Anda di halaman 1dari 5

KURIKULUM MERDEKA, JALAN MENUJU MASYARAKAT BERKUALITAS

Pada masa sekarang ini pendidikan memiliki peranan yang sangat penting
untuk menunjang kehidupan manusia, karena pada dasarnya manusia dalam menjalani
kehidupannya tidak bias lepas dari pendidikan yang diperolehnya. Sebab, memberikan bekal awal
dan dasar bagi manusia untuk meningkatkan kualitas manusia itu sendiri. Namun realitanya, masih
banyak masyarakat yang belum memahami sepenuhnya betapa pentingnya pendidikan. Tuntutan
pendidikan dalam kehidupan manusia sangat komplek, hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang
yang tidak berpendidikan status sosialnya kurang diperhatikan atau terkesampingkan. Dalam dunia
kerja, banyak perusahaan yang mensyaratkan pendidikan dengan kualifikasi tertentu untuk direkrut
sebagai karyawannya. Hal itu membuktikan bahwa pendidikan pengaruhnya besar dalam
kehidupan. Untuk membantu proses pendidikan ada yang disebut kurikulum  agar proses
pendidikan berjalan lebih efektif dan efisien.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005)
tentang Standar Nasional Pendidikan, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu
ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan serangkaian
program yang berisi rencana-rencana pelajaran yang telah disusun sedemikian rupa yang dapat
dipakai secara langsung oleh guru dalam mengajar.

Kurikulum Merdeka
Seluruh dunia baru saja mengalami masa pandemi karena Covid-19 yang tidak bias
dihindari yang berakibat fatal dalam seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan.
Untuk memulihkan pembelajaran pascapandemi, Kurikulum Merdeka dibuat adalah pemulihan dari
ketertinggalan pembelajaran atau recovery dari learning loss akibat pandemi COVID-19.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)


meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima Belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka
Mengajar. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam, di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dikutip dari  kurikulum.kemdikbud.go.id, berikut
karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka Belajar yang mendukung pemulihan pembelajaran:
1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil
pelajar Pancasila
2. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan
kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Mengutip dari Buku Saku Kurikulum Merdeka Belajar, berikut keunggulan Kurikulum Merdeka
Belajar:
1. Lebih Sederhana dan Mendalam
Fokus pada materi yang essensial, sehingga belajar lebih mendalam dan tidak terburu-buru.
2. Lebih Merdeka
Guru nantinya dapat mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
Sekolah juga memiliki wewenang untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan
pendidikan dan peserta didik.
3. Lebih Relevan dan Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta
didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual.
Dengan Kurikulum Merdeka guru dapat memilih format, cara, materi esensial, dan
pengalaman apa yang ingin diajarkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai," kata Pelaksana
Tugas (Plt) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kemendikbudristek, Zulfikri Anas dalam keterangannya, dikutip Sabtu (19/2).
Pada Kurikulum Merdeka, tambah Zulfikri, siswa dapat mengeksplorasi potensi unik setiap
individu yang selama ini terkungkung dengan materi. Siswa bisa mengeksplor seluruh potensi
dirinya melalui pengalaman berbagai cara, misalnya bagaimana merespons lingkungan di
sekitarnya. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat memberi ruang seluas-luasnya bagi siswa dalam
berkreasi dan mengembangkan diri. Dengan penerapan Kurikulum Merdeka, pembelajaran
dilakukan melalui paradigma baru dan berdiferensiasi sehingga menjadi menyenangkan, berpusat
pada siswa, dan sesuai kebutuhan serta tahap kembang siswa sehingga mampu menjadi bekal bagi
siswa tersebut untuk menjadi manusia yang berkualitas dan menjawab tantangan zaman dimasa
mendatang.

Pembentukan Karakter di Kurikulum Merdeka

Perbedaan penerapan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013. Jika dalam kurikulum
2013 lebih fokus pada kognitif yaitu capaian nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
menjadi angka kualitatif, sehingga membelenggu guru, tetapi di Kurikulum Merdeka para guru
diarahkan kepada pembentukan karakter yang lebih riil. Kurikulum Merdeka juga menumbuhkan
paradigma baru yaitu menghargai pencapaian setiap siswa. "Setiap anak itu berbeda, bahkan
sekalipun anak kembar pasti mempunyai karakter yang berbeda. Poin pentingnya adalah kita harus
menghargai proses pencapaian belajar setiap anak,

Fungsi Kurikulum bagi Pendidik

Adapun fungsi kurikulum bagi guru atau pendidik adalah sebagai berikut:
 Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar pada anak
didik.
 Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam
rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
Guru atau pendidik adalah salah satu faktor yang sangat menentukan dalam proses
pendidikan. Oleh karena itu, fungsi kurikulum bagi guru akan membantu tugas mereka dalam
memberikan pendidikan secara terarah, efektif, dan berkualitas.

Fungsi Kurikulum bagi Peserta Didik

Bagi peserta didik, adanya kurikulum membantu mereka untuk mempersiapkan diri, mengukur
kemampuan, dan juga konsumsi pendidikan. Para peserta didik ini diharapkan mendapat sejumlah
pengalaman baru yang dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, agar dapat
memenuhi bekal hidupnya kelak.

Fungsi Kurikulum bagi Orang Tua

Fungsi kurikulum bagi orang tua adalah agar orang tua dapat terlibat dan berpartisipasi membantu
usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya. Bantuan ini dapat berupa konsultasi langsung
dengan sekolah/guru tentang masalah yang menyangkut anak-anak mereka. Selain itu, bantuan
berupa materi dari orang tua anak melalui peran komite sekolah/madrasah.
Terdapat beberapa pendapat tentang peranan pendidikan dalam masyarakat.
Wuradji (1988) menyatakan bahwa pendidikan sebagai lembaga konservatif mempunyai fungsi-
fungsi sebagai berikut: (1) Fungsi sosialisasi,(2) Fungsi kontrol sosial, (3) Fungsi pelestarian
budaya Masyarakat, (4) Fungsilatihan dan pengembangan tenaga kerja, (5) Fungsiseleksidanalokasi,
(6)Fungsi pendidikan dan perubahan sosial, (7) Fungsi reproduksi budaya,(8) Fungsi difusikultural,
(9) Fungsi peningkatan sosial, dan (10) Fungsi modifikasi social
Jeane H. Ballantine (1983) menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalammasyarakat itu sebagai
berikut: (1) fungsi sosialisasi, (2) fungsi seleksi, latihan danalokasi, (3) fungsi inovasi danperubahan
sosial, (4) fungsi pengembangan pribadi dansocial.

Fungsi Pendidikan bagi Masyarakat

Hubungan masyarakat dengan pendidikan saling memiliki ketergantungan dan saling


membutuhkan (symbiotic). Masyarakat sangat membutuhkan layanan pendidikan yang hal ini
mustahil terjadi jika tanpa adanya lembaga pendidikan. Pendidikan akan memberikan modal bagi
masyarakat untuk mempersiapkan diri dan memenuhi kebutuhan dan harapan hidup yang lebih baik
di masa depan. Demikian juga lembaga pendidikan tidak akan eksis tanpa subyek pebelajarnya,
yaitu masyarakat derngan usia yang sesuai dengan masing masing jenjang. Disinilah kita sebagai
masyarakat Indonesia yang baik harus pandai bersyukur, memilih sarana pendidikan yang sesuai
dengan bakat, minat, kebutuhan demi masa depan yang lebih baik dan menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu meraih harapan dan cita cita di masa yang akan datang.

SUMBER REFERENSI

https://www.tribunnews.com/pendidikan/2022/07/04/apa-itu-kurikulum-merdeka-belajar-ini-
pengertian-konsep-dan-keunggulannya?page=2
https://voi.id/bernas/135119/kurikulum-merdeka-dan-kurikulum-kurikulum-lain-yang-pernah-
dipakai-di-indonesia-apa-bedanya
https://www.academia.edu/33525194/
Peranan_dan_Fungsi_Pendidikan_dalam_Masyarakat#:~:text=Meta%20Spencer%20dan%20Alec
%20Inkeles,memantapkan%20hubungan%20hubungan%20sosial%20(7)
Setyabudi, (2013, 05 20). Peran pendidikan dalam kehidupan masyarakat.
(online)http://scout1993.blogspot.com/2012/04/makalah-peranan-pendidikan-dalam.html
NN. (2010, 03 27). fungsi dan peranan pendidikan. Retrieved 12 11, 2011,
from peranan pendidikan dalam masyarakat: e:///I:/fungsi-dan-peranan-pendidikan-dalam-
masyarakat.html
BIOGRAFI PENULIS

Susilowati, saat ini adalah pengajar di MTs Negeri  3 Magetan yang mendapatkan tambahan
sebagai Kepala MTsN 3 Magetan, seorang guru pengampu mata pelajaran IPA Terpadu. Kurang
lebih 22 tahun mengabdikan diri mengajar siswa kelas 8 dan 9 matapelajaran IPA terpadu yang
notabene kombinasi dari mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi. Pendidikan strata-1 ditempuh di
FKIP MIPA Universitas Negeri Jember mengambil Jurusan Biologi, pendidikan strata S-2 di
tempuh di Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Pendidikan Sains. Kecintaan pada dunia
pendidikan IPA/Sains menghasilkan beberapa penelitian penerapan metode pembelajaran  dan
modul pembelajaran Sains yang terpublikasikan di berbagai conference, jurnal terakreditasi
nasional dan prosiding internasional. Kecintaan pada dunia literasi diwujudkan dalam beberapa
judul buku antologi puisi, cerita dan essay non fiksi bersama ikatan Guru Pecinta Literasi kabupaten
Magetan.

Anda mungkin juga menyukai