Anda di halaman 1dari 15

1

Sejarah Awal Kurikulum dan Hakikat Kurikulum Pendidikan

Aulia Indriani1,Hikma Wardani2,Lydia Fitriani3


Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,Indonesia
Email: hikmawardani11@gmail.com
Auliaindriani00128@gmail.com
Lidiafitriyani93945@gmail.com

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah perkembangan kurikulum pendidikan
Indonesia dari tahun 1945 hingga saat ini. Perbaikan kurikulum dilakukan minimal sepuluh
tahun sekali. Karena dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini sangat memungkinkan
akan terjadi perubahan di berbagai bidang seperti informasi, teknologi komunikasi dan ilmu
pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi
seperti yang digunakan dalam teknik pengumpulan data dalam penelitian kepustakaan. Objek
kajian dalam artikel ini difokuskan untuk menelusuri sejarah perkembangan kurikulum di
Indonesia dari awal kemerdekaan hingga saat ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kurikulum di Indonesia telah berkembangduabelaskali,yaitupadatahun1947,1952,1964. ,
1968,1973,1975,1984,1994,1999,2004,2006, dan 2013. Kontribusi positif yang diharapkan
dari artikel ini adalah masyarakat dididik tentang sejarah perkembangan kurikulum di
Indonesia dan dapat digunakan sebagai dasar untuk masa depan. pengembangan kurikulum
untuk menciptakan siswa berkualitas yang siap bersaing secara internasional.
Kata Kunci: Sejarah, Kurikulum, Pendidikan.

Abstrak : This article aims to describe the history of development of the indonesian
education curriculum from 1945 to the present. Curriculum improvements are carried out at
least once every ten years. Because with in the past ten years, it is very possible that there
will be changes in various fields such as information,communication technology and
science.The method used in this research is the documentation method as used in data
collection techniques in library research.

1
2

The object of study in this article is focused on tracing the history of curriculum
development in indonesia from the beginning of independence to the present.The results of
this study indicate that the curriculum in indonesia has been developed twelve times,namely
in 1947,1952,1964,1968,1973,1975,1984,1994,1999,2004,2006, and 2013. The positive
contribution expected from this article is that the public is educated on the history of
curriculum development in indonesia and can be used as a basis for future curriculum
development to create quality student who are ready to compete internationaly.
Key Words: history,curriculum,education.

PENDAHULUAN
konsisten dari pusat sampai daerah
Banyak fenomena dan hal-hal aneh provinsi serta kabupaten atau kota.(M.
tapi nyata terjadi dalam dunia pendidikan Syahran Jailani,2014,hal. 2).
kita. dalam bahasa Prayitno (2007) banyak Guru selaku seorang pendidik ialah
sekali dalam dunia pendidikan kita terjadi kunci sentral (central key) untuk
“kecelakaan pendidikan”. Surachmad bertanggung jawab penuh atas penerapan
(2004) “kriminalisasi kegiatan pendidikan kepada siswanya
pendidikan”.Misalnya pelaksanaan ujian disekolah. Oleh karena itu, guru
nasional yang banyak menimbulkan merupakan orang yang terdekat pertama
polemik, munculnya tim sukses, sindikat dalam keseharian siswa terhadap kegiatan
pencontekan yang diatur secara sistematis, pendidikan. Performa profesionalisme
sistem sertifikasi yang banyak muncul guru yang kompeten sangat dituntut dalam
kritik, penggunaan dan penyaluran dana melaksanakan tugas serta kegiatannya
pendidikan yang terus bermasalah, selaku penyalur perubahan terhadap
penyediaan buku belajar yang kehidupan dalam pendidikan peserta didik
dikomersilkan, guru yang mengajar asal- disekolah dan di lingkungan masyarakat.
asalan, kesejahteraan guru yang Esensi dari kegiatan pendidikan untuk
dipertanyakan, kurikulum yang senantiasa profesionalism guru bisa membagikan
berubah, sampai ke persoalan otonomi pengaruh yang baik dalam kehidupan
pendidikan dan kebijakan yang tidak sehari-hari siswa. Siswa juga bisa

2
3

mendapatkan hasilbelajar, setelah itu berbagai aspek kurikuler. Selanjutnya


menguasai serta menjalankannya dalam memberdayakan guru secara
kegiatan belajar sehari-hari. (M. Syahran berkesinambungan dalam peningkatan
Jailani, 2016, hal. 21). profesional mereka sebagai nara sumber
Dalam suatu sistem pendidikan kurikulum. Disamping itu, tidak
kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus memposisikan kurikulum sebagai strategi
selalu dilakukan perubahan dan reformasi baru yang lebih penting dari
pengembangan, agar dapat mengikuti guru, yang menjadikan guru semata-mata
perkembangan dan tantangan zaman. sebagai unsur pelaksana kurikulum. Di sisi
Meskipun demikian, perubahan dan lain, perlu perubahan pada tingkat perumus
pengembanganya harus dilakukan secara kurikulum, kurikulum harus sepenuhnya
sistematis, terarah, tidak asal berubah. dirumuskan dengan memperhitungkan
Sejarah kurikulum di Indonesia sudah landasan filosofis, pedagogis, sosiologis,
melalui perjalanan panjang, sejarah sosial, budaya, teknis dan politis sebagai
mencatat perubahan tersebut mulai tahun basis kurikulum, serta memperhitungkan
1947, 1952, 1964,1975,1984,1994, 2004, kondisi yang nyata dalam masyarakat dan
2006, dan yang paling anyar adalah dunia pendidikan. Oleh karena itu
kurikulum 2013. Masalahnya, apabila diuraikan lebih mendalam dan cermat akan
beragam perubahan dalam bidang kurikulum pendidikan Indonesia dari
kurikulum yang telah diupayakan periode ke periode, sekaligus
pemerintah kandas di tengah jalan, memperbandingannya, sehingga sebagai
bagaimanakah nasib kurikulum 2013? pelaku pendidikan tulisan ini diharapkan
Dengan demikian, agar tidak memiliki dapat menjadi bahan diskusi solutif untuk
nasib yang sama, untuk itu pemerintah memahami pokok permasalahan
harus mengusahakan secara optimal agar pendidikan Indonesia dalam perspektif
para pelaksanaka kurikulum di lapangan kurikulum.
terutama para guru bisa memahami ide-ide
yang terkandung dalam kurikulum dengan
baik dan benar. Jangan sampai kurikulum PEMBAHASAN
berubah, tapi pola pikir tetap belum
berubah, masih tetap seperti sedia kala. Pengembangan kurikulum
Pemerintah harus melibatkan guru secara merupakan dinamika yang dapat memberi
aktif dalam kajian, uji coba, dan penilaian respon terhadap tuntutan perubahan

3
4

struktural pemerintahan, perkembangan pengertian kurikulum secara umum dari


ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun beberapa pakar, Schubert (1986).
globalisasi. Pengembangan kurikulum Bahasa Belanda “leer plan” artinya
sangat dipengaruhi oleh sumber daya rencana pelajaran, istilah ini lebih popular
pendukung, yaitu SDM memiliki peran dibanding istilah “curriculum”. Perubahan
yang sangat dominan terhadap arah pendidikan lebih bersifat politis, dari
keberhasilan pengembangan kurikulum, orientasi pendidikan Belanda ke
untuk itu pengembangan dan pembinaan kepentingan nasional. Sedangkan asas
SDM harus dilakukan secara pendidikan ditetapkan Pancasila.
berkesinambungan, baik melalui jalur Kurikulum yang berjalan saat itu dikenal
formal maupun nonformal. Manajemen dengan sebutan “Rentjana Pelajaran
perguruan tinggi atau sekolah, 1947”, yang baru dilaksanakan pada tahun
pemanfaatan sumber belajar, penggunaan 1950. Sejumlah kalangan menyebut
media pembelajaran yang tersedia, sejarah perkembangan kurikulum diawali
penggunaan strategi dan model-model dari Kurikulum 1950. Bentuknya memuat
pembelajaran, kinerja guru dan dosen, dua hal pokok: (1) daftar mata pelajaran
monitoring pelaksanaan pembelajaran di dan jam pengajaranya; (2) garis-garis besar
kelas, serta manajemen peningkatan mutu pengajaran. Pada saat itu, kurikulum
pendidikan itu sendiri.(Alhamuddin,2014) pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi
Sejarah kurikulum di Indonesia sudah sistem pendidikan kolonial Belanda dan
melalui perjalanan panjang, sejarah Jepang, sehingga hanya meneruskan yang
mencatat perubahan tersebut mulai tahun pernah digunakan sebelumnya. Rentjana
1947, 1952, 1964,1975,1984,1994, 2004, Pelajaran 1947 boleh dikatakan sebagai
2006, dan yang palin anyar adalah pengganti sistem pendidikan kolonial
kurikulum 2013. Belanda. Karena suasana kehidupan
berbangsa saat itu masih dalam semangat
1. Kurikulum 1947 juang merebut kemerdekaan maka
“Rentjana Pelajaran 1947” Kurikulum pendidikan sebagai development
pertama yang lahir pada masa conformism lebih menekankan pada
kemerdekaan memakai istilah dalam 2 pembentukan karakter manusia Indonesia
Dalam tulisan ini, penulis tidak akan yang merdeka dan berdaulat dan sejajar
membahas makna kurikulum secara detail. dengan bangsa lain di muka bumi ini.
Namun, hanya akan menyajikan beberapa Orientasi Rencana Pelajaran 1947 tidak

4
5

menekankan pada pendidikan pikiran. kembali menyempurnakan sistem


Yang diutamakan adalah: pendidikan kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi
watak, kesadaran bernegara dan nama Rentjana Pendidikan 1964. Pokok-
bermasyarakat. Materi pelajaran pokok pikiran kurikulum 1964 yang
dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, menjadi ciri dari kurikulum ini adalah
perhatian terhadap kesenian dan bahwa pemerintah mempunyai keinginan
pendidikan jasmani. agar rakyat mendapat pengetahuan
akademik untuk pembekalan pada jenjang
SD, sehingga pembelajaran dipusatkan
pada program Pancawardhana, yaitu
2. Kurikulum 1952 pengembangan moral, kecerdasan,
“Rentjana Pelajaran Terurai 1952” Setelah emosional/ artistik, keprigelan, dan
“Rentjana Pelajaran 1947”, pada tahun jasmani. Ada yang menyebut Panca
1952 kurikulum di Indonesia mengalami wardhana berfokus pada pengembangan
penyempurnaan. Kurikulum ini lebih daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral.
merinci setiap mata pelajaran yang Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima
kemudian diberi nama “Rentjana Pelajaran kelompok bidang studi: moral, kecerdasan,
Terurai 1952”. Kurikulum ini sudah emosional/artistik, keprigelan
mengarah pada suatu sistem pendidikan (keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan
nasional. Yang paling menonjol dan dasar lebih menekankan pada pengetahuan
sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini dan kegiatan fungsional praktis.(Oemar
bahwa setiap rencana pelajaran harus Hamalik,2004)
memperhatikan isi pelajaran yang
dihubungkan dengan kehidupan sehari- 4. Kurikulum 1968
hari. Silabus mata pelajarannya Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis,
menunjukkan secara jelas bahwa seorang mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang
guru mengajar satu mata pelajaran, dicitrakan sebagai produk Orde Lama.
(Djauzak Ahmad, Dirpendas periode1991- Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum
1995). 1968 bertujuan bahwa pendidikan
ditekankan pada upaya untuk membentuk
3. Kurikulum 1964 manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat
“Rentjana Pendidikan 1964” Usai tahun jasmani, mempertinggi kecerdasan dan
1952, menjelang tahun 1964, pemerintah keterampilan jasmani, moral, budi pekerti,

5
6

dan keyakinan beragama. Dalam objective) yang terkenal saat itu," Metode,
kurikulum ini tampak dilakukannya materi, dan tujuan pengajaran dirinci
perubahan struktur kurikulum pendidikan dalam Prosedur Pengembangan Sistem
dari Pancawardhana menjadi pembinaan Instruksional (PPSI), yang dikenal dengan
jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan istilah "satuan pelajaran", yaitu rencana
kecakapan khusus. Kurikulum 1968 pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap
merupakan perwujudan dari perubahan satuan pelajaran dirinci menjadi : tujuan
orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 instruksional umum (TIU), tujuan
secara murni dan konsekuen. Kurikulum instruksional khusus (TIK), materi
1968 menekankan pendekatan organisasi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-
materi pelajaran: kelompok pembinaan mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975
Pancasila, pengetahuan dasar, dan banyak dikritik. Guru dibuat sibuk menulis
kecakapan khusus. Mata pelajaran rincian apa yang akan dicapai dari setiap
dikelompokkan menjadi 9 pokok. Djauzak kegiatan pembelajaran.(Winamo
menyebut Kurikulum 1968 sebagai Surakhmad,2009:69)
kurikulum bulat. "Hanya memuat mata
pelajaran pokok saja," . Muatan materi 6. Kurikulum 1984
pelajaran bersifat teoritis, tidak “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”.
mengaitkan dengan permasalahan faktual Kurikulum 1984 mengusung process skill
di lapangan. Titik beratnya pada materi approach. Meski mengutamakan
apa saja yang tepat diberikan kepada siswa pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap
di setiap jenjang pendidikan. Isi penting. Kurikulum ini juga sering disebut
pendidikan diarahkan pada kegiatan "Kurikulum 1975 yang disempurnakan".
mempertinggi kecerdasan dan Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek
keterampilan, serta mengembangkan fisik belajar. Dari mengamati sesuatu,
yang sehat dan kuat. mengelompokkan, mendiskusikan, hingga
melaporkan. Model ini disebut Cara
5. Kurikulum 1975 Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, Active Leaming (SAL). Konsep CBSA
agar pendidikan lebih efektif dan efisien. yang elok secara teoritis dan bagus
latar belakangi lahirnya kurikulum ini hasilnya di sekolahsekolah yang
adalah pengaruh konsep di bidang diujicobakan, mengalami banyak deviasi
manejemen, yaitu MBO (management by dan reduksi saat diterapkan secara

6
7

nasional. Sayangnya, banyak sekolah


kurang mampu menafsirkan CBSA. Yang 8. Kurikulum 2004
terlihat adalah suasana gaduh di ruang “KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)”
kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana- Sebagai pengganti kurikulum 1994 adalah
sini ada tempelan gambar, dan yang kurikulum 2004, yang disebut dengan
menyolok guru tak lagi mengajar model Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
berceramah. Akhiran penolakan CBSA Suatu program pendidikan berbasis
bermunculan. kompetensi harus mengandung tiga unsur
pokok, yaitu: pemilihan kompetensi yang
sesuai; spesifikasi indikator-indikator
7. Kurikulum 1994 dan Suplemen evaluasi untuk menentukan keberhasilan
Kurikulum 1999 pencapaian kompetensi; dan
Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya pengembangan pembelajaran. KBK
untuk memadukan kurikulum-kurikulum memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
sebelumnya, terutama kurikulum 1975 dan Menekankan pada ketercapaian
1984. Sayang, perpaduan antara tujuan dan kompetensi siswa baik secara individual
proses belum berhasil. Sehingga banyak maupun klasikal, berorientasi pada hasil
kritik berdatangan, disebabkan oleh beban belajar (learning outcomes) dan
belajar siswa dinilai terlalu berat, dari keberagaman. Kegiatan pembelajaran
muatan nasional sampai muatan lokal. menggunakan pendekatan dan metode
Materi muatan lokal disesuaikan dengan yang bervariasi, sumber belajar bukan
kebutuhan daerah masing-masing, hanya guru, tetapi juga sumber belajar
misalnya bahasa daerah kesenian, lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
keterampilan daerah, dan lain-lain. Penilaian menekankan pada proses dan
Berbagai kepentingan kelompokkelompok hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
masyarakat juga mendesak agar isu-isu pencapaian suatu kompetensi. Struktur
tertentu masuk dalam kurikulum. kompetensi dasar KBK ini dirinci dalam
Akhirnya, Kurikulum 1994 menjelma komponen aspek, kelas dan semester.
menjadi kurikulum super padat. Kejatuhan Keterampilan dan pengetahuan dalam
rezim Soeharto pada 1998, diikuti setiap mata pelajaran, disusun dan dibagi
kehadiran Suplemen Kurikulum 1999. menurut aspek dari mata pelajaran
Tapi perubahannya lebih pada menambal tersebut. Pernyataan hasil belajar
sejumlah materi pelajaran saja. ditetapkan untuk setiap aspek rumpun

7
8

pelajaran pada setiap level.(Wina


Sanjaya,2005) 10. Kurikulum 2013
Pemerintah melakukan pemetaan
9. Kurikulum 2006 kurikulum berbasis kompetensi yang
“KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan pernah diujicobakan pada tahun 2004
Pendidikan)” Pelaksanaan KBK masih (curriculum based competency).
dalam uji terbatas, namun pada awal tahun Kompetensi dijadikan acuan dan pedoman
2006, uji terbatas tersebut dihentikan. Dan bagi pelaksanaan pendidikan untuk
selanjutnya dengan terbitnya permen mengembangkan berbagai ranah
nomor 24 tahun 2006 yang mengatur pendidikan; pengetahuan, keterampilan,
pelaksanaan permen nomor 22 tahun 2006 dan sikap dalam seluruh jenjang dan jalur
tentang standar isi kurikulum dan permen pendidikan, khususnya pada jalur
nomor 23 tahun 2006 tentang standar pendidikan sekolah. Kurikulum 2013
kelulusan, lahirlah kurikulum 2006 yang berbasis kompetensi memfokuskan pada
pada dasarnya sama dengan kurikulum pemerolehan kompetensi-kompetensi
2004. Perbedaan yang menonjol terletak tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu,
pada kewenangan dalam penyusunannya, kurikulum ini mencakup sejumlah
yaitu mengacu pada jiwa dari kompetensi dan seperangkat tujuan
desentralisasi sistem pendidikan. Pada pembelajaran yang dinyatakan sedemikian
kurikulum 2006, pemerintah pusat rupa, sehingga pencapaianya dapat diamati
menetapkan standar kompetensi dan dalam bentuk perilaku atau keterampilan
kompetensi dasar, sedangkan sekolah peserta didik sebagai suatu kriteria
dalam hal ini guru dituntut untuk mampu keberhasilan. Kegiatan pembelajaran
mengembangkan dalam bentuk silabus dan Alhamuddin Nur El-Islam, Volume 1,
penilaiannya sesuai dengan kondisi Nomor 2, Oktober 2014 54 perlu
sekolah dan daerahnya. Hasil diarahkan untuk membantu peserta didik
pengembangan dari semua mata pelajaran, menguasai sekurang-kurangnya tingkkat
dihimpun menjadi sebuah perangkat yang kompetensi minimal, agar mereka dapat
dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan mencapai tujuan-tujuan yang telah
Pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP ditetapkan. Sesuai dengan konsep belajar
menjadi tanggung jawab sekolah di bawah tuntas dan pengembangan bakat. Setiap
binaan dan pemantauan dinas pendidikan peserta didik harus diberi kesempatan
daerah dan wilayah setempat. untuk mencapai tujuan sesuai dengan

8
9

kemamapuan dan kecepatan belajar


masing-masing.(E. Mulyasa,2013:68) Dalam rangka meningkatkan mutu
Tema utama kurikulum 2013 pendidikan indonesia. Pemerintah terus
adalah menghasilkan insan Indonesia yang berupaya melakukan berbagai reformasi
produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui dalam bidang pendidikan. Dan sebagai
pengamatan sikap, keterampilan, dan sarana untuk meningkatkan mutu
pengetahuan yang terintegrasi. Untuk pendidikan diperlukan sebuah kurikulum.
mewujudkan hal tersebut, dalam Menurut Robert Gagne(1967) mengartikan
implementasi kurikulum, guru dituntut bahwa ‘’kurikulum adalah suatu rangkaian
secara profesional merancang unit materi belajar yang disusun
pembelajaran secara efektif dan bermakna, sedemikian rupa sehingga anak didik dapat
mengorganisir pembelajaran, memilih mempelajarinya berdasarkan kemampuan
pendekatan pembelajaran yang tepat, awal yang dimiliki/dikuasai sebelumnya’’.
menentukan prosedur pembelajaran dan Kurikulum memiliki 4 komponen yaitu
pembentukan kompetensi secara efektif, komponen tujuan,isi kurikulum,metode
serta menetapkan kriteria keberhasilan. atau strategi pencapaian tujuan dan
Pendidikan dalam sejarah komponen evaluasi. Sebagai suatu sistem
peradaban anak manusia adalah salah satu setiap komponen harus saling berkaitan
komponen kehidupan yang paling penting. satu sama lain. Manakala salah satu
Bahkan pendidikan adalah suatu yang komponen yang membentuk sistem
alami dalam perkembangan peradaban kurikulum terganggu atau tidak berkaitan
manusia.secara paralel proses pendidikan dengan komponen lainnya.maka sistem
pun mengalami kemajuan yang sangat kurikulum pun akan terganggu pula.
pesat baik dalam bentuk metode,sarana
maupun target yang akan dicapai. Karna HAKIKAT KURIKULUM
hal ini merupakan salah satu sifat dan PENDIDIKAN
keistimewaan pendidikan yaitu selalu
bersifat maju.karna pendidikan adalah 1. Pengertian Kurikulum
sebuah aktifitas yang integral yang Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin,
mencangkup target,metode dan sarana yakni “Curriculae” artinya jarak yang
dalam bentuk manusia-manusia yang harus ditempuh seseorang pelari. Pada
mampu berinteraksi dan beradabtasi waktu itu, pengertian kurikulum ialah
dengan lingkungannya. jangka waktu pendidikan yang harus

9
10

ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk pengalaman dan penemuan-penemuan


memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah maka semakin banyak pula mata ajaran
pada hakikatnya merupakan suatu bukti, yang harus disusun dalam kurikulum dan
bahwa siswa telah menempuh kurikulum harus dipelajari oleh siswa disekolah
yang berupa rencana pelajaran, (Hamalik, 2008:16-17).
sebagaimana halnya seorang pelari telah Berdasarkan pengertian di atas, dalam
menempuh suatu jarak antara satu tempat kurikulum terkandung dua hal pokok,
ke tempat lainnya dan akhirnya mencapai yaitu : (1) adanya mata pelajaran yang
finish. Dengan kata lain, suatu kurikulum harus ditempuh oleh siswa, dan (2) tujuan
dianggap sebagai jembatan yang sangat utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah.
penting untuk mencapai titik akhir dari Dengan demikian, implikasinya terhadap
suatu perjalanan dan ditandai oleh praktek pengajaran, yaitu setiap siswa
perolehan suatu ijazah tertentu. Beberapa harus menguasai seluruh mata pelajaran
tafsiran lainnya dikemukakan berikut ini yang diberikan dan menempatkan guru
(Hamalik, 2008:16-17). dalam posisi yang sangat penting dan
Kurikulum memuat isi dan materi menentukan. Keberhasilan siswa
pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata ditentukan oleh seberapa jauh mata
ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari pelajaran tersebut dikuasainya dan
oleh siswa untuk memperoleh sejumlah biasanya disimbolkan dengan skor yang
pengetahuan. Mata ajaran (subject matter) diperoleh setelah mengikuti suatu tes atau
dipandang sebagai pengalaman orang tua ujian. Namun, pengertian kurikulum
atau orang-orang pandai masa lampau, seperti itu dianggap terlalu sempit atau
yang telah disusun secara sistematis dan sangat sederhana. Istilah kurikulum pada
logis. Misalnya, bakat pengalaman dan dasarnya tidak hanya terbatas pada
penemuan-penemuan masa lampau, maka sejumlah mata pelajaran saja, tetapi
diadakan pemilihan dan selanjutnya mencakup semua pengalaman belajar yang
disusun secara sistematis, artinya menurut dialami siswa dan mempengaruhi
urutan tertentu, dan logis, artinya dapat perkembangan pribadinya.
diterima oleh akal dan pikiran. Mata ajaran Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun
tersebut mengisi materi pelajaran yang 2003, kurikulum didefinisikan sebagai
disampaikan kepada siswa, sehingga seperangkat rencana dan pengaturan
memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
yang berguna baginya. Semakin banyak serta cara yang digunakan sebagai

10
11

pedoman penyelenggaraan dalam tujuan berhubungan dengan arah atau hasil


penyusunan kurikulum tingkat satuan yang diharapkan. Berhasil atau tidaknya
pendidikan dan silabusnya pada dan setiap program pengajaran di sekolah dapat
tahun pendidikan kegiatan belajar diukur dari seberapa jauh dan banyaknya
mengajar. pencapaian tujuan-tujuan tersebut.Tujuan
Batasan menurut undang-undang itu pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai
tampak jelas, bahwa kurikulum memiliki tujuan yang sangat umum sampai tujuan
dua aspek. Aspek pertama sebagai rencana khusus yang bersifat spesifik dan dapat
yang harus dijadikan sebagai pedoman diukur, yang dinamakan kompetensi.
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar Tujuan pendidikan diklasifikasikan
dan kedua pengaturan adalah isi yaitu cara menjadi empat yaitu:1) Tujuan pendidikan
pelaksanaan rencana yang digunakan nasional Tujuan pendidikan nasional
sebagai upaya pencapaian tujuan adalah tujuan yang bersifat paling umum
pendidikan nasional. dan merupakan sasaran akhir yang harus
Setelah kita kaji berbagai konsep dijadikan pedoman oleh setiap usaha
kurikulum, maka kurikulum dapat pendidikan.2) Tujuan institusional Tujuan
diartikan sebagai sebuah dokumen institusional merupakan tujuan antara
perencanaan yang berisi tentang tujuan mencapai tujuan umum yang dirumuskan
yang harus dicapai, isi materi, dan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap
pengalaman belajar yang harus dilakukan jenjang pendidikan. 3) Tujuan Kurikuler
siswa, strategi dan cara yang dapat Tujuan kurikuler merupakan tujuan antara
dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mencapai tujuan lembaga
untuk mengumpulkan informasi tentang pendidikan. Dengan demikian, setiap
pencapaian tujuan, serta implementasi dari tujuan kurikuler harus dapat mendukung
dokumen yang dirancang dalam bentuk dan diarahkan untuk mencapai tujuan
nyata. institusional. Contoh tujuan kurikuler
adalah tujuan bidang studi matematika di
2. Komponen Kurikulum SD, tujuan pelajaran IPS di SLTP, dan
Kurikulum merupakan suatu sistem sebagainya. 4) Tujuan pembelajaran
yang memiliki komponen-komponen Tujuan pembelajaran merupakan bagian
tertentu, diantaranya yaitu : dari tujuan kurikuler, dapat didefinisikan
a. Tujuan Komponen sebagai kemampuan yang harus dimiliki
oleh anak didik setelah mereka

11
12

mempelajari bahasan tertentu dalam bersama siswa maupun warga sekolah lain,
bidang studi tertentu dalam satu kali ( 3) mampu merencanakan dan mengelola
pertemuan. proses pengajaran dan pembelajaran, (4)
mampu memantau dan mengukur
b. Isi (Bahan Ajar) kemajuan siswa dan hasil pembelajaran,
Isi kurikulum merupakan komponen yang serta (5) mampu merefleksikan,
berhubungan dengan pengalaman belajar mengevaluasi, dan merencanakan
yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum pengembangan berkesinambungan sebagai
itu menyangkut semua aspek baik yang guru. Dengan demikian, kemampuan
berhubungan dengan pengetahuan atau menjalin interaksi, berkomunikasi dengan
materi pelajaran yang biasanya penuh kasih sayang dan kelembutan dari
tergambarkan pada isi setiap mata segi keguruan merupakan salah satu
pelajaran yang diberikan maupun aktivitas kompetensi yang dipersyaratkan.( M.
dan kegiatan siswa. Baikmateri maupun Syahran Jailani.2013) Siswa diharapkan
aktivitas seluruhnya diarahkan untuk dapat menguasainya melalui pelaksanakan
mencapai tujuan yang ditentukan. kurikulum yang diberlakukan dalam
Untuk mencapai tiap tujuan mengajar institusi pendidikan yang ditempatinya.
yang telah ditentukan diperlukan bahan
ajar. Bahan ajar tersusun atas topik-topik c. Metode/Strategi
dan sub topik tertentu. Tiap topik atau sub Metode dapat juga diartikan sebagai
topik mengandung ide-ide pokok yang strategi pembelajaran. Komponen ini
relevan dengan tujuan yang telah merupakan komponen yang memiliki
ditetapkan.(Sukmadinata.2001). peran sangat penting, karena berhubungan
Menurut McInerney & McInerney dengan implementasi kurikulum. Strategi
(1998:5) Australian Teaching Council meliputi rencana, metode dan perangkat
pada tahun 1996 menetapkan bahwa pada kegiatan yang direncanakan untuk
awal pendidikan guru, pendidikan mencapai tujuan tertentu. Strategi atau
diarahkan agar calon guru memiliki lima metode berkaitan dengan upaya yang harus
kompetensi dasar. Kelima kompetensi dilakukan dalam rangka pencapaian
tersebut adalah: (1) mampu menggunakan tujuan. Strategi yang ditetapkan dapat
dan mengembangkan pengetahuan berupa strategi yang menempatkan siswa
profesional dan nilai-nilai, (2) mampu sebagai pusat dari setiap kegiatan, ataupun
berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerja sebaliknya. Strategi bagaimana yang dapat

12
13

digunakan sangat bergantung kepada kehidupan anak-anak dan kuftur lain yang
tujuan dan materi kurikulum. diwakili ofeh masing-masing anak di
dalam kelas 8. Penilaian murni terhadap
tiap kemajuan perkembangan anak 9.
d. Evaluasi Peluang untuk anak-anak dengan 1atar
Evaluasi merupakan komponen untuk belakang dan tingkatan perkembangan
melihat efektivitas pencapaian tujuan. yang berbeda untuk mengambil bagian di
Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat seluruh aktlvitas kelompok 10. Waktu
berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan untuk individu atau kelompok keen untuk
yang telah ditetapkan sudah tercapai atau bertemu guru guna mendapat bantuan yang
belum, dan evaluasi digunakan sebagai spesifik dalam memperoleh dasar
umpan balik dalam perbaikan strategi yang membaca, menulis, matematika, dan
telah ditetapkan. ketrampilan lain jika dibutuhkan.
Suatu kurikulum yang baik (Katz and
Chard, 1989) menyediakan aktivitas- KESIMPULAN
aktivitas berikut
1. Studi topik yang terintegrasi, bukannya Kurikulum adalah “Seperangkat rencana
instruksi-lnstruksi untuk melakukan dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
ketrampilan tertentu pada seluruh anak bahan pelajaran serta cara yang digunakan
2. Peluang bagi anak-anak untuk belajar sebagai pedoman penyelenggaraan
dengan mengamati dan mengadakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
percobaan dengan objek riil 3. tujuan pendidikan tertentu”. (Bab I Pasal 1
Keseimbangan antara aktivitas yang ayat 19) Undang-Undang No.20 Tahun
dilakukan atas inisiatlf anak dan guru 4. 2003.
Peluang bagi anak untuk melakukan Hakekat kurikulum menurut Saylor,
permainan spontan dan melakukan Alexander dan leuwis (1981), membuat
aktivitas yang difasilitasi guru 5. Proyek kategori rumusan pengertian kurikulum,
kelompok dimana kerjasama dapat terjadi yaitu Kurikulum sebagai rencana tentang
secara ala mi 6. Bidang aktivitas yang mata pelajaran atau bahan-bahan pelajaran,
menuntut penggunaan otot kecil dan besar kurikulum sebagai rencana tentang
PSIKOLOGIKA Nomot 18 lahun IX JuH pengalaman belajar dan kurikulum sebagai
2004 7. Pengenalan 1iteraturyang baik dan rencana tentang kesempatan belajar.
musik yang terkait dengan ku1tur di

13
14

Konsep dasar kurikulum terdiri dari kurikulum terdiri dari tujuan, isi, metode
konsep kurikulum humanistis, rekonstruksi dan evaluasi
sosial, teknologis dan
akademis. Sedangkan komponen

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta, hal. 276
Dwigatama, Dedi,2008. Tentang Kurikulum Indonesia http://dedidwigatama.wordpress.com/.
Hamalik,Oemar, 1993. Model-Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PPs Universitas
PendidikanIndonesia.(2008).Dasar-DasarPengembangaKurikulum.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamalik,Oemar, 2004. Model-Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PPs Unversitas
Pendidikan Indonesia (UPI)
Handirasari,Jailani&Musyaffa,2021. KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA
MASA COVID-19 DI SD NEGERI 290 SIMPANG LIMBUR
KECAMATAN PAMENANG BARAT KABUPATEN
MERANGIN . Jambi : Doctoral dissertation, UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
Hasan, Hamid, 2001. Pendekatan Multikultural untuk Penyempurnaan Kurikulum Nasional.
http//www.pdk.go.id/balitbang/Publikasi/Jurnal/No._026/pendekatan_hamid_h
asan.
http://ekarahmabersamawardah.blogspot.co.id/2013/09/hakikat-kurikulum-konsep-dasar.html
Ibrahim,R.& Kayadi,B, 1994. Pengembangan Inovasi dalam Kurikulum.
Jakarta : UT, Depdikbud.
Jailani,M.S, 2013. Kasih Sayang dan Kelembutan dalam Pendidikan. Al-Fikrah: Jurnal
Kependidikan Islam IAIN Sulthan Thaha Saifuddin, 4, 56476.
Jailani,M.S, 2014. Guru profesional dan tantangan dunia pendidikan. Al-Talim
Journal, 21(1), 1-9.
Mulyasa,E, 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 68.

14
15

Oliva, Peter. F, 1992. Developing the Curriculum 3rd ed. New York: Harpers Collins
Publisher.
Sanjaya,Wina., 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Soekisno,R. Bambang, 2007. Bagaimanakah Perjalanan Kurikulum Nasional (Pada
Pendidikan dasar dan Menengah). http//rbaryans.wordpress.com/.
Sudrajat, Akhmad, 2008. Pegembangan Diri dalam KTSP. http://guruw. wordpress.com/.
Sukmadinata,Nana, 2008. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sukmadinata,syaodih, 2001. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya 105.
Surakhmad,Winarno, 2009. Pendidikan Nasional Strategi dan Tragedi. Jakarta: PT. Kompas
Media Nusantara, 69.
TimPengembang MKDP, 2011. Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran,
Bandung: RAJAWALI PERS, h. 9 12 Ibid ., h. 47.
Tim Pengembang, 2006. Kurikulum dan Pembelajaran, Jurusan Kurtek FIP Universitas
Pendidikan Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai