Anda di halaman 1dari 9

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah :

Landsan dan Inovasi Pembelajaran

Analisis Kritis Artikel


INTERNALISASI PENDEKATAN HUMANISTIK CALON GURU MI/SD DI ABAD ”
”21 PADA PERGURUAN TINGGI

)persentase Plagiarisme 21% Jumlah 2010 (

”,Dari Jurnal “Pendas :Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

Dosen Pengampu

Prof. Dr. Aunurrahman, M.Pd


Dr. Erlina, S.Pd., M.Pd., Ph.D

Oleh

MARHASIB
NIM: F2211231020

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK 2023/2024
Judul Internalisasi Pendekatan Humanistik Calon Guru Mi/Sd Di
Abad 21 Pada Perguruan Tinggi
Jurnal Pendas :Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
Volum & Halaman Volume 08 Nomor 01, Juni 2023
Penulis A A Musyaffa1 , Muhaiminah Jalal2 , Ika aryastuti Hasanah3 ,
Iin Nirwana4
Reviewer MARHASIB: F2211231020
Tanggal 10 Oktober 2023
ANALISIS KRITIS ARTIKEL
Abstrak Jurnal yang berjudul “Internalisasi Pendekatan Humanistik
Calon Guru Mi/Sd Di Abad 21 Pada Perguruan Tinggi” ini
langsung menuju ke topik bahasa yang digunakan oleh penulis
sangat bagus untuk di pahami oleh pembaca mudah di
mengerti jurnal ini
Abstrak dari jurnal berisi tentang memberikan
gambaran tentang penelitian yang dilakukan tentang prosedur
di mana calon guru sekolah dasar di abad kedua puluh satu
menginternalisasi Pendekatan Humanistik. Dalam penelitian
ini digunakan metodologi penelitian deskriptif kualitatif,
meliputi observasi, angket, dokumentasi untuk
mengeksplorasi kecakapan hidup yang dimiliki oleh guru
siswa. Temuan mengungkapkan bahwa para dosen
menerapkan berbagai pendekatan, seperti harga diri,
kreativitas, klarifikasi nilai, dan pengembangan moral, serta
pendekatan bakat ganda, untuk meningkatkan kepercayaan
diri, kreativitas, pengembangan karakter, dan kompetensi
siswa secara keseluruhan. Proses pengajaran menekankan
kegiatan literasi dan penguatan karakter, yang bertujuan
untuk mengembangkan pengetahuan dan karakter pada
siswa.
Pengantar Filsafat humanistik berpendapat bahwa tugas pendidik
mencakup lebih dari sekadar menyampaikan pengetahuan
atau prinsip-prinsip moral; Mereka juga memiliki tanggung
jawab untuk menumbuhkan dalam tugas mereka cinta belajar
dan kepekaan terhadap lingkungan mereka. Dalam rangka
mengembangkan potensi peserta didik yang positif dan
mengurangi potensi peserta didik yang bersifat negatif,
diharapkan seorang pendidik mampu mengenali potensi yang
ada pada peserta didik dengan menggunakan teori belajar
humanistik. (Sela Saputri, 2022)
Menurut pemeriksaan kritis terhadap makalah ini,
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bagaimana
guru MI / SD masa depan di abad kedua puluh satu
menginternalisasi Pendekatan Humanistik. Desain penelitian
bersifat kualitatif-deskriptif, dan data kecakapan hidup yang
dimiliki oleh calon guru siswa dikumpulkan melalui
wawancara, angket, observasi, dan pencatatan.
Menurut Ratna Wilis Dahar (Dahar, 2011) Menurut
teori belajar humanistik, prestasi belajar terjadi ketika siswa
memiliki pemahaman yang baik tentang lingkungan mereka
dan diri mereka sendiri. Tujuan dari teori belajar ini adalah
untuk memahami aktivitas belajar dari sudut pandang pelaku
daripada pengamat. Dalam Tujuan pendidikan untuk
membantu siswa menjadi versi yang lebih baik dari diri
mereka sendiri Ini termasuk membantu setiap meningkatkan
kepercayaan diri, kreativitas, dan pengembangan karakter
pada mahasiswa. dalam memahami siapa mereka sebagai
individu dan dalam memenuhi potensi mereka sendiri Antara
Agustus dan September 2022, peneliti menjadi alat utama
dalam penyelidikan ini. Purposive dan snowball sampling
digunakan, dan teknik pengolahan data kuantitatif digunakan
untuk analisis data.
Menurut Ratna Wilis Dahar (Dahar, 2011) Menurut teori
belajar humanistik, prestasi belajar terjadi ketika siswa
menyadari lingkungan mereka dan diri mereka sendiri. Tujuan
dari teori belajar ini adalah untuk memahami aktivitas belajar
dari sudut pandang pelaku daripada pengamat. Tugas guru
adalah membantu siswa tumbuh sebagai individu dengan
membantu mereka memahami siapa mereka sebagai orang
yang berbeda dan dalam mewujudkan potensi mereka sendiri.
Metode Penelitian Menurut Sudarmanto, Eko., dkk. Metode penelitian yang
digunakan cukup sesuai dengan tujuan penelitian, namun
perlu diperhatikan bahwa penggunaan teknik pengolahan data
kuantitatif dalam penelitian kualitatif-deskriptif perlu dikaji
lebih lanjut. Selain itu, penelitian ini memberikan gambaran
yang jelas tentang pendekatan yang digunakan oleh dosen
dalam meningkatkan kepercayaan diri, kreativitas, dan
pengembangan karakter pada mahasiswa. Namun, informasi
tentang hasil penelitian yang lebih rinci dan temuan yang lebih
spesifik dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang proses internalisasi Pendekatan Humanistik pada
calon guru MI/SD di lingkup penelitian
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosen-dosen
mengimplementasikan berbagai pendekatan, seperti self-
esteem, kreativitas, klarifikasi nilai, dan pengembangan
moral, serta pendekatan bakat ganda, untuk meningkatkan
kepercayaan diri, kreativitas, pengembangan karakter, dan
kompetensi secara keseluruhan pada mahasiswa. Proses
pembelajaran menekankan pada aktivitas literasi dan
penguatan karakter, dengan tujuan mengembangkan
pengetahuan dan karakter pada mahasiswa.
Menunjukkan bahwa penelitian ini memberikan
gambaran yang jelas tentang pendekatan yang digunakan
oleh dosen dan proses pembelajaran yang dilakukan dalam
mengembangkan kepercayaan diri, kreativitas, nilai-nilai, dan
karakter pada mahasiswa calon guru MI/SD.
Menurut Arbayah (2013) Siswa diperlakukan sebagai
subjek independen oleh pemikiran humanistik sambil
menentukan tujuan hidup mereka. Siswa diajarkan untuk
bertanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri serta
kehidupan orang-orang di sekitar mereka.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diingat. Pertama,
karena penelitian ini hanya dilakukan di satu universitas dan
menggunakan sampel kecil, sulit untuk menggeneralisasi
hasilnya. Kesimpulan ini perlu didukung oleh penelitian yang
lebih mendalam termasuk lebih banyak universitas dan
sampel yang lebih representatif. Kedua, penelitian ini hanya
mengkaji internalisasi metode humanistik; itu tidak
menyebutkan pengaruh atau hasil dari penggunaan strategi ini
pada kompetensi dan standar calon guru MI / SD di abad
kedua puluh satu. Untuk memberikan pengetahuan yang lebih
menyeluruh tentang kemanjuran pendekatan humanistik ini,
penelitian tambahan yang menggabungkan penilaian dan
evaluasi hasil belajar dan pertumbuhan calon siswa guru
diperlukan.
Destia Mustikasari, Et. al. (2022). Dalam studi ini,
instruktur menggunakan berbagai strategi untuk membantu
calon guru mengembangkan potensi dan keterampilan
mereka. Strategi ini termasuk strategi harga diri, strategi
kreatif, klarifikasi nilai dan strategi pengembangan moral, dan
beberapa strategi bakat. Ini konsisten dengan penelitian
sebelumnya yang menunjukkan bahwa gaya mengajar dosen
dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa
1. Gambaran Proses Internalisasi Pendekatan Humanistik
pada Calon Guru MI/SD
Karena paradigma pendidikan ini melihat manusia sebagai
makhluk dengan potensi aktual dan kemampuan untuk
berkembang, pendidikan humanistik dianggap sebagai
pendidikan yang menempatkan nilai tinggi pada setiap
individu. Pendidikan humanistik dianggap dapat diterima
karena berusaha untuk menciptakan orang-orang dengan
komitmen tulus untuk membantu orang lain, yaitu, orang-
orang dengan kesadaran, kebebasan, dan tanggung jawab
baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.
humanistik dalam menginternalisasi pada calon guru MI/SD
di abad 21. Proses internalisasi pendekatan humanistik
dilakukan melalui beberapa pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Self-esteem: Dosen membantu mahasiswa
calon guru untuk mengembangkan kepercayaan diri
mereka. Hal ini dilakukan dengan memberikan
dukungan dan pengakuan terhadap kemampuan dan
potensi yang dimiliki oleh mahasiswa calon guru
b. Pendekatan Kreativitas: Dalam proses pembelajaran,
dosen mendorong mahasiswa calon guru untuk
mengembangkan potensi kreatif mereka. Dosen
memberikan ruang dan kesempatan bagi mahasiswa
calon guru untuk berpikir kreatif, menghasilkan ide-ide
baru, dan mengaplikasikan kreativitas dalam
pembelajaran
c. Pendekatan Klarifikasi Nilai dan Moral: Dalam proses
pembelajaran, dosen membantu mahasiswa calon guru
dalam mengembangkan proses penentuan nilai-nilai
yang digunakan dalam kehidupan mereka. Dosen
membantu mahasiswa calon guru untuk memahami
nilai-nilai yang mereka anut dan
menginternalisasikannya dalam tindakan sehari-hari
d. Pendekatan Bakat Ganda: Dalam proses pembelajaran,
dosen juga mendorong mahasiswa calon guru untuk
mengembangkan bakat-bakat lain di samping
kemampuan akademis. Dosen memberikan kesempatan
bagi mahasiswa calon guru untuk mengembangkan
bakat-bakat non-akademis seperti seni, olahraga, atau
kegiatan ekstrakurikuler lainnya
Melalui pendekatan-pendekatan ini, proses internalisasi
pendekatan humanistik pada calon guru MI/SD diharapkan
dapat membantu mereka dalam mengembangkan
kepercayaan diri, kreativitas, nilai-nilai, dan karakter yang
diperlukan dalam menghadapi tuntutan pendidikan di abad 21
Namun, perlu diperhatikan bahwa Agar data jenuh dan
tidak diperoleh data atau informasi baru, analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berkesinambungan
hingga selesai diberikan dalam artikel ini memberikan
gambaran yang jelas tentang pendekatan yang digunakan
oleh dosen dan proses pembelajaran yang dilakukan dalam
mengembangkan kepercayaan diri, kreativitas, nilai-nilai, dan
karakter pada mahasiswa calon guru Analisis kritis terhadap
artikel ini menunjukkan bahwa penelitian ini memberikan
kontribusi dalam memahami proses internalisasi Pendekatan
Humanistik pada calon guru MI/SD di abad 21.
1. Implikasi teori Humanistik di Abad 21 Terhadap Calon Guru
MI/SD
a. bahwa pendekatan humanistik dapat membantu dalam
pengembangan karakter dan nilai-nilai pada mahasiswa
calon guru
b. Hal ini penting karena di Abad 21, pendidikan tidak
hanya fokus pada penguasaan materi pelajaran, tetapi
juga pada pengembangan karakter dan kecakapan hidup
yang dibutuhkan dalam berkarir
c. Menurut Abraham H. Maslow. (1968). Dengan
menerapkan pendekatan humanistik, calon guru MI/SD
dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensi
dan kecerdasan mereka, serta membantu mereka
menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab
terhadap kehidupan mereka.
Review penerapan teori humanistik bagi calon guru MI/SD,
dimana dosen menanamkan pendekatan harga diri
mahasiswa, mengembangkan kepercayaan diri mahasiswa,
pendekatan kreativitas, mengembangkan potensi kreatif
mahasiswa, klarifikasi nilai dan mahasiswa, pendekatan
multiple talent, dalam mengembangkan talenta lain selain
kemampuan akademik.
Menggabungkan pemikiran dan penilaian dari otoritas
pendidikan tambahan dapat membantu meningkatkan
penelitian ini. Penelitian ini dapat lebih komprehensif dan
mendalam dalam membahas pentingnya teori humanistik di
abad ke-21 untuk calon instruktur MI atau SD dengan
memasukkan sudut pandang lain. Hasilnya, penelitian ini
dapat berkontribusi lebih signifikan bagi kemajuan pendidikan
di masa depan.
Menurut Abraham Maslow 1968 mengklaim dalam
artikelnya "Beberapa Implikasi Pendidikan dari Psikolog
Humanistik" bahwa kunci untuk memahami manusia adalah
mengenali potensi mereka, memimpin humanis untuk lebih
menekankan pada pertumbuhan pribadi manusia dari pada
kekurangan atau kelainan. Ini memerlukan pemeriksaan
bagaimana seseorang dapat mengembangkan diri agar
mampu melakukan perbuatan baik.
Proses, metode, strategi, atau pendekatan pembelajaran
yang digunakan menunjukkan bahwa pendekatan humanistik
terhadap calon guru Mi atau SD telah berasimilasi dengan
baik. Pendekatan humanistik siswa kemudian terbukti tidak
hanya dalam proses belajar tetapi juga dalam kegiatan
ekstrakurikuler dan intrakurikuler di kampus. Membangun
kepercayaan diri siswa, mengambil pendekatan kreatif untuk
membantu siswa menyadari potensi mereka, mengambil
pendekatan klarifikasi nilai dan pengembangan moral, dan
membantu siswa memahami metode yang digunakan untuk
menentukan nilai, beberapa bakat yang digunakan. Karakter
dan kemampuan yang relevan dengan unsur-unsur dasar
pendidikan dan kemampuan yang dibutuhkan pada abad
kedua puluh satu harus dikembangkan melalui proses
pendidikan.
Iskandar (2009) berpendapat bahwa dari pada hanya
menjadi penerima pasif dari proses pembelajaran, siswa harus
memiliki kapasitas untuk mengatur perilaku mereka sendiri
dalam belajar (self-regulated learning), apa yang akan
dipelajari dan sejauh mana, kapan, dan bagaimana siswa
belajar.
Teori belajar humanistik adalah teori yang berpendapat
bahwa manusia berhak mengenali dirinya sebagai langkah
dalam belajar, sehingga diharapkan mampu mencapai
aktualisasi diri. Hal ini didasarkan pada konsep humanistik
teoritis dalam melaksanakan dalam proses pembelajaran calon
guru MI/SD. Karena itu, teori ini berpendapat bahwa proses
pembelajaran dihargai lebih tinggi daripada hasil belajar yang
sebenarnya. Menggunakan temuan dari percakapan dengan
dosen yang berbeda tentang bagaimana menerapkan filosofi
humanistik untuk calon siswa guru MI/SD.
Pendekatan humanistik dalam pendidikan menekankan
pentingnya mengembangkan potensi peserta didik,
memperhatikan kebutuhan individu, dan menciptakan
lingkungan belajar yang positif dan inklusif Dalam konteks
penelitian ini, pendekatan humanistik digunakan untuk
membantu calon guru MI/SD dalam mengembangkan
kepercayaan diri, kreativitas, nilai-nilai, dan karakter yang
diperlukan dalam menghadapi tuntutan pendidikan di abad 21.
Menggabungkan pemikiran dan penilaian dari otoritas
pendidikan tambahan dapat membantu meningkatkan
penelitian ini. Penelitian ini dapat lebih komprehensif dan
mendalam dalam membahas pentingnya teori humanistik di
abad ke-21 untuk calon instruktur MI/SD dengan
memasukkan sudut pandang lain. Hasilnya, penelitian ini
dapat berkontribusi lebih signifikan bagi kemajuan pendidikan
di masa depan.
Kesimpulan Berdasarkan analisis kritis terhadap artikel ini, dapat
disimpulkan bahwa Penelitian ini bermaksud untuk menguji
bagaimana guru MI / SD masa depan di abad kedua puluh
satu menginternalisasi Pendekatan Humanistik. Desain
penelitian bersifat kualitatif-deskriptif, dan data kecakapan
hidup yang dimiliki oleh calon guru siswa dikumpulkan melalui
wawancara, angket, observasi, dan pencatatan. Temuan
menunjukkan bahwa dosen menggunakan berbagai strategi,
termasuk pertumbuhan harga diri sendiri, kreativitas,
kejelasan nilai, dan pengembangan moral. untuk
mengembangkan kepercayaan diri, potensi kreatif, nilai-nilai,
dan bakat pada mahasiswa calon guru.
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami
prosedur dimana calon guru MI / SD di abad kedua puluh satu
menginternalisasi Pendekatan Humanistik. Teknik penelitian
yang digunakan konsisten dengan tujuan penelitian,
khususnya mengumpulkan data kualitatif melalui wawancara,
angket, observasi, dan dokumentasi. Namun, perlu
diperhatikan bahwa Ketika analisis data kualitatif selesai,
prosesnya bersifat interaktif dan berkelanjutan sehingga
pengetahuan yang dihasilkan oleh data tidak lagi berguna.
baru. Informasi yang diberikan dalam artikel ini memberikan
gambaran yang jelas tentang pendekatan yang digunakan
oleh dosen dan proses pembelajaran yang akan dilakukan
dalam mengembangkan kepercayaan diri, kreativitas, nilai-
nilai, dan karakter pada mahasiswa calon guru. Namun,
informasi yang lebih rinci tentang hasil penelitian dan temuan
yang lebih spesifik dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang internalisasi Pendekatan Humanistik pada
guru MI / SD masa depan di abad kedua puluh satu
Kekuatan 1. Teori dan model analisis yang digunakan sangat baik sekali
2. Abstrak yang ditulis sangat menyeluruh dan mudah
dipahami oleh pembaca
3. Penulisannya sangat detail memberikan hasil yang didapat
dalam penelitian
4. Penggunaan bahasa dan analisis yang sangat tepat dan
mudah di pahami oleh pembaca
Kelemahan 1. Penulisan kurang lengkapa oleh peneliti dan juga dalam
penyimpulannya keseluruhan isi dari jurnal ini

DAFTAR PUSTAKA
Arbayah. (2013). Internalisasi Pendekatan Humanistik pada Calon Guru MI/SD di
Abad 21. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, Volume 08 Nomor 01,
Juni 2023.
Abraham H. Maslow. (1968). Beberapa Implikasi Pendidikan dari Psikologi
Humanistik. Ulasan Pendidikan Harvard,
Destia Mustikasari, Et. al. (2022). Gaya Mengajar Dosen dan Motivasi Belajar
Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 28 Nomor 1,
Juni 2022.
Hani Subakti, dkk. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru) (Ciputat: Gaung Persada
Press, 2009)
Sudarmanto, Eko., dkk. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Sela Saputri (2022), Pentingnya Menerapkan Teori Belajar Humanistik dalam
Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Jenjang Sekolah Dasar. EduBase; Journal Basic Education

Anda mungkin juga menyukai