Anda di halaman 1dari 13

1

Konsep Diri Peserta Didik dalam Pendidikan : Bentuk & Pengaruhnya

Dinda Aisyah1, Laidy Shifra Nathania Sihotang2, Yuda Akbari3, Mochamad Whilky
Rizkyanfi4
Email: dindaaisyah@upi.edu1 , laidyshifra@upi.edu2,, yudaakbari@upi.edu3,
wilkysgm@upi.edu4,
Program Studi Psikologi, Universitas Pendidikan Indonesia1,2,3,4

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan pengaruh konsep diri peserta didik di
lingkungan pendidikan. Konsep diri adalah persepsi, keyakinan, atau pandangan seseorang terhadap dirinya
sendiri. Konsep diri pada peserta didik berpengaruh terhadap pembelajaran. Konsep diri yang positif dapat
membantu peserta didik untuk meraih prestasi lebih baik. Sebaliknya, konsep diri yang negatif dapat
menghambat peserta didik untuk mencapai prestasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu
memfokuskan pada pemahaman dan interpretasi mendalam terhadap fenomena yang sedang diteliti. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan
mengolah informasi dari sumber seperti buku, jurnal, dan literatur yang terkait.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri peserta didik dipengaruhi oleh citra fisik dan
tubuh, pengasuhan orang tua . bentuk konsep diri peserta didik meliputi konsep diri yang positif dan konsep
diri yang negatif. Selain itu penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsep diri dapat mempengaruhi
motivasi belajar, prestasi belajar, dan perilaku sosial. Oleh karena itu, penting bagi para guru untuk memiliki
pemahaman yang lebih baik tentang konsep diri pada peserta didik sehingga dapat membantu guru untuk
mengambil kebijakan dan merancang strategi pembelajaran dan lingkungan yang mendorong perkembangan
positif peserta didik.

Kata Kunci: Konsep Diri, Peserta Didik, Pendidikan

Abstract.

This research aims to determine the shape and influence of students' self-concept in the educational
environment. Self-concept is a person's perception, belief, or view of oneself. Self-concept in students affects
their learning. A positive self-concept can help students achieve better academic performance. Conversely, a
negative self-concept can hinder students from achieving their potential. This research uses a qualitative
approach, which focuses on in-depth understanding and interpretation of the phenomenon being studied. The
method used in this research is a literature review, which is conducted by collecting and processing
information from sources such as books, journals, and relevant literature.

The results of this research show that students' self-concept is influenced by their physical and body image,
parenting, and other factors. The shape of students' self-concept includes both positive and negative self-
concepts. Additionally, this research also shows that self-concept can influence learning motivation,
academic performance, and social behavior. Therefore, it is important for teachers to have a better
understanding of students' self-concept so that they can make better decisions and design learning strategies
and environments that promote positive development for students.

Keywords: Self-concept, Student, Education

PENDAHULUAN daya manusia secara umum maupun untuk


Pendidikan merupakan salah satu meningkatkan kualitas hidup peserta didik
aspek penting dalam kehidupan manusia, itu sendiri. Banyak faktor yang dapat
baik untuk meningkatkan kualitas sumber memengaruhi keberhasilan pendidikan,
2

termasuk di dalamnya adalah aspek rendah dapat memiliki dampak


psikologis dari peserta didik. Aspek sebaliknya, sehingga dapat menurunkan
psikologis yang memegang peranan prestasi mereka
penting dalam pendidikan salah satunya
Artikel ilmiah ini bermaksud untuk
ialah konsep diri.
membahas mengenai konsep diri dalam
Dalam konteks pendidikan, konsep konteks pendidikan secara sinoptik
diri peserta didik memiliki peran yang melalui temuan temuan dari penelitian
sangat vital. Konsep diri merupakan sebelumnya menjadi suatu bahasan yang
pandangan yang dimiliki individu komprehensif, mulai dari bentuk- bentuk
mengenai dirinya sendiri, mencakup aspek konsep diri, faktor-faktor yang dapat
fisik, psikologi, citra diri yang ideal, dan memengaruhi pembentukan konsep diri
citra diri yang sebenarnya. hingga berbagai pengaruhnya terhadap
kehidupan akademik peserta didik.
Permasalahannya, konsep diri
tidaklah selalu positif. Terdapat dua faktor Pembahasan ini diharapkan dapat
yang dapat mempengaruhi pembentukan memberikan pemahaman yang lebih luas
konsep diri, yaitu faktor internal seperti bagi para pendidik mengenai konsep diri
kemampuan intelektual, motivasi dan peserta didik serta bagaimana membantu
emosi, kemampuan pribadi, pengalaman peserta didik untuk membangun konsep
kegagalan dan keberhasilan, kesehatan diri yang positif demi meningkatkan
fisik, dan penampilan dan faktor eksternal prestasi belajar mereka.
seperti lingkungan keluarga, peran
KAJIAN PUSTAKA
pendidik, dan status sosial.
Bagi Ki Hadjar Dewantara,
Penelitian-penelitian sebelumnya pendidikan dipandang sebagai tuntunan
telah menunjukkan adanya pengaruh yang dalam hidup tumbuhnya anak-anak.
cukup signifikan dari konsep diri terhadap Pendidikan dimaksudkan untuk menuntun
berbagai area dalam proses pendidikan. segala kekuatan kodrat yang dimiliki
Konsep diri yang kuat dan positif anak, sehingga mereka sebagai manusia
memengaruhi prestasi belajar, motivasi, dan anggota masyarakat mampu
dan perilaku sosial peserta didik sehingga memperoleh keselamatan dan kebahagiaan
dapat membantu mereka untuk yang setinggi-tingginya (Nuryani et al.,
mendapatkan prestasi yang lebih baik. 2023) Pendidikan juga dapat diartikan
Sementara konsep diri yang negatif atau sebagai proses pembelajaran dalam suatu
3

lembaga pendidikan dengan tujuan untuk satunya adalah konsep diri. Menurut
mendapatkan pengetahuan, keterampilan, Burns (1993), konsep diri adalah suatu
dan sikap yang bermanfaat untuk peserta gambaran yang terdiri dari pandangan kita
didik dan lingkungannya. Pendidikan tentang bagaimana orang lain memandang
menjadi suatu keharusan yang penting kita, penilaian tentang diri kita sendiri,
bagi manusia karena manusia lahir dalam dan gambaran ideal tentang diri kita yang
keadaan tidak berdaya, memerlukan ingin dicapai.
waktu yang lama untuk menjadi dewasa,
dan memerlukan interaksi sebagai METODE PENELITIAN
makhluk sosial. Manusia perlu dididik Penelitian ini menggunakan
agar dapat melaksanakan tugas hidup pendekatan kualitatif dengan metode studi
sebagai manusia secara mandiri. pustaka untuk menggali bentuk konsep
Salah satu elemen yang penting dalam diri peserta didik dalam pendidikan serta
pendidikan adalah siswa atau peserta pengaruh-pengaruhnya. Data diperoleh
didik. Peserta didik merupakan subjek dari studi pustaka dari jurnal yang relevan,
utama dalam pendidikan, karena seluruh yang kemudian dianalisis dengan teknik
kegiatan pembelajaran ditujukan untuk analisis kualitatif untuk memperoleh
mereka. Saleh Abdul Aziz (Nuryani et al., pemahaman yang lebih dalam tentang
2023) berpendapat bahwa peserta didik fenomena yang sedang diteliti.
adalah makhluk hidup yang memiliki
kepribadian dengan ciri yang khas sesuai HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan perkembangan dan pertumbuhan Hurlock (Syahraeni, 2020)
yang mempengaruhi sikap dan tingkah mendefinisikan konsep diri sebagai
lakunya. Sedangkan Sadulloh (Nuryani et persepsi, keyakinan, perasaan atau sikap
al., 2023) mendefinisikan peserta didik seseorang terhadap dirinya sendiri,
sebagai seseorang yang sedang kualitas penyikapan individu tentang
berkembang dengan potensi tertentu, yang dirinya, serta suatu sistem pemaknaan
dalam prosesnya memerlukan bantuan individu tentang dirinya sendiri dan
pendidik agar potensi tersebut pandangan orang lain tentang dirinya.
berkembang secara optimal. Konsep diri berperan penting dalam
Terdapat beberapa hal yang dapat membentuk dan memberi arah pada
memengaruhi keberhasilan peserta didik tingkah laku seseorang.
dalam menempuh pendidikan, salah
4

Beberapa aspek konsep diri menurut kebutuhan untuk memeroleh penerimaan


Epstein (Syahraeni, 2020) di antaranya : dan menghindari penolakan dari
masyarakat. Maka, konsep diri yang
a. Aspek fisik & materi
menyangkut moral adalah pendapat
Konsep diri yang menyangkut individu terhadap norma yang dimiliki
materi yaitu pendapat tentang segala dan dijalankannya dalam kehidupan.
sesuatu yang dimiliki seseorang, baik
e. Aspek kognitif
harta benda, kemampuan finansial,
maupun bentuk tubuhnya. Hal itu menjadi Elide Prayitno menjelaskan bahwa
penilaian atas diri mereka sendiri. konsep diri kognitif adalah keyakinan
tentang kecerdasan seseorang, baik dalam
b. Aspek sosial
pemecahan masalah maupun prestasi
Konsep diri sosial meliputi akademik. Selain itu, Slameto berpendapat
perasaan seseorang mengenai kualitas bahwa gaya kognitif dapat
hubungan sosialnya dengan orang lain. dikonseptualisasikan sebagai sikap,
Misalnya seseorang merasa diterima dan pilihan, atau strategi, yang secara konstan
disenangi oleh orang-orang disekitarnya. menentukan keunikan cara berpikir dan
pemecahan masalah seseorang, artinya
c. Aspek emosi
konsep diri yang menyangkut kognitif
Terkait dengan emosi, konsep diri adalah pendapat mengenai kemampuan
merupakan pandangan seseorang tentang seseorang dalam memecahkan masalah
emosi yang dimilikinya, seperti emosi dan mencapai prestasi akademik.
marah, cinta, sedih. takut, cemas, berani,
Bentuk konsep diri
dan yang lainnya.
a. Konsep diri positif
d. Aspek moral
Konsep diri yang positif
Konsep diri terkait moral adalah
merupakan salah satu bentuk penerimaan
pandangan diri akan sifat seperti jujur,
diri. Orang dengan konsep diri positif
bersih, penyayang, dan taat beragama.
mengenal diri mereka dengan sangat baik
Aspek moral sangatlah penting karena
(Wicklund dan Frey (Calhoun & Acocella,
merefleksikan penerimaan terhadap nilai
1990 ; Yohanes 2015) Mereka dapat
dan norma masyarakat. Konsep moral
menerima berbagai fakta yang beragam
suatu individu berkembang karena adanya
mengenai dirinya. Dalam hal
5

pengharapan, mereka merancang tujuan- 1.) Yakin akan kemampuan dirinya dalam
tujuan yang sesuai dan realistis. Individu mengatasi suatu masalah
mampu menampung seluruh pengalaman
2.) Merasa setara dengan orang lain
diri, sehingga hasil evaluasinya pun
positif. 3.) Ketika dipuji akan menerimanya tanpa
merasa malu
Konsep diri yang baik tidak
sekedar positif, namun juga merupakan 4.) Sadar bahwa setiap orang memiliki
gambaran diri yang sesuai dengan berbagai perasaan, keinginan dan perilaku
kenyataan diri (real self). Jika gambaran yang tidak seluruhnya disetujui oleh
dirinya, terutama diri yang dicita-citakan masyarakat
(ideal self) tidak sesuai dengan kenyataan,
5.) Dapat memperbaiki diri, karena ia
maka akan ada sebuah kesenjangan.
sanggup mengenali aspek-aspek
Kesenjangan ini membuat individu merasa
kepribadian yang tidak disukainya dan
tidak nyaman. Semakin besar kesenjangan
berusaha untuk menjadi lebih baik.
maka semakin besar pula
ketidaknyamanan yang dirasakannya. b. Konsep diri negatif
(Yohanes, 2015)
Konsep diri negatif terbagi
Konsep diri merupakan kunci dari menjadi dua (Calhoun &Acocella, 1990)
aktualisasi diri (Coulhoun & Acocella
1. Pandangan diri yang tidak teratur,
1990 ; Ridho, 2012). Orang dengan
tidak stabil, dan tidak memiliki
konsep diri positif akan memiliki harga
keutuhan diri. Dia sama sekali
diri dan penerimaan diri yang positif pula.
tidak mengenal dirinya, seperti apa
Ia akan menganggap dirinya berharga dan
kekuatan dan kelemahannya, atau
menerima diri apa adanya. Sebaliknya,
hal hal yang dihargai dalam
orang dengan konsep diri negatif memiliki
hidupnya.
penerimaan diri yang negatif juga. Mereka
merasa kurang berharga dan menimbulkan 2. Konsep diri yang terlalu kaku,
kebencian atau penolakan terhadap diri. terlalu stabil dan teratur. Ia sangat
menghindari kebaruan karena
Menurut Brook dan Emmerst
didikan yang keras. Tipe ini akan
(Alamsyah, 2016) terdapat lima ciri orang
menerima informasi baru sebagai
yang memiliki konsep diri positif,
sumber kecemasan. Ia juga
diantaranya :
6

memiliki penilaian diri yang Faktor yang Memengaruhi


negatif, dalam artian selalu merasa Pembentukan Konsep Diri
tidak puas dengan apapun yang
Konsep diri tidak dibawa individu sejak
dicapai dan diperolehnya.
lahir, melainkan terbentuk melalui
Pencapaian orang lain selalu
pengalaman-pengalaman individu dengan
dilihatnya sebagai sesuatu yang
lingkungannya. Burns (Yohanes, 2015)
lebih berharga.
menyatakan bahwa terdapat empat sumber
Individu dengan konsep diri pembentukan konsep diri, yaitu citra fisik
negatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: dan tubuh, pengasuhan, bahasa, respons
lingkungan
a. Sensitif terhadap kritik. Tidak
tahan mendengar kritikan, mudah marah 1. Citra fisik dan tubuh
dan naik pitam. Ia menginterpretasikan
Sikap terhadap tubuh seseorang,
koreksi sebagai usaha orang lain untuk
termasuk bentuk tubuh, penampilan, dan
menjatuhkan harga dirinya.
ukuran tubuh, dianggap penting oleh
b. Terlalu responsif dan antusias Burns (1979) dalam membentuk konsep
dalam menerima pujian. Menganggap diri. Citra diri juga didefinisikan sebagai
segala hal yang menunjang harga dirinya sikap seseorang terhadap tubuhnya, yang
sebagai pusat perhatiannya. mencakup persepsi dan perasaan tentang
ukuran, bentuk, fungsi, penampilan, dan
c. Hiperkritis terhadap orang lain.
potetnsi tubuh secara berkesinambungan.
Sikap ini dikembangkan beriringan
Burns (1979) menganggap citra tubuh
dengan sikap yang kedua. Di satu sisi ia
sebagai inti konsep diri dalam tahun-tahun
selalu ingin mendapatkan pujian, tetapi di
pertama kehidupan seseorang. Pada masa
sisi lain ia tidak ingin memberikan
ini, perbedaan antara individu dengan
penghargaan dan pengakuan terhadap
lingkungan di sekitarnya didasarkan pada
kelebihan yang dimiliki orang lain.
sensasi sentuhan, otot, dan kinestetik yang
d. Cenderung pesimis terhadap dirasakan saat menyentuh, mencubit,
kompetisi, seperti terungkap dalam melempar, jatuh, dan menubruk. Konsep
keengganannya untuk bersaing dengan diri anak-anak sekolah dasar dipegaruhi
orang lain dalam mencapai prestasi, oleh umpan balik yang diterima dari orang
menganggap tidak berdaya melawan terdekat mereka, seperti pemberian label
persaingan yang merugikan dirinya. fisik yang berbahaya bagi pembentukan
7

konsep dirinya. Anak-anak lebih 4. Umpan balik lingkungan


menerima input dari teman dan orang
Teori umpan balik “the looking
dewasa tentang diri dan prestasinya, dan
glass self” atau pandangan cermin yang
hal ini kemudian memasukkan konsep diri
diungkapkan oleh Cooley mengemukakan
tersebut ke dalam kepribadian mereka.
bahwa persepsi orang-orang dekat
2. Pola asuh orang tua terhadap diri kita sangat mempengaruhi
konsep diri yang terbentuk. Orang-orang
Menurut Hurlock (1978), pola
dekat tersebut meliputi orangtua, saudara
asuh dapat diartikan sebagai sistem ayng
kandung, teman sebaya, dan guru.
diterima dan digunakan sebagai panduan
Meskipun orangtua dianggap sebagai
oleh orang tua dalam merawat, mendidik,
orang terdekat yang memengaruhi
melatih, membantu, dan memimpin anak.
perkembangan konsep diri anak, namun
Praktik membesarkan anak yang
saudara kandung, teman sebaya, dan guru
menekankan penghargaan, kehangatan,
juga turut serta memengaruhi
dan penerimaan, serta disiplin yang tegas
perkembangan konsep diri anak.
dan konsisten dapat meningkatkan harga
diri anak, yang berimplikasi pada konsep Pendapat orang-orang dekat
diri yang positif (Burns, 1979). mengenai diri kita sangat berpengaruh
terhadap kemampuan dan penghargaan
3. Bahasa
diri anak, sehingga dapat mengurangi rasa
Menurut Burns (1979), bahasa tidak aman dan meningkatkan
memiliki peranan penting sebagai sarana penghargaan terhadap diri sendiri. Setelah
untuk memfasilitasi interaksi sosial antar anak memasuki sekolah dasar, peran guru
individu. Bahasa memungkinkan sebagai orang dekat anak menjadi sangat
seseorang untuk mengungkapkan penting. Komentar-komentar guru dapat
perasaannya. Konsep diri yang akurat memiliki pengaruh dalam perkembangan
mungkin berkembang ketika seorang bayi konsep diri anak. Kualitas dan konsistensi
menyadari bahwa ia memiliki nama, yang umpan balik juga menjadi faktor penting
kemudian disampaikan melalui bahasa. dalam pertumbuhan konsep diri anak.
Penggunaan simbol-simbol bahasa juga Anak yang tidak dibina dengan disiplin
membentuk dasar dari pemahaman dan yang konsisten akan sulit
penilaian individu terhadap diri sendiri, mengembangkan perangkat aturan untuk
seperti saat merasa sedih atau bahagia. menilai dirinya sendiri.
8

Pengaruh Konsep Diri terhadap tujuan prestasi yang dimiliki juga semakin
Motivasi Belajar besar. Sedangkan peserta didik dengan
konsep diri yang negatif, maka peserta
Menurut John W Santrock (2008),
didik akan cenderung kehilangan motivasi
motivasi belajar adalah dorongan yang
dan minatnya yang kedepannya akan
muncul dari dalam diri siswa tanpa adanya
mempengaruhi prestasi akademik
pengaruh dari lingkungan dan dari luar
(Nuragmag et al., 2021 ; Nursanti, 2022)
diri siswa yang disebabkan pengaruh
lingkungan untuk melakukan kegiatan Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
belajar. yang dilakukan Eko Sujadi (2018) yang
menunjukkan adanya hubungan
McClelland (Sujadi, 2018) berpendapat
berbanding lurus antara konsep diri dan
bahwa motivasi berprestasi adalah
motivasi berprestasi pada mahasiswa yang
kecenderungan seseorang untuk
ditelitinya. Begitu pula dengan penelitian
mengarahkan dan mempertahankan
Nursanti & Sugiarti (2022) yang
perilaku untuk mencapai tingkat
menemukan adanya hubungan positif
keberhasilan. Salah satu faktor yang
antara konsep diri dengan motivasi belajar
berperan dalam menentukan motivasi
pada siswa SMP Al-Islam Taman
berprestasi seorang individu adalah
Sidoarjo.
konsep diri yang dimilikinya.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa
Peserta didik yang memiliki konsep diri
untuk memiliki motivasi belajar
yang baik, maka ia akan memiliki
diperlukan konsep diri yang positif untuk
motivasi untuk berprestasi. Burns (Sujadi,
mencapai prestasi yang diharapkan.
2018) mengatakan bahwa konsep diri
yang positif bisa membantu seseorang Pengaruh Konsep Diri Terhadap
untuk meningkatkan rasa kepercayaan Prestasi Belajar
terhadap dirinya sendiri sehingga dapat
Prestasi belajar adalah bukti tercapainya
memotivasi seseorang untuk berkembang
suatu keberhasilan oleh seseorang.
menjadi lebih baik lagi. Konsep diri
(Winkel 2000 ; Alamsyah, 2016) Prestasi
memiliki kaitan yang erat dengan motivasi
belajar merupakan hasil maksimal yang
yang dimiliki peserta didik.
didapat seseorang setelah melalui berbagai
Apabila konsep diri peserta didik semakin usaha dalam belajar. Prestasi dalam
positif, maka motivasi untuk mencapai pendidikan berupa hasil pengukuran
9

terhadap peserta didik meliputi faktor mengalami kesulitan dalam belajar,


kognitif, afektif, dan psikomotor, setelah sehingga berdampak pada rendahnya hasil
mengikuti pembelajaran dan diukur belajar.
dengan serangkaian tes yang relevan.
Teori ini didukung oleh hasil penelitian-
Sedangkan Muhibbin Syah (Rosa, 2015)
penelitian sebelumnya yang telah
memandang prestasi belajar sebagai suatu
membuktikan adanya pengaruh dari
tingkat keberhasilan peserta didik dalam
konsep diri terhadap prestasi belajar.
menempuh pembelajaran yang sudah
Seperti yang dilakukan oleh Adiningtiyas
ditetapkan dan sesuai dengan
& Ompusunggu (2018), (Alamsyah, 2016)
kemampuannya. Keberhasilan akademik
yang menunjukkan adanya pengaruh
merupakan hasil interaksi dari berbagai
positif dan signifikan antara konsep diri
faktor, baik dari kepribadian peserta didik
dengan prestasi belajar matematika, Rosa
maupun lingkungannya. (Mulyana, 2006 ;
(2015) yang memberikan kesimpulan
Rosa, 2015). Jadi, keberhasilan dalam
senada, yakni konsep diri yang tinggi akan
belajar tidak hanya ditentukan oleh
mendorong pencapaian prestasi belajar
kemampuan intelektual peserta didik,
kimia yang tinggi pula, juga penelitian
melainkan juga oleh segi-segi afektif,
Aldi et al., (2014).
terutama konsep diri.
Konsep diri akademik merupakan salah
Sikap dan konsep diri merupakan faktor
satu yang paling banyak dipelajari dalam
yang terbentuk dari kepribadian setiap
Psikologi Pendidikan saat ini, mengingat
peserta didik. Konsep diri merupakan
adanya bukti hubungan positif dan kuat
pandangan individu terhadap
antara variabel ini dengan beberapa hasil
kemampuannya sendiri dan berperan
akademik. (Huang, 2011 ; Perinelli et al.,
penting dalam membimbing dan
2022) Konsep diri akademik juga telah
menentukan perilaku individu. Jika
menunjukkan efek yang positif pada
peserta didik memiliki konsep diri yang
prestasi akademik melebihi pengaruh
tinggi, maka mereka akan percaya diri
variabel lain yang relevan dalam konteks
untuk menggali potensi yang ada dalam
pendidikan, seperti minat (Marsh, 2005 ;
dirinya, yang akan berdampak pada
Perinelli et al., 2022), keahlian atau
prestasi yang tinggi. Begitu pula
mastery, dan tujuan atau performance
sebaliknya, apabila siswa memiliki konsep
goals (Plante, 2013 ; Perinelli et al., 2022)
diri rendah, maka akan mengalami dan
10

Siswa dengan harga diri yang tinggi tidak (Hurlock, 1980 ; Apriliyanti et al., 2016).
akan merasa gugup dalam menghadapi Tujuan dari perilaku sosial adalah untuk
tantangan dan akan memiliki kepercayaan menciptakan penyesuaian antara perilaku
diri untuk mengatasi hambatan akademik seseorang pada masa remaja dan perilaku
dalam proses keberhasilannya. yang diinginkan dalam kelompok sebaya.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Menurut Hurlock (1980), remaja
konsep diri yang tinggi juga akan mengembangkan citra diri yang negatif,
mendukung prestasi akademik yang tinggi yang akan terwujud dalam perilaku
pula. Sementara itu, siswa dengan citra sosialnya, misalnya remaja menilai
diri rendah memandang lingkungannya dirinya kurang baik, kemudian remaja
secara negatif dan tidak memiliki akan menarik diri, menjadi agresif, dan
keinginan untuk sukses secara akademik. membalas dendam terhadap perlakuan
yang tidak adil.
Pengaruh Konsep Diri terhadap
Perilaku Sosial Siswa dengan citra diri yang positif lebih
cenderung menunjukkan perilaku sosial
Perilaku sosial adalah bagaimana remaja
yang baik dengan lingkungannya. Mereka
bertindak atas apa yang mereka pikirkan
juga akan menunjukkan lebih banyak
dan bagaimana mereka bertindak atas apa
kedinamisan, kerja keras, dan percaya diri
yang mereka pikirkan. Brim (Apriliyanti
dalam menyelesaikan tugas mereka.
et al., 2016) berpendapat bahwa perilaku
Selain itu, siswa dengan citra diri yang
prososial adalah keterampilan yang
positif juga menjalin hubungan yang baik
memungkinkan seseorang berpartisipasi
dengan teman sebayanya.
secara efektif dalam suatu kelompok atau
masyarakat untuk menciptakan hubungan Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang
yang harmonis antar kelompok. Menurut dilakukan Apriliyanti et al., (2016) yang
E. Spiro (Apriliyanti et al., 2016) , berkesimpulan bahwa konsep diri
perilaku sosial mengacu pada berpengaruh secara signifikan pada
keterampilan dan persiapan pribadi yang tingkah laku sosial siswa. Semakin baik
diperlukan untuk memainkan peran sosial konsep diri siswa maka siswa akan
dalam kehidupan sosial. Pencapaian menunjukkan perilaku sosial yang baik
perilaku sosial yang bertanggung jawab terhadap sesamanya, sedangkan siswa
merupakan salah satu tugas perkembangan dengan konsep diri rendah
yang harus diselesaikan oleh setiap remaja memperlakukan sesamanya dengan buruk.
11

Sejalan dengan itu, penelitian Saifullah komunikasi interpersonal. Berdasarkan


(2015) menunjukkan hubungan yang penelitian yang dilakukan Juliana &
negatif antara konsep diri dengan Erdiansyah (2020), dikemukakan adanya
kecenderungan bullying di kalangan pengaruh positif konsep diri seseorang
peserta didik. Artinya, semakin tinggi terhadap kemampuan komunikasi
konsep diri peserta didik, maka akan interpersonalnya.
semakin rendah baginya untuk melakukan
Secara umum dapat dikatakan bahwa
perilaku bullying.
peserta didik dengan konsep diri yang
Jadi, jika konsep diri siswa menjadi lebih baik akan berperilaku sosial dengan baik
tinggi atau lebih positif, maka siswa juga pula, termasuk di dalamnya kemampuan
akan menunjukkan perilaku yang positif. untuk menyesuaikan diri dan
Namun sebaliknya, jika konsep diri siswa berkomunikasi secara interpersonal.
rendah atau negatif, maka siswa tersebut
PENUTUP
juga akan menunjukkan perilaku sosial
Berdasarkan penelitian yang telah
yang negatif.
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Berkenaan dengan tingkah laku sosial, konsep peserta didik memiliki pengaruh
konsep diri juga memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pendidikan.
terhadap kemampuan penyesuaian diri Bentuk konsep diri peserta didik dapat
peserta didik. Melalui penelitian yang berupa konsep diri positif atau negatif,
dilakukan oleh Saputro & Sugiarti (2021), yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
terbukti bahwa jika konsep diri peserta seperti citra fisik dan tubuh, pola asuh
didik meningkat maka kemampuan orang tua, bahasa, dan umpan balik
mereka dalam menyesuaikan diri pun lingkungan. Terdapat hubungan
akan meningkat. Penyesuaian diri dapat berbanding lurus antara konsep diri
diartikan sebagai kemampuan individu dengan motivasi belajar, prestasi belajar,
dalam berinteraksi dengan orang lain. dan perilaku sosial peserta didik. Konsep
Tujuannya untuk mengatasi masalah yang diri positif dapat meningkatkan motivasi
dihadapi, baik dalam lingkup pribadi prestasi peserta didik. Sedangkan konsep
maupun sosial. diri negatif dapat menurunkan motivasi
dan prestasi peserta didik.
Konsep diri juga memiliki pengaruh
terhadap unsur lain yang penting dalam Oleh karena itu, diperlukan upaya
interaksi sosial, yaitu kemampuan untuk meningkatkan konsep diri positif
12

peserta didik untuk menciptakan proses https://doi.org/10.30998/sap.v1i2.102


2
pendidikan yang lebih baik. Selain itu,
Aldi, I., Yusmansyah, & Widiastuti, R.
penelitian dan pengabdian yang (2014). Hubungan Antara Konsep
Diri Siswa Dengan Hasil Belajar
selanjutnya dapat dilakukan untuk
Siswa. Alibkin (Jurnal Bimbingan
mengembangkan model-model Konseling), 3(4), 36–47.
Apriliyanti, A., Mudjiran, & Ridha, M.
pembelajaran yang dapat meningkatkan
(2016). Hubungan Konsep Diri
konsep diri positif peserta didik. Siswa Dengan Tingkah Laku Sosial
Siswa. Jurnal Pendidikan Indonesia,
Rekomendasi diberikan kepada 2(2), 25–29.
Juliana, K., & Erdiansyah, R. (2020).
berbagai pihak yang berkaitan langsung Pengaruh Konsep Diri dan Self
dan tidak langsung dengan tujuan dan Disclosure Terhadap Kemampuan
Komunikasi Interpersonal
kepentingan penelitian, termasuk sekolah, Mahasiswa. Koneksi, 4(1), 29.
pengajar, keluarga, dan masyarakat. https://doi.org/10.24912/kn.v4i1.650
0
Dalam hal ini, pengajar dan keluarga Nursanti, S. (2022). Pengaruh Konsep Diri
memiliki peran penting dalam Terhadap Motivasi Belajar Siswa Al-
Islam Taman Sidoarjo. Jurnal
memberikan dukungan dan pengaruh Psikologi Konseling, 5(3), 248–253.
positif terhadap konsep diri peserta didik, Nuryani, P., Syaripudin, T., Setiasih, O.,
Kurniasih, Hendriani, A., & Robandi,
sedangkan masyarakat dapat memberikan B. (2023). Pengantar Pendidikan (B.
lingkungan yang positif dan mendukung Robandi (ed.); 1st ed.). UPI Press.
Perinelli, E., Pisanu, F., Checchi, D.,
bagi perkembangan konsep diri peserta Scalas, L. F., & Fraccaroli, F. (2022).
didik. Semua pihak dapat bekerja sama Academic self-concept change in
junior high school students and
untuk menciptakan lingkungan pendidikan relationships with academic
yang positif bagi perkembangan konsep achievement. Contemporary
Educational Psychology, 69(April),
diri peserta didik. 102071.
https://doi.org/10.1016/j.cedpsych.20
DAFTAR PUSTAKA 22.102071
Ridho, M. (2012). Bab II Kajian Pustaka
Adiningtiyas, S. W., & Ompusunggu, M.
A. Konsep diri. 1–33.
F. (2018). Hubungan Antara Konsep
https://etheses.uin-malang.sc.id
Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.
Rosa, N. M. (2015). Pengaruh Sikap Pada
KOPASTA: Jurnal Program Studi
Pelajaran Kimia dan Konsep Diri
Bimbingan Konseling, 5(1), 23–31.
Terhadap Prestasi Belajar Kimia.
https://doi.org/10.33373/kop.v5i1.14
Jurnal Formatif, 2(3), 218–226.
48
Saifullah, F. (2015). Hubungan Antara
Alamsyah, N. (2016). Pengaruh Konsep
Konsep Diri Dengan Bullying.
Diri terhadap Prestasi Belajar
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah
Matematika Siswa SMAN 102
Psikologi, 3(3), 289–301.
Jakarta. SAP (Susunan Artikel
https://doi.org/10.30872/psikoborneo
Pendidikan), 1(2), 155–164.
13

.v3i3.3786
Saputro, Y. A., & Sugiarti, R. (2021).
Pengaruh Dukungan sosial teman
sebaya dan Konsep Diri terhadap
Penyesuaian Diri pada Siswa SMA
Kelas X. PHILANTHROPY: Journal
of Psychology, 5(1), 59.
https://doi.org/10.26623/philanthropy
.v5i1.3270
Sujadi, E. (2018). Pengaruh Konsep Diri
Dan Locus of Control Terhadap
Motivasi Berprestasi. Educational
Guidance and Counseling
Development Journal, 1(1), 32.
https://doi.org/10.24014/egcdj.v1i1.4
808
Syahraeni, A. (2020). Pembentukan
Konsep Diri Remaja. Jurnal
Bimbingan Penyuluhan Islam, 7(1),
61–76.
Yohanes, N. dan I. (2015). Tinjauan
Konsep Diri dan Dimensinya pada
Anak dalam Masa Kanak-Kanak
Akhir. Jurnal Psikologi Pendidikan
Dan Konseling: Jurnal Kajian
Psikologi Pendidikan Dan
Bimbingan Konseling, 1(1), 84–92.
http://ojs.unm.ac.id/JPPK/article/vie
w/1537/604

Anda mungkin juga menyukai