Anda di halaman 1dari 11

Manajemen Hubungan Masyarakat dalam Manajemen Administrasi

Sekolah
Siti Nurhalizah
e-mail: 2110128220005@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Sekolah merupakan lembaga pendidikan sebagai wadah dalam mentransformasikan keseimbangan
antara nilai dan moral kepada peserta didik dalam proses penyelenggaraan pembelajaran, sekolah
dituntut untuk berupaya melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam
memajukan kualitas kelembagaan secara nasional. Program-program pendidikan yang dijalankan
harus mengedepankan pada setiap aspek komponen elemen pelaksanaan pendidikan untuk meliputi
pengembangan dan pembentukan karakter peserta didik. Pendidikan adalah investasi pembangunan
bangsa dapat ditinjau dari kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, aspek ini ditinjau dari input,
proses dan output serta outcomes dari sekolah tersebut. Peran sekolah untuk memaksimalkan kualitas
dari sumber daya manusia itu didukung dengan pola manajemen yang terstruktur dalam proses
pembelajaran peserta didik dalam peningkatan mutu pendidikan. Mutu sebagai bentuk layanan untuk
memenuhi kebutuhan dan harapan peserta didik dimana mutu tersebut secara langsung berorientasi
pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya, manajemen mutu terpadu dalam bidang Pendidikan
bersifat continues improvement yang secara berkesinambungan untuk memperbaiki dan memenuhi
kebutuhan yang diharapkan bagi peserta didik dalam suatu layanan penyelenggaraan pendidikan.
Tujuan artikel ini adalah untung mengetahui pentingnyanya hubungan masyarakat (humas) dengan
sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi literatur, semua data yang
dikumpulkan berasal dari jurnal, buku ataupun sumber lainnya.

Kata Kunci: Pendidikan, Masyarakat, Sekolah.

Abstract
Schools are educational institutions as a forum for transforming the balance between values and
morals to students in the process of implementing learning, schools are required to strive to make
innovations to improve the quality of education in advancing the quality of institutions nationally. The
educational programs that are carried out must prioritize every aspect of the components of the
implementation of education to include the development and formation of the character of students.
Education is a nation- building investment that can be viewed from the quality of human resources
possessed, this aspect is viewed from the input, process and output as well as the outcomes of the
school. The role of schools in maximizing the quality of human resources is supported by a structured
management pattern in the learning process of students in improving the quality of education. Quality
as a form of service to meet the needs and expectations of students where the quality is directly
oriented to science and technology. That is, integrated quality management in the field of education is
continuous improvement which is continuous to improve and meet the expected needs of students in an
education delivery service. The purpose of this article is to know the importance of public relations
(PR) with schools. The research method used is the literature study method, all data collected comes
from journals, books or other sources.
Keywords: Education, Public, School.

Pendahuluan
Sekolah merupakan lembaga pendidikan sebagai wadah dalam mentransformasikan
keseimbangan antara nilai dan moral kepada peserta didik dalam proses penyelenggaraan

1
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Manajamen Administrasi Sekolah-AKWF2305

pembelajaran, sekolah dituntut untuk berupaya melakukan inovasi-inovasi untuk


meningkatkan mutu pendidikan dalam memajukan kualitas kelembagaan secara nasional.
Program-program pendidikan yang dijalankan harus mengedepankan pada setiap aspek
komponen elemen pelaksanaan pendidikan untuk meliputi pengembangan dan pembentukan
karakter peserta didik. Dalam konteks pendidikan di sekolah, Sekolah menengah Pertama
(SMP) memiliki peranan penting yang merupakan bagian dari pendidikan dasar bagi peserta
didik dalam menunjang sistem pendidikan nasional. Sekolah sebagai pusat penyelenggara
pendidikan berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan masa depan agar mampu
mencetak output sumber daya berkualitas (Adha dkk., 2019)
Pendidikan adalah adalah suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. (Abbas dkk., 2022) .
Pendidikan adalah investasi pembangunan bangsa dapat ditinjau dari kualitas sumber daya
manusia yang dimiliki, aspek ini ditinjau dari input, proses dan output serta outcomes dari
sekolah tersebut. Peran sekolah untuk memaksimalkan kualitas dari sumber daya manusia
itu didukung dengan pola manajemen yang terstruktur dalam proses pembelajaran peserta
didik dalam peningkatan mutu pendidikan. Wahjosumidjo (2010) menyatakan bahwa
penerapan program-program mutu pendidikan dilakukan untuk menyempurnakan komponen
pembelajaran di sekolah. Pendidikan membangun mutu peserta didik dalam menghadapi
gejolak perkembangan zaman. Mutu tersebut dinilai dari tingkat kepuasan masyarakat
sebagai konsumen dari layanan lembaga pendidikan tersebut. Proses peningkatan mutu
pendidikan tersebut tentunya melalui langkah strategis manajemen sekolah dalam upaya
meningkatkan kualitas sekolah. Strategi manajemen merupakan langkah upaya memenuhi
kebutuhan pendidikan dalam meningkatkan kualitas mutu peserta didik (Septi, 2012).
Mutu sebagai bentuk layanan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan peserta didik
dimana mutu tersebut secara langsung berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
Artinya, manajemen mutu terpadu dalam bidang Pendidikan bersifat continues improvement
yang secara berkesinambungan untuk memperbaiki dan memenuhi kebutuhan yang
diharapkan bagi peserta didik dalam suatu layanan penyelenggaraan pendidikan. Namun,
Sutrisno & Rusdi (2007) menjelaskan bahwa upaya perbaikan mutu pendidikan meliputi
komponen kurikulum, infrastruktur pembelajaran, tenaga pengajar dan kependidikan di
Indonesia masih dikategorikan rendah dan belum terlihat hasil yang signifikan. Persaingan
global dunia pendidikan yang semakin pesat menuntut sekolah untuk terus berbenah dalam
program pendidikan agar dapat mempertahankan eksistensinya di dunia pendidikan, sistem
manajemen yang terencana tentunya dibutuhkan dalam upaya pemaksimalan kompetensi
sekolah agar terciptanya program-program pendidikan yang bermutu. Sekolah dikatakan
bermutu bila berkorelasi dengan perkembangan kualitas peserta didik. Kualitas pendidikan
dikonstruksikan agar memberikan daya saing bagi peserta didik baik di sekolahnya maupun
diluar wilayah sekolahnya (Asmi & Sahuri, 2013). Maka dari itu peranan kepala sekolah
dalam mengelola manajemen sekolah dengan daya pikir yang kreatif, inovatif dan rensponsif
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan yang bermutu terselenggara dalam bentuk
impelementasi manajemen strategik yang tepat, (Murniati, 2008) mengemukakan bahwa
manajemen strategik sebagai siklus untuk melahirkan keputusan yang relevansi dengan
kebutuhan dari lembaga pendidikan tersebut sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan
untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas dari pada program pembelajaran. Kegiatan

2
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Manajamen Administrasi Sekolah-AKWF2305

proses pembelajaran dalam pendidikan tidak mungkin dan tidak dapat dilepaskan dari latar
belakang yang melingkupinya, terdapat berbagai hal dalam landasan-landasan pendidikan
yang harus dipahami sebagai seorang tenaga pendidik yang profesional. Salah satu langkah
strategis yang dapat diimplementasikan dalam peningkatan mutu pendidikan sekolah melalui
peranan manajemen hubungan masyarakat (Humas), peranan ini sangat mendukung terhadap
keberhasilan program pembelajaran terutama dalam mengeksternalisasi visi dan misi sekolah
tersebut (Kowalski, 2011). Manajemen humas yang bagus dan terarah akan membantu
sekolah untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk mendukung peningkatan
mutu sekolah, keterlibatan masyarakat serta komunikasi yang baik sangat penting bagi
keberlangsungan kemajuan sekolah. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Pasal 7 ayat (1) dijelaskan bahwa wali murid
bepartisipasi dalam menentukan satuan pendidikan dan mendapatkan informasi kemajuan
pendidikan anaknya. Seluruh kegiatan program sekolah memerlukan partisipasi orang tua dan
masyarakat untuk menunjang kesuksesan peningkatan mutu pendidikan (Ariyanti dkk.,
2018). Dalam masyarakat modern, hubungan masyarakat dan sekolah menjadi semakin
kompleks. Sebagai sistem terbuka, sekolah berada dalam hubungan timbal balik dengan
masyarakat serta sejumlah besar organisasi. Untuk alasan ini, hubungan masyarakat telah
menjadi tren umum untuk memperkuat hubungan, koordinasi dan komunikasi antara sekolah
dan organisasi sosial lainnya. Citra sekolah juga didirikan dan dikembangkan dalam proses
ini (Tianping, 2003) (Çoruk, 2018). Hubungan masyarakat adalah proses yang membantu
menjaga dan memelihara komunikasi timbal balik, pemahaman, penerimaan, dan kerja sama
antara lembaga dan kelompok sasarannya. Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat
penting dapat dimaksimalkan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan disekolah.
Berdasarkan jabaran diatas maka tujuan dari penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan, (1)
manajemen hubungan masyarakat dengan sekolah, (2) prosedur operasional hubungan
masyarakat di sekolah, dan (3) peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah.
Pada masa sekarang ini kegiatan atau praktik-praktik hubungan masyarakat
(kehumasan) semakin sulit dipisahkan dengan kehidupan bisnis modern khususnya maupun
kehidupan organisasi-organisasi lainnya secara umum. Praktik-praktik kehumasan tersebut
dilakukan untuk ikut serta membantu mencapai berbagai macam tujuan organisasi. Kajian
tentang praktik-praktik kehumasan merupakan bagian dari kajian ilmu Komunikasi. Mengapa
demikian? Karena dalam kajian-kajian kehumasan akan banyak dibahas hal-hal yang
berkaitan dengan bagaimana sebuah organisasi menjalin hubungan dan berkomunikasi
dengan elemenelemen masyarakat yang ada di sekeliling organisasi tersebut. Dalam artikel
ini akan diuraikan konsep-konsep atau pengertian-pengertian dasar tentang hubungan
masyarakat (Amka, 2021).

Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi literatur, semua data yang
dikumpulkan berasal dari jurnal, buku ataupun sumber lainnya(Rumetna, 2018).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kajian literatur dengan mencari referensi teori
yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Menurut Creswell, John. W.
(2014; 40) menyatakan bahwa Kajian literatur adalah ringkasan tertulis mengenai artikel dari

368
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Siti Nurhalizah

jurnal, buku, dan dokumen lain yang mendeskripsikan teori serta informasi baik masa
lalu maupun saat ini mengorganisasikan pustaka ke dalam topik dan dokumen yang
dibutuhkan. Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari studi literatur. Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun
data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu
penelitian. Data-data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan metode analisis
deskriptif. Metode analisis deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta
yang kemudian disusul dengan analisis, tidak semata-mata menguraikan, melainkan juga
memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya.(Habsy, 2017)
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Penelitian ini adalah jenis penelitian
yang mencoba mengumpulkan data dari literatur. Dan model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model penelitian sinkronis. Penelitian dilakukan dengan melihat dan
menghubungkan indikator kemampuan berpikir kreatif matematika dengan karakteristik dari
pendekatan PMR matematis siswa. Penelitian ini adalah literatur perpustakaan sehingga
metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu melacak sumber
tertulis yang berisi berbagai tema dan topik yang dibahas. Data yang telah dikumpulkan dan
dianalisis dengan metode deskriptif menggambarkan apa yang sedang diselidiki. Langkah
awal penelitian ini adalah mengumpulkan dan mempelajari data hasil penelitian yang sama
oleh peneliti sebelumnya. Selanjutnya menambahkan data untuk mendukung penelitian ini
melalui jurnal, buku dan internet. Setelah data dikumpulkan dan di pelajari, dilanjutkan
dengan pengolahan pengolahan data. Kemudian melakukan analisis data dengan analisis
deskriptif.(Hutasuhut, 2019)

Hasil dan Pembahasan


Pegertian humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan
publiknya, atau dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru,
karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, patner sekolah)
Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau public relation (PR) adalah termasuk salah satu
elemen yang penting dalam suatu organisasi kelompok ataupun secara individu. Adapun
pengertian manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan,
pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan
rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau Lembaga yang
diwakilinya. Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh
humas dalam suatu lembaga pendidikan (Nasution, 2006). Istilah hubungan sekolah dengan
masyarakat dikemukakan kali pertama oleh presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson
tahun 1807 dengan istilah Public Relations. Hingga saat ini pengertian hubungan dengan
masyarakat itu sendiri belum mencapai suatu mufakat konvensional. Adapun pengertian
hubungan dengan masyarakat menurut Abdurrachman ialah kegiatan untuk menanamkan dan
memperoleh pengertian, good will, kepercayaan, penghargaan dari publik sesuatu badan
khususnya dan masyarakat pada umumnya (Suryosubroto, 2004). Sedangkan menurut
Syamsi, hubungan dengan masyarakat adalah untuk mengembangkan opini publik yang
positif terhadap suatu badan, publik harus diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan
obyektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga
dengan demikian akan timbul pengertian darinya. Selain itu pendapat-pendapat dan saran-
saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu harus diperhatikan dan dihargai
(Suryosubroto, 2004).
369
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Manajamen Administrasi Sekolah-AKWF2305

Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan


oleh sekolah agar dapat diterima di tengahtengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi,
simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah
dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan
hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program-program sekolah yang bersangkutan
sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis (Suryosubroto, 2004). Pengertian administrasi
hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan
dan diusahakan secara sengaja atau sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk
mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publik pada khususnya,
sehingga kegiatan operasional sekolah atau pendidikan semakin efektif dan efisien demi
membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Gunawan, 1996). Humas
merupakan mediator yang berada di antara pimpinan organisasi dengan publiknya. Humas
juga dikenal dengan nama publik relation (PR). Oleh sebab itu humas/publik relation adalah
aktivitas yang menghubungkan antara organisasi dengan masyarakat (publiknya) untuk
mencapai tujuan organisasi dan masyarakat dengan dengan produk (luaran) yang dihasilkan
(Setyaningsih, 2013). Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat
harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan
masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan
sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu
melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang
diperolehnya dalam memajukan masyarakat (Gunawan, 1996). Sekolah harus selalu siap
mengantarkan peserta didik terjun langsung ke masyarakat di antaranya dengan membekali
peserta didik dengan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan khusus baik
melalui kegiatan intra maupun ekstra. Maka pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat
adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang
harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar
mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan
sukarela (Gunawan, 1996). Humas pendidikan meliputipembicaraan hubungan masyarakat
luas yang pesannya berupa masalah-masalah pendidikan.
Jadi dalam kegiatan humas terkadang suatu kegiatan komunikasi humas pendidikan
bukan hanya terjadi pada sekolah saja, akan tetapi dapat menyangkut semua bentuk
komunikasi tentang masalah pendidikan. Pentingnya humas pendidikan dapat diterangkan
sebagai berikut:
1. Humas merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam semua pelaksanaan
pekerjaan yang memiliki sarana untuk mengenalkan diri kepada masyarakat luas
tentang apa yang sedang atau akan dikerjakan.
2. Humas merupakan alat untuk menyebarkan gagasan kepada orang lain.
3. Humas dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh bantuan yang diperlukan
dari orang atau badan lain.
4. Humas mendorong usaha seseorang atau suatu badan untuk membuka diri agar
diberikan masukan dengan kritik dan saran dari orang lain.
5. Humas memenuhi keingin tahuan manusia dalam rangka memenuhi naluri untuk
selalu berkembang (Kurniadi, 2011).
Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:

370
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Siti Nurhalizah

a. Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara
guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan
agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat
mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
b. Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat
tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara
kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah
disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian
pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-metode pengajarannya.
c. Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-
lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan
kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah
setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan
dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu
dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak
bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri.
Prestasi sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta
didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya
dalam memajukan masyarakat. Sekolah harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun
langsung ke masyarakat diantaranya dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan,
nilai-nilai dan ketrampilan-ketrampilan khusus baik melalui kegiatan intra maupun ekstra.
Jadi bila kita tarik garis merah secara general, maka pengertian hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan
yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar
mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja seara sadar dan
sukarela.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah sesuai dengan paradigma baru
manajemen pendidikan, disarankan perlunya memberdayakan masyarakat dan lingkungan
sekolah secara optimal. Hal ini penting, karena sekolah memerlukan masukan dari
masyarakat dalam menyusun program yang relevan, sekaligus memerlukan dukungan
masyarakat dalam melaksanakan program tersebut. Di sisi lain, masyarakat memerlukan jasa
sekolah untuk mendapatkan program-program pendidikan sesuai dengan yang diinginkan.
Jalinan semacam itu dapat terjadi, jika kepala sekolah aktif dan dapat membangun hubungan
yang saling menguntungkan (mutualisme). Sebenarrnya di sekolah sudah ada petugas khusus
untuk membina hubungan dengan masyarakat, yaitu wakil kepala sekolah urusan humas.
Dengan demikian, yang penting adalah bagaimana mengoptimalkan peran dan fungsi
petugas tersebut. Sutisna (1987: 145) mengemukakan maksud hubungan sekolah dengan
masyarakat (1) untuk mengembangkan pemahaman tentang maksud-maksud dan saran-saran
dari sekolah, (2) untuk menilai program sekolah, (3) untuk mempersatukan orang tua murid
dan guru dalam memenuhi kebutuhankebutuhan anak didik, (4) untuk mengembangkan
kesadaran tentang pentingnya Pendidikan sekolah dalam era pembangunan, (5) untuk
membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap sekolah, (6) untuk
memberitahu masyarakat tentang pekerjaan sekolah, (7) untuk mengerahkan dukungan dan
bantuan bagi pemeliharaan dan peningkatan program sekolah. Hubungan sekolah dengan
371
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Manajamen Administrasi Sekolah-AKWF2305

masyarakat sangat besar manfaat dan artinya bagi kepentingan pembinaan dukungan moral,
material, dan pemanfaatan masyarakat sebagai sumber belajar.
Selanjutnya bagi masyarakat dapat mengetahui berbagai hal mengenai sekolah dan
inovasi-inovasi yang dihasilkan, menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan,
melakukan tekanan, dan tuntutan terhadap sekolah. Berbagai teknik dan media dapat
dilakukan dalam konteks ini, seperti mengadakan rapat atau pertemuan, surat menyurat, buku
penghubung, bulletin sekolah, dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat bagi
peserta didik maupun orang tua. Model manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
merupakan seluruh proses kegiatan sekolah yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja
dan bersungguhsungguh, serta pembinaan secara kontinyu untuk mendapatkan simpati dari
masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat yang berkepentingan langsung dengan
sekolah. Dengan demikian, kegiatan operasional pendidikan, kinerja, dan produktivitas
sekolah diharapkan semakin efektif, dan efisien.
Pada hakikatnya, sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat,
seperti para orang tua yang tergabung dalam Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan
(BP3), dan atasan langsung. Demikian pula hasil pendidikan yang berupa lulusan, akan
menjadi harapan dan dambaan masyarakat. Oleh karena itu, sekolah tidak boleh menjadi
menara gading bagi masyarakat. Keterbatasan pemerintah dalam pengadaan sarana dan
prasarana, serta pembiayaan pendidikan, menyebabkan dukungan serta partisipasi masyarakat
menjadi semakin penting, terutama masyarakat yang terkait langsung dengan sekolah yang
bersangkutan. Pendidikan sebagai lembaga sosial akan semakin lancar dan berhasil dalam
melaksanakan tugasnya, serta memperoleh simpati dari masyarakat, jika dapat menjalin
hubungan yang akrab dan serasi dengan segenap masyarakat dan lingkungan, melalui
manajemen pengembangan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan sarana yang
sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di
sekolah. Dalam hal ini, sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem
sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang
sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif dan efisien.
Sebaliknya sekolah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan
masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan.
Oleh karena itu, sekolah berkewajiban memberi penerangan tentang tujuan-tujuan,
program-program, kebutuhan, serta keadaan masyarakat. Sebaliknya, sekolah juga harus
mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan tuntutan masyarakat, terutama terhadap
sekolah. Dengan perkataan lain, antara sekolah dan masyarakat harus dibina dan
dikembangkan suatu hubungan yang harmonis. Manfaat dari hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah menambah atau meningkatkan simpati masyarakat secara sadar dan
sukarela yang dapat meningkatkan harga diri sekolah serta dukungan terhadap sekolah secara
spiritual dan material atau finansial. Hal ini akan tampak sebagai berikut:
a. Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak luar.
b. Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya
peranan masing-masing.
c. Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut
bertanggungjawab atas suksesnya usaha pihak lain (Endang, 2007).

372
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Siti Nurhalizah

Pada dasarnya hubungan sekolah dengan masyarakat haruslah bersifat pedagogis,


sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan manfaat untuk kemajuan sekolah. Dan
secara rinci dapat dijelaskan di bawah ini:
a. Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfa’at bagi kedua belah pihak.
b. Hubungan yang bersifat suka rela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan
bagian yang tak terpisahkan (integral) dari masyarakat.
c. Hubungan yang bersifat kontinyu atau berkesinambungan antara sekolah dengan
masyarakat.
d. Hubungan keluar sekolah guna menambah simpati masyarakat terhadap sekolah.
e. Hubungan ke dalam sekolah menambah keyakinan mempertebal pengertian para
civitas akademika tentang segala pemilikan material dan immaterial sekolah (Endang,
2007).

Kesimpulan
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh
sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati
dari masyarakat dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan
masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan
tersebut adalah untuk mensuksekan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga
sekolah tersebut bisa tetap eksis. Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan
masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan
dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai
kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika
sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu
mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat. Humas pendidikan
meliputi pembicaraan hubungan masyarakat luas yang pesannya berupa masalah-masalah
pendidikan. Jadi dalam kegiatan humas terkadang suatu kegiatan komunikasi humas
pendidikan bukan hanya terjadi pada sekolah saja, akan tetapi dapat menyangkut semua
bentuk komunikasi tentang masalah pendidikan.(Amka, 2021)

Daftar Pustaka
Abbas, E. W., Rusmaniah, R., Mutiani, M., & Jumriani, J. (2022). Pendidikan IPS Powerful
Berbasis Pariwisata Sungai. Program Studi Pendidikan IPS FKIP Universitas
Lambung Mangkurat. https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/26047
Adha, M. A., Benyamin, C., Octaviarnis, I., & Thalib, D. (2019). Peran Akreditasi Dalam
Penjaminan Mutu Pendidikan Di Sekolah Dasar. Media Manajemen Pendidikan, 2(2),
270–278.
Amka, A. (2021). Manajemen dan Administrasi Sekolah. Nizamia Learning Center.
Anita, R., Abbas, E. W., Rahman, A. M., Subiyakto, B., & Rajiani, I. (2022). Activities at
Van Der Pijl Park as Social Studies Learning Resources. The Kalimantan Social
Studies Journal, 4(1), 78-85.
Arisanty, D., Feindhi Ramadhan, M., Angriani, P., Muhaimin, M., Nur Saputra, A., Puji
Hastuti, K., & Rosadi, D. (2022). Utilizing sentinel-2 data for mapping burned areas
in banjarbaru wetlands, South Kalimantan province. International Journal of Forestry
Research, 2022.
373
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Manajamen Administrasi Sekolah-AKWF2305

Arisanty, D., Hastuti, K. P., Saputra, A. N., Muhaimin, M., & Setiawan, F. A. (2022,
November). Characteristic of mass movement in Riam Kanan watershed, Indonesia.
In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 1089, No. 1, p.
012001). IOP Publishing.
Ariyanti, N. S., Sobri, A. Y., & Kusumaningrum, D. E. (2018). Kepemimpinan Kepala
Sekolah Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat. JAMP: Jurnal Administrasi
dan Manajemen Pendidikan, 1(1), 1–6.
Asmi, E., & Sahuri, C. (2013). Pelayanan Sekolah untuk meningkatkan kualitas peserta didik.
Jurnal Kebijakan Publik, 4(01), 51–58.
Çoruk, A. (2018). School Principals’ Opinions about Public Relations Practices on Schools.
International Journal of Progressive Education, 14(2), 136–147.
Habsy, B. A. (2017). Seni memehami penelitian kuliatatif dalam bimbingan dan konseling:
Studi literatur. Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(2), Art. 2.
Hadi, S., Rajiani, I., Mutiani, M., & Jumriani, J. (2022). Manajemen sumber daya manusia.
Hidayat, A. S., Rajiani, I., & Arisanty, D. (2022). Sustainability of Floodplain Wetland
Fisheries of Rural Indonesia: Does Culture Enhance Livelihood
Resilience?. Sustainability, 14(21), 14461.
Humaira, E., Syaharuddin, S., Jumriani, J., Putra, M. A. H., & Rusmaniah, R. (2022). Musical
Performances Panting at Culinary Tour Soto Bang Amat. The Kalimantan Social
Studies Journal, 4(1), 31-40.
Hutasuhut, A. R. (2019). Studi literatur meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dengan
pendekatan pmr matematis siswa. Journal of Mathematics Teacher Education, 1, 1–9.
Ilhami, M. R., Abbas, E. W., Mutiani, M., Jumriani, J., & Rusmaniah, R. (2022). The Social
Values of the Banjar People in Traditional Markets. The Innovation of Social Studies
Journal, 4(1), 71-83.
Ilhami, M. R., Husna, Z., Putra, M. A. H., Rusmaniah, R., & Handy, M. R. N. (2022). SIKAP
REMAJA BERCADAR TERHADAP STIGMA MASYARAKAT. Jurnal Mahasiswa
BK An-Nur: Berbeda, Bermakna, Mulia, 8(3), 87-95.
Istika, M., Subiyakto, B., Rusmaniah, R., Handy, M. R. N., & Ilhami, M. R. (2022).
Economic Activities of Tanggui Craftsmen on the Riverbanks of South Alalak
Village. The Kalimantan Social Studies Journal, 3(2), 101-109.
Juliana, N., Subiyakto, B., Handy, M. R. N., Rajiani, I., & Putra, M. A. H. (2022). Social
Interaction of Martapura Riverside Communities. The Kalimantan Social Studies
Journal, 4(1), 65-77.
Jumriani, J., Subiyakto, B., Hadi, S., Mutiani, M., & Ilhami, M. R. (2022). Education of
Social Regulation Through Social Institution Materials in Social Studies. The
Innovation of Social Studies Journal, 3(2), 118-127.
Kowalski, T. J. (2011). Public relations in schools.
Mardhiyah, B., Abbas, E. W., Mutiani, M., Syaharuddin, S., & Subiyakto, B. (2022).
Traditional Fishing Tools for Banjar People. The Kalimantan Social Studies
Journal, 4(1), 1-8.

374
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Siti Nurhalizah

Marlia, M., Syaharuddin, S., Handy, M. R. N., Subiyakto, B., & Ilhami, M. R. (2022).
Changes in the Behavior of the Riverside Community of Banua Anyar Village
towards River Management Policies. The Kalimantan Social Studies Journal, 4(1),
48-55.
Mastiah, M., Hasanah, M., Putra, M. A. H., Rusmaniah, R., & Ilhami, M. R. (2022).
Community Activities in Maintaining the Sustainability of the Martapura River in
Banua Anyar District. The Kalimantan Social Studies Journal, 4(1), 56-64.
Maulana, I., Abbas, E. W., Jumriani, J., Ilhami, M. R., & Arisanty, D. (2022). Integration of
Local Content Into Class IX Textbook of Centers of Economic Advantage. The
Innovation of Social Studies Journal, 3(2), 100-108.
Mi'rajiatinnor, D., Abbas, E. W., Rusmaniah, R., Mutiani, M., & Jumriani, J. (2022). Factors
Encouraging Entrepreneurship for Students of the Faculty of Teacher Training and
Education, Lambung Mangkurat University. The Kalimantan Social Studies
Journal, 4(1), 18-30.
Muhaimin, M., & Abbas, E. W. (2022). Effort Management Tourism Objective Through The
Existence of Social Groups in The Community. Indonesian Journal of Business and
Entrepreneurship (IJBE), 8(3), 407-407.
Murniati, A. (2008). Manajemen Stratejik: Peran kepala sekolah dalam pemberdayaan.
Perdana Publishing.
Mutiani, M., Supriatna, N., Abbas, E. W., Wiyanarti, E., & Jumriani, J. (2022). Kampung
Hijau: Bonding and Bridging Social Capital in Developing Sustainable Local
Tourism. KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and
Culture, 14(2).
Niliyani, N., Subiyakto, B., Mutiani, M., Rusmaniah, R., & Ilhami, M. R. (2022). River
Utilization for Communities in Kampung Hijau in Fulfilling Primary Needs. The
Kalimantan Social Studies Journal, 3(2), 126-133.
Putra, M. A. H., Handy, M. R. N., Subiyakto, B., Rusmaniah, R., & Norhayati, N. (2022).
Identifikasi Nilai Budaya Masyarakat Sungai Jelai Basirih Selatan Sebagai Sumber
Belajar IPS. PAKIS (Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial), 2(2).
Putro, H. P. N., Putra, M. A. H., Ilhami, M. R., Handy, M. R. N., & Zulfah, S. (2022). Social
Interaction of Riverside Communities on River Utilization in Banua Anyar Village.
The Innovation of Social Studies Journal, 4(1), 46-52.
Putro, H. P. N., Rusmaniah, R., Mutiani, M., Abbas, E. W., Jumriani, J., & Ilhami, M. R.
(2022). Social Capital of Micro, Small and Medium Enterprises in Kampung Purun
for Improving Entrepreneurship Education. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 14(2),
1669- 1680.
Rumetna, M. S. (2018). Pemanfaatan cloud computing pada dunia bisnis: Studi literatur.
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 5(3), 305–314.
Rusmaniah, R., Nugroho, D. A., Indriyani, P. D., & Putra, M. A. H. (2022). Partisipasi
Perajin Dalam Pengembangan Seni Kerajinan Anyaman di Kampung Purun Berbasis
Kearifan Lokal. PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 8(1), 1-10.
Sari, D. N., Syaharuddin, S., Handy, M. R. N., Rajiani, I., & Subiyakto, B. (2022). The Spirit
of Nationalism of the Banjar People on the Proclamation of 17th May 1949. The
Kalimantan Social Studies Journal, 4(1), 9-17.

375
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol. 1 No. 1 (2022) : Manajamen Administrasi Sekolah-AKWF2305

Septi, I. A. Y. (2012). Strategi Peningkatan Mutu Manajemen Melalui Pengembangan Program


Sekolah. Volume 23 Nomor 5 Maret 2012, 445.
Subiyakto, B., Jumriani, J., Ilhami, M. R., Putra, M. A. H., Handy, M. R. N., & Abbas, E. W.
(2022). Teori & Aplikasi Kewirausahaan.
Suryosubroto, B. (2004). Manajemen pendidikan di sekolah. Rineka Cipta.
Syaharuddin, S., Mutiani, M., Handy, M. R. N., Abbas, E. W., & Jumriani, J. (2021).
Building Students' Learning Experience in Online Learning During Pandemic. Al-
Ishlah: Jurnal Pendidikan, 13(2), 979-987.
Tianping, Y. (2003). On the development of schools’ external public relations in China.
International Journal of Leadership in Education, 6(2), 185–191.
Yulia, Y., Hasanah, M., Handy, M. R. N., Abbas, E. W., & Rajiani, I. (2022). Economic
Activities at Grocery Stalls along the Riverbank Communities on Banua Anyar. The
Kalimantan Social Studies Journal, 4(1), 86-92.

376
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM

Anda mungkin juga menyukai