Dinda Aisyah1, Laidy Shifra Nathania Sihotang2, Yuda Akbari3, Mochamad Whilky
Rizkyanfi4
Email: dindaaisyah@upi.edu1 , laidyshifra@upi.edu2,, yudaakbari@upi.edu3,
wilkysgm@upi.edu4,
Program Studi Psikologi, Universitas Pendidikan Indonesia1,2,3,4
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan pengaruh konsep diri peserta didik di
lingkungan pendidikan. Konsep diri adalah persepsi, keyakinan, atau pandangan seseorang terhadap dirinya
sendiri. Konsep diri pada peserta didik berpengaruh terhadap pembelajaran. Konsep diri yang positif dapat
membantu peserta didik untuk meraih prestasi lebih baik. Sebaliknya, konsep diri yang negatif dapat
menghambat peserta didik untuk mencapai prestasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu
memfokuskan pada pemahaman dan interpretasi mendalam terhadap fenomena yang sedang diteliti. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan
mengolah informasi dari sumber seperti buku, jurnal, dan literatur yang terkait.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri peserta didik dipengaruhi oleh citra fisik dan
tubuh, pengasuhan orang tua . bentuk konsep diri peserta didik meliputi konsep diri yang positif dan konsep
diri yang negatif. Selain itu penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsep diri dapat mempengaruhi
motivasi belajar, prestasi belajar, dan perilaku sosial. Oleh karena itu, penting bagi para guru untuk memiliki
pemahaman yang lebih baik tentang konsep diri pada peserta didik sehingga dapat membantu guru untuk
mengambil kebijakan dan merancang strategi pembelajaran dan lingkungan yang mendorong perkembangan
positif peserta didik.
Abstract.
This research aims to determine the shape and influence of students' self-concept in the educational
environment. Self-concept is a person's perception, belief, or view of oneself. Self-concept in students affects
their learning. A positive self-concept can help students achieve better academic performance. Conversely, a
negative self-concept can hinder students from achieving their potential. This research uses a qualitative
approach, which focuses on in-depth understanding and interpretation of the phenomenon being studied. The
method used in this research is a literature review, which is conducted by collecting and processing
information from sources such as books, journals, and relevant literature.
The results of this research show that students' self-concept is influenced by their physical and body image,
parenting, and other factors. The shape of students' self-concept includes both positive and negative self-
concepts. Additionally, this research also shows that self-concept can influence learning motivation,
academic performance, and social behavior. Therefore, it is important for teachers to have a better
understanding of students' self-concept so that they can make better decisions and design learning strategies
and environments that promote positive development for students.
lembaga pendidikan dengan tujuan untuk satunya adalah konsep diri. Menurut
mendapatkan pengetahuan, keterampilan, Burns (1993), konsep diri adalah suatu
dan sikap yang bermanfaat untuk peserta gambaran yang terdiri dari pandangan kita
didik dan lingkungannya. Pendidikan tentang bagaimana orang lain memandang
menjadi suatu keharusan yang penting kita, penilaian tentang diri kita sendiri,
bagi manusia karena manusia lahir dalam dan gambaran ideal tentang diri kita yang
keadaan tidak berdaya, memerlukan ingin dicapai.
waktu yang lama untuk menjadi dewasa,
dan memerlukan interaksi sebagai METODE PENELITIAN
makhluk sosial. Manusia perlu dididik Penelitian ini menggunakan
agar dapat melaksanakan tugas hidup pendekatan kualitatif dengan metode studi
sebagai manusia secara mandiri. pustaka untuk menggali bentuk konsep
Salah satu elemen yang penting dalam diri peserta didik dalam pendidikan serta
pendidikan adalah siswa atau peserta pengaruh-pengaruhnya. Data diperoleh
didik. Peserta didik merupakan subjek dari studi pustaka dari jurnal yang relevan,
utama dalam pendidikan, karena seluruh yang kemudian dianalisis dengan teknik
kegiatan pembelajaran ditujukan untuk analisis kualitatif untuk memperoleh
mereka. Saleh Abdul Aziz (Nuryani et al., pemahaman yang lebih dalam tentang
2023) berpendapat bahwa peserta didik fenomena yang sedang diteliti.
adalah makhluk hidup yang memiliki
kepribadian dengan ciri yang khas sesuai HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan perkembangan dan pertumbuhan Hurlock (Syahraeni, 2020)
yang mempengaruhi sikap dan tingkah mendefinisikan konsep diri sebagai
lakunya. Sedangkan Sadulloh (Nuryani et persepsi, keyakinan, perasaan atau sikap
al., 2023) mendefinisikan peserta didik seseorang terhadap dirinya sendiri,
sebagai seseorang yang sedang kualitas penyikapan individu tentang
berkembang dengan potensi tertentu, yang dirinya, serta suatu sistem pemaknaan
dalam prosesnya memerlukan bantuan individu tentang dirinya sendiri dan
pendidik agar potensi tersebut pandangan orang lain tentang dirinya.
berkembang secara optimal. Konsep diri berperan penting dalam
Terdapat beberapa hal yang dapat membentuk dan memberi arah pada
memengaruhi keberhasilan peserta didik tingkah laku seseorang.
dalam menempuh pendidikan, salah
4
pengharapan, mereka merancang tujuan- 1.) Yakin akan kemampuan dirinya dalam
tujuan yang sesuai dan realistis. Individu mengatasi suatu masalah
mampu menampung seluruh pengalaman
2.) Merasa setara dengan orang lain
diri, sehingga hasil evaluasinya pun
positif. 3.) Ketika dipuji akan menerimanya tanpa
merasa malu
Konsep diri yang baik tidak
sekedar positif, namun juga merupakan 4.) Sadar bahwa setiap orang memiliki
gambaran diri yang sesuai dengan berbagai perasaan, keinginan dan perilaku
kenyataan diri (real self). Jika gambaran yang tidak seluruhnya disetujui oleh
dirinya, terutama diri yang dicita-citakan masyarakat
(ideal self) tidak sesuai dengan kenyataan,
5.) Dapat memperbaiki diri, karena ia
maka akan ada sebuah kesenjangan.
sanggup mengenali aspek-aspek
Kesenjangan ini membuat individu merasa
kepribadian yang tidak disukainya dan
tidak nyaman. Semakin besar kesenjangan
berusaha untuk menjadi lebih baik.
maka semakin besar pula
ketidaknyamanan yang dirasakannya. b. Konsep diri negatif
(Yohanes, 2015)
Konsep diri negatif terbagi
Konsep diri merupakan kunci dari menjadi dua (Calhoun &Acocella, 1990)
aktualisasi diri (Coulhoun & Acocella
1. Pandangan diri yang tidak teratur,
1990 ; Ridho, 2012). Orang dengan
tidak stabil, dan tidak memiliki
konsep diri positif akan memiliki harga
keutuhan diri. Dia sama sekali
diri dan penerimaan diri yang positif pula.
tidak mengenal dirinya, seperti apa
Ia akan menganggap dirinya berharga dan
kekuatan dan kelemahannya, atau
menerima diri apa adanya. Sebaliknya,
hal hal yang dihargai dalam
orang dengan konsep diri negatif memiliki
hidupnya.
penerimaan diri yang negatif juga. Mereka
merasa kurang berharga dan menimbulkan 2. Konsep diri yang terlalu kaku,
kebencian atau penolakan terhadap diri. terlalu stabil dan teratur. Ia sangat
menghindari kebaruan karena
Menurut Brook dan Emmerst
didikan yang keras. Tipe ini akan
(Alamsyah, 2016) terdapat lima ciri orang
menerima informasi baru sebagai
yang memiliki konsep diri positif,
sumber kecemasan. Ia juga
diantaranya :
6
Pengaruh Konsep Diri terhadap tujuan prestasi yang dimiliki juga semakin
Motivasi Belajar besar. Sedangkan peserta didik dengan
konsep diri yang negatif, maka peserta
Menurut John W Santrock (2008),
didik akan cenderung kehilangan motivasi
motivasi belajar adalah dorongan yang
dan minatnya yang kedepannya akan
muncul dari dalam diri siswa tanpa adanya
mempengaruhi prestasi akademik
pengaruh dari lingkungan dan dari luar
(Nuragmag et al., 2021 ; Nursanti, 2022)
diri siswa yang disebabkan pengaruh
lingkungan untuk melakukan kegiatan Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
belajar. yang dilakukan Eko Sujadi (2018) yang
menunjukkan adanya hubungan
McClelland (Sujadi, 2018) berpendapat
berbanding lurus antara konsep diri dan
bahwa motivasi berprestasi adalah
motivasi berprestasi pada mahasiswa yang
kecenderungan seseorang untuk
ditelitinya. Begitu pula dengan penelitian
mengarahkan dan mempertahankan
Nursanti & Sugiarti (2022) yang
perilaku untuk mencapai tingkat
menemukan adanya hubungan positif
keberhasilan. Salah satu faktor yang
antara konsep diri dengan motivasi belajar
berperan dalam menentukan motivasi
pada siswa SMP Al-Islam Taman
berprestasi seorang individu adalah
Sidoarjo.
konsep diri yang dimilikinya.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa
Peserta didik yang memiliki konsep diri
untuk memiliki motivasi belajar
yang baik, maka ia akan memiliki
diperlukan konsep diri yang positif untuk
motivasi untuk berprestasi. Burns (Sujadi,
mencapai prestasi yang diharapkan.
2018) mengatakan bahwa konsep diri
yang positif bisa membantu seseorang Pengaruh Konsep Diri Terhadap
untuk meningkatkan rasa kepercayaan Prestasi Belajar
terhadap dirinya sendiri sehingga dapat
Prestasi belajar adalah bukti tercapainya
memotivasi seseorang untuk berkembang
suatu keberhasilan oleh seseorang.
menjadi lebih baik lagi. Konsep diri
(Winkel 2000 ; Alamsyah, 2016) Prestasi
memiliki kaitan yang erat dengan motivasi
belajar merupakan hasil maksimal yang
yang dimiliki peserta didik.
didapat seseorang setelah melalui berbagai
Apabila konsep diri peserta didik semakin usaha dalam belajar. Prestasi dalam
positif, maka motivasi untuk mencapai pendidikan berupa hasil pengukuran
9
Siswa dengan harga diri yang tinggi tidak (Hurlock, 1980 ; Apriliyanti et al., 2016).
akan merasa gugup dalam menghadapi Tujuan dari perilaku sosial adalah untuk
tantangan dan akan memiliki kepercayaan menciptakan penyesuaian antara perilaku
diri untuk mengatasi hambatan akademik seseorang pada masa remaja dan perilaku
dalam proses keberhasilannya. yang diinginkan dalam kelompok sebaya.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Menurut Hurlock (1980), remaja
konsep diri yang tinggi juga akan mengembangkan citra diri yang negatif,
mendukung prestasi akademik yang tinggi yang akan terwujud dalam perilaku
pula. Sementara itu, siswa dengan citra sosialnya, misalnya remaja menilai
diri rendah memandang lingkungannya dirinya kurang baik, kemudian remaja
secara negatif dan tidak memiliki akan menarik diri, menjadi agresif, dan
keinginan untuk sukses secara akademik. membalas dendam terhadap perlakuan
yang tidak adil.
Pengaruh Konsep Diri terhadap
Perilaku Sosial Siswa dengan citra diri yang positif lebih
cenderung menunjukkan perilaku sosial
Perilaku sosial adalah bagaimana remaja
yang baik dengan lingkungannya. Mereka
bertindak atas apa yang mereka pikirkan
juga akan menunjukkan lebih banyak
dan bagaimana mereka bertindak atas apa
kedinamisan, kerja keras, dan percaya diri
yang mereka pikirkan. Brim (Apriliyanti
dalam menyelesaikan tugas mereka.
et al., 2016) berpendapat bahwa perilaku
Selain itu, siswa dengan citra diri yang
prososial adalah keterampilan yang
positif juga menjalin hubungan yang baik
memungkinkan seseorang berpartisipasi
dengan teman sebayanya.
secara efektif dalam suatu kelompok atau
masyarakat untuk menciptakan hubungan Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang
yang harmonis antar kelompok. Menurut dilakukan Apriliyanti et al., (2016) yang
E. Spiro (Apriliyanti et al., 2016) , berkesimpulan bahwa konsep diri
perilaku sosial mengacu pada berpengaruh secara signifikan pada
keterampilan dan persiapan pribadi yang tingkah laku sosial siswa. Semakin baik
diperlukan untuk memainkan peran sosial konsep diri siswa maka siswa akan
dalam kehidupan sosial. Pencapaian menunjukkan perilaku sosial yang baik
perilaku sosial yang bertanggung jawab terhadap sesamanya, sedangkan siswa
merupakan salah satu tugas perkembangan dengan konsep diri rendah
yang harus diselesaikan oleh setiap remaja memperlakukan sesamanya dengan buruk.
11
.v3i3.3786
Saputro, Y. A., & Sugiarti, R. (2021).
Pengaruh Dukungan sosial teman
sebaya dan Konsep Diri terhadap
Penyesuaian Diri pada Siswa SMA
Kelas X. PHILANTHROPY: Journal
of Psychology, 5(1), 59.
https://doi.org/10.26623/philanthropy
.v5i1.3270
Sujadi, E. (2018). Pengaruh Konsep Diri
Dan Locus of Control Terhadap
Motivasi Berprestasi. Educational
Guidance and Counseling
Development Journal, 1(1), 32.
https://doi.org/10.24014/egcdj.v1i1.4
808
Syahraeni, A. (2020). Pembentukan
Konsep Diri Remaja. Jurnal
Bimbingan Penyuluhan Islam, 7(1),
61–76.
Yohanes, N. dan I. (2015). Tinjauan
Konsep Diri dan Dimensinya pada
Anak dalam Masa Kanak-Kanak
Akhir. Jurnal Psikologi Pendidikan
Dan Konseling: Jurnal Kajian
Psikologi Pendidikan Dan
Bimbingan Konseling, 1(1), 84–92.
http://ojs.unm.ac.id/JPPK/article/vie
w/1537/604