Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Seleksi dan Penenmpatan Tenaga Kerja

Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia


Dosen Pengampu : Ibu Komariah Pandia,Dra.,M.Si

Oleh :
Muhammad Daffa Mirwan
(200502198)

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Sumatera Utara
2021
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Seleksi dan Penempatan Tenaga Kerja" dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen sumber daya
manusia.Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Komariah Pandia,Dra.,M.Si.
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 01 Oktober 2021

Muhammad Daffa Mirwan

i
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................................... i
BAB I ................................................................................................................................................... 1
Pendahuluan........................................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................ 1
Bab II ................................................................................................................................................... 2
Pembahasan ........................................................................................................................................ 2
2.1 Pengertian & Sifat Seleksi ....................................................................................................... 2
2.3 Tipe – Tipe Seleksi .................................................................................................................... 3
2.4 Kualifikasi dalam Seleksi ......................................................................................................... 3
2.5 Wawancara ................................................................................................................................ 4
2.6 Tujuan Wawancara .................................................................................................................. 4
2.7 Jenis-jenis Wawancara ............................................................................................................. 5
2.8 Penempatan Tenaga Kerja ....................................................................................................... 5
2.9 Orientasi dan Penempatan Tenaga Kerja ............................................................................... 5
2.10 Manfaat Penempatan Tenaga Kerja ..................................................................................... 5
2.11 Faktor yang Memengaruhi Penempatan Tenaga Kerja ...................................................... 6
Bab III ................................................................................................................................................. 8
Penutup................................................................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 8
3.2 Saran .......................................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 9

ii
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pada masa sekarang ini tantangan dan peranan sumber daya manusia semakin
meningkat,rumit,dan beranekaragam.semakin besar sebuah perusahaan,semakin rumit pula
tugas yang harus diselesaikan perusahaan.oleh karena itu,pentingnya peran sumber daya
manusia disetiap perusahaan dan kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengatur
ataupun mengelola sumber daya manusianya untuk mewujudkan tujuan perusahaan.
Proses seleksi,dan penempatan tenaga kerja harus dilakukan oleh perusahaan.seleksi
dilakukan karena orang yang melamar di perusahaan lebih banyak daripada jumlah yang
dibutuhkan perusahaan.seleksi tenaga kerja juga sangat dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan pada masa sekarang ataupun pada masa yang akan datang.setelah
proses seleksi dilakukan maka selanjutnya perusahaan menempatkan tenaga kerja yang sudah
diseleksi ke dalam bidang yang sesuai dengan kemampuan tenaga kerja tersebut.penempatan
tenaga kerja yang sesuai juga memberikan manfaat untuk mencapai tujuan yang diinginkan
perusahaan nantinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Seleksi dan sifat-sifat seleksi?
2. Apa saja manfaat dan tujuan seleksi?
3. Bagaimana Tipe-tipe seleksi dan Kualifikasi Seleksi?
4. Apa itu wawancara dan apa dasar wawancara?
5. Apa manfaat wawancara?
6. Apa saja jenis-jenis wawancara?
7. Apa itu penempatan tenaga kerja apa manfaatnya?
8. Apa saja yang memengaruhi penempatan tenaga kerja?

1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen sumber daya manusia
2. Untuk memahami pentingnya seleksi dan penempatan tenaga kerja untuk perusahaan
3. Untuk mengetahui proses seleksi tenaga kerja

1
Bab II

Pembahasan

2.1 Pengertian & Sifat Seleksi


Seleksi merupakan proses pemilihan calon karyawan (pelamar) yang memiliki kualifikasi
yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Seleksi merupakan proses penting
untuk menyaring pelamar dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Proses seleksi
dapat menghindarkan perusahaan dari mempekerjakan calon karyawan yang tidak sesuai
dengan kriteria yang dibutuhkan, oleh sebab itu instrumen yang digunakan dalam proses
seleksi harus tepat dan akurat dalam proses pengukurannya. Elemen yang biasanya
dipergunakan untuk proses seleksi adalah tes
Menurut Ambar T Sulistiyani dan Rosidah seleksi merupakan serangkaian langkah
kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah seseorang pelamar diterima atau
ditolak, dalam suatu instansi tertentu setelah menjalani serangkaian tes yang dilaksanakan.
Seleksi juga disebut sebagai suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar
Sifat Dari Seleksi, terdiri dari :
1. Kinerja Kerja, meliputi : jumlah dan kualitas pekerjaan, kecocokan dengan rekan
kerja, kehadiran (kedisiplinan), fleksibilitas, dan lain-lain.
2. Kriteria Seleksi (untuk memenuhi kinerja kerja), meliputi : kemampuan, motivasi,
intelegensia, sifat berhati-hati, resiko yang sesuai bagi perusahaan, dan lain-lain.
3. Prediktor-prediktor (bagi pemenuhan kriteria seleksi), meliputi :pengalaman, kinerja
lampau, keterampilan, pendidikan, minat, besarnya gaji yang diminta, nilai tes,
referensi, dsb.

2.2 Tujuan Seleksi


Seleksi penerimaan karyawan baru bertujuan untuk mendapatkan:
a. Karyawan yang qualified dan potensial.
b. Karyawan yang jujur dan disiplin.
c. Karyawan yang cakap dengan penentuan yang tepat.
d. Karyawan yang trampil dan bergairah bekerja.
e. Karyawan yang dinamis dan kreatif.
f. Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya.
g. Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi.
h. Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa depan.
i. Karyawan yang dapat bekerja secara mandiri.
j. Karyawan yang mempunyai perilaku dan budaya malu.

2
2.3 Tipe – Tipe Seleksi
1. Tes Kemampuan Kognitif, yaitu :Intelligence tests (IQ), yaitu tes kemampuan intelektual
umum. Kemampuan spesifik kognitif, yaitu mengukur kemampuan mental spesifik
(inductive, deductive reasoning, verbal comprehension, memory, andnumerical ability).
2. Tes Kemampuan Fisik dan Motorik (kekuatan, kecekatan, kecermatan, dan lain-lain).
3. Tes Minat dan Kepribadian (Psikis), meliputi : Stabilitas emosional (rasa marah, cemas,
sedih, dan lain-lain).Extroversion (dapat bersosialisasi, terbuka, dan lain-lain). Agreeableness
(kooperatif, baik, trust, toleran, dan lain-lain). Openness/Experience (open mind, fleksibel,
berpandangan maju, dan lain-lain).Conscientinousness (hati-hati, rajin, bertanggung jawab,
dan lain-lain).
4. Tes Kemampuan (keterampilan) dan Bakat (penguasaan dan keterampilanterhadap bidang
pekerjaan tersebut).
5. Tes Kejujuran (mempertanyakan langsung kepada pelamar beberapa pertanyaan) dan
Polygraph (menggunakan ‘alat’ pendeteksi kebohongan).
6. Pusat Penilaian Manajemen (management assessment centres) yaitu tes simulasi yang
terdiri dari 2-3 hari dengan ruangan khusus di mana pelamar yang akan di tes berjumlah
sekitar 10-12 pelamar

2.4 Kualifikasi dalam Seleksi


A. Keahlian
Dasar keahlian merupakan salah satu indikator untuk menjadi acuan dalam seleksi. Keahlian
dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu technical skill yaitu keahlian yang harus dimiliki
oleh karyawan pelaksana, human skill dimiliki oleh pimpinan menengah, dan conceptual skill
dimiliki oleh pucuk pimpinan.
B. Pengalaman Pengalaman cukup penting diperhatikan dalam proses seleksi. Perusahaan
akan lebih cenderung untuk mencari calon tenaga kerja yang sudah berpengalaman dibanding
calon tenaga kerja yang baru lulus sekolah. Karena calon tenaga kerja yang berpengalaman
dipandang lebih mampu melaksanakan tugas, tentunya mencari tenaga kerja yang
berpengalaman dengan tingkat kecerdasan yang tinggi.
C. Umur mendapat perhatian khusus dalam proses seleksi Karena umur mempengaruhi
kondisi fisik dan mental tenaga kerja, kemampuan dan tanggung jawab.
D. Jenis kelamin Menjadi pertimbangan khusus dalam proses seleksi terutama untuk sifat
pekerjaan tertentu, waktu kerja, dan peraturan pemerintah.
E. Pendidikan pelatihan Yang dialami oleh pelamar akan menentukan hasil seleksi.
Pendidikan meliputi pendidikan formal dan informal.
F. Keadaan fisik Keadaan fisik seorang pelamar akan menentukan hasil seleksi. Perusahaan
senantiasa mengutamakan tenaga kerja yang sehat jasmani dan rohani, dengan postur tubuh
yang cukup baik.

3
G. Tampang Adalah keseluruhan penampilan dan kerapian seseorang yang tampak dari luar.
Pada umumnya tampang merupakan kualifikasi tambahan tetapi amat penting untuk
mempertimbangkan dalam proses seleksi.
H. Bakat Yaitu pembawaan yang mudah untuk dikembangkan, cepat menangkap, dan
mengerti. Bakat yang diperlukan dalam proses seleksi adalah bakat nyata yang betul-betul
bisa dikembangkan dengan menonjol.
I. Temperamen Yaitu pembawaan seseorang yang tidak dapat dipengaruhi oelh pendidikan,
dan lingkungan dan berhubungan langsung dengan sifat emosi. Temperamen merupakan sifat
yang mempunyai dasar bersumber dari faktor jasmani, seperti periang, tenang, bersemangat,
pemarah, pemurah, pesimis, bersuara keras, dan pendiam.
J. Karakter Karakter seseorang bisa diubah melalui pendidikan dan lingkungan. Dengan
demikian dalam proses seleksi karakter sangat penting dipertimbangkan untuk memperoleh
calon tenaga kerja yang berkualitas tinggi.

2.5 Wawancara

Wawancara (Interview) Setelah pelamar menjalankan beberapa tes, biasanya tes selanjutnya
berbentuk tes lisan atau wawancara yang dilakukan secara face to face. Tes wawancara didesain
untuk mengidentifikasi, mengkonfirmasi dan mengintegrasikan seluruh informasi tentang si
pelamar yang diperoleh dari hasil tes-tes yang sudah dijalankan sebelumnya (pengecekan
referensi) untuk kemudian diambil keputusan lebih lanjut. Dasar-dasar Mewawancarai, terdiri :

• Perencanaan Wawancara (pemilihan waktu, tempat, pemeriksaan data pelamar, dan lain-lain).
• Pengendalian Wawancara (kontrol tentang informasi yang diperlukan, dan dikumpulkan secara
sistematis).

Wawancara kerja juga memungkinkan pelamar untuk menunjukkan kemampuan interpersonal,


professional, dan gaya hidup atau kepribadian pelamar. Jika di dalam CV (Curriculum Vitae)
pelamar hanya bisa mengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan komunikasi dan
interpersonal yang baik, maka dalam wawancara dia diberi kesempatan untuk membuktikannya.
Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk menemukan kecocokan
antara karakteristik pelamar dengan dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki pelamar
tersebut untuk memegang jabatan / pekerjaan yang ditawarkan.

2.6 Tujuan Wawancara


1. Untuk mengetahui kepribadian pelamar.
2. Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan.
3. Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan.
4. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak untuk
diberikan penawaran kerja.

4
2.7 Jenis-jenis Wawancara

1. Wawancara Situasional
Wawancara terstruktur yang terdiri dari pertanyaan tentang bagaimana pelamar dapat menangani
situasi kerja yang spesifik.

2. Wawancara Deskripsi Tingkah Laku


Pelamar memberikan contoh spesifik (pengalaman) bagaimana menangani suatu masalah di masa
lalu.

3. Wawancara yang Berkaitan dengan Pekerjaan


Sebuah rangkaian pertanyaan tentang relevansi hubungan Antara perilaku dengan pekerjaan
terutama antara perilaku dan pekerjaan pada masa lalu.

4. Wawancara Stres
Didesain untuk menciptakan kegelisahan dan tekanan (pressure) pada pelamar, untuk kemudian
melihat responnya.

5. Wawancara Panel
Beberapa orang pewawancara mewawancarai seorang pelamar pada saat yang bersamaan.

2.8 Penempatan Tenaga Kerja


Penempatan karyawan adalah penugasan seseorang pada suatu jabatan yang sesuai dengan
keahlian dan keterampilan yang dimilikinya. Penempatan merupakan penugasan atau
penugasan kembali dari seseorang karyawan pada sebuah pekerjaan baru (Mangkuprawira
:2004).
Menurut Sastrohadiwiryo (2003) penempatan tenaga kerja adalah proses pemberian tugas dan
pekerjaan kepada tenaga kerja yang telah lulus seleksi untuk melaksanakan sesuai ruang
lingkup yang telah ditetapkan serta mampu

2.9 Orientasi dan Penempatan Tenaga Kerja


Selain harus diberikan gambaran keseluruhan kepada karyawan, ia juga harus diperkenalkan
kepada karyawan lain dalam perusahaan dan suasana keraguan harus dicairkan, dalam hal
penempatan harus didasarkan pada job description dan job spesification yang telah ditentukan
serta berpedoman kepada prinsip “ penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang
tepat dan penempatan orang-orang yang tepat untuk jabatan yang tepat “(Hasibuan :2009).

2.10 Manfaat Penempatan Tenaga Kerja


Menurut Siagian (2010:172) manfaat penempatan kerja ialah:
a. pengalaman baru.
b. cakrawala pandangan lebih luas.
c. tidak terjadinya kebosanan atau kejenuhan.
d. perolehan pengetahuan dan keterampilan baru.
e. perolehan perspektif baru mengenai kehidupan organisasional.
f. persiapan untuk menghadapi tugas baru, misalnya karena promosi.
5
g. motivasi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi berkat tantangan dan situasi baru yang
dihadapi.

2.11 Faktor yang Memengaruhi Penempatan Tenaga Kerja


Dalam pelaksanaan penempatan pegawai Bedjo Siswanto (1989: 88) mengemukakan bahwa
faktor yang harus dipertimbangkan dalam penempatan pegawai adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan bisnis perusahaan akan menciptakan posisi pekerjaan baru yang menyebabkan
terjadinya pengisian posisi pekerjaan baru, baik melalui promosi karyawan yang sudah ada
atau promosi karyawan baru.
2. Latar Belakang Pendidikan
Prestasi akademis yang dimiliki tenaga kerja selama mengikuti pendidikan sebelumnya harus
dipertimbangkan, khususnya dalam penempatan tenaga kerja tersebut untuk menyelesaikan
tugas pekerjaan, serta mengemban wewenang dan tanggung jawab. Prestasi akademis yang
perlu dipertimbangkan tidak terbatas pada jenjang terakhir pendidikan tetapi termasuk
jenjang pendidikan yang pernah dialaminya. Tenaga kerja yang memiliki prestasi akademis
tinggi harus ditempatkan pada tugas dan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya,
sebaliknya tenaga kerja yang memiliki latar belakang akademis rata-rata atau dibawah
standar harus ditempatkan pada tugas dan pekerjaan ringan dengan beban wewenang dan
tanggung jawab yang relatif rendah. Latar belakang pendidikan pun harus menjadi
pertimbangan dalam menempatkan karyawan. Misalnya, sarjana ekonomi harus ditempatkan
pada pekerjaan yang berhubungan dalam bidang ekonomi. Latar belakang akademis ini
dimaksudkan untuk menempatkan karyawan yang tepat pada posisi yang tepat pula (The
Right Man on The Right Place).
3. Kesehatan Fisik dan Mental
Dalam menempatkan karyawan, faktor fisik dan mental perludipertimbangkan karena tanpa
pertimbangan yang matang, maka hal-halyang bakal merugikan perusahaan akan terjadi.
Penempatan karyawan pada tugas dan pekerjaan tertentu harus disesuaikan dengan kondisi
fisik danmental karyawan yang bersangkutan. Kesehatan erat kaitannya dengan sumber daya
manusia. Pekerjaan-pekerjaan yang berat dan berbahaya misalnya hanya mungkin dikerjakan
oleh orang-¬orang yang mempunyai fisik sehat dan kuat, sedangkan sumber daya manusia
yang fisiknya lemah dan berotak cerdas dapat ditempatkan pada bidang administrasi,
pembuatan konsep atau perhitungan-perhitungan yang memerlukan ketekunan luar biasa,
namun faktor kesehatan ini masih perlu diperhatikan dalam penempatan mereka. Hal ini
dapat dipahami, meskipun tes kesehatan telah meluluskan semua sumber daya manusia baru,
tetapi kadang-kadang tes kesehatan tersebut dilakukan sepintas kilas kurang dapat mendeteksi
kondisi jasmani secara rinci.
4. Pengalaman Kerja
Pengalaman bekerja pada pekerjaan sejenis perlu mendapatkan pertimbangan dalam
penempatan kerja karyawan. Kenyataan menunjukkan makin lama karyawan bekerja, makin
banyak pengalaman yang dimiliki karyawan yang bersangkutan, sebaliknya semakin singkat
masa kerja, semakin sedikit pengalaman yang diperoleh. Pengalaman bekerja benyak
memberikan keahlian dan keterampilan kerja.Pengalaman bekerja yang dimiliki seseorang

6
kadang-kadang lebih dihargai daripada tingkat pendidikan yang menjulang tinggi. Karyawan
yang berpengalaman dapat langsung menyelesaikan tugas dan pekerjaanya. Karyawan hanya
memerlukan pelatihan dan petunjuk yang relatif singkat. Sebaliknya karyawan yang hanya
mengandalkan latar belakang pendidikan dan gelar yang disandangnya, belum tentu mampu
mengerjakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan cepat.
5. Faktor Status Perkawinan
Status perkawinan sumber daya manusia perlu menjadi bahan pertimbangan dalam
penempatannya, karena banyak pekerjaan yang mempersyaratkan penerimaan sumber daya
manusia yang belum menikah. Bagi sumber daya manusia yang sudah menikah apalagi yang
mempunyal anak tentu penempatannya tidak seluas sumber daya manusia yang belum
menikah. Oleh sebab itu banyak perusahaan mempunyai toleransi besar yang menempatkan
kedua suami istri itu dalam satu kota atau dalam satu kantor. Hal ini dengan pertimbangan
agar para sumber daya manusia yang bersangkutan dapat tenang bekerja.
6. Sikap
Sikap merupakan bagian hakiki dari kepribadian seseorang. Dalam penempatankaryawan
faktor sikap hendaknya menjadi pertimbangan bagimanajersumberdaya manusia, karena hal
tersebut akan berpengaruh secara langsung baik bagi individu dan perusahaan maupun bagi
masyarakat sebagai pengguna jasa dari perusahaan itu sendiri
7. Usia
Faktor usia tenaga kerja yang lulus seleksi perlu dipertimbangkan dalam penempatan tenaga
kerja. Penempatan tenaga kerja berdasarkan usia perlu dilakukan untuk menghindari
rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan.

7
Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan
Seleksi merupakan proses penting untuk menyaring pelamar dengan kualifikasi yang
dibutuhkan perusahaan. Proses seleksi dapat menghindarkan perusahaan dari mempekerjakan
calon karyawan yang tidak sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, oleh sebab itu instrumen
yang digunakan dalam proses seleksi harus tepat dan akurat dalam proses pengukurannya.
Elemen yang biasanya dipergunakan untuk proses seleksi adalah tes.
selain itu,penempatan tenaga kerja yang sesuai juga sangat penting untuk karyawan yang
sudah berhasil diseleksi. penempatan tenaga kerja adalah proses pemberian tugas dan
pekerjaan kepada tenaga kerja yang telah lulus seleksi untuk melaksanakan sesuai ruang
lingkup yang telah ditetapkan serta mampu.dengan itu perusahaan telah melaksanakan
pedoman The Right Man on The Right Place.

3.2 Saran
Menurut saya Proses seleksi dan penetapan tenaga kerja yang sesuai sangat penting untuk
membuat sumber daya manusia yang ada di perusahaan menjadi berkualitas.
Demikianlah makalah yang dapat saya susun. saya sadar makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi
perbaikan makalah selanjutnya. saya minta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan
isi makalah ini dan terima kasih.

8
Daftar Pustaka

Mondy,R.Wayne.2008.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta : Erlangga.


Sulistiyani, Ambar Tegih dan Rosidah.2003.Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta:
Graha Ilmu
Hasibuan,Malayu.2000.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta : Bumi Aksara
Busyairi.2009.” Jenis Wawancara Kerja & Tujuan Wawancara Kerja”,
https://busyairi.wordpress.com/2009/09/22/jenis-wawancara-kerja-tujuan-wawancara-kerja/,
diakses pada 1 Oktober 2021 pukul 15.05 WIB.
Dirnaeni,Desti.2011.”Seleksi Tenaga Kerja”,
http://destidirnaeni.blogspot.com/2011/03/seleksi-tenaga-kerja.html,diakses pada 1 Oktober
2021 pukul 16.30 WIB.
Ardana,Komang,dkk.2012.Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai