Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK KEBIJAKAN PERUBAHAN KURIKULUM TERHADAP

PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Elfina Nurrochmah
Prodi PAI Fakultas Agama Islam Universitas Singaperbangsa Karawang
Email : 2110631110222@student.unsika.ac.id

Abstrack : The impact of curriculum change policies on learning in schools. This


article discusses the changes in several curricula in Indonesia and the background to the
birth of curriculum changes in Indonesia. The educational curriculum is an important
part that has a strategic position in the world of education. Curriculum changes can have
positive and negative impacts on the quality of education. The positive effect is that
students can learn by following the progress of the times. The negative effect is that
curriculum changes quickly lead to new problems, such as decreased student
achievement. From the discussion it can be concluded that curriculum changes must be
addressed in order to achieve better results and compete in the world of education both
nationally and internationally. The results of this study indicate that curriculum changes
are needed at any time, because the curriculum always responds to developments in life,
developments in science and technology, socio-cultural developments, and political
developments.

Keyword : Learning, Change, Curriculum

Abstrak : Dampak kebijakan perubahan kurikulum terhadap pembelajaran di


sekolah. Artikel ini membahas tentang perubahan beberapa kurikulum di Indonesia dan
latar belakang lahirnya perubahan kurikulum di Indonesia. Kurikulum pendidikan
merupakan bagian penting yang memiliki posisi strategis dalam dunia pendidikan.
Perubahan kurikulum dapat berdampak positif dan negatif terhadap kualitas pendidikan.
Efek positifnya adalah siswa dapat belajar dengan mengikuti kemajuan zaman. Efek
negatifnya adalah perubahan kurikulum dengan cepat menimbulkan masalah baru,
seperti turunnya prestasi siswa. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa perubahan
kurikulum harus dibenahi agar dapat mencapai hasil yang lebih baik dan bersaing dalam
dunia pendidikan baik secara nasional maupun internasional. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa perubahan kurikulum diperlukan setiap saat, karena kurikulum
selalu merespon perkembangan kehidupan, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, perkembangan sosial budaya, dan perkembangan politik.

Kata Kunci : Pembelajaran, Perubahan, Kurikulum

PENDAHULUAN dengan bentuk yang sangat sederhana


dan masa kemerdekaan terus
Sejak Indonesia merdeka, disempurnakan yaitu tahun 1947, 1952,
pendidikan telah banyak mengalami 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004,
perubahan dan penyempurnaan 2006 dan 2013. kurikulum. analisis
kebijakan kurikulum. Dalam sejarah hasil, evaluasi, peramalan dan berbagai
kurikulum Indonesia, setidaknya telah tantangan internal dan eksternal yang
terjadi sebelas kali dinamika perubahan. harus terus kita ubah. Dalam konteks ini,
Dimulai dari masa pra kemerdekaan dinamis, kontekstual dan relatif.
Dinamis karena senantiasa berkembang perkembangan dunia pendidikan
dan menyesuaikan dengan zaman serta nasional kedepan adalah kurikulum.
terbuka terhadap kritik. Kontekstual, Kurikulum merupakan jantung dunia
karena sangat diperlukan dan sesuai pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum
dengan konteks zaman, dan bersifat harus direncanakan dan diselesaikan di
relatif, karena kebijakan kurikulum yang masa depan untuk meningkatkan
dihasilkan sudah dan akan dianggap baik kualitas pendidikan secara nasional.
atau sempurna pada masanya.kurikulum Terkait dengan relevansi kurikulum
sebagai produk politik bersifat tidak dengan mempersiapkan siswa
relevan pada zaman-zaman berikutnya. menghadapi dunia globalisasi, maka
Oleh karena itu, prinsip dasar kebijakan kurikulum harus memperhatikan aspek-
kurikulum adalah perubahan dan aspek perkembangan IPTEK dan
kesinambungan, yaitu perubahan IMTAK terutama menyangkut
konstan. penyiapan dasar keterampilan,
kecerdasan, dan kreativitas serta
Mutu dan sistem pendidikan di kepribadian (Sulthon, 2014: 44-45).
negara kita masih jauh dari optimal
bahkan sangat jauh dibandingkan Kurikulum merupakan acuan
dengan negara lain. Karena masih pembelajaran dan praktik dalam
banyak persoalan yang sedang pendidikan, sehingga pengembangan
dibicarakan dan sedang dihadapi oleh kurikulum melibatkan gagasan filosofis,
negara ini. Di sisi lain, pemerintah tidak psikologis, ilmiah, teknologi, dan
segera membenahi dan menyelesaikan budaya. Landasan filsafat pendidikan
permasalahan yang muncul, sedangkan mengkaji secara mendalam bagaimana
reformasi dan perubahan kurikulum kurikulum bekerja untuk menemukan isi
tidak membawa perbaikan dan kurikulum. menurut Ronald C. Doll,
berdampak positif terhadap mutu merupakan perencanaan yang
pendidikan, sehingga mutu pendidikan ditawarkan bukan yang diberikan, oleh
di negara kita tetap terjaga. sangat karenanya pengalaman yang diberikan
rendah. guru belum tentu ditawarkan.

Pendidikan memegang peranan Dengan demikian Kurikulum


penting sebagai pemberi pengaruh harus berbicara tentang kebutuhan,
perubahan sosial (Social Change bukan kemungkinan. Maka
Factor). Oleh karena itu pendidikan kepemimpinan dan pembinaan bukan
selalu diarahkan untuk mencapai tujuan hanya menjadi tugas dan tanggung
nasional. Tujuan pendidikan nasional jawab guru, tetapi menjadi tanggung
adalah untuk menghasilkan manusia jawab sekolah yang tidak hanya
Indonesia yang agamis dan berakhlak mencakup guru, tetapi juga direktur,
mulia, cakap dalam ilmu pengetahuan staf, dan unsur-unsur lain yang berkaitan
dan keterampilan, sehat jasmani dan dengan pendidikan. Selain itu,
rohani, simpatik dan bertanggung jawab. kurikulum diartikan sebagai program
Yang perlu dikembangkan untuk pendidikan yang memuat berbagai
mencapai tujuan tersebut berkaitan bahan ajar dan pengalaman belajar yang
dengan kurikulum, karena salah satu direncanakan, direncanakan, dan
dimensi yang tidak dapat dipisahkan dari dirancang secara sistematis berdasarkan
standar yang telah ditetapkan dan pelajaran yang disusun secara sistematis
digunakan sebagai pedoman dalam untuk menyelesaikan suatu program
proses pembelajaran bagi guru dan siswa sarjana.
untuk mencapai pendidikan.
Definisi para ahli tidak hanya
METODE menunjukkan perubahan penekanan dari
isi ke proses, tetapi juga perubahan
Artikel ini menggunakan ruang lingkup, dari istilah yang sangat
metode penelitian studi literatur yang sempit menjadi lebih luas. Sekolah
membahas kaitan dampak kebijakan mencakup arti yang sama sekali
perubahan kurikulum terhadap berbeda, pengalaman ini dapat terjadi di
pembelajaran di sekolah. Data penelitian sekolah, di rumah atau di masyarakat,
berasal dari jurnal atau hasil kajian dengan atau tanpa guru, terkait langsung
sebelumnya sebagai bahan yang dengan siswa atau tidak, definisi ini juga
diperlukan oleh peneliti yang sesuai mencakup berbagai upaya guru untuk
dengan tujuan penelitian ini yaitu memfasilitasi pengalaman tersebut. dan
dampak kebijakan perubahan kurikulum berbagai ruang yang mendukungnya.
terhadap pembelajaran di sekolah.
Menurut Syahril & Ilyas (2009),
PEMBAHASAN secara sempit Kurikulum dapat diartikan
sejumlah mata pelajaran yang harus
1. Konsep Kurikulum
diikuti atau diambil oleh peserta didik
Penggunaan istilah kurikulum sudah untuk dapat menyeleseikan
dikenal di dunia pendidikan selama lebih pendidikannya dalam lembaga
dari seratus tahun, dan istilah kurikulum Pendidikan tertentu”. Usaha-usaha untuk
ternyata merupakan sesuatu yang baru di memberikan Pengalaman belajar kepada
Indonesia dan mulai populer sejak tahun peserta didik dapat berlangsung dalam
1950-an, konsep kurikulum mengalami kelas dan di luar kelas baik yang sudah
perkembangan seiring dengan di rancang secara tertulis maupun tidak
perkembangan dunia pendidikan. teori tertulis asalkan bertujuan untuk
dan praktek dunia pendidikan, serta mencetak lulusan yang berkualitas.
bervariasi sesuai dengan aliran
Pengertian Kurikulum menurut UU
pendidikan dan teori yang diikutinya.
no 20 tahun 2003 : Kurikulum adalah
Kurikulum adalah kumpulan mata
seperangkat rencana dan pengaturan
pelajaran yang harus dipelajari oleh
mengenai tujuan ,isi dan bahan pelajaran
siswa dan harus diajarkan oleh guru.
serta cara yang di gunakan sebagai
Profesor dr H. Dakir menyatakan pedoman penyelenggaraan kegiatan
bahwa kurikulum merupakan alat untuk pembelajaran untuk mencapai tujuan
mencapai tujuan pendidikan. Oleh Pendidikan Nasional. Menurut Richards
karena itu, kurikulum adalah program (2001), kurikulum adalah kegiatan yang
pelatihan dan bukan program essensial karena kegiatan tersebut
pengajaran, oleh karena itu program mencoba menelaah bagaimana
dirancang sebagai bahan ajar dan meningkatkan kualitas pengajaran
pengalaman belajar. Menurut Crow & melalui penggunaan perencanaan,
Crow (1958), kurikulum adalah pengembangan, penelaahan dan
kurikulum atau seperangkat mata
pelaksanaan alam semua aspek program administrasi sekolah tersebut selalu
secara sistematis. bergandengan.

Ada tiga konsep kurikulum yaitu 2. Pengertian Perubahan


kurikulum sebagai substansi, sebagai kurikulum
sistem dan sebagai bidang studi.
Menurut Sukmadinata (2012), Soetopo dan Soemanto (1991: 38)
kurikulum sebagai sunbstansi menyatakan bahwa suatu kurikulum
merupakan suatu dokumen yang berisi disebut mengalami perubahan bila
rumusan tentang tujuan, bahan ajar, terdapat adanya perbedaan dalam satu
kegiatan belajar mengajar, jadwal dan atau lebih komponen kurikulum antara
evaluasi. Kurikulum sebagai suatu dua periode tertentu, yang disebabkan
sistem mencakup struktur personalia dan oleh adanya usaha yang disengaja.
metode kerja untuk pengembangan, Sedangkan menurut Nasution (2009:
pelaksanaan, evaluasi dan pelengkapan 252),
kurikulum. Kurikulum sebagai bidang
perubahan kurikulum mengenai
studi adalah mata pelajaran kurikulum.
tujuan maupun alat-alat atau cara-cara
Tujuan kurikulum adalah untuk
untuk mencapai tujuan itu. Mengubah
mengembangkan informasi kurikulum
kurikulum sering berarti turut mengubah
dan sistem kurikulum sebagai bidang
manusia, yaitu guru, pembina
pendidikan. Dari sini dapat disimpulkan
pendidikan, dan mereka-mereka yang
bahwa kurikulum adalah keseluruhan
mengasuh pendidikan. Itu sebab
program atau rencana yang dirancang
perubahan kurikulum dianggap sebagai
untuk memandu pelaksanaan kegiatan
perubahan sosial, suatu social change.
untuk memberikan pengalaman yang
Perubahan kurikulum juga disebut
mungkin kepada siswa yang
pembaharuan atau inovasi kurikulum.
bertanggung jawab di sekolah
sedemikian rupa sehingga siswa terbiasa Sejak tahun 1947, kurikulum di
berpikir dan melakukan. . itu setelah Indonesia telah berubah sebanyak 11
kelompok gereja di mana mereka kali. Kurikulum terbaru yaitu kurikulum
tinggal. 2013 merupakan pengembangan dari
Pelaksanaan kurikulum adalah suatu kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
penerapan ide,konsep,program atau dan penyempurnaan dari kurikulum
tatanan kurikulum kedalam praktek tingkat satuan pendidikan (KTSP)
pembelajaran atan aktifitas- aktifitas (Kemendikbud, 2014). Terdapat empat
baru,sehingga terjadi perubahan pada alasan yang menyebabkan berubahnya
sekelompok orang yang diharapkan KTSP, yaitu tantangan kompetensi masa
berubah. Pelaksanaan kurikulum terbagi depan, fenomena-fenomena negatif, dan
menjadi dua tingkatan yaitu pelaksanaan persepsi masyarakat tentang KTSP. Tim
kurikulum tingkat kelas dan tingkat penyusun Kurikulum 2013 mencatat
sekolah. Walaupun di bedakan antara beberapa tantangan masa depan yang
tugas kepala sekolah dan tugas guru harus dihadapi oleh masyarakat
dalam pelaksanaan kurikulum serta indonesia diantaranya adalah globalisasi,
diadakan perbedaan tingkat antara lingkungan hidup, kemajuan teknologi
pelaksanaan administrasi (tingkat kelas informasi, konvergensi antara ilmu dan
dan sekolah), namun dalam pelaksanaan teknologi, pola ekonomi berbasis
pengetahuan, serta pergeseran ekonomi Perubahan tersebut disebabkan oleh
dunia (Kemendikbud, 2014). faktor sosial, politik, budaya dan
ekonomi. alasan. alasan dikaitkan
Perubahan kurikulum dengan sistem, ilmu pengetahuan dan
dipengaruhi oleh tingkat Perubahan teknologi yang harus dijawab dengan
pendidikan dipengaruhi oleh tingkat cepat, hati-hati dan cerdas.
perkembangan sosial dan ekonomi,
tradisi budaya, perkembangan Pengembangan dan perubahan
pendidikan bahkan tren internasional kurikulum memang harus terjadi, karena
(Cui, Lei, dan Zhou, 2018). Ketika kurikulum bukanlah suatu konsep yang
merencanakan kurikulum baru atau statis melainkan dinamis dan harus
mengembangkan kurikulum, kebutuhan senantiasa menyesuaikan diri dengan
masyarakat, sekolah dan informasi harus berbagai perubahan dan tantangan yang
diperhatikan. Selain itu, kebutuhan, muncul, karena prinsip kurikulum
kemampuan dan minat siswa harus adalah perubahan dan proses yang
diperhatikan agar sistem belajar berkesinambungan (perubahan dan
mengajar menyesuaikan dengan kesinambungan). Berikut adalah
kebutuhan. Dalam memperbarui gambaran dinamika perkembangan
kurikulum desain kurikulum teknis, kurikulum di Indonesia. Kebijakan
pengembangan desain, inovasi, Kurikulum Pendidikan Masa Pra
implementasi dan evaluasi, harus Kemerdekaan.
memperhatikan kebijakan lingkungan Kebijakan pendidikan pra
nasional, negara bagian, kota, lokal dan kemerdekaan dipengaruhi oleh
sekolah yang berlaku (Ornstein, 1989). kolonialisme, dimana kebijakan dan
Kurikulum dalam perencanaan praktik pendidikan diarahkan dan
instruksionalnya didasarkan pada asumsi dikendalikan oleh penjajah. Tujuannya
yang salah secara fundamental. adalah untuk mendukung dan
Kekurangan dari implementasi dapat memperkuat kepentingan penguasa
digunakan untuk merancang instruksi kolonial dan menjadikan pribumi
untuk meningkatkan kinerja di masa sebagai abdi penjajah.Untuk menutupi
depan (Rothwell, 1984). kebutuhan kaum buruh dalam
pembangunan ekonomi melalui kerja
3. Dinamika Kebijakan
paksa, kaum penjajah membutuhkan
Perubahan Kurikulum
keterampilan membaca dan menulis
Pendidikan di Indonesia
yang rendah.
Imam Machali dan Ara Hidayat
Itulah sebabnya para penjajah
(2016:424) berpendapat bahwa dinamika
mendirikan lembaga pendidikan yang
perkembangan dan perubahan kurikulum
hanya diperuntukkan bagi kalangan
di Indonesia dapat ditegaskan bahkan
terbatas, yaitu anak-anak kelas
sebelum kemerdekaan ketika sekolah
bangsawan, yang kemudian diramalkan
didirikan, meskipun masih sangat
oleh pejabat rendahan.
terbatas. Selain itu, perkembangan dan
perubahan kurikulum pendidikan terus Terdapat dua bentuk kebijakan
berlanjut pada masa kemerdekaan yaitu pendidikan pada masa kolonial ini yaitu.
pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, Pertama, kebijakan Sekolah Kelas Dua
1975, 1984, 1994, 2004 dan 2006. yang diperuntukkan bagi anak pribumi
dengan lama pendidikan 3 tahun. pelajaran yang disebut Rencana
Kurikulum yang diajarkan meliputi Pelajaran Terurai 1952. Kebijakan
berhitung, menulis dan membaca. kurikulum ini lebih merinci setiap mata
Kedua, kebijakan Sekolah Kelas Satu pelajaran yang disebut Rencana
yang diperuntukkan bagi anak pegawai Pelajaran Terurai 1952. Kebijakan
pemerintah Hindia Belanda. Lama kurikulum ini merupakan lanjutan dari
pendidikannya 4 tahun, kemudian 5 hasil kajian Panitia Penyelidik
tahun dan terakhir 7 tahun. Pengajaran sebelumnya, dan hasil dari
Jawatan Pengajaran di Surakarta yang
Kurikulum yang diajarkan meliputi
telah menyusun rencana pelajaran
ilmu bumi, sejarah, dan ilmu hayat.
terurai pada tahun 1947 namun belum
Kebijakan Kurikulum Pendidikan Pasca
sempat dilaksanakan dan baru dapat
Kemerdekaan Kebijakan kurikulum
dikemukakan lagi sebagai rencana
pendidikan pada masa pasca
pelajaran terurai pada tahun 1952.
kemerdekaan, dibatasi sampa pada masa
reformasi yang dimulai pada tahun Rencana pelajaran terurai ini merupakan
1998. Reformasi membawa dampak respond dan hasil penyesuaian dengan
yang luar biasa bagi perkembangan UU Nomor 4 Tahun 1950 tentang
pendidikan di Indonesia. Pendidikan dan Pelajaran. Ciri yang
paling menonjol dari kurikulum 1952
Hal ini diawali dengan terbitnya
adalah setiap rencana pelajaran harus
UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 beserta
memperhatikan isi pelajaran yang
turunan perundang-udangannya.
dihubungkan dengan kehidupan sehari-
Kebijakan kurikulum pendidikan pasca
hari.
kemerdekaan dimulai pada tahun 1947,
1952, 1964, 1968, 1975, 1984, dan Pada masa ini, kebutuhan
1994. peserta didik akan ilmu pengetahuan
lebih diperhatikan, dan satuan mata
Kurikulum 1947 Pada awal
pelajaran lebih dirincikan. Namun,
pembentukan kurikulum 1947 disebut
peserta didik masih diposisikan sebagai
Rencana Pembelajaran 1947 atau
obyek, karena guru menjadi subyek
Kurikulum 1947. Ciri utama kurikulum
sentral dalam mentransfer ilmu
1947 adalah bahwa kurikulum tersebut
pengetahuan. Guru menentukan apa saja
menekankan pada pembentukan karakter
yang akan diperoleh siswa di kelas, dan
manusia yang berdaulat dan setara
guru pula yang menentukan standar-
dengan bangsa lain. Pada kesempatan
standar keberhasilan siswa dalam proses
kali ini, mahasiswa lebih dibimbing
pendidikan.
bagaimana berhubungan dengan
masyarakat. Kurikulum 1964 Sekitar tahun
1964 pemerintah kembali
Aspek afektif dan psikomotor
menyempurnakan sistem kurikulum di
ditekankan dengan menawarkan
Indonesia. Kebijakan yang kemudian
pendidikan seni dan olahraga. Fokusnya
ditempuh disebut Opetussullna 1964
adalah untuk meningkatkan kesadaran
atau Opetussullna 1964. Pokok pikiran
tentang bela negara.
dari kurikulum 1964 adalah bahwa
Kurikulum 1952 Kebijakan pemerintah menginginkan warga negara
kurikulum ini lebih merinci setiap mata memperoleh pengetahuan akademik
untuk pendidikan dasar, dalam hal ini tujuan (instruction), pendekatan
pembelajaran difokuskan pada Pantja. pembelajaran yang menggunakan
Student Active Learning (CBSA) atau
Program Wardhana
model pembelajaran aktif pembelajaran
(Pancawardhana) yang meliputi
siswa (SAL), materi pembelajaran
pengembangan sumber daya manusia,
dikemas dengan menggunakan
kreativitas, rasa, tujuan, karya dan
pendekatan spiral, menanamkan
moral) pengembangan kecerdasan,
pengetahuan sebelum pelatihan, Materi
pengembangan emosi artistik atau rasa
disajikan dalam tingkat kesiapan atau
kasih sayang dan keindahan fisik dan
tingkat kematangan, menggunakan
mental, pengembangan keterampilan
pendekatan berbasis kompetensi proses,
atau kerajinan dan perkembangan fisik.
dapat menerjemahkan dan
Kurikulum 1968 Kebijakan mengimplementasikan CBSA, hingga
Pendidikan tahun 1968 mengubah berakhir dengan banyak penolakan
struktur kurikulum Pancawardhana terhadap program ini .
untuk memajukan jiwa Pancasila,
pengetahuan dasar dan keterampilan
khusus. Isi pelatihan bertujuan untuk Kurikulum 1994 Kebijakan
kegiatan yang memperkuat kecerdasan terkait program tahun 1994
dan keterampilan serta mengembangkan dikembangkan sebagai penyempurnaan
tubuh yang sehat dan kuat. Isi mata dari program tahun 1984 dan
pelajaran bersifat teoretis dan tidak dilaksanakan berdasarkan UU No.
berhubungan dengan masalah nyata Februari 1989 tentang sistem pendidikan
mata pelajaran. nasional. Fokus pendidikannya
menekankan pada pemahaman konsep
Kurikulum 1975 Kebijakan
dan keterampilan pemecahan masalah
Kurikulum 1975 menekankan tujuan
dan pemecahan masalah Program ini
pendidikan yang lebih efisien dan
menekankan prinsip Asosiasi dan
efektif. Dalam kurikulum ini peran guru
Kombinasi di sekolah kejuruan seperti
sangat ditekankan karena setiap guru
STM (Sekolah Menengah Teknik).
harus menentukan tujuan yang ingin
Alignment and Relevance merupakan
dicapai selama proses belajar mengajar.
prinsip tentang pentingnya
Setiap guru harus merencanakan secara
menghubungkan pendidikan dengan
rinci pelaksanaan program belajar
dunia kerja atau industri. Sekolah harus
mengajar. Dengan kurikulum ini, semua
mampu melatih tenaga-tenaga terampil
proses belajar mengajar menjadi
yang dibutuhkan industri. Di sisi lain,
sistematis dan bertahap.
dunia industri juga harus bergandengan
Kurikulum 1984 Kebijakan tangan dengan lembaga pendidikan.
Kurikulum 1984 menganut pendekatan Pada akhirnya, program tersebut dikritik
keterampilan proses. Program tahun secara luas karena pendidikan
1984 lahir sebagai penyempurnaan dari merupakan perpanjangan dari
program sebelumnya (program tahun industrialisasi dan dehumanisasi.
1975). Kebijakan Kurikulum Masa Reformasi

Program 1984 memiliki ciri-ciri Kebijakan Kurikulum Masa


yaitu pembelajaran yang diarahkan pada Reformasi Reformasi tersebut
berdampak besar bagi perkembangan serta kondisi sekolah. Memang,
pendidikan nasional. Dengan UUSPN Kerangka Dasar (KD), Standar
No. 20 tahun 2003 menjadi babak baru Kompetensi Pascasarjana (SKL) dan
bagi sistem pendidikan nasional. Standar Kompetensi dan Kompetensi
Kebijakan pendidikan juga telah Dasar (SKKD) untuk setiap mata
dikeluarkan sesuai dengan undang- pelajaran untuk setiap satuan pengajaran
undang. Sampai saat ini, kebijakan telah 'Ditetapkan' oleh Kementerian
terkait kurikulum pada era doi moi dapat Pendidikan Nasional. kondisi dan
dipetakan menjadi tiga bagian, yaitu potensi daerah, satuan pengajaran dan
kebijakan kurikulum 2004 sebagai peserta didik. Akibatnya, kurikulum
kurikulum berbasis kompetensi (KBK), yang disusun oleh satuan pendidikan
program tahun 2006 disebut Program memungkinkan program pendidikan
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
program tahun 2013. kurikulum potensi yang ada di daerah.
merupakan respon dan pengembangan
4. Dampak Perubahan
terhadap berbagai perubahan yang
Kurikulum
dihadapi baik dalam sistem sosial,
politik, budaya, ekonomi, ilmu Pada hakekatnya implementasi
pengetahuan dan teknologi. Secara kebijakan kurikulum yang diamanatkan
ringkas, kebijakan dan bentuk perubahan pemerintah sangat ditentukan oleh
kurikulum pada periode doi moi adalah kemampuan pendidik dalam
sebagai berikut: Kurikulum 2004 (KBK) mengimplementasikannya dengan baik.
Kebijakan kurikulum 2004 dikenal Implementasi ini sedikit banyak
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi dipengaruhi oleh persepsi dan
(KBK). Pendidikan berbasis kompetensi interpretasi para pendidik.
menitikberatkan pada pengembangan
kemampuan untuk melakukan Menurut Lundeberg dan Levin
(kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai (2003), persepsi dan interpretasi guru
dengan standar kinerja yang telah terhadap program berakar pada
ditetapkan. pengetahuan dan pengalaman mereka
sendiri. Program ini setidaknya terdiri
Beberapa fitur utama KBK dari empat komponen utama: 1) Tujuan
meliputi: menekankan perolehan pendidikan yang ingin dicapai. 2)
keterampilan siswa, bukan penyelesaian Pengetahuan, pengetahuan, data,
kursus. Program dapat diperluas, aktivitas, dan pengalaman ada di mana-
diperdalam dan disesuaikan dengan mana. 3) Metode dan metode mengajar
potensi siswa Pendekatan dan metode dan membimbing siswa untuk mengikuti
yang digunakan bervariasi dan untuk mendorong mereka mencapai
disesuaikan dengan situasi. tujuan dan sasaran yang dimaksudkan 4)
Metode penilaian dan metode yang
Kurikulum 2006 (KTSP)
digunakan untuk mengukur dan
Kebijakan kurikulum 2006 dikenal
mengevaluasi hasil dari proses
dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan
pendidikan yang dirancang dalam
(KTSP). Ciri yang paling penting adalah
program (Langgulung, 2003).
guru memiliki kebebasan untuk
merencanakan pembelajaran sesuai Perubahan kurikulum dapat
dengan lingkungan dan kondisi siswa berdampak positif dan negatif terhadap
kualitas pendidikan. Efek positifnya pemerintah mungkin percaya bahwa
adalah siswa dapat belajar sesuai dengan perubahan kurikulum dapat membawa
perkembangan zaman yang semakin perubahan ke arah yang lebih baik,
maju. Sedangkan dampak negatifnya tetapi pada kenyataannya tidak
adalah perubahan kurikulum yang cepat demikian.
menimbulkan masalah baru seperti
Semua sama Dalam hal ini, Yuliah
berkurangnya prestasi belajar siswa, hal
(2020) menambahkan bahwa ketika
tersebut dikarenakan siswa tidak dapat
mempertimbangkan proses
beradaptasi dengan sistem pembelajaran
implementasi kebijakan terkait dengan
kurikulum yang baru (Kurniawan,
faktor hukum, politik, ekonomi dan
2011).
sosial, yang secara langsung atau tidak
Menurut Elmore dan Sykes (1992) langsung mempengaruhi perilaku
ketika program dikembangkan dan berbagai pihak yang terlibat dalam
dilaksanakan dalam sistem sekolah ke program, strategi tertentu dan metode
dalam kelas, maka mekanisme perlu diperhatikan. untuk keberhasilan
pelaksanaannya akan mempengaruhi implementasi kebijakan.
kegiatan pembelajaran, sehingga
mempengaruhi hasil belajar siswa.
KESIMPULAN
Sayangnya, menurut Elmore dan
Sykes (1992), tidak ada jaminan bahwa Kurikulum merupakan pusat
guru akan mampu menerapkan dari proses pendidikan di sekolah.
kebijakan perubahan kurikulum yang Kurikulum juga dapat berfungsi sebagai
sejalan dengan keinginan pemerintah. sarana untuk mencapai tujuan dan
Kebijakan program yang berubah atau pedoman pelaksanaan pengajaran pada
sering diganti tidak hanya berdampak semua jenis dan jenjang pembelajaran.
negatif terhadap hasil belajar siswa, Membangun dan membangun program
tetapi pada kenyataannya keadaan ini pelatihan tidaklah mudah. Lebih lanjut,
akan berdampak langsung terhadap kurikulum sebagai sebuah konsep harus
sekolah terutama dalam hal visi, misi mampu menjawab semua tantangan
dan tujuan sekolah. Misalnya jika suatu yang ada pada saat implementasi
sekolah mempunyai tujuan atau visi, kurikulum, ketika jelas bahwa
tentunya sekolah tersebut akan berusaha perubahan tidak dapat dihindari.
untuk mencapai tujuan tersebut dan Pengembangan program pelatihan
mencapai visi yang dibutuhkan, tentunya sangat diperlukan, mengingat
sekolah yang bersangkutan akan pendidikan harus memenuhi kebutuhan
berusaha untuk mencapai dan mencapai masyarakat. Namun perlu diingat bahwa
tujuan tersebut akan membutuhkan tujuan pendidikan tidak akan tercapai
waktu yang lama. hanya dalam satu aspek program saja.
Ketika mereka telah menempatkan Beberapa aspek pendukung juga
diri pada posisi yang bertentangan perlu diperhatikan, seperti kualitas
dengan tujuan yang diinginkan dan pengajar, fasilitas belajar mengajar, dll.
terjadi perubahan kebijakan kurikulum, Namun jika melihat kembali perubahan
sekolah harus mengubah kembali visi program di Indonesia yang bisa dibilang
dan tujuannya. Dalam hal ini, cukup gencar, maka ada anggapan
bahwa setiap kali seorang pemimpin Wirianto, D. (2014). Perspektif historis
berganti, programnya juga mengikuti transformasi kurikulum di Indonesia.
keinginan pemimpinnya. Meskipun Islamic Studies Journal, 2(1).
belum ada kurikulum yang diterapkan
Ritonga, M. (2018). Politik dan
secara penuh, namun telah berubah lagi
Dinamika Kebijakan Perubahan
dengan kurikulum baru. Dan disadari
Kurikulum Pendidikan di Indonesia
atau tidak, korban utamanya adalah para
Hingga Masa Reformasi. Bina Gogik:
pelaksana kurikulum, khususnya para
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah
pendidik dan peserta didik. Oleh karena
Dasar, 5(2).
itu, dalam proses pengembangan dan
implementasi kurikulum, diharapkan Ratri, D. K., Mustiningsih, M., Timan,
kurikulum dapat disusun secara tepat A., Argadinata, H., & Faraasya, G.
untuk dapat melihat kebutuhan (2020). Perubahan Kurikulum Yang
masyarakat di tahun-tahun mendatang Didasari Oleh Perubahan Sosial Dan
agar tidak terjadi disassembly program. Budaya Di Masyarakat.
Dalam pelaksanaannya juga diharapkan
dilakukan pemantauan secara terus Hadiasnyah, R. R., Pradhana, R. Y., &
menerus agar seluruh program dapat Mustiningsih, M. (2020). DINAMIKA
berjalan sesuai dengan rencana. PERUBAHAN KURIKULUM DI
INDONESIA. In Seminar Nasional Arah
Diadakannya suatu gerakan literasi Manajemen Sekolah Pada Masa Dan
sekolah pastilah memiliki tujuan, Pasca Pandemi Covid-19.
baik tujuan umum maupun tujuan
khusus, salah satunya adalah Setiawati, F. (2022). Dampak Kebijakan
menjadikan sekolah sebagai Perubahan Kurikulum terhadap
organisasi pembelajar yang Pembelajaran di Sekolah.
berbudaya literasi. NIẒĀMULILMI: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 7(1), 1-17.

Muhammedi, M. (2016). Perubahan


DAFTAR PUSAKA Kurikulum Di Indonesia: Studi kritis
tentang upaya menemukan Kurikulum
Machali, I. (2014). Kebijakan perubahan
Pendidikan islam yang ideal. Jurnal
kurikulum 2013 dalam menyongsong
Raudhah, 4(1).
Indonesia emas tahun 2045. Jurnal
Pendidikan Islam, 3(1), 71-94.

Anda mungkin juga menyukai