Mata Kuliah :
Prespektif Global dan Problematikan Pendidikan
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Sulistyarini, M.Si
Dr. Erlina, S.Pd., M.Pd., Ph.D
Oleh
MARHASIB
NIM: F2211231020
2. Menurut saya menjadi salah satu penyebab masalah tersebut. Peran kurikulum
dalam pendidikan sangat penting karena kurikulum menentukan apa yang
diajarkan, bagaimana itu diajarkan, dan bagaimana kemajuan siswa diukur.
Kurikulum juga berhubungan langsung dengan kualitas pembelajaran di
sekolah, karena kurikulum yang baik akan membantu menciptakan
lingkungan pembelajaran yang efektif dan relevan. Selain itu, kurikulum
yang baik juga dapat memastikan bahwa siswa mendapatkan pengetahuan
dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Peran kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah atau lembaga
pendidikan lainnya memiliki peranan yang sangat strategis dan menentukan
pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri, terutama dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional. Terdapat tiga peran kurikulum yang dinilai sangat
penting, yaitu:
a. Peran Konservatif
Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai
budaya yang merupakan warisan masa lalu, kepada generasi muda. Hal ini
dikaitkan dengan era globalisasi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memungkinkan mudahnya pengaruh budaya asing untuk
menggerogoti budaya lokal. Oleh sebab itu, maka peran konservatif dalam
kurikulum memiliki arti yang sangat penting.
Melalui sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan, kurikulum
memiliki peran untuk mewariskan nilai-nilai dan budaya masyarakat
kepada generasi muda, yakni siswa. Para siswa perlu diajarkan untuk
memahami dan menyadari norma-norma dan pandangan hidup
masyarakatnya, sehingga ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka
dapat menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan norma-norma
tersebut. Pengajaran tersebut pun menjadi salah satu tugas dan tanggung
jawab sekolah.
Dengan adanya peran konservatif, kurikulum dapat berperan dalam
menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur,
sehingga keajegan sosial dan identitas masyarakat akan tetap terpelihara
dengan baik. Peranan ini pun menekankan bahwa kurikulum dapat
menjadi sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya yang
dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda.
b. Peran Kreatif
Dalam peran kreatif kurikulum, sekolah memiliki tanggung jawab
dalam mengembangkan hal-hal baru sesuai dengan tuntutan zaman.
Karena kenyataannya masyarakat tidak bersifat statis, melainkan dinamis
yang terus mengalami perubahan.
Dalam rangka tersebut, kurikulum memiliki peran kreatif.
Kurikulum harus mampu menjawab setiap tantangan yang ada, sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang terus-menerus
berubah. Kurikulum harus mengandung hal-hal baru yang kreatif,
sehingga dapat membantu siswa untuk mengembangkan setiap potensi
yang dimilikinya, agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial yang
senantiasa bergerak maju secara dinamis.
Mengapa kurikulum harus berperan kreatif? Sebab, apabila
kurikulum tidak mengandung unsur-unsur baru yang kreatif, maka
pendidikan selamanya akan tertinggal, dan menjadikan apa yang diberikan
di sekolah akhirnya kurang bermakna karena tidak lagi relevan dengan
kebutuhan dan tuntutan sosial masyarakat masa kini.
c. Peran Kritis dan Evaluatif
Namun, menindaklanjuti peran konservatif kurikulum, tidak setiap
nilai dan budaya lama harus tetap dipertahankan. Sebab, terkadang nilai
dan budaya lama yang ada sudah tidak sesuai dengan tuntutan
perkembangan masyarakat, demikian juga dengan nilai dan budaya baru
pun belum tentu sesuai dengan nilai-nilai lama yang masih relevan dengan
keadaan dan tuntutan zaman masa kini.
Oleh karena itu, kurikulum juga harus berperan sebagai penyeleksi
nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan, dan nilai atau budaya
baru mana yang harus dimiliki para peserta didik. Dalam rangka itulah,
peran kritis dan evaluatif kurikulum diperlukan. Kurikulum harus turut
berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang
dianggap bermanfaat untuk kehidupan para peserta didik.
Dalam proses pengembangan kurikulum, ketiga peran di atas wajib
berjalan secara seimbang. Kurikulum yang terlalu memprioritaskan peran
konservatifnya cenderung akan membuat pendidikan ketinggalan dengan
kemajuan zaman. Sebaliknya, kurikulum yang terlalu mengutamakan
peran kreatifnya dapat membuat hilangnya nilai-nilai budaya masyarakat
Untuk mengatasi masalah implementasi kurikulum, solusi yang dapat
diberikan adalah menyediakan panduan yang jelas dan dukungan yang
memadai bagi sekolah. Panduan yang jelas akan membantu sekolah dalam
memahami dan menerapkan kurikulum dengan benar, sementara dukungan
yang memadai akan membantu sekolah dalam mengatasi tantangan yang
muncul selama proses implementasi. Selain itu, pelatihan dan pendampingan
bagi para pendidik juga dapat membantu dalam memastikan bahwa
kurikulum dapat diimplementasikan dengan baik di berbagai sekolah,
meskipun terdapat perbedaan signifikan antara mereka.
4 Kualitas sekolah yang berbeda dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tingkat
pendanaan, kualitas pengelolaan sekolah, ketersediaan sumber daya, dan kualitas
pengajaran. Untuk mengatasi kesenjangan kualitas tersebut, langkah-langkah yang
dapat diambil antara lain adalah:
Melalui PKOA, orang tua akan lebih memahami peran mereka dalam
pendidikan anak dan dapat memahami lebih baik tentang kebutuhan dan
perkembangan anak di sekolah. Dengan demikian, orang tua akan lebih terlibat
dalam mendukung pendidikan anak di rumah dan di sekolah, sehingga dapat
mengurangi kesenjangan antara lingkungan di rumah dan di sekolah
akan membantu sekolah untuk mengevaluasi peran orang tua dalam pendidikan
anak, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang menghalangi keterlibatan orang tua,
dan merancang program yang sesuai dengan kebutuhan orang tua dan anak. sekolah
dapat melakukan analisis mendalam terhadap faktor-faktor yang memengaruhi
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, seperti faktor ekonomi, sosial, dan
budaya. Selain itu, pemikiran kritis juga akan membantu sekolah untuk
mengidentifikasi strategi yang efektif dalam melibatkan orang tua, seperti
menyediakan pelatihan pendidikan orang tua, mengadakan pertemuan rutin antara
orang tua dan guru, serta menciptakan lingkungan yang mendukung keterlibatan orang
tua di sekolah untuk merumuskan program yang tidak hanya efektif dalam mengatasi
permasalahan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, tetapi juga sesuai dengan
konteks dan kebutuhan masyarakat di sekitar sekolah
Menurut Dr. H. M. Syaodih Sukmadinata, M.Pd., peran orang tua dalam
pendidikan anak sangat penting. Banyak orang tua belum menyadari betapa
pentingnya peran mereka dalam pendidikan anak. Banyak yang menganggap bahwa
sekolah bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan anak, sehingga menyebabkan
orang tua kurang mengenal anaknya dan tidak terlibat secara aktif dalam pendidikan
anak di sekolah.
Menurut Sukmadinata, H. M. S. (2009). Dalam hal ini, program "Keterlibatan
Orang Tua Aktif" (PKOA) dapat menjadi solusi yang efektif. Melalui program ini,
orang tua akan lebih terlibat dalam pendidikan anak di sekolah, sehingga dapat
mengurangi kesenjangan antara lingkungan di rumah dan di sekolah. Dengan
demikian, program ini dapat membantu mengatasi permasalahan keterlibatan orang tua
dalam pendidikan anak
7. Sebagai guru yang seharusnya punya peran penting dalam bermasyarakat, dan
peran penting dalam mendidik. Jadi kalau ada kekerasan orang tua kepada
anaknya, sebagai guru harus tau dulu bagaimana kehidupan atau lingkungan
didalam keluarga tersebut. Bagaimana status anak dalam keluarga tersebut dan
indikator-indikator yang menyebabkan kekerasan itu terjadi. Ketika Guru
mengidentifikasi melalu bertanya kepada keluarga melalui pendekatan
saintifikasi terhadap keluarga Tersebut, setelah mengetahui problem yang
dialami baru kita mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya harus
memberikan nasihat kepada orang tua bicra baik-baik dan cari solusi yang tepat
untuk mengatsai permasalahan tersebut supaya orang tua tidak mealkukan
kekerasan lagi kepada anaknya begitu lah menjadi sorang guru atau tokoh di
masyarakat yang baik.
saya sangat prihatin terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan oleh
orang tua terhadap anaknya. Saya akan berusaha untuk memberikan pendidikan
dan pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya mendidik anak dengan
kasih sayang dan tanpa kekerasan. Sebagai tokoh masyarakat, saya akan
bekerja sama dengan lembaga perlindungan anak dan pihak berwenang untuk
memberikan perlindungan dan bantuan kepada anak yang menjadi korban
kekerasan. Menurut saya, tindakan yang paling tepat untuk mengatasi masalah
ini adalah dengan memberikan pendidikan, memberikan perlindungan kepada
korban, dan memberikan sanksi kepada pelaku kekerasan