Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mesi Sinaga

NIM : 2005114408
Matkul : Telaah Kurikulum

ANALISIS PERUBAHAN KURIKULUM 2013 KE KURIKULUM


MERDEKA BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

A.Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pembelajaran yang terjadi di sekolah atau
perguruan tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai dar sosial,nilai
budaya,nilai moral, serta nilai agama dari para peserta yang duduk di bangku
sekolah atau perguruan tinggi.
Selanjutnya, pendidikan ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa
menghadapi tantangan dan pengalaman kehidupan nyata. Kita membutuhkan
pembelajaran yang dapat menghasilkan sumber SDM yang memiliki motivasi
dan kemampuan untuk terus meningkatkan kualitas (continuous quality
improvement).
Mengacu pada proses belajar yang bertujuan untuk Kemungkinan untuk
secara aktif mengembangkan masyarakat bangsa yang bernegara. Tujuan
pendidikan adalah menjadi pembimbing, penuntun, dan penuntun bagi anak didik,
dengan tujuan agar mereka tumbuh sesuai dengan bakat dalam dirinya yang
sebenarnya, untuk tumbuh, bersaing, dan mempertahankan kehidupan yang
tantangan dan perubahan adalah untuk Masa Depan (Rozalia et al., 2019).
Kurikulum adalah kumpulan kelas atau program pendidikan yang
ditawarkan oleh lembaga pendidikan, termasuk rencana pelajaran yang diberikan
kepada siswa selama studi mereka. Kurikulum itu seperti pikiran manusia.
Kurikulum didorong oleh hal-hal positif, kurikulum berjalan dengan baik, proses
sekolah berjalan ke hal yang baik serta menghasilkan peserta didik yang baik.
Kurikulum atau Silabus berubah dari waktu ke waktu, dan perubahan
silabus dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa. Statis,Jika kurikulum bersifat
statis, itu buruk karena kurikulum belum disesuaikan dengan perkembangan
zaman.
Pengembangan aturan kurikulum saat ini akan sesuai dengan hal serta
kompetensi tingkat pendidikan masing-masing dalam pelatihan dan persyaratan
kegiatan profesional. Durasi kurikulum biasanya diselaraskan dengan maksud
sistem pembelajaran yang diterapkan. Kurikulum harus bisa membimbing
pembelajaran ke hal yang diinginkan dan membimbing kegiatan pembelajaran
secara keseluruhan menuju tujuan yang diinginkan.
Perubahan yang akan berlangsung membutuhkan evaluasi dalam sistem di
dalam negara, yaitu perbaikan kurikulum, buat membangun warga yang bijaksana
terhadap evolusi.keliru perubahan kurikulum yang terjadi pada masyarakat ini
artinya bahwa ilmu itu sendiri bersifat abadi.
Kurikulum artinya galat.yaitu,bagian penting terjadinya suatu proses
evaluasi didunia “Pendidikan”. karena tanpa adanya , Pendidikan sama seperti
bangunan tak berpondasi.Dan akan mengakibatkan banyak evolusi pada
perkembangan kurikulum, khususnya pada Negara RI.
Kurikulum adalah bentuk untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
upaya belajar di dalam sekolah , dan dipergunakan juga menjadi alat dan fokus
utama dalam terjadinya proses belajar mengajar didalam kelas. pada banyak sekali
jenis serta taraf sekolah. Kurikulum juga sebagai dasar falsafah pandangan hidup
suatu bangsa
Kurikulum akan selalu bergerak maju dan akan terus berkembang agar dapat
menstabilkan banyak sekali perubahan yang akan terjadi di masyarakat dan wajib
menetapkan hasil sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Evolusi dari kurikulum
pada Negara umumnya dilakukan hampir setiap 5(Lima) tahun sekali. Akan
tetapi, evaluasi atau perubahan dalam kurikulum mampu lebih cepat .galat satu
perubahan kurikulum pada Indonesia ketika ini merupakan bahwa sains itu sendiri
selalu bergerak maju.
Kurikulum secara keseluruhan tidak akan dapat hadir, tanpa adanya
perubahan yang terjadi di bidang ekonomi, politik dan budaya, dan perubahan bisa
juga dikarenakan terjadi karena kebutuhan dari setiap manusia yang disertai
banyak perubahan dan pengaruh eksternal. Oleh karena itu, perubahan kurikulum
berimplikasi pada kemakmuran bangsa dan negara.
Kurikulum memang wajib berubah, tetapi jua disertai memakai perubahan
berasal seluruh kegiatan pendidikan RI yang wajib ikut serta karena kurikulum
bergerak maju bukan tidak aktif. Bila kurikulumnya tidak aktif, itu merupakan
dampak dari kurikulum yang buruk.
Kurikulum juga dapat berubah ketika ada sikap baru terhadap proses
pembelajaran, menghasilkan format kurikulum seperti kurikulum aktivitas atau
pengalaman, instruksi terprogram, dan modul pendidikan.
Perubahan masyarakat, ledakan ilmu pengetahuan (explosions), dll,
menuntut perubahan kurikulum. Dengan perubahan silabus saat ini tidak lagi ada
ancaman semacam ini akan selalu dihadapi silabus terlepas dari dorongan dari
berbagai sumber.
Kebijakan perubahan kurikulum merupakan keinginan pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan mampu bersaing dengan
negara-negara maju di zaman modern.
Kurikulum merupakan alat penunjang dalam penyelenggaraan
pembelajaran yang dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena
itu, harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Kurikulum harus
disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan layanan yang diberikan. Ini secara
teratur mengarah pada perubahan kurikulum dan pengembangan lebih lanjut.
Melihat perubahan kurikulum secara teratur menimbulkan pertanyaan
apakah perubahan dalam pengembangan kurikulum akan mempengaruhi kinerja
belajar dari siswa. Dengan demikian, ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pengembangan kurikulum terhadap keterampilan & kinerja siswa.
Kurikulum merupakan fondasi dari sebuah lembaga pembelajaran. Seperti
silabus yang bisa dilihat seumpama mata pelajaran yang akan diajarkan kepada
anak didik serta memberikan penilaian hasil belajar mereka selama periode waktu
tertentu (Imron, 2018). Kurikulum harus dapat memenuhi kebutuhan setiap siswa
yang berbeda-beda, baik dari segi waktu maupun kemampuan belajarnya.
B.Metode Penelitian
Adapun penelitian ini menggunakan metode study literatur Pustaka
dimana penulis menghasilkan hasil pembahasan dari cara mencari referensi yang
berkaitan dan membaca referensi yang berkaitan.

C.Pembahasan
Pengembangan kurikulum seringkali dimulai dengan perubahan
konseptual yang mendasar dan kemudian menerapkan perubahan struktural
(Ritonga, 2018). Pengembangan dikatakan sebagian jika dilakukan hanya pada
bagian-bagian tertentu saja seperti tujuan, isi, metode dan sistem evaluasi.
Pengembangan dianggap selesai jika berisi perubahan pada semua komponen
program.
Program tahun 2013 atau biasa dikenal dengan K-13 yang telah berjalan di
Indonesia selama hampir 10 tahun ini telah mengalami beberapa peningkatan
dalam implementasinya.
Secara filosofis, program 2013 mengembangkan pandangan pribadi setiap
siswa tentang agama, seni, kreativitas, komunikasi, dan nilai-nilai dari berbagai
dimensi intelektual yang relevan dengan siswa dan diperlukan untuk masyarakat,
bangsa, dan kemanusiaan. Dengan demikian, pendidikan agama di sini berperan
penting dalam implementasi kurikulum sekolah.
Menurut Soedijarto, program adalah rangkaian kegiatan dan pengalaman
belajar yang harus dikelola peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan yang terakreditasi.
Bahkan akan lebih fokus pada materi inti, pengembangan karakter dan
keterampilan siswa. Program ini (sebelumnya dikenal sebagai program prototype)
diprakarsai oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim pada 11 Februari 2022.
Program mandiri mendukung konsep belajar mandiri, memberikan
kebebasan dan kemandirian kepada siswa dan sekolah agar siswa dapat lebih
mengeksplorasi minat dan bakatnya masing-masing. Program tahun 2013
memiliki empat dimensi penilaian yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap dan
perilaku. Pada kurikulum 2013, khususnya pada materi pembelajaran terdapat
penambahan dan pengurangan.
Sedangkan program Merdeka adalah pertunjukan. Dengan berbagai bentuk
pembelajaran di sekolah, konten lebih optimal sehingga siswa memiliki waktu
yang cukup untuk menggali konsep dan membangun keterampilan.
Selama proses pembelajaran, guru memiliki kesempatan untuk memilih
dari berbagai alat pengajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan minat siswa. Inti dari program mandiri ini adalah kebebasan untuk
belajar.
Hal ini dikonsepkan agar siswa dapat menggali minat dan bakatnya
masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang
berbeda, kriteria yang digunakan untuk menilai mereka tidak akan sama.Kedua,
anak juga tidak bisa dipaksa untuk mempelajari sesuatu yang tidak disukainya
demi memberdayakan dan memberdayakan siswa dan sekolah.
Selain itu, satuan pendidikan dipilih berdasarkan Kuesioner Kompetensi
Pelaksanaan Program Mandiri untuk mengukur kelayakan guru, tenaga
kependidikan dan satuan pendidikan dalam mengembangkan program. Pilihan
yang paling tepat terkait dengan kelayakan satuan pengajaran agar pelaksanaan
Program Mandiri lebih efektif dan lebih sesuai dengan kebutuhan.
 
D.Kesimpulan
Perubahan kurikulum mempunyai akibat baik dan buruk bagi kualitas
pendidikan. Akibat baiknya yaitu peserta didik dapat belajar dengan mengikuti
zaman yg semakin maju dan berkembang tetapi didukung dengan faktor-faktor
mirip ketua sekolah, tenaga pengajar, peserta didik, bahkan forum itu sendiri.
Pada mana ketua sekolah wajib mempunyai hubungan yang baik
menggunakan atasannya dan berafiliasi baik dengan bawahannya. kemudian
pengajar jua harus bermutu, dengan istilah lain, pengajar harus menyampaikan
bimbingan yang bisa dicerna peserta didik, dan peserta didik jua wajib bermutu,
yaitu siswa belajar dengan baik, ulet , dan kritis pada setiap pelajaran.
Akibat negatifnya adalah kualitas pendidikan menurun serta perubahan
kurikulum yang cepat menimbulkan duduk perkara baru seperti prestasi peserta
didik menurun, dikarenakan peserta didik kesulitan buat mengikuti keadaan
menggunakan sistem pembelajaran pada kurikulum baru (Wiyogo, 2020).
Perubahan ini juga akan berdampak di sekolah dimana perubahan kurikulum telah
Mengganggu visi dan misi sekolah yg sedang ingin dicapai.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2012.Dokumen Kurikulum


2013. Jakarta: Kemendikbud
Subandiyah.1993. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta:
Grafindo Persada
Ningsih, Widya. “Merdeka Belajar melalui Empat Pokok Kebijakan Baru
di Bidang Pendidikan | Suara Guru Online” (dalam bahasa Inggris).
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan
Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 2.

Anda mungkin juga menyukai