Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UJIAN TENGAH SEMESTER
Mata Kuliah : Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) B
Semester / Kelas : 4/ A (No Presensi Genap)
Hari / Tanggal : Selasa, 13 April 2021 Waktu : Pk. 12.30 - 14.40

Petunjuk:
1. Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat !
2. Pilihlah soal-soal yang Saudara anggap mudah untuk dikerjakan terlebih dahulu !

Pertanyaan/ Soal-soal:
1. Apakah MBS dan mengapa sekolah perlu menerapkan MBS?
2. Apa maksud, tujuan, dan ruang lingkup manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan dalam MBS?
3. a. Bagaimana peranan Paguyuban Sekolah dan Komite Sekolah dalam implementasi
MBS!
b. Apa yang dimaksud literasi, dan bagaimana cara mengembangkannya ?
4. Bandingkan antara pengelolaan peserta didik dan tenaga kependidikan menurut MBS
dan menurut model konvensional / manajemen personalia !
5. Bagaimana pentingnya visi dan misi dan tujuan sekolah yang ditentukan sekolah ?
6. Perhatikan video implementasi MBS di SD berikut, Sampaikan pendapat Saudara
tentang implementasi MBS tersebut !
https://www.youtube.com/watch?v=6WTT0FL8C44
7. Perhatikan video pembelajaran berikut, bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
berdasarkan MBS di SD?
https://www.youtube.com/watch?v=OBD22jL_VUw
Amri Muhammad Rida Manajemen Berbasis Sekolah
K7118025 PTS
20/6A Drs. Chumdari, M.Pd

1. Pengertian :
Menurut Depdiknas (2003), Manajemen berbasis sekolah adalah model
manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan
mendorong pengambilan keputusan bersama/partisipatif dari semua warga
sekolah dan masyarakat untuk mengelola sekolah dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah proses mengelola sumber daya
secara efektif untuk mencapai tujuan yang memberikan otonomi lebih besar
kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif secara
langsung semua komponen warga sekolah, yaitu; kepala sekolah, guru, siswa,
orang tua dan masyarakat. Manajemen berbasis sekolah merupakan model
penyelenggaraan pendidikan yang memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk
menyusun dan melaksanakan program pendidikan di sekolah sesuai dengan
kebutuhannya melalui pemberdayaan sumber-sumber daya yang ada termasuk
partisipasi masyarakat sehingga lebih mencerminkan adanya upaya peningkatan
pemberian pelayanan penyelenggaraan pendidikan secara demokratis, transparan
dan akuntabel secara nyata untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih efisien
dan efektif tanpa mengesampingkan tujuan Pendidikan Nasional.
Mengapa sekolah perlu menerapkan MBS :
Sekolah perlu menerapkan MBS karena untuk meningkatkan mutu
pendidikan sekolah dasar, dengan memfokuskan pada tiga pilar utama ialah:
manajemen sekolah, peran serta (partisipasi) masyarakat terhadap pendidikan di
sekolah, dan proses pembelajaran di sekolah. Program MBS dimaksudkan untuk
membantu pemerintah, sekolah dan masyarakat dalam mengatasi sebagian
permasalahan yg disebutkan diatas dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan,
khususnya di sekolah dasar, termasuk Madrasah Ibtidaiyah.
2. Pengertian manajemen pendidik dan tenaga kependidikan :
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan merupakan suatu proses
pengelolaan yang meliputi kegiatan yang harus dilakukan dari saat tenaga
pengajar memasuki organisasi pendidikan hingga akhirnya dihentikan.
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan merupakan proses pengelolaan
yang meliputi kegiatan yang harus dilakukan sejak tenaga pengajar memasuki
organisasi pendidikan sampai dengan penyelesaian akhirnya. guru, dosen,
konselor, pendidik, dosen, tutor, instruktur, fasilitator dan nama lain sesuai
dengan spesialisasi mereka, serta terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan.
Tujuan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan :
Mewujudkan pendidikan yang bermutu tinggi, membentuk sumber daya
manusia yang handal, produktif, inovatif dan memperoleh prestasi
Ruang lingkup manajemen pendidik dan tenaga kependidikan :
Rekrutmen atau penerimaan tenaga pendidik maupun kependidikan harus
mencakup : seleksi, orientasi, dan penempatan.

3. A. Peranan Paguyuban Sekolah dan Komite Sekolah dalam implementasi


MBS :
Paguyuban Sekolah dan Komite Sekolah berperan merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi rencana komite sekolah untuk mendukung
peningkatan mutu sekolah dan siswa. Mediator antara orang tua siswa dengan wali
kelas dan guru. Mendukung proses dan aktivitas pengajaran di kelas dalam bentuk
pemikiran, energi, dan sumber daya finansial.
B. Pengerian literasi, dan bagaimana cara mengembangkannya :
Literasi merupakan kegiatan atau kegiatan yang lebih mengembangkan
olahraga membaca dan menulis. Cara untuk mengembangkan kemampuan literasi
adalah dengan jadwal wajib di perpustakaan.Membaca buku non-mata pelajaran
sebelum proses pembelajaran dimulai yang menumpuk banyak motivasi di dalam
kelas.
4. Pengelolaan peserta didik :
Termasuk perencanaan kegiatan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi
rencana kegiatan siswa sekolah, serta pedoman pelaksanaan prinsip-prinsip
manajemen berbasis sekolah.
Pengelolaan tenaga kependidikan :
Termasuk perencanaan pegawai, pengadaan pegawai, pendampingan,
pengembangan promosi dan mutasi, pemberhentian pegawai, kompensasi dan
evaluasi pegawai.
5. Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus mengedepankan, mempublikasikan
dan mempertegas visi dan misinya bagi berbagai komponen masyarakat sekolah,
agar dapat menjadi komandan dalam setiap kegiatan yang dilakukannya demi
konsistensi. Oleh karena itu, seluruh warga sekolah, baik guru, staf, siswa, wali,
dan masyarakat sekitar sekolah, dapat bersatu dan bersatu untuk meminimalisir
penyimpangan dan mencegah segala ancaman yang dapat menghambat
perwujudan visi sekolah tersebut. Visi dan misi sekolah ini diharapkan menjadi
urat nadi seluruh kegiatan akademik dan non akademik sekolah, sehingga pada
akhirnya berhasil mencerdaskan masyarakat dan membentuk akhlak yang mulia.
6. Pelaksanaan MBS di SDN Maron Wetan 1 Probolinggo memberikan kesempatan
kepada pengelola sekolah dan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan
mutu pendidikan. Sekolah ini telah membentuk sistem tanggung jawab
manajemen sekolah yang terbuka, efektif dan efisien. Keterbukaan ini
meningkatkan kepercayaan, motivasi dan dukungan orang tua serta masyarakat
terhadap sekolah. Kepala sekolah, guru dan komite sekolah dapat bekerja sama
dengan baik untuk merumuskan rencana pengembangan sekolah dan rencana
anggaran kegiatan sekolah partisipatif. Keterbukaan dalam pengelolaan sekolah
SDN Maron Wetan 1 yang melibatkan PSM sangat mempengaruhi pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menarik atau terciptanya PAKEM.
Komite sekolah,komite lintas kelas dan paguyupan kelas adalah bentuk nyata
yang di buat di SD untuk memajukan proses pembelajaran di sekolah. Yang
berjalan dengan baik dan saling berkoordinasi dengan efektif, hingga dalam
pelaksanaannya keperluan sekolah dapat di cukupi dan di penuhi dengan cepat.
7. Pelaksanaan pembelajaran berbasis MBS berbasis video telah menggunakan
penyampaian materi audio visual yang menarik, kreatif dan mudah dipahami
untuk menerapkan metode PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan).Dalam video tersebut terdapat materi dengan cara penyampaian
yang tidak membosankan dan menarik peserta didk untuk dapat memahami materi
yang disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai