Anda di halaman 1dari 10

RIBA DALAM EKONOMI ISLAM

Disusun oleh : • Firda Rahmadina H


• Fitri Agustin
• Hasnah Hamid
• Intan Indah S
• Laras Nova P
 Pengertian Riba dan
macam - macamnya

Faktor Penyebab Memakan dan Di


Haramkannya Perbuatan Riba

Larangan-Larangan Riba Dampak dan Dampak Riba Pada Cara menghindari


dalam Al Qur’an Hikmah Pelarangan Ekonomi riba
Riba
Kata pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai  Riba dalam
Ekonomi Islam.  Atas dukungan yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami
mengucapkan terima kasih.
Latar Belakang

Riba merupakan pendapatan yang di peroleh secara tidak adil. Riba telah berkembang
sejak zaman jahiliyah hingga sekarang ini. Sejak itu banyaknya masalah-masalah ekonomi
yang terjadi di masyarakat dan telah menjadi tradisi bangsa arab terhadap jual beli
maupun pinjam-meminjam barang dan jasa. Sehingga sudah mendarah daging, bangsa
arab memberikan pinjaman kepada seseorang dan memungut biaya jauh di atas dari
pinjaman awal yang di berikan kepada peminjam akibatnya banyaknya orang lupa akan
larangan riba.

Sejak datangnya Islam di masa Rasullullah saw. Islam telah melarang adanya riba.
Karena sudah mendarah daging, Allah SWT melarang riba secara bertahap. Allah SWT
melaknat hamba-hambanya bagi yang melakukan perbuatan riba. Perlu adanya pemahaman
yang luas, agar tidak terjerumus dalam Riba. Karena  Riba menyebabkan tidak
terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian riba ?


2.    Apa saja macam-macam riba ?
3.    Apa saja faktor penyebab memakan dan di haramkannya ?
4.    Larangan-larangan riba dalam Al Qur’an ?
5.    Apa saja dampak dan hikmah pelarangan riba ?
Pengertian Riba

Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlahpinjaman saat pengembalian


berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok, yang dibebankan kepada
peminjam.
Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik riba
juga berarti tumbuh dan membesar . Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti
pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil.
Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, namun secara umum terdapat benang merah
yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli
maupun pinjam-meminjam secara bathil atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam
Islam.
Dalam Islam, memungut riba atau mendapatkan keuntungan berupa riba pinjaman adalah haram.
Ini dipertegas dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 275 :“...padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... .”
Macam – macam riba

yaitu tukar menukar dua barang yang sama jenisnya


Riba fadhl dengan kwalitas berbeda yang disyaratkan oleh orang yang
menukarkan. contohnya tukar menukar emas dengan
emas,perak dengan perak, beras dengan  beras dan sebagainya.

Riba Ad yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan diterima,


maksudnya : orang yang membeli suatu barang, kemudian
sebelum ia menerima barang tersebut dari si penjual, pembeli
menjualnya kepada orang lain. Jual beli seperti itu tidak boleh,
sebab jual beli masih dalam ikatan dengan pihak pertama.
 yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berhutang
disebabkan memperhitungkan waktu yang
ditangguhkan. Contoh : Aminah meminjam cincin 10 Gram
Riba Nasi’ah pada Ramlan. Oleh Ramlan disyaratkan membayarnya tahun
depan dengan cincin emas sebesar 12 gram, dan apa bila
terlambat 1 tahun, maka tambah 2 gram lagi, menjadi 14
gram dan seterusnya. Ketentuan melambatkan pembayaran
satu tahun.

yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan


Riba Qard atau tambahan bagi orang yang meminjami/mempiutangi.
Contoh : Ahmad meminjam uang sebesar Rp. 25.000 kepada
Adi. Adi mengharuskan dan mensyaratkan agar Ahmad
mengembalikan hutangnya kepada Adi sebesar Rp. 30.000
maka tambahan Rp. 5.000 adalah riba Qardh.
Nafsu dunia kepada
harta benda

Tidak pernah merasa


Faktor Penyebab
Serakah harta bersyukur dengan apa yang
Memakan Riba
telah Allah SWT berikan

Selalu Ingin
menambah harta
dengan berbagai cara
termasuk riba

Anda mungkin juga menyukai