Anda di halaman 1dari 8

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SMA

KURNIA JAYA RUPA

PROPOSAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Nilai UTS

LENNI SUWIRDA

NIM: 181419204

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIAN ISLAM

JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS

2022 M/1444
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara etismologis, kepala sekolah merupakan padanan dari school pricipal


yang bertugas untuk menjalankan principalhip atau kepala sekolah. Istilah kekepala
sekolahan artinya segala sesuatuu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi
sebagai sekolah . selain disebut sebagai seorang kepala sekilah, ada juga sebutan lain
yaitu administator di sebuah sekolah ( school adinistator ), pimpinan sekolah
( school leader ), manajer sekolah (school manajer ).

Kepala sekolah berasal dari kata yaitu “kepala” dan “sekolah” kata kepala
dapat di artikan sebagai ketua atau pemimpin organisasi atau lembaga. Sementara
sekolah berarti lembaga tempat penerima dan memberi pelajaran. Jadi secara umum
kepala sekolah dapat diartikan sebagai pemimpin sekolah atau lembaga tempat
menerima ata memberi pelajaan ( Basri,2014:10 ).

Peran kepala sekolah dalam pengembangan kurikulum pendidikan merupakan


hal yang sangat penting dalam kehidupan. Untuk mewujudkan suatu keberhasilan di
dalam dunia pendidikan, salah satu upaya yang dilakukan dalam pengembangan
kurikulum ini. karena kurikulum merupakan alat yang sangat penting dalam
menentukan suatu arah pendidikan dan hal yang wajib di kembangkan untuk
memajukan pendidikan tersebut. Karena berhasil atau tidaknya sebuah pendidikan
sangat dipengaruhi oleh kurikulum yang ada, adapun peran yang dangat dominan
adalah peran kepala sekolah yang merupakan kunci utama keberhasilan pencapaian
tujuan pendidikan.

Kepala sekolah juga harus bertanggung jawab atas kelancaran dan


keberhasilan semua urusan baik itu penggaruh maupun penggelolaan sekolah secara
formal kepada atasanya atau secara informal kepada masyarakat yang telah
menitipkan anak didiknya. Kepala sekolah sebagai seorang pendidik, admonistator,
pemimpin dan supervior, diharapkan dengan sendirinya dapat mengelola lembaga
pendidikan ke arah pengembangan yang lebih baik dan dapat menjanjikan masa
depan.1

Kepala sekolah juga merupakan personil sekolah yang bertanggung jawab


terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan
betanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam
lingkungan sekolah yang dipimpinnya dengan dasar pancasila dan tujuan untuk
meningkatkan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa, meningkatkan kecerdasan
dan keterampilan, mempertinggi budipekerti, memperkuat kepribadian dan
mempertebal semagat bangsa dan cinta tanah air 2. Kepala sekolah juga merupakan
seseorang yang mempunyai tugas dan kewajiban untuk memimpin suatu lembaga
pendidikan yang didalamnya diselenggarakan proses belajar mengajar untuk
mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu keberhasilan proses belajar menggajar, tidak
bisa terlepas dari bagian tugas dan bertanggung jawab kepala sekolah.

Kepala sekolah juga tidak hanya bertanggug jawab atas kelancaran jalannya
sekolah secara teknis akademis saj, akan tetapi dari segi kegiatan, keadaan lingkungan
sekolah dengan kondisi dan situasinya serta hubungan dengan masyarakat sekitarnya
merupakan tanggung jawabnya pula3. Kepala sekolah juga bertugas membantu guru
baik secara individual ataupun kelompok untuk memperbaiki pengajaran dan
kurikulum, serta aspek pengembangan lainnya. Akan tetapi dalam menjalankan semua
tugas dan tanggung jawabnya kepala sekolah tidak dapat bekerja sendiri,kepala
sekolah harus bekerja sama dengan para guru, staf TU, siswa, orang tua siswa/wali
murid, serta pihak pemerintah setempat.

Selain peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan seiring


derasnya arus globalisasi, kepemimpinan kepal sekolah juga mendukung keberhasilan
pengembangan kurikulum. Pengembangan kuikulum ini diperlukan sebagai alah satu
upaya untuk meningkatkan kualitas output di sebuah lembaga pendidikan. Pada

1
Marno dan Triyo Supriyanto, manajemen kepemimpinan pendidikan islam, Cet. Ke-2 (Bandung : PT Refika
Aditama, 2013), Hal. 33
2
Daryanto, administrasi pendidikan, Cet. Ke-6 (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), Hal. 80
3
Ibid, Hal. 80
pelaksanaannya bertujuan untuk menyesuaikan antara kurikulum yang dibuat oleh
pemerintah dengan kondisi dan situasi di lembaga pendidikan.

Pengembangan kurikulum di indonesia tidak terlepas dari sejarah


perkembangan pendidikan. Pada zaman penjajah belanda hingga jepang sudah
terdapat sekolah bagi warga pribumi dan tentunya sudah ada kurikulum yang
digunakan. Akan tetapi tujuan pendidikan masa itu mendidik sumber daya manusia
yang dapat digunakan untuk membantu misi penjajahan. Sehingga perkembangan
pendidikan di era penjajahan, era orde lama dan era orde baru, era reformasi sampai
pad era globalisasi saat ini terus berkembang, termasuk dalam hal perubahan
kurikulum4. Perubahan kurikulum ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitan pendidikan nasional.

Kurikulum yang sudah ditetapkan dalam lembaga pendidikan maka harus


dikembangkan. Karena pengembangan kurikulum merupakan proses
dinamikaaehingga dapat merespon terhadap tunutan perubahan struktual
pemerintahan, perkembangan ilmu dan teknologi maupun globalosasi. Kebijakan
umum dalam pengembangan kurikulum harus sejalan dengan visi, misi dan stategi
pembngunan pendidikan nasional yang dituangkan daalam kebijakan peningkatan
angka partisipasi mutu, relevansi, dan efisiensi pendidikan 5. Selain itu pengembangan
kuikulum merupkan keniscayaan bagi intitusi pendidikan agar proses dan hasil
pendidikan tidak menyimpang dengan harapan dan mampu menjawab kebutuahan
masyarakat sesuai tuntutan zaman. Untuk mewujudkannya, pemangku kepentingan
pendidikan harus mematangkan kurikulum sedemikian rupa sejak perencanaan,
implementasi , hingga evaluasi.6

Untuk mewujudkan semua itu peran dan dukungan dari berbagai pihaksangat
dibutuhkan. Adapun peran yang sangat dominan adalah peran kepemimpinan kepala
sekolah yang merupakan kunci utama keberhasilan pencapaian suatu keberhasilan
pencapaian tjuan lembaga pendidikan. Suatu lembaga pendidikan sangat tergatung
4
E. Mulyasa, pengembangan dan implementasi kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013),
hal.2

5
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Cet. Ke-1 ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),
Hal.3
6
Abdullah Idi, pengembangan kurikulum teori dan praktik, Cet. Ke-3(Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2016), Hal. 5
pada kepemimpinan kepala sekolah. Karena itu merupakan pemimpin di lembaganya,
maka ia harus mampu membawa lembaganya kearah tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, ia harus mampu melihat adanya perubahan serta mampu melihat
masadepan dalam kehidupan global yang lebih baik.

Berdasarkan penulis, SMA Kurnia Jaya Rupat merupakan salah satu sekolah yang
diminati siswa. Jika dilihat dari keadaaan dan situassi sekolah SMA Kurnia Jaya Rupat,
minat masyarakat menyekolahkan anaknya di SMA Kurnia Jaya Rupat dari tahun ketahun
semangkin meningkat. Masyarakat mempercayai jasa yang diberikan oleh lembg sekolah
ini. Berarti disini, masyarakat sangat mengapresiasi peran yang dilakukan kepala sekolah.
Dengan adanya peran kepala sekolah, citra dari kepala sekolah itu sendiri menjadi layak
dimata masyarakat. Dengan begitu, SMA Kurnia Jaya Rupat telah menjadi sekolah yang
setara dengan sekolah favorit disalah satu pualau rupat. Prestasi yang diraih dari sekoleh
SMA Kurnia Jaya Rupat yaitu salah satunya pada bidang olahraga.

Akan tetapi, dari hasil wawancara salah satu peserta didik di sekolah SMA Kurnia
Jaya Rupat, tersebut didapatkan informasi bahwa guru dalam kegiatan belaja belum
sepenuhnya profesional. Hal ini dikarenakan guru masih kurang disiplin dan cara guru
menyampaikan materi belum sepenuhnya dipahami dengan baik oleh peserta didik “guru
sering telat masuk kelas, terus cara guru menjelaskan susah untuk di pahami dan guru
mengajar tidak sesuai pada bidangnya.”

B. PERMASALAHAN

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan konteks penelitian maka identifikasi masalah yang akan dikaji
pada penelitian ini dapat di fokuskan dalam bentuk sebagai berikut:

a. Kurangnya kurikulum di SMA Kurnia Jaya Rupat


b. Kurangnya peran kepala sekolah dalam mengembangkan kurikulum di
SMA Kurnia Jaya Rupat
2. Batasan Masalah
Dalam hal ini penulis mengambil salah satu lembaga yakni SMA
KURNIA JAYA RUPAT sebagai objek penulisi dalam meneliti, dan penulis
memberikan batasan ruang lingkup dari penelitian yang akan telah diteliti.
Dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang peran kepala sekolah
dalam pengembangan kuikulum di SMA KURNIA JAYA RUPAT.

3. Rumusan Masalah
a. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai pemimpin dalam pengembangan
kurikulum di SMA Kurnia Jaya Rupat?
b. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai manajer dalam pengembangan
kurikulum di SMA Kurnia Jaya Rupat?
c. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pengembangan
kurikulum di SMA Kurnia Jaya Rupat?

4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini mempunyai
tjuan yang sesuai dengan rumuan masalah tersebut. Adapun ttjuannya adalah
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui peran kepala sekolah sebagai pemimpin dalam
pengembangan kurikulum di SMA Kurnia Jaya Rupat
b. Untuk mengetahui peran kepala sekolah sebagai manajer dalam
pengembangan kurikulum di SMA Kurnia Jaya Rupat
c. Untuk mengetahui peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam
pengembangan kurikulum di SMA Kurnia Jaya Rupat

C. Kegunaan Penelitian
Pada hakikatnya penelitian untuk mendapatkan suatu manfaat-manfaat,
dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu : manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
a. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan sebagai sumbagsih untuk


memperkaya ilmiah tentang peran kepala sekolah dalam
pengembangan kurikulum di SMA Kurnia Jaya Rupat.

b. Secara Praktis
Penelitian tentang peran kepala sekolah dalam
pengembagan kurikulum di SMA Kurnia Jaya Rupat.

1. Bagi Kepala Sekolah

Diharapkan melalui penelitian ini dapat berguna


sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam
menggambil kebijakan dalam rangka pengembangan
kurikulum

2. Bagi Guru

Sebagai bahan acuan dalam meningkatkan dan


melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan
kompetensi lulusan, kompetensi isi, proses
pembelajaran dan penilaian kurikulum

3. Bagi Siswa

Dengan adanya penelitian ini maka dapat diketahui


seberapa besar penerapan yang dihasilkan dalam
membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal, dilihat dari proses KBM dan perubahan
perilakunya

4. Bagi Peneliti
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat di
manfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan desain
penelitian lanjutan yang relevan dan variatif, serta
memberikan ilmu pengetahuan dan pemikiran baru
utamanya yang berkaitan dengan peran kepala
sekolah dalam pengembangan kurikulum.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad dkk. 1998. Pengembangan Kurikulum. Bandung : CV Pustaka Setia. Cetaka ke-1.

Andang. 2014. Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah: Konsep , Strategi, dan
Inovasi Menuju Sekolah Efektif. Yogyakarta : Ar Ruzz Media . Cetaka ke-1

Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosda Karya.
Cetakan ke-1

Dakir , 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta : PT Rineka Cipta.


Cetakan ke-1

Dkir, 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum . Jakarta: PT Rineka Cipta. Cetakan
ke-2

Anda mungkin juga menyukai