Anda di halaman 1dari 9

ESSAY MANEJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Oleh:

Hizkia Romauli Situmorang

06091382126077

Dosen Pengampu :

Elvira Destiansari,S.Pd.,M.Pd

Safira Permata Dewi,S.Pd.,M.Pd

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023
Penilaian Diri

Nilai yang sesuai terhadap mata kuliah Menejemen Berbasis sekolah untuk saya adalah A.

Dengan alasan bahwa semua tugas yang diamanahkan telah saya laksanakan dan selesaikan

dengan penuh semangat dan sungguh-sungguh . semua tugas yang saya selesaikan sesuai dengan

instruksi oleh dosen pengampu dan selesai tepat waktu. Selain itu, saya selalu mengikuti

pembelajaran Manejemen berbasis Sekolah secara offline maupun Online .

Semoga Hal ini bisa menjadi pertimbangan agar saya bisa mendapat nilai A. Mata kuliah

ini sangat besar manfaatnya bagi saya guna bekal saya untuk mengajar di tempat saya mengajar

saat ini ataupun di masa yang akan datang. Terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang di berikan

Ibu kepada saya.


Manajemen Berbasis Sekolah dapat di artikan sebagai suatu proses dimana kegiatan
pendidikan direncanakan, diselenggarakan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan tujuan
mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Hal ini mencakup pengelolaan sumber
daya, teknisi, kurikulum dan aspek lainnya dalam konteks lembaga pendidikan. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai tujuan Pendidikan Nasional.

Dewasa ini banyak kendala yang di hadapi sekolah di dalam mengelola Menejemen
sekolahnya sendiri. kendala yang di hadapi Cukup bergam, meliputi keterbatasan sumber daya,
tantangan dalam melibatkan semua pemangku kepentingan, kompleksitas administratif, dan
adanya perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan. Selain itu, kurangnya pelatihan bagi
para pengelola sekolah dan perubahan kebijakan pendidikan yang sering dapat menjadi faktor
penghambat. Mengelola diversitas siswa dan memenuhi kebutuhan individu mereka juga dapat
menjadi tantangan dalam konteks manajemen berbasis sekolah.

Manejemen Fasilitas Sekolah adalah pengaturan sarana dan prasarana pendidikan yang
meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, dan mengevaluasi program
kegiatan sarana dan prasarana di sekolah, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi
manajemen. Secara umum tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah
memberikan layanan secara profesional di bidang sarana dan pendidikan dalam rangka
terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien, tetapi pada kenyataan di lapangan
kurangnya perencanaan dan pengadaan kebutuhan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan
pendidikan serta kurangnya perhatian pemeritah terhadap fasilitas belajar mengajar khusnya di
daerah terpencil pastinya masalah ini akan mempengaruhi proses pembelaran di
sekolah.Tuntutan kurikulum terbaru yaitu untuk menciptakan merdeka belajar, peserta didik di
bebaskan untuk belajar dari banyak sumber dan melakukan proses pembelajara secara merdeka,
tidak ada yang salah dengan harapan kurikulum ini tetapi pada kenyataannya peserta didik yang
tidak memiki fasilitas dan akses untuk mencapai berbagai sumber belajar tidak akan dapat
merasakan proses belajar merdeka,harapannya pemerintah dan sekolah harus bekerja sama dalam
memahami kebutuhan fasilitassekolah, Menilai kebutuhan fasilitas yang diperlukan untuk
menjalankan proses pendidikan dan membuat rencana yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Manejemen pembiayaan pendidikan dapat diartikan sebagai kajian tentang bagaimana
pendidikan dibiayai, siapa yang membiayai serta siapa yang perlu dibiayai dalam proses
pendidikan. Manajemen pembiayaan pendidikan juga dapat di artikan sebagai proses pengaturan
keuangan lembaga pendidikan dari proses perencanaan, penatausahaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan, pelaporan sampai pada pertanggungjawaban keuangan
pendidikan.Dalam pembiayaan terdapat tiga kegiatan yakni budgeting, accounting dan auditing.
Karakteristik pembiayaan pendidikan antara lain biaya pendidikan selalu naik,biaya terbesar
dalam pelaksanaan pendidikan adalah biaya pada faktor manusia, unit cost pendidikan akan naik
sepadan dengan tingkat sekolah, unit cost pendidikan dipengaruhi oleh jenis lembaga
pendidikan, komponen yang dibiayai dalam system pendidikan hampir sama dari tahun ke tahun.

Dalam pelaksanaannya banyak kendala yang di hadapi sekolah,kendala internal maupun


eskternal.kendala external meliputi rendahnya alokasi anggaran pendidikan dan mahalnya biaya
pendidikan. Tetapi yang menjadi permasalahan internal dan menjadi permasalahan mendasar
menejemen pembiayaan pendidikan adalah kurangnya Pengelolaan anggaran, Pemerintah daerah
dan lembaga pendidikan mengalami kesulitan dalam mengelola anggaran untuk pendidikan,
termasuk gaji guru dan gaji tenaga kependidikan serta kebutuhan pendidikan lainnya. Rendhnya
kemampuan pengelolaan anggaran pendidikan ini akan menibulkan oknum yang tidak
bertanggung jawab melakukan korupsi anggaran untuk kepentingan prbadi, berita yang masih
hangat seorang kepala sekolah SMP di suka bumi di tetapkan sebgai tersangka korupsi dana
BOS. Hal in terjadi karna kurangnya kesadaran para pengelola menejemen fasilitas sekolah.

Untuk memperbaiki masalah ini lembaga pendidikan harus membuat rencana keuangan
yang jelas dan terperinci untuk mengelola sumber daya keuangan yang tersedia.lembaga
pendidikan sekolah harus mengelola keuangan dengan baik, termasuk pengelolaan anggaran,
pembukuan, dan pelaporan keuangan.Peningkatan Pengawasan dan koordinasi antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah.Melakukan pengawasan yang ketat terhadap pengelolaan keuangan
untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dana Selain itu, pemerintah dapat memberikan
bantuan dan dukungan dalam pengelolaan anggaran sekolah, seperti memberikan pelatihan dan
sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengelola anggaran dengan baik.

Dengan menerapkan solusi ini, sekolah dapat meningkatkan manajemen pembiayaan


pendidikan mereka untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Hubungan sekolah dan masyarakat (husemas) adalah suatu proses komunikasi antara
sekolah dan masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan
kerja sama dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Manejemen hubungan sekolah
dengan masyarakat (HUMAS) merupakan faktor penting dalam penyelenggaraan pendidikan dan
memastikan keberhasilan proses pembelajaran. HUMAS bekerja sama dengan masyarakat untuk
membentuk pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mengingatkan tujuan serta
meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat Husemas ini merupakan usaha
kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efesien serta
saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dan masyarakat. Hubungan sekolah dan
masyarakat merupakan jalinan interaksi yang di upayakan oleh sekolah agar dapat diterima di
tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Untuk itu
komunikasi dua arah sekolah dengan masyarakat harus tetap di jaga.

Tetapi kurangnya komukasi yang baik antara sekolah dengan masyarakat dapat
menghambat hubungan yang baik sehingga sekolah kadang kurang mendapat dukungan dari
masyarakat dalam mencapai program-program pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Pihak
sekolah harus melakukan komunikasi yang berkesinambungan,bukan hanya datang ke
masyarakat saat ada perlu saja, sika sekolah yang kurang merangkul seperti ini akan membuat
masyarakat merasa kemajuan program pendidikan bukan bagian masyarakat,sehingga sekolah
akan sulit mendapat dukungan materil maupun moril dari masyarat.

Sekolah harus meningkatkan komunikasi dengan mengadakan pertemuan dan diskusi,


Mengadakan pertemuan dan diskusi antara sekolah dan masyarakat dapat membantu
memperjelas informasi dan membangun pemahaman yang lebih baik antara kedua belah pihak
kerjasama dan menggunakan bahasa komunikasi yang bias di jangkau semua pihak.
Menggunakan bahasa yang sopan dan menghormati pihak masyarakat dapat membangun
hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat
Manajemen Tatalaksana Pendidikan merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya adalah dengan
meningkatkan kualitas manajemen pendidikan itu sendiri, baik manajemen pendidikan di tingkat
sekolah, kabupaten, provinsi, maupun Negara. Manajemen tatalaksana pendidikan melibatkan
perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan manajemen yang baik untuk meningkatkan
kualitas lembaga atau sekolah yang melaksanakan proses pendidikan. Terdapat beberapa aspek
yang terkait dengan manajemen tatalaksana pendidikan, antara lain manajemen murid,
manajemen pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen surat-menyurat, manajemen
keuangan, dan manajemen sarana prasaranaDalam implementasinya, manajemen tatalaksana
pendidikan dapat membantu dalam meningkatkan layanan pembelajaran di sekolah. Dengan
demikian, manajemen tatalaksana pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam
mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

Kurangnya koordinasi antara berbagai unit di lembaga pendidikan di tambah kurangnya


sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengelola tatalaskana pendidikan menjadi salah
satu permasalahan manejemen tatalaksana pendidikan. Untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut, diperlukan upaya-upaya seperti peningkatan koordinasi antara berbagai unit di lembaga
pendidikan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta peningkatan keterlibatan
masyarakat dalam proses pendidikan.Secara tidak lansung Standar pengelolaan tatalaksana
pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas manajemen di sekolah. Standar
ini membantu menseragamkan kualitas manajemen di lembaga pendidikan, sehingga dapat
mendukung pengembangan lembaga pendidikan menjadi lebih profesional dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.Salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses, yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi
lulusan
Manajemen kepemimpinan pendidikan merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Kepemimpinan yang baik dapat membawa kemudahan dalam mencapai visi dan
misi sekolah, mengutamakan prestasi peserta didik dan kinerja sekolah, mempunyai program
yang positif dan efektif untuk dijalankan, mendayagunakan berbagai sumber belajar, melakukan
evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan agar kelemahan dan kelebihan di sekolah bisa
diketahui

Namun, terdapat beberapa masalah dalam manajemen kepemimpinan pendidikan, seperti


kurangnya koordinasi antara berbagai unit di lembaga pendidikan, kurangnya sumber daya
manusia yang berkualitas, serta kurangnya keterlibatan masyarakat dalam proses
pendidikan.Oleh karena itu, perlu adanya standar pengelolaan tatalaksana pendidikan yang dapat
membantu menseragamkan kualitas manajemen di lembaga pendidikan, sehingga dapat
mendukung pengembangan lembaga pendidikan menjadi lebih profesional dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.

Dalam implementasinya, kepala sekolah berfungsi sebagai pemimpin, manajer,


pendidikan, pengawas, dan motivator bagi guru-guru dalam proses kependidikan melalui
pembelajaran.Kepala sekolah harus memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan,
menggerakkan, dan menyerasikan semua sumberdaya pendidikan yang tersedia.Selain itu, kepala
sekolah juga harus dapat membentuk budaya positif, di mana staf berbagi pengertian, dan
memiliki dedikasi untuk peningkatan sekolah dan pengajaran.Dalam menjalankan perannya,
kepala sekolah harus dapat memimpin dalam pengembangan dan pertumbuhan organisasi Selain
itu, kepala sekolah juga harus dapat menjamin kualitas pengajaran, mengawasi dan mengevaluasi
pengajaran, mengalokasi dan melindungi waktu pengajaran, mengkoordinir kurikulum,
memastikan isi mata pelajaran tersampaikan, dan memastikan bahwa semua siswa mendapatkan
kesempatan yang sama dalam pendidikan.

Dalam kesimpulannya, manajemen kepemimpinan pendidikan memiliki peran penting


dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya standar
pengelolaan tatalaksana pendidikan yang dapat membantu menseragamkan kualitas manajemen
di lembaga pendidikan, serta kepala sekolah yang efektif dalam mengkoordinasikan,
menggerakkan, dan menyerasikan semua sumberdaya pendidikan yang tersedia.
Supervisi pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Supervisi pendidikan dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah, meningkatkan kinerja guru, dan meningkatkan prestasi belajar siswa.Supervisi
pendidikan dapat dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, atau supervisor pendidikan
lainnya. Tujuan dari supervisi pendidikan adalah untuk memperbaiki kondisi sekolah baik secara
fisik, akademik, maupun segala sesuatu yang berhubungan dengan sekolah.Dalam
implementasinya, supervisi pendidikan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, seperti
observasi, analisis, dan evaluasi. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran di
kelas, sedangkan analisis dilakukan untuk menganalisis hasil observasi dan menentukan masalah
yang perlu diperbaiki. Evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi hasil perbaikan yang telah
dilakukann.Selain itu, supervisi pendidikan juga dapat dilakukan melalui pendekatan kolaboratif,
di mana supervisor pendidikan bekerja sama dengan guru untuk mengidentifikasi masalah dan
mencari solusi bersamaSupervisi pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran di sekolah. Supervisi pendidikan dapat dilakukan melalui beberapa
tahapan, seperti observasi, analisis, dan evaluasi, serta dapat dilakukan melalui pendekatan
kolaboratif. Oleh karena itu, supervisi pendidikan perlu diterapkan secara konsisten dan terus
menerus untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kurangnya pemahaman tentang konsep supervisi pendidikan mengakibatkan Kurangnya


kolaborasi antara pemangku kepemimpinan , Kepala sekolah dan pemangku kepemimpinan
harus memahami konsep supervisi pendidikan secara mendalam, termasuk kompetensi
manajerial, metode, teknik, dan prinsip evaluasi, dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan.Kepala sekolah, pengawas sekolah, dan supervisor pendidikan lainnya harus bekerja
sama dan kolaboratif dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi bersama.

Kepala sekolah dan pemangku kepemimpinan lainnya dapat mengikuti pelatihan dan
pengembangan tentang konsep supervisi pendidikan untuk meningkatkan pemahaman mereka
tentang supervisi pendidikan.Supervisor pendidikan dapat menggunakan pendekatan kolaboratif
dengan guru untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi bersama, sehingga dapat
meningkatkan pemahaman tentang konsep supervisi pendidikan dengan peningkatan komikasi.
Mutu dan akreditasi sekolah merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Akreditasi sekolah merupakan salah satu upaya untuk menentukan mutu
pendidikan.Akreditasi sekolah dilakukan untuk menilai kelayakan program dan satuan
pendidikan dasar dan menengah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan
penjaminan mutu pendidikan.Proses akreditasi sekolah diarahkan pada peningkatan kualitas
sekolah.Akreditasi sekolah juga memberikan dampak positif terhadap kinerja sekolah, seperti
tumbuhnya kesadaran dari seluruh warga sekolah untuk memberikan dan meningkatkan
pelayanan sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan dalam proses
akreditasi.Pentingnya akreditasi sekolah dalam menentukan mutu pendidikan juga tercermin
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional. Akreditasi sekolah memberikan dampak
positif kepada seluruh warga sekolah, meningkatkan kesadaran untuk memberikan pelayanan
sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan dalam proses akreditasi.

Dengan demikian, akreditasi sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.Selain itu, standarisasi mutu sekolah dengan
akreditasi juga dapat membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan. Akreditasi sekolah
memberikan penjaminan mutu pendidikan sekolah.Melalui mekanisme akreditasi, dapat
dipastikan bahwa satuan pendidikan, program keahlian, lembaga kursus, dan pelatihan telah
menerapkan konsep penjaminan mutu yang berkelanjutan.

Kurangnya kesadaran akan pentingnya akreditasi, Masih banyak sekolah yang tidak
menyadari pentingnya akreditasi dalam menentukan mutu pendidikan.Hal ini dapat
mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, perlu adanya upaya-upaya seperti


meningkatkan kesadaran akan pentingnya akreditasi, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, meningkatkan koordinasi antara pemangku kepentingan, meningkatkan pemahaman
tentang konsep akreditasi, dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses akreditasi.

Anda mungkin juga menyukai