Anda di halaman 1dari 10

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by eJournal of Sunan Gunung Djati State Islamic University (UIN)

FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROKRASTINASI


AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Hana Hanifah Fauziah


UIN Sunan Gunung Djati, Jl. AH Nasution No 105 Bandung
e-mail: hana.hanifah@student.uinsgd.ac.id

Abstract:
The aim of this study was to determine the factors that influence academic procrastination
among student as well as make the measuring instrument for academic procrastination. The
research method was mixed method with exploratory sequential design. The study was
conducted at the Faculty of Psychology UIN Sunan Gunung Jati Bandung with the number of
respondents was 113 subjects chosen by disproportionate stratified random sampling. Technical
analysis of qualitative data using interactive models while quantitative data using lisrel item
analysis to confirm which factors have strong correlation with academic procrastination. The
results obtained there were three factors that cause procrastination: physical, psychological,
and environmental, with a correlation value for confirmatory analysis as follows 0.50 for the
physical aspect, 0.55 for psychological aspects and environmental aspects with 0.92.

Keywords: academic procrastination, student, adult

Abstrak:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
prokrastinasi akademik pada mahasiswa serta membuat alat ukur prokrastinasi akademik.
Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kombinasi (mixed
method dengan rancangan eksploratoris sekuensial. Penelitian dilakukan di Fakultas Psikologi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan jumlah responden 113 subjek yang diambil melalui
teknik sampling disproportionate stratified random. Teknik analisis data kualitatif menggunakan
model interaktif sedangkan data kuantitatif menggunakan analisis item Lisrel untuk
mengkonfirmasi faktor mana yang memiliki pengaruh terhadap prokrastinasi akademik.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 faktor yang menyebabkan prokrastinasi yaitu fisik,
psikis, dan lingkungan, dengan nilai korelasi untuk analisis konfirmasi sebesar 0,50 untuk aspek
fisik, 0,55 korelasi dengan aspek psikis dan 0,92 korelasi hasil aspek lingkungan.

Kata kunci : prokrastinasi akademik, mahasiswa, dewasa awal

PENDAHULUAN pengetahuannya di berbagai bidang. Mere-


ka harus lebih berpikiran kritis dan lebih
Menyandang gelar mahasiswa meru- berani dalam menyatakan fakta serta
pakan suatu kebanggaan sekaligus tantang- realita yang ada. Mereka juga harus
an. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung memiliki wawasan yang luas dalam me-
jawab yang diemban oleh mahasiswa be- ngatasi suatu problem atau berbagai
gitu besar. Pengertian mahasiswa tidak peristiwa yang memiliki dampak yang
bisa diartikan kata per kata, mahasiswa besar terhadap perkembangan dan kemaju-
adalah seorang agen pembawa perubahan, an dari bangsa dan negara.
menjadi seorang yang dapat memberikan Peran kampus juga sangat penting,
solusi bagi permasalahan yang dihadapi sebagai pencetak intelektual muda. Kam-
oleh suatu masyarakat bangsa dan negara- pus sebagai tempat mencari ilmu bukan
nya. hanya memberikan sekedar materi dan
Mahasiswa adalah kaum intelek teori yang membosankan tetapi membang-
yang seharusnya mengerti akan situasi kitkan daya nalar bagi mahasiswanya.
bangsa dan negara serta memperbanyak

123
Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SGD Bandung (Hana Hanifah Fauziah)

Daya nalar yang tinggi membangkitkan ngan tuntutan dan peran yang baru, tidak
gairah dan semangat seorang mahasiswa hanya pencapaian keberhasilan akademik
dalam mencari pengetahuan sebanyak- saja melainkan mampu menunjukkan peri-
banyaknya dan haus akan ilmu. Mahasiswa laku dan pribadi untuk mengeksplorasi
diharapkan tidak hanya puas dengan apa berbagai gaya hidup dan nilai-nilai secara
yang telah didapatkan dari dosen yang cerdas dan mandiri, yang menunjukkan
mengajar, tetapi akan mencari lebih penyesuaian diri terhadap pola-pola kehi-
banyak pengetahuan dari buku, televisi, dupan baru dan harapan sosial yang baru
surat kabar dan internet. Berbagai jenis sebagai orang dewasa. Seperti organisasi,
media seharusnya lebih digunakan dan pekerjaan, mengikuti komunitas di masya-
dimanfaatkan dengan baik, sesuai dengan rakat, sehingga mampu menjalin hubungan
kebutuhan dan memuaskan rasa ingin tahu interpersonal yang kuat di lingkungan
dari mahasiswa terhadap berbagai infor- sosial.
masi dan pengetahuan. Mahasiswa yang mampu menyesuai-
Mahasiswa pada jenjang S1 tergo- kan diri dengan peran sosial yang baru,
long pada rentang usia rata-rata 19-23 maka ketika dihadapkan dengan berbagai
tahun yang dimana pada usia tersebut tuntutan dan tugas, baik di kampus mau-
tergolong pada fase dewasa awal yang pun di luar kampus harus sudah memiliki
merupakan fase transisi antara remaja dan kemampuan dalam mengatur dirinya, ter-
dewasa. Menurut Santrock (1999), orang utama dalam hubungannya dengan aka-
dewasa muda termasuk pada masa transisi demik, misalnya mampu dalam mengatur
baik transisi secara fisik, transisi secara dirinya di organisasi juga mampu menga-
intelektual, serta transisi peran sosial. tur dirinya ketika berhadapan dengan
Sedangkan menurut Erikson (1959, 1963) tugas-tugas kuliah. Menurut Santrock
fase usia dewasa awal merupakan kebutuh- (dalam Lim, 2011) dengan mempunyai
an untuk membuat komitmen dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
menciptakan suatu hubungan interper- matang yang didapat selama belajar di
sonal yang erat dan stabil serta mampu universitas, seorang dewasa awal akan
mengaktualisasikan diri seutuhnya untuk mampu memecahkan masalah secara
mempertahankan hubungan tersebut. sistematis dan mampu mengembangkan
Aspek-aspek perkembangan yang dihadapi daya inisiatif kreatifnya sehingga ia akan
usia mahasiswa sebagai fase usia dewasa memperoleh pengalaman-pengalaman baru
awal (Santrock, 1995: 91-100) salah satu- dalam dunia pekerjaan yang akan mema-
nya adalah 1) Perkembangan kognitif. tangkan kualitas mentalnya.
Menggambarkan efisiensi dalam memper- Adler (dalam Alwisol, 2007:127)
oleh informasi yang baru, berubah dari berpendapat bahwa setiap orang memiliki
mencari pengetahuan menuju menerapkan kekuatan untuk bebas menciptakan gaya
pengetahuan itu (Schaise, 1997); 2) Per- hidupnya sendiri-sendiri. Manusia itu sen-
kembangan sosio-emosional. Menggam- diri yang bertanggung jawab tentang siapa
barkan hubungan sosial individu dengan dirinya dan bagaimana dia bertingkah laku.
lingkungannya yang terdiri dari 3 fase Manusia mempunyai kekuatan kreatif un-
yaitu fase pertama (menjadi dewasa dan tuk mengontrol kehidupan dirinya, ber-
hidup mandiri), fase kedua (pasangan baru tanggung jawab mengenai tujuan finalnya,
yang membentuk keluarga baru (Goldrick, menentukan cara memperjuangkan menca-
1989)), dan fase ketiga (menjadi keluarga pai tujuan itu, dan menyumbang pengem-
sebagai orang tua dan memiliki anak). bangan minat sosial. Kekuatan diri kreatif
Melihat dari aspek-aspek perkem- itu membuat setiap manusia menjadi ma-
bangan diatas terdapat indikasi bahwa nusia bebas, bergerak menuju tujuan yang
seorang mahasiswa akan dihadapkan de- terarah. Pendapat Adler tersebut menun-

124
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2015, Vol. 2, No. 2, Hal: 123 - 132

jukkan bahwa setiap individu pada dasar- dari asal katanya prokrastinasi adalah lebih
nya memiliki kemampuan untuk mengatur suka melakukan tugasnya besok dibanding
dan mengontrol dirinya, bergantung dari menyelesaikannya hari ini. Orang yang
individu tersebut mengatur kehidupannya melakukan prokrastinasi disebut sebagai
dan bertanggungjawab terhadap tingkah prokrastinator. Prokrastinasi adalah me-
lakunya sendiri yang disesuaikan dengan nunda dengan sengaja kegiatan yang di-
tujuan hidupnya. inginkan walaupun mengetahui bahwa
Proses pendidikan di dunia perkuli- penundaannya dapat menghasilkan dam-
ahan tentu berbeda dengan lembaga pendi- pak buruk.
dikan di sekolah menengah, dimana materi Di bidang akademik cukup sering
pelajaran yang diberikan pada mahasiswa terlihat secara langsung perilaku prokrasti-
lebih luas dan kompleks dibandingkan nasi di kalangan mahasiswa. Menurut
materi pelajaran yang diberikan di sekolah Ferrari dkk (1995), sebagai suatu perilaku
menengah. Gie (1979) mengatakan bahwa penundaan, prokrastinasi akademik dapat
cara belajar yangbaik sangat mendukung termanifestasikan dalam indikator tertentu
seseorang untuk berhasil dalam studi, dan diamati melalui ciri-ciri tertentu be-
namun terkadang mahasiswa mengalami rupa: 1) Penundaan untuk memulai menye-
kesukaran dalam mengatur pemakaian lesaikan tugas yang dihadapi; 2) Keterlam-
waktu belajar, selain itu kebanyakan maha- batan dalam menyelesaikan tugas, karena
siswa melakukan aktivitas belajar secara melakukan hal-hal lain yang tidak dibutuh-
santai. Tidak jarang mahasiswa yang ha- kan; 3) Kesenjangan waktu antara rencana
nya tampak sibuk menjelang ujian dan yang ditetapkan dan kinerja aktual; 4)
belajar secara “SKS” (sistem kebut sema- Melakukan aktivitas lain yang lebih me-
lam). Tidak sedikit juga mahasiswa yang nyenangkan daripada tugas yang harus di-
sering terlambat masuk kuliah, terlambat kerjakan (seperti ngobrol, nonton, men-
mengerjakan tugas, juga lebih sibuk de- dengarkan musik, jalan-jalan, dll).
ngan aktifitas-aktifitas di luar seperti si- Dari pernyataan diatas dapat disim-
buk di organisasi yang menyebabkan se- pulkan bahwa prokrastinasi adalah suatu
ringkali mahasiswa menunda tugas-tugas perilaku yang tidak bisa dikontrol dalam
kuliahnya. hal pekerjaan maupun tugas-tugas kuliah
Perilaku menunda pekerjaan terma- sehingga menyebabkan tertundanya suatu
suk tugas kuliah dalam istilah psikologi di- pekerjaan. Solomon & Rothblum (1984:
sebut prokrastinasi, yaitu suatu perilaku 503) mengatakan: “Procrastination, the
yang tidak bisa mengatur waktu dengan act of needlessly delaying tasks to the
baik sehingga menyebabkan tertundanya point of experiencing subjective discom-
suatu pekerjaan. Prokrastinasi adalah suatu fort, is an all-too-familiar problem”. Per-
kecenderungan untuk menunda dalam me- nyataan ini menjelaskan bahwa suatu
mulai maupun menyelesaikan kinerja se- penundaan dikatakan sebagai prokrastinasi
cara keseluruhan untuk melakukan apabila penundaan itu dilakukan pada
aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga tugas yang penting, dilakukan berulang-
kinerja menjadi terhambat, tidak pernah ulang secara sengaja, menimbulkan pera-
menyelesaikan tugas tepat waktu, serta saan tidak nyaman, serta secara subyektif
sering terlambat dalam menghadiri dirasakan oleh seorang prokrastinator.
pertemuan-pertemuan (Solomon dan Dalam kaitannya dengan lingkup aka-
Rothblum, 1984:505). demik, prokrastinasi dijelaskan sebagai
Prokrastinasi berasal dari bahasa perilaku menunda tugas-tugas akademis
latin yaitu “pro” yang berarti “maju”, ke (seperti: mengerjakan PR, mempersiapkan
depan, lebih menyukai dan “crastinus” diri untuk ujian, atau mengerjakan tugas
yang berarti “besok” (Steel, 2006). Jadi makalah) sampai batas akhir waktu yang

125
Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SGD Bandung (Hana Hanifah Fauziah)

tersedia (Solomon & Rothblum, 1984: prokrastinasi yaitu memilih kegiatan yang
505). tidak menyenangkan, tidak mampu me-
Wolters (2003:179) juga menyatakan ngerjakan tugas yang sulit, tidak tahu
bahwa prokrastinator sebenarnya sadar harus mengerjakan tugas dari mana,
bahwa dirinya menghadapi tugas-tugas ketidakmampuan mengatur waktu, adanya
yang penting dan bermanfaat bagi dirinya gangguan dari lingkungan, memiliki kece-
(sebagai tugas primer), akan tetapi dengan masan jika kemampuannya dievaluasi,
sengaja menunda secara berulang-ulang ingin memberontak terhadap kekuasaan
(kompulsif) sehingga muncul perasaan orang lain, stress, depresi, dan kelelahan.
tidak nyaman, cemas, dan merasa bersalah. Dalam melakukan prokrastinasi setiap
Menurut hasil penelitian Solomon mahasiswa memiliki alasan yang berbeda-
dan Rothblum (1984: 505) diketahui bah- beda, dari perbedaan ini peneliti tertarik
wa mahasiswa melakukan prokrastinasi untuk meneliti mengenai “Faktor-faktor
secara bervariasi terhadap tugas akademik. yang mempengaruhi Prokrastinasi Akade-
Dari 342 orang mahasiswa Amerika yang mik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
menjadi subjek penelitiannya, 46% maha- UIN Sunan Gunung Djati Bandung”.
siswa melakukan prokrastinasi terhadap Berdasarkan latar belakang yang te-
tugas menulis, 27,6% mahasiswa melaku- lah dipaparkan sebelumnya, maka perma-
kan prokrastinasi terhadap belajar untuk salahan dari penelitian ini adalah “Faktor-
persiapan ujian, 30,1% mahasiswa mela- faktor apa saja yang mempengaruhi prok-
kukan prokrastinasi terhadap tugas mem- rastinasi akademik pada mahasiswa Fakul-
baca, 10,6% mahasiswa melakukan prok- tas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati
rastinasi terhadap tugas administratif, 23% Bandung?”
mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam Adapun tujuan dari penelitian ini
menghadiri perkuliahan dan 10,2% maha- adalah untuk mengetahui Faktor-faktor
siswa melakukan prokrastinasi terhadap yang mempengaruhi Prokrastinasi Akade-
aktivitas perkuliahan secara umum. mik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
Berdasarkan hasil wawancara de- UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan
ngan beberapa orang dari mahasiswa Psi- untuk membuat skala ukur mengenai Prok-
kologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung rastinasi Akademik.
(Rabu, 15 Oktober 2014), yang menyebab- Secara teoritis penelitian ini diharap-
kan menunda pekerjaan termasuk tugas- kan mampu menambah informasi menge-
tugas kuliah yaitu karena rasa malas, suka nai prokrastinasi akademik khususnya bagi
main atau refreshing, moody, waktu pe- mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan
ngumpulannya masih lama (rendahnya pe- Gunung Djati Bandung, mampu memper-
rencanaan). Selain itu, persepsi mahasiswa kuat teori dalam bidang psikologi khusus-
tentang tingkat kesulitan tugas, tergantung nya psikologi pendidikan terapan, serta
bantuan teman, kurangnya referensi dari Mampu memperkuat penelitian-penelitian
tugas yang diberikan, lebih mendahulukan sebelumnya mengenai prokrastinasi aka-
aktivitas di luar kampus seperti organisasi, demik.
tugasnya tidak menarik, persepsi dosen,
memiliki aktivitas yang padat seperti METODE PENELITIAN
pekerjaan dan organisasi, serta tidak
paham instruksi tugas yang diberikan. Pendekatan penelitian yang diguna-
Meskipun prokrastinasi memiliki kan dalam penelitian ini adalah meng-
dampak negatif, namun tetap saja masih gunakan pendekatan metode campur-
banyak mahasiswa yang melakukan an. yaitu metode yang fokus pada peng-
prokrastinasi. Bernard (1991) mengemuka- kombinasian dua metode (kualitatif dan
kan sepuluh alasan mahasiswa melakukan kuantitatif) dalam satu penelitian. Pende-

126
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2015, Vol. 2, No. 2, Hal: 123 - 132

katan ini melibatkan asumsi-asumsi filo- titatif. Metode kualitatif menggunakan tek-
sofis, aplikasi pendekatan-pendekatan ku- nik wawancara, dan angket terbuka, kemu-
alitatif dan kuantitatif, serta pencampuran dian metode kuantitatif menggunakan kue-
(mixing) kedua pendekatan tersebut dalam sioner.
satu penelitian. Pendekatan ini lebih kom- Metode pengumpulan data kuan-
pleks dari sekadar mengumpulkan dan me- titatif yang dilakukan dalam penelitian ini
nganalisis dua jenis data, tetapi juga meli- adalah dengan membagikan alat ukur
batkan fungsi dari dua pendekatan pene- berupa kuesioner kepada subjek, kemudian
litian tersebut secara kolektif sehingga ke- subjek diminta untuk mengisi pernyataan-
kuatan penelitian ini secara keseluruhan pernyataan yang ada di kuesioner tersebut
lebih besar daripada penelitian kualitatif sesuai dengan keadaan subjek. dalam
dan kuantitatif. penelitian ini pengambilan data dilakukan
Dalam penelitian ini, peneliti meng- dengan menemui langsung subjek pene-
gunakan strategi sekuensial atau bertahap litian.
yaitu untuk memperluas atau menggabung- Instrumen Pengumpulan Data
kan penemuan-penemuan yang dilakukan Dalam penelitian ini, peneliti meng-
oleh metode sebelumnya, strategi pene- gunakan 2 instrumen penelitian yaitu
litiannya dilakukan dengan penelitian kua- menggunakan pendekatan kualitatif dan
litatif terlebih dahulu kemudian penelitian kuantitatif. Pendekatan kualitatif peneliti
kuantitatif. mengunakan teknik wawancara dan angket
Variabel Penelitian terbuka.
Berdasarkan landasan teori yang ada 1. Kualitatif
serta rumusan hipotesis penelitian maka Pada tahap kualitatif ini peneliti
yang menjadi variabel dalam penelitian ini menggunakan metode angket dan wa-
adalah Prokrastinasi Akademik. wancara. Metode ini dilakukan untuk
Secara konseptual, menurut Ferrari menggali permasalahan dari subjek.
(dalam Ghufron 2003: 20) prokrastinasi a. Angket
akademik adalah jenis penundaan yang Angket atau kuesioner merupa-
dilakukan pada jenis tugas formal yang kan suatu teknik pengumpulan data
berhubungan dengan tugas akademik, secara tidak langsung (peneliti tidak
misalnya tugas sekolah atau tugas kursus. langsung bertanya jawab dengan res-
Sedangkan secara operasional Prokras- ponden). Instrumen atau alat pe-
tinasi akademik adalah suatu kecenderung- ngumpulan datanya juga disebut
an seseorang untuk menunda, mengakhir- angket berisi sejumlah pertanyaan-
kan, dan mengabaikan dalam menyelesai- pertanyaan yang harus dijawab atau
kan tugas kuliah, sehingga seringkali direspon oleh responden (Sutopo,
tugasnya tidak selesai tepat waktu. 2006: 82). Responden mempunyai
Subjek Penelitian kebebasan untuk memberikan jawab-
Subjek dalam penelitian ini adalah an atau respon sesuai dengan persep-
Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan sinya. Tujuan dilakukannya angket
Gunung Djati Bandung angkatan 2012 - ini adalah untuk mengetahui perma-
2014. Jumlah sampel yang akan diambil salahan dari subjek mengenai prok-
adalah 25% dari jumlah populasi Maha- rastinasi akademik.
siswa Fakultas Psikologi yang berjumlah b. Wawancara
448 orang, maka 25% dari 448 adalah 112 Setelah peneliti melakukan
orang. survey dengan menggunakan angket,
Metode pengumpulan data dalam metode selanjutnya adalah melaku-
penelitian ini adalah dengan menggunakan kan wawancara yang mana tujuan-
2 metode yaitu metode kualitatif dan kuan-

127
Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SGD Bandung (Hana Hanifah Fauziah)

nya adalah untuk menggali informasi faktor yang berasal dari luar individu
yang belum jelas dari data angket. seperti adanya pengaruh dari lingkungan
2. Kuantitaif yang membentuk seseorang menjadi
Pendekatan yang kedua yaitu prokrastinasi akademik.
metode Kuantitatif Instrumen penelitian Dari penelitian ini dapat dibuktikan
yang dilakukan adalah menggunakan bahwa berdasarkan analisis kualitatif ter-
Skala prokrastinasi akademik yang dapat faktor yang mempengaruhi prok-
dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan rastinasi akademik yaitu faktor internal
hasil analisis data kualitatif. Jenis skala dan eksternal. Faktor internal diantaranya
yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor fisik, yang mana faktor ini
adalah menggunakan skala likert. Skala menjadi salah satu penyebab terjadinya
likert sebagai teknik penskalaan banyak prokrastinasi akademik pada mahasiswa,
digunakan terutama untuk mengukur yang menjadi permasalahan dalam faktor
sikap, pendapat, atau persepsi seseorang ini adalah mahasiswa merasa lelah,
tentang dirinya atau kelompoknya atau ngntuk, dan capek karena berbagai aktivi-
sekelompok orang yang berhubungan tas yang dilakukan di kampus maupun di
dengan suatu hal (Silalahi, 2012 : 229). luar kampus sehingga saat akan menger-
Item respons dalam skala ini disusun jakan tugas mahasiswa lebih memilih
dengan 5 alternatif jawaban yaitu : SS istirahat daripada mengerjakan,
(sangat setuju), S (setuju), N (Netral), Kemudian selanjutnya yang terma-
TS (tidak setuju), STS (sangat tidak suk faktor internal adalah faktor psikis,
setuju). yaitu pertama faktor penyebabnya adalah
mahasiswa tidak mengerti tugas yang di-
HASIL DAN PEMBAHASAN berikan oleh dosen karena instruksi tugas-
nya yang tidak jelas, kedua tidak mengu-
Prokrastinasi adalah kecenderungan asai materi kuliah yang diberikan, hal ini
untuk menunda dalam memulai, melak- berkaitan dengan cara dosen mengajar di
sanakan dan mengakhiri suatu aktivitas. kelas yaitu adanya dosen yang jarang
Prokrastinasi akademik adalah prokras- masuk kelas namun sering memberikan
tinasi yang terjadi di lingkungan akademik, tugas atau hanya sekedar presentasi tanpa
seperti dikampus yang berhubungan adanya feedback dari dosen, sehingga hal
dengan tugas-tugas kuliah. ini menjadi pengaruh terhadap terjadinya
Penelitian ini bertujuan untuk me- prokrastinasi akademik, ketiga adalah
ngetahui faktor-faktor apa saja yang mem- adanya rasa malas yang timbul dari dalam
pengaruhi prokrastinasi akademik pada diri mahasiswa karena kurang motivasi
mahasiswa fakultas psikologi UIN Sunan sehingga sulit memulai untuk mengerjakan
Gunung Djati Bandung. Prokrastinasi aka- tugas-tugas kuliah, selain itu juga yang
demik ini diukur dengan skala prokras- menjadi pemicunya adalah lebih suka
tinasi akademik yang dibuat oleh peneliti melakukan hal-hal yang lebih menarik
sendiri berdasarkan hasil analisis kualitatif. seperti menonton film, main game, dan
Dari hasil analisis koding dan angket baca novel, sehingga mengabaikan tugas
terbuka dapat diperoleh kategori tema- kuliah.
tema mengenai faktor yang mempengaruhi Keempat tidak bisa mengatur waktu
prokrastinasi akademik, yang akan dijelas- antara kuliah dengan kegiatan di luar
kan berikut ini : kampus, hal ini dikarenakan jadwal kuliah
Yang pertama Faktor internal adalah yang padat sehingga mahasiswa lupa tugas
faktor yang berasal dari dalam individu apa saja yang harus dikerjakan, kelima
yang menjadikan prokrastinasi akademik, adalah kurang berminat pada mata kuliah
yang kedua adalah faktor eksternal yaitu tertentu, hal ini juga berkaitan dengan cara

128
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2015, Vol. 2, No. 2, Hal: 123 - 132

dosen mengajar yaitu adanya dosen yang saling mengandalkan teman, hal ini apabila
tidak mengerti saat menyampaikan materi tugasnya dirasa sulit, waktu pengumpulan-
kuliah, dan tugas yang diberikan tidak nya sudah dekat, juga apabila tugas
sesuai dengan mata kuliah. Kemudian kelompok selalu saling mengandalkan
keenam adalah mood (suasana hati), saat teman yang lainnya untuk bisa dikerjakan.
mahasiswa merasa belum muncul mood Keenam kesibukkan di luar kampus,
yang baik maka akan mengabaikan atau seperti adanya rapat organisasi, acara
menunda tugas sampai timbulnya mood dengan keluarga, sudah memiliki
yang baik, sehingga memiliki semangat pekerjaan, mengerjakan tugas-tugas di
kembali saat mengerjakan tugas-tugas rumah atau di kostan.
kuliah. Semua hal yang berkaitan dengan Ketujuh penumpukkan tugas, tugas
fisik dan psikis timbul dari dalam diri yang banyak seperti tugas individu atau
individu. tugas kelompok membuat mahasiswa bi-
Peneliti dapat mengklasifikasikan ngung tugas mana yang harus didahulukan
faktor ini berdasarkan beberapa kajian yang pada akhirnya tugas dikerjakan jika
literatur antara lain Ferrari,dkk (1995), sudah mendekati waktu pengumpulan.
Rizvi,dkk (1997), Bruno (1998) dan Semua hal yang termasuk pada faktor
Wulan (2000) dapat disimpulkan bahwa eksternal diperkuat oleh kajian literatur
dua faktor utama yang mempengaruhi yang menyebutkan bahwa faktor eksternal
prokrastinasi yaitu faktor internal dan yaitu faktor yang berasal dari luar individu
eksternal. Faktor internal adalah faktor- dapat berupa tugas yang banyak (over-
faktor yang berasal dari individu yang loaded tasks) yang menuntut penyelesaian
turut membentuk perilaku prokrastinasi yang hampir bersamaan (Bruno,1998). Hal
yang meliputi faktor fisik dan psikologis. ini akan diperparah apabila lingkungan
Kemudian faktor eksternal yaitu kondusif dalam membentuk prokrastinasi
lingkungan, yang termasuk pada faktor ini (Rizvi,dkk, 1997).
yaitu, pertama tingkat kesulitan tugas yang Selain faktor-faktor yang telah
diberikan, mahasiswa menganggap tugas diuraikan diatas ada faktor lain yang tidak
yang sulit adalah tugas yang memiliki re- termasuk pada klasifikasi internal maupun
ferensi susah, tugas yang diberikan terlalu eksternal yaitu penilaian subjek terhadap
rumit, tugasnya tidak dapat dipahami, sifat dosen, seperti dosen yang killer, baik,
kemudian tugas yang terlalu mudah juga dan kurang tegas. Pertama dosen yang
menjadikan mahasiswa mengakhirkan killer adalah dosen yang membuat tegang
dalam mengerjakan, misalnya tugas yang saat mngajar, lebih mendominasi daripada
simpel yang hanya membuat resume, mahasiswa, dan memberikan nilai yang
power point untk presentasi, kemudian jelek atau tidak memuaskan untuk maha-
jawaban tugasnya yang sudah ada di siswa. Kedua dosen yang baik adalah
internet (copy-paste). Kedua tidak ada dosen yang mudah memberikan nilai
fasilitas untuk mengerjakan, misalnya meskipun dosennya jarang masuk kelas,
laptop rusak, tidak ada jaringan internet, yang mau terbuka dan berdiskusi saat mata
kuota habis, dan tidak ada modem. kuliah berlangsung, dan dapat memahami
Ketiga kurang referensi karena karakteristik mahasiswa. Hal ini menjadi
sumbernya sulit dicari dan terbatas sehing- faktor tambahan dalam hasil penelitian ini.
ga menyebabkan mahasiswa menunda Berdasarkan analisis kualitatif fak-
tugas kuliah. Keempat waktu pengumpul- tor-faktor yang dominan mempengaruhi
annya masih lama, hal ini dikarenakan prokrastinasi akademik adalah faktor
jangka waktu untuk pengumpulan tugas- eksternal. Ferrari, dkk (1995) mengemuka-
nya lama, sehingga mahasiswa terlalu kan faktor-faktor yang mempengaruhi
santai untuk mengerjakannya. Kelima prokrastinasi akademik, yang dikelompok-

129
Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SGD Bandung (Hana Hanifah Fauziah)

kan menjadi faktor internal dan eksternal. 0,50 kemudian aspek psikis nilai korelasi-
Faktor internal meliputi kondisi fisik dan nya 0,55 dan aspek eksternal nilai korelasi-
psikologis, faktor eksternal meliputi gaya nya 0,92. Hal ini dapat terlihat bahwa yang
pengasuhan orangtua, tingkat sekolah, memiliki nilai korelasi tinggi adalah aspek
reward dan punishment, tugas yang terlalu eksternal, jadi menurut analisis lisrel data
banyak dan kondisi lingkungan. kuantitatif yang mempengaruhi prokras-
Menurut Burka dan Yuen (1998) tinasi akademik adalah faktor eksternal.
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Berdasarkan hasil analisis yang telah
prokrastinasi akademik dikelompokkan dilakukan dengan menggunakan metode
menjadi faktor internal dan faktor eks- kualitatif dapat diperoleh 3 aspek yang
ternal. Faktor internal meliputi takut gagal, mempengaruhi prokrastinasi akademik
takut sukses, takut kehilangan kontrol, yaitu aspek fisik, psikis, dan lingkungan,
takut terpisah dan takut keintiman. Faktor kemudian hasil dari kualitatif ini dikonfir-
eksternal meliputi pemberontakkan terha- masi dengan menggunakan metode kuanti-
dap kontrol dari figur otoritas dan model tatif untuk mengetahui faktor apa yang
kesuksesan dan kegagalan . mempengaruhi prokrastinasi akademik dan
Hasil penelitian lain diatas dapat dapat diambil simpulan bahwa yang
memperkuat hasil penelitian ini yang me- memiliki pengaruh terhadap prokrastinasi
maparkan bahwa prokrastinasi akademik akademik adalah faktor eksternal.
dipengaruhi oleh faktor internal seperti
fisik dan psikis, juga faktor eksternal SIMPULAN DAN SARAN
seperti lingkungan, dan tugas yang terlalu
banyak. Berdasarkan hasil analisis kualitatif
Berdasarkan analisis kuantitatif, faktor yang mempengaruhi prokrastinasi
skala prokrastinasi akademik ini dibuat akademik adalah fakor eksternal. Begitu
oleh peneliti sendiri berdasarkan hasil dari juga berdasarkan hasil analisis kuantitatif
metode kualitatif. Skala prokrastinasi dengan menggunakan program LISREL
akademik terdiri dari 49 item yang mana maka dapat diperoleh nilai korelasi dari
31 item yang baik atau terpakai dan 18 aspek 1 0,50 kemudian aspek 2 memper-
item tidak baik atau tidak terpakai, skala oleh nilai korelasi 0,55 dan aspek 3
ini dibagikan kepada 113 mahasiswa memperoleh nilai P korelasi 0,92, dapat
fakultas psikologi semester 2, 4, dan 6. ditarik simpulan bahwa yang memiliki
Skala prokrastinasi akademik ini me- pengaruh paling tinggi terhadap prokras-
miliki nilai reliabilitas 0,894 yang mana tinasi akademik adalah aspek 3 yaitu faktor
menurut Guillford termasuk kategori eksternal.
sangat tinggi, artinya skala ini reliabel,
kemudian memiliki nilai validitas dari SARAN
aspek fisik 1, aspek psikis 0,425, dan
Berdasarkan hasil yang didapat
aspek lingkungan 0,460 yang mana
dengan segala keterbatasan dalam pene-
menurut Guillford aspek fisik termasuk
litian ini, ada beberapa saran yang dapat
kategori istimewa kemudian aspek psikis
menjadi pertimbangan untuk peneliti
dan lingkungan termasuk kategori
selanjutnya :
moderat, yang artinya skala ini valid.
a. Lebih mematangkan konsep dan teori
Untuk mengetahui faktor yang ber-
yang dipakai dalam penelitian prokras-
pengaruh terhadap prokrastinasi akademik,
tinasi akademik ini.
maka peneliti melakukan analisis item
b. Perbanyak teori prokrastinasi akademik
menggunakan lisrel untuk mengkonfirmasi
agar lebih banyak referensi.
hasil dari analisis kualitatif. Dan memper-
c. Untuk metode kualitatifnya harus lebih
oleh hasil dari aspek fisik nilai korelasinya
diperdalam agar informasi yang diteri-

130
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2015, Vol. 2, No. 2, Hal: 123 - 132

ma lebih banyak dan jelas. Sedangkan Ronevica, Barent. 2013. Hubungan


untuk metode kuantitatif yang perlu Kontrol Diri dengan Prokrastinasi
diperhatikan adalah dalam pembuatan Skripsi pada Mahasiswa Fakultas
skala, harus lebih teliti lagi dalam Psikologi Universitas Islam Negeri
pembuatan item-item nya. Sunan Gunung Djati Bandung
d. Hambatan dalam penelitian ini adalah Semester 10-14. (Skripsi tidak
masalah waktu dan subjek. Karena sub- diterbitkan). Bandung. Fakultas
jek dalam penelitian ini adalah mahasis- Psikologi UIN Sunan Gunung Djati
wa aktif semester 2, 4, dan 6 maka hari- Bandung.
hari libur harus diperhatikan terutama Selvia, Mega. 2014. Hubungan self
liburan panjang semester, sehingga regulasi dengan prokrastinasi
tidak kesulitan saat membagikan kuesi- akademik. (skripsi tidak diterbitkan).
oner penelitian. Bandung. Fakultas Psikologi UIN
e. Selain waktu untuk membagikan kuesi- Sunan Gunung Djati Bandung.
oner, waktu dalam menganilisis hasil Silalahi. Uber. 2012. Metode Penelitian
pengambilan data juga harus lebih Sosial. Bandung: Refika Aditama.
banyak, agar bisa lebih teliti dalam
pengerjaannya. Sumber online :
f. Bisa menggali informasi mengenai Andarini, Sekar, Ratri, & Anne, Fatma.
faktor prokrastinasi yang lainnya, 2013. Hubungan Antara Distress
selain faktor-faktor yang telah ada Dan Dukungan Sosial Dengan
dalam penelitian ini. Prokrastinasi Akademik Pada
g. Peneliti selanjutnya juga diharapkan Mahasiswa Dalam Menyusun
lebih memperdalam hal-hal seperti; Skripsi. Program Studi Psikologi
usia, jenis kelamin, suku, pola asuh dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
subjek yang erat kaitannya dengan Sahid Surakarta. (jurnal).
prokrastinasi akademik. Ariyoso. 2009. Uji Reliabilitas.
https://ariyoso.wordpress.com/2009/
DAFTAR PUSTAKA 10/31/uji-reliabilitas/ (diunduh
Tanggal 15 April 2015).
Sumber dari buku : Consultant, Duwi. 2011. (Uji validitas
Azwar, Saifudin. 1995. Sikap Manusia. kuisioner).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar http://duwiconsultant.blogspot.in/21
Azwar, Saifudin. 2012. Penyusunan Skala 1/11/uji-validitas-
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka kuisioner.html?m=1 (diunduh
Pelajar Tanggal 27 Januari 2015).
Creswell, W.John. 2010. Research Design Ermida. & Apsari, Yuni, Florentina.
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Pelatihan Sat (Self Regulation,
dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Assertiveness, Time Management)
Pelajar Dan Prokrastinasi Akademik Pada
Friendenberg, Lisa. 1995. Psycholo-gical Siswa SMA. Fakultas Psikologi
testing : Design, Analysis and Use. Universitas Katolik Widya Mandala
Boston : Ally &Bacon. Surabaya. (Jurnal).
Herdiansyah, Haris. 2015. Metodo-logi Ghufron, M. Nur. 2003. Hubungan
penelitian kualitatif untuk ilmu Kontrol Diri dan Persepsi Remaja
psikologi. Jakarta : Salemba Terhadap Penerapan Disiplin Orang
Humanika. Tua dengan Prokrastinasi Akademik.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Tesis. Yogjakarta: Fakultas Psikologi
Bandung : Tarsito

131
Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SGD Bandung (Hana Hanifah Fauziah)

Universitas Gadjah mada. Pama, Violeta, Inayah. 2011. Penelitian


(diterbitkan). Metode Campuran.
Hendry. 2013. Reliabilitas Instrumen. http://violetainayahpama.blogspot.co
http://teorionline.net/reliabilitas- m/2011/11/penelitian-metode-
instrumen/ (diunduh Tanggal 15 campuran.html (diunduh Tanggal 27
April 2015). April 2015)
Kurniawan, Ahmad. 2014. Metode dan Ricky. (2011). Teknik Wawancara.
Teknik Pengumpulan Data. http://wwwrickysukandar.blogspot.c
http://skripsimahasiswa.blogspot.co om/2011/03/teknik-wawancara.html
m/2014/03/metode-dan-tehnik- (diunduh tanggal 6 Agustus 2015)
pengumpulan-data.html (diunduh Rizanti, Dwi, Fitria. (2013). Hubungan
tanggal 27 April 2015). Antara Self Regulated Learning
Kurniawan, Rizki. 2013. Hubungan Dengan Prokrastinasi Akademik
Antara Self-Regulated Learning Dalam Menghafal Alquran Pada
Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasantri Ma’had ‘Aly Masjid
Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Nasional Al-AkbarSurabaya.
Universitas Negeri Semarang. http://ejournal.unesa.ac.id/data/journ
Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu als/17/articles/4582/public/4582-
Pendidikan Universitas Negeri 7136-1-PB.pdf. (Jurnal). (diunduh
Semarang. (skripsi). (Di terbitkan). Tanggal 8 Oktober 2014)
Mariyanti, Sulis. Prokrastinasi (kebiasaan Rumiani, (2006). Prokrastinasi Akademik
Menunda Tugas/Pekerjan). Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi
http://www.esaunggul.ac.id/article/pr Dan Stres Mahasiswa. Prodi
okrastinasi-kebiasan-menunda- Psikologi Universitas Islam
tugaspekerjaan/ (diunduh Tanggal Indonesia. (jurnal)
23 Oktober 2014) Sukandar, E. (2013).
Muhammad, Abu. (2013). Belajar http://eprints.undip.ac.id/40681/3/B
menghargai waktu. AB_III_Esti.pdf. (Diunduh Tanggal
https://abumuhammadblog.wordpres 11 Mei 2015)
s.com/2013/01/31/belajar- Sutriyanikey. (2012). Karakteristik
manajemen-waktu-1/. (diunduh Perkembangan Masa Dewasa.
tanggal 9 Agustus 2015) http://mdsutriani.wordpress.com/201
Ndilano, Fred (2011). Metode penelitian 2/06/22/karakteristik-perkembangan-
campuran. masa-dewasa/ (diunduh Tanggal 6
https://fredndilao.wordpress.com/20 November 2014)
11/11/27/metode-penelitian- Wafiie. (2012). Hadist tentang
campuran/ (diunduh Tanggal 12 menghargai waktu. http://wafiie-
April 2015) blog.blogspot.com/2012/07/normal-
Nugrasanti, Reni. (2006). Locus Of 0-false-false-false-en-us-x-none.html
Control dan Prokrastinasi Akademik (diunduh Tanggal 24 April 2015)
Mahasiswa.
https://books.google.co.id/books?id=
OVODLXSI4RoC&pg=PA30&dq=p
rokrastinasi+akademik&hl=en&sa=
X&ei=fRc4VZnENYyGuASSl4CIC
A&ved=0CBsQ6AEwAA#v=onepag
e&q=prokrastinasi%20akademik&f=
true (diunduh Tanggal 23 April
2015)

132

Anda mungkin juga menyukai