Dosen Pengampu :
Wahyu Triono C.S., S.Pd., M.Si., M.AP
Disusun oleh :
Nama : Myria Masayu Setyaningtyas
NPM : 213515516059
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia ini dengan tepat pada waktunya, makalah
ini berjudul “Analisis Jabatan Terhadap Pejabat Kementerian Dalam Negeri dengan
Metode Kuesioner”
Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas 1 mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah Manajemen Sumber Daya Manusia “Analisis
Jabatan Terhadap Pejabat Kementerian Dalam Negeri dengan Metode Kuesioner” ini.
Dan saya juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingan selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah Manajemen Sumber Daya Manusia ini sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis dan terstruktur untuk
dijawab oleh responden. Kuesioner biasanya digunakan dengan cepat dan ekonomis.
Analisis jabatan bisa memberikan kuesioner terstruktur kepada para karyawan, yang
mengidentifikasikan tugas-tugas yang mereka jalankan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Merencanakan fasilitas dan perlengkapan kerja bagi karyawan.
Bimbingan dan penyuluhan karyawan.
4
d) Metode Analisis Jabatan
Pemilihan metode dalam analisis jabatan harus didasarkan pada tujuan-
tujuan penggunaan informasi (evaluasi pekerjaan, kenaikan bayaran,
pengembangan dan sebagainya) dan pendekatan yang paling cocok untuk
organisasi tertentu. Menurut Mondy (2008), terdapat beberapa metode yang biasa
digunakan dalam penentuan analisis jabatan, yaitu:
1. Kuesioner. Kuesioner biasanya digunakan dengan cepat dan ekonomis.
Analisis jabatan bisa memberikan kuesioner terstruktur kepada para karyawan,
yang mengidentifikasikan tugas-tugas yang mereka jalankan.
2. Observasi. Ketika menggunakan metode observasi, analis pekerjaan
mengamati karyawan dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaan dan mencatat
hasil observasinya. Metode ini digunakan terutama untuk mengumpulkan
informasi mengenai pekerjaan-pekerjaan yang menekankan keterampilan
manual, seperti operator mesin.
3. Wawancara. Analis mewawancarai karyawan dahulu untuk membantunya
mendeskripsikan tugas-tugas yang dikerjakan. Kemudian, analis menghubungi
supervisor untuk memperoleh informasi tambahan dalam rangka memeriksa
ketepatan informasi yang diperoleh dari karyawan dan mengklarifikasi hal-hal
tertentu.
4. Catatan karyawan. Informasi analisis jabatan dikumpulkan dengan meminta
para karyawan mendeskripsikan aktivitas kerja mereka sehari-hari dalam
sebuah buku harian atau log.
5. Kombinasi metode. Kombinasi dari berbagai metode seringkali lebih tepat.
Dalam menganalisis pekerjaan-pekerjaan klerikal dan administratif, analis
mungkin menggunakan kuesioner didukung dengan wawancara dan observasi
terbatas. Analis harus menggunakan kombinasi beberapa teknik yang
dibutuhkan untuk menghasilkan deskripsi/spesifikasi pekerjaan yang akurat.
5
3. Menyeleksi muwakal jabatan yang akan dianalisis, adalah penganalisis harus
memilih beberapa muwakal jabatan yang harus dianalisis.
4. Mengumpulkan informasi analisis jabatan, adalah penganalisis kemudian
mengadakan analisis jabatan secara aktual dengan menghimpun data tentang
aktivitas pekerjaan, perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja, dan
syarat-syarat personel yang akan melaksanakan pekerjaan.
5. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan, adalah analisis
jabatan menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan.
6. Menyusun deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan, adalah penganalisis
pekerjaan kemudian menyusun deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan
evaluasi pekerjaan.
7. Meramalkan perkembangan perusahaan, adalah penganalisis harus juga
memperhitungkan atau meramalkan perkembangan deskripsi pekerjaan,
spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan, apakah di kemudian hari
diperlukan pengayaan pekerjaan dalam perusahaan.
6
Menurut Alwi (2001), analisis jabatan adalah aktivitas penting dalam
MSDM berupa deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan yang merupakan
informasi yang sangat dibutuhkan bagi penentuan strategi penarikan, seleksi,
penilaian kinerja, pelatihan dan pengembangan, design, dan redesign
jabatan, dan perencanaan SDM.
Menurut Dessler (2014), analisis jabatan adalah prosedur yang dilakukan
untuk menentukan tugas-tugas dari suatu jabatan, serta spesifikasi SDM
yang tepat untuk mengisi jabatan tersebut. Analisis jabatan menghasilkan
informasi untuk menulis deskripsi pekerjaan (daftar yang berisi apa yang
diminta oleh pekerjaan tersebut) dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang
harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut).
Menurut Wirawan (2015), terdapat beberapa istilah yang perlu dipahami dalam
analisa jabatan, antara lain yaitu:
Tugas (task). Unit yang terkecil dari aktivitas pekerjaan yang dianalisis, apa
saja yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan pekerjaan.Suatu
pekerjaan sering terdiri dari atas sejumlah tugas.
Jabatan/posisi (position). Sekelompok tugas dan kewajiban yang dilaksanakan
oleh satu orang pegawai. Misalnya, sekretaris, manajer, operator mesin,
manajer keuangan, direktur, direktur jendral, menteri.
Kewajiban (duty). Bidang pekerjaan yang didefinisikan secara longgar yang
berisi sejumlah tugas-tugas yang berbeda yang dilaksanakan oleh seorang
pegawai.
Pekerjaan (job). Sejumlah posisi, semuanya dengan tugas dasar yang sama dan
sejumlah pegawai yang melaksanakannya.
Okupasi (occupation). Sekelompok pekerjaan dengan cakupan isi yang sama,
misal manajerial, teknisi, pembina, penata, juru.
Uraian jabatan (job description). Ringkasan sistematik dari informasi yang
dikumpulkan dari analisis pekerjaan.
Persyaratan Jabatan (job specification). Ketrampilan, pengetahuan dan
kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Desain pekerjaan (job design). Isi kualifikasi, imbalan yang terintegrasi untuk
setiap pekerjaan yang memenuhi kebutuhan pegawai dan organisasi
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
4. Mengumpulkan informasi analisis jabatan, adalah penganalisis kemudian
mengadakan analisis jabatan secara aktual dengan menghimpun data tentang
aktivitas pekerjaan, perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja, dan
syarat-syarat personel yang akan melaksanakan pekerjaan.
5. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan, adalah
analisis jabatan menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan.
6. Menyusun deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan, adalah
penganalisis pekerjaan kemudian menyusun deskripsi pekerjaan, spesifikasi
pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan.
7. Meramalkan perkembangan perusahaan, adalah penganalisis harus juga
memperhitungkan atau meramalkan perkembangan deskripsi pekerjaan,
spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan, apakah di kemudian hari
diperlukan pengayaan pekerjaan dalam perusahaan.
9
3. Saya dapat menyelesaikan
tugas sesuai dengan rencana
kerja atau terkadang lebih
cepat
4. Tugas, wewenang, dan
tanggung jawab pekerjaan
saya didokumentasikan secara
tertulis dalam kebijakan,
prosedur, dan deskripsi
pekerjaan
5. Saya dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan
tenggat waktunya
6. Di unit kerja saya perbedaan
pendapat, saran, dan kritik
adalah hal yang biasa dan
menjadi pemicu untuk bekerja
lebih giat
7. Dalam keadaan mendesak
saya bersedia melakukan
pekerjaan yang bukan bidang
saya demi kelancaran
operasional organisasi
8. Pelaksanaan pekerjaan di unit
kerja saya selalu terkoordinir,
baik antar individu atau unit
lainnya
9. Pimpinan selalu berdiskusi
dengan saya dalam
menangani masalah-masalah
yang saya hadapi dalam
bekerja
10. Pimpinan senantiasa
memberikan pengarahan pada
bawahan dalam bekerja
Keterangan :
a) Pertanyaan menggunakan skala likert (1-5) dengan kategori :
Nilai 1 = sangat tidak setuju
Nilai 2 = tidak setuju
Nilai 3 = netral
10
Nilai 4 = setuju
Nilai 5 = sangat setuju
Pembahasan :
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Analisis jabatan dapat pula diartikan sebagai proses, metode, dan tehnik
untuk mendapatkan data tentang suatu jabatan yang dapat diolah menjadi
informasi jabatan. Jabatan adalah kedudukan yang menggambarkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang dalam suatu organisasi.
Analisis Jabatan digunakan sebagai panduan bagi Kementerian Dalam Negeri
dan Pemerintah Daerah dalam rangka penataan kelembagaan, kepegawaian,
perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan. Terdapat beberapa metode
yang digunakan dalam mengumpulkan data analisis jabatan yaitu observasi,
melakukan pekerjaan sendiri, Wawancara, Interviu, kejadian-kejadian kritis ,
Buku harian, Catatan-catatan latar belakang organisasi , dan Kuesioner.
Analisis jabatan bisa memberikan kuesioner terstruktur kepada para karyawan,
yang mengidentifikasikan tugas-tugas yang mereka jalankan. Berdasarkan
kuesioner pada pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pegawai
mampu bekerja dengan baik dan mengikuti aturan yang berlaku, tetapi pegawai
merasa keberatan jika bekerja di luar bidangnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Wirawan. 2015. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sedarmayanti. 2010. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju.
Alwi, Syafaruddin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan
Kompetitif. Yogyakarta: BPFE UGM.
Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Mondy, R Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/120052-T%2025418-Analisis%20Implementasi-
Lampiran.pdf
13