadi bagian dari tulang utama. Kategori umum untuk masalah
4. Terapkan pekerjaan;
24
2.3.5 Dr. Armand V. Feigenbaum
jasa yang digunakan akan memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan adalah bagian
utama dalam pengembangan produk, sebuah produk akan memiliki tingkat mutu
kualitas yang baik apabila pelanggan memiliki kepuasan dari produk yang mereka
C. karena terjadi perubahan kebutuhan dan harapan pelanggan, maka mutu adalah
dinamis.
Dalam pengawalan kualiti, terdapat empat langkah utama yang perlu ditempuh,
diantaranya:
25
BAB III
PENUTUP
C.1Kesimpulan
Manajemen mutu adalah suatu pendekatan strategis dalam mengelola kualitas
produk, layanan, dan proses organisasi secara keseluruhan. Penerapan manajemen mutu
yang efektif melibatkan seluruh organisasi, dari level manajemen hingga karyawan
sebagai prioritas utama. Dengan menerapkan sistem dan praktik yang terstruktur,
organisasi dapat memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Berikut adalah beberapa pendeskripsian teori mutu
yaitu:
1. Salah satu konsep kunci yang dikemukan oleh Edward Deming adalah PDCA
PDSA (Plan-Do-Study-Act).
2. Dua konsep utama dari teori Juran adalah Penentuan Mutu dan Trilogi Juran.
3. Dua konsep utama dari teori Crosby adalah "Zero Defects" dan filosofi kualitas
menurut Crosby.
Juran, Philip B. Crosby, Dr. Kaoru Ishikawa, dan Dr. Armand V. Feigenbaum.
26
DAFTAR PUSTAKA
Aghivirwiati, G. A., SH, M., Poniah Juliawati, A., Thorman Lumbanraja, S. E., PS, C.,
Edward Sallis. (2011). Total Quality Education (TQE). Manajemen Mutu Terpadu
Yogyakarta. IRCiSoD.
Goetsch & Davis. (2020). Manajemen Mutu. Sumatera Barat: Media Literasi Indonesia.
Harsoyo, R. (2021). Model Pengembangan Mutu Pendidikan (Tinjauan Konsep Mutu Kaoru
95-112.
Pratama & Mukhtar. (2021). Manajemen Mutu. Sumatera Barat: Media Literasi Indonesia.
Widiansyah, A., Sitasi, C., & Widiansyah, A. (2019). Penjaminan mutu: penerapan,
27