PRODUKTIF
Dengan Dosen Pengampu Oleh Bapak Susenohaji, S.E., M.Si.
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Strategi
Pengelolaan SDM yang Efektif dan Produktif”. Penulisan makalah dimaksudkan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Kami menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan
dari banyak pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengutarakan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
artikel ilmiah ini terutama kepada :
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun atau memperbaiki
sangat diharapkan oleh kami sehingga makalah ini bermanfaat bagi semua orang
yang membaca.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Penggunaan Karyawan...............................................................................3
2.1.1 Faktor Yang Di Pertimbangkan...........................................................3
2.1.2 Prosedur Penggunaan Karyawan.........................................................3
2.2 Tujuan Penggunaan....................................................................................3
2.2.1 Prinsip-Prinsip Penggunaan Kerja.......................................................4
2.3 Penggunaan Karyawan...............................................................................5
2.4 Proses Penggunaan Sumber Daya Manusia................................................6
2.5 Masalah Yang Mungkin Timbul dalam Penggunaan SDM........................8
BAB III..................................................................................................................10
KESIMPULAN.................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
II
BAB I
PENDAHULUAN
Halaman | 1
Dengan memahami pentingnya proses seleksi, penempatan, dan
penggunaan karyawan yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan daya
saingnya di pasar dan mencapai tujuan bisnisnya dengan lebih baik. Oleh karena
itu, penelitian ini akan membahas secara mendalam mengenai proses pengelolaan
SDM dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya, serta
mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul dan strategi untuk mengatasinya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui penggunaan karyawan dan menganalisis faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam penempatan posisi seseorang pada
jabatannya.
2. Memahami tujuan dari penggunaan karyawan dan prinsip-prinsip yang
harus diperhatikan dalam penggunaan tersebut.
3. Mengetahui manfaat dari orientasi bagi karyawan baru.
4. Mengetahui proses penggunaan sumber daya manusia seperti promosi,
transfer, demosi, dan pemutusan hubungan kerja.
5. Mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul dalam penggunaan
sumber daya manusia dan cara mencegahnya untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi organisasi atau perusahaan
Halaman | 2
BAB II
PEMBAHASAN
Halaman | 3
dapat meningkatkan kapabilitas dan keterampilan sebagai dasar kelancaran tugas.
Penggunaan karyawan atau tenaga kerja sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada
posisi yang tepat harus mempunyai kriteria Kapabilitas, Ahli dan Terampil.
Halaman | 4
“percobaan”. Selanjutnya dilakukan pengenalan dan pemahaman, artinya
memberitahu kepada anggota baru perihal peraturan perusahaan atau organisasi,
seperti hak dan kewajiban, historical perusahaan, tugas dan tanggung jawab dan
mengenalkan dengan struktur organisasi dan rekan kerja baik yang baru atau yang
lama. Yang penting dipahami bahwa orientasi harus dilakukan sebelum induksi
diterapkan setelah dilakukan tindak lanjutnya (follow-up).
Induksi dilakukan agar karyawan baru dapat melaksanakan beban kerja yang
diberikan berjalan secara efektif dan efisien. Pengarah induksi ini bisa dilakukan
atasan langsung atau didelegasikan pada karyawan yang lebih senior pada satuan
kerjanya. Karena induksi ini merupakan tolak ukur pada masa percobaan, maka
jika gagal maka calon karyawan tersebut bias tidak diterima sebagai karyawan
tetap habis masa percobaannya.
Halaman | 5
2. Hak-hak Orientasi, yaitu hak-hak karyawan seperti skala bayaran dan
waktu bayaran, cuti dan libur, waktu istirahat, tunjangan pelatihan dan
pendidikan, konseling, tunjangan asuransi, program pensiun, layanan-
layanan organisasi bagi karyawan, dan program rehabilitasi.
3. Manfaat Orientasi Menurut (Werther and Davis Jr, 1996)
● Mengurangi rasa cemas karyawan
● Mempermudah Karyawan mempelajari beban kerja yang dapat
dipahami
● Membuat karyawan mempunyai harapan sesuai kenyataan terhadap
kerjanya
● Menghindari timbulnya hal-hal negatif yang kurang mendukung
baik dari rekan kerja atau atasan
● Menjadikan karyawan baru lebih mandiri
● Karyawan baru dapat bekerja lebih baik lagi
● Membuat betah karyawan baru, sehingga minat mengundurkan diri
dari perusahaan berkurang
Halaman | 6
b. Seniority based promotion adalah promosi atas lamanya (waktu) seorang
karyawan mengabdi pada perusahaan atau lamanya masa bekerja pada
jabatan tertentu, tidak tergantung usia karyawan tersebut.
Kelebihan metode ini adalah keputusan yang diambil bersifat objektif,
Kelemahannya tidak ada jaminan bahwa yang dipromosikan lebih mampu
daripada karyawan yang tidak dipromosikan.
2. Transfer
Transfer dan demosi adalah dua kegiatan utama penggunaan karyawan lainnya
yang ada pada perusahaan. Pada Transfer karyawan yang dipindahkan dari suatu
jabatan ke jabatan lainnya, di mana pembayaran, tanggung jawab tingkat
jabatannya relatif sama. Dengan cara transfer, perusahaan dapat meningkatkan
pemanfaatan karyawan, bahkan dapat bermanfaat bagi karyawan itu sendiri.
Melalui transfer dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja, khususnya jika
karyawan menemukan tantangan yang lebih pada jabatan sebelumnya, baik dari
segi pekerjaan ataupun dari hubungan antar karyawan.
3. Demosi
Demosi adalah tindakan yang dilakukan perusahaan dengan memindahkan
karyawan ke posisi atau jabatan lain yang lebih rendah dari sebelumnya, begitu
juga dengan honorariumnya, maupun tanggung jawabnya, hal ini dilakukan
berkaitan masalah mental dan disiplin kerja seseorang. Tindakan ini tidak terlalu
berpengaruh bagi perusahaan atau organisasi. Karyawan yang didemosi
disebabkan terlalu banyak mangkir, kinerja rendah, umumnya karena kurang
motivasi (demotivated). Demosi merupakan cara halus bagi perusahaan untuk
memberhentikan karyawan, diarahkan agar mengundurkankan diri untuk
menghindar dari membayar pesangon jika dilakukan pemecatan.
Halaman | 7
● Attrition, adalah pengurangan tenaga kerja secara normal contoh seperti
pensiun meninggal, resign.
● Layoffs, yaitu PHK dengan alasan bisnis dan ekonomi.
● Termination, yaitu PHK atau pemecatan karena tidak disiplin karena tabiat
dan perilaku.
1. Keefektifan
Efektivitas dimulai dari saat penggunaan, karena jika tidak diminimalisasi
penggunaan akan mengakibatkan kekacauan di perusahaan, contoh seorang
karyawan baru harus diberi masa pengenalan untuk tidak nervous ketika mulai
bekerja, orientasi promosi, demosi dan pemindahan harus dirancang sesuai
prosedur berdasarkan langkah dan seleksi.
2. Tuntutan Hukum
Karyawan selalu berada dipihak yang lemah jika terjadi masalah dengan
majikannya, karena butuh kerja terkadang legal aspek, seperti perjanjian kerja
diputuskan sepihak. Semua aturan harus mengikuti naskah yang dibuat majikan,
termasuk hak perusahaan memecat karyawan baik dengan alasan atau tanpa
alasan, ini disebut juga sebagai aturan perusahaan (pemberi kerja). Aturan ini
menyatakan bahwa perusahaan atau manajemen berhak atas karyawan.
Walaupun pemerintah dan undang undang telah membatasi hak ini, namun
pemecatan karyawan dilarang karena:
● Mengacu pada undang undang dan hukum persamaan kesempatan, seperti
kebangsaan, agama, suku/ras, jenis kelamin, kehamilan, dan umur.
● Kegiatan serikat pekerja.
● Penolakan terhadap pelanggaran keselamatan dan kesehatan kerja (safety
and healty).
Halaman | 8
● Hak menolak penugasan dapat membahayakan atau mengancam jiwa.
● Hak menolak tindakan yang melanggar dengan hukum seperti kerja sama
dalam penentuan harga.
Pencegahan ini bisa diterapkan berdasarkan peraturan dan hukum lokal.
Pemecatan boleh ditentang jika dilakukan secara semena-mena, tidak objektif dan
juga tidak adil. Serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan dan kebijakan
public
Halaman | 9
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Penggunaan karyawan adalah proses krusial dalam manajemen sumber daya
manusia yang menempatkan individu sesuai dengan kualifikasi mereka. Faktor-
faktor seperti pendidikan, usia, kesehatan, keterampilan, dan pengalaman kerja
perlu dipertimbangkan. Tujuannya adalah mengarahkan perilaku, meningkatkan
kapabilitas, dan produktivitas. Prinsip-prinsip seperti kemanusiaan, demokrasi,
sesuai penggunaan, reward, dan efisiensi penting dalam proses ini. Orientasi bagi
karyawan baru membantu mengurangi rasa cemas, memudahkan pembelajaran,
dan meningkatkan kinerja. Proses penggunaan sumber daya manusia termasuk
promosi, transfer, demosi, dan pemutusan hubungan kerja harus adil, objektif, dan
mematuhi hukum serta kebijakan perusahaan. Masalah seperti keefektifan,
tuntutan hukum, dan pencegahan pemutusan hubungan kerja perlu ditangani
dengan cermat. Dengan memperhatikan hal-hal ini, perusahaan dapat
meningkatkan efektivitas dan mencapai tujuan bisnisnya.
Halaman | 10
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan, 1, 2265-2276.
Halaman | 11