Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HAYATI AMALIA GUSTAMI

NIM : 856331253
MATA KULIAH : MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
KODE MATA KULIAH : IDIK4012
TUGAS TUTORIAL : 2 (DUA)
SEMESTER : 4 (EMPAT)
UPBJJ/POKJAR : PANGKALPINANG/PAYUNG

1. Mengapa MBS perlu diperkenalkan di Indonesia ?


Jawab :
Di Indonesia MBS mulai diperkenalkan tahun 1999 oleh Departemen Pendidikan
Nasional melalui Proyek perintisan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS), sehingga MBS merupakan model otonomi pendidikan yang diterapkan di
sekolah. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah salah satu strategi wajib yang
Indonesia tetapkan sebagai standar dalam mengembangkan keunggulan pengelolaan
sekolah. Penegasan ini dituangkan dalam USPN Nomor 20 tahun 2003 pada pasal 51
ayat 1 bahwa pengelolaan satuan pendidikan pendidikan menengah dilaksanakan
berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan terobosan baru dalam dunia
pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (perlibatan
masyarakat) dalam rangka kebijakan pendidikan nasional. Menurut Edmon yang
dikutip Suryosubroto, MBS merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan
yang menekankan kepada kemandirian dan kreatifias sekolah. Nurcholis mengatakan
Manajemen Berbasis Sekolah adalah alternatif sekolah sebagai hasil dari
desentralisasi pendidikan. Secara umum manajemen peningkatan mutu berbasis
sekolah dapat diartikan sebagai yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah
dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung
model manajemen semua warga sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah
berdasarkan kebijakan nasional. Istilah manajemen dalam sekolah dapat diartikan
sebagai istilah administrasi atau pengelolaan, yaitu segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan
efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.
Definisi tersebut menjelaskana bahwa untuk mencapai tujuan tertentu, maka kita tidak
bergerak sendiri, tetapi membutuhkan orang lain untuk bekerja sama dengan baik.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan mengapa Manajemen
Berbasis Sekolah perlu diperkenalkan di Indonesia, hal ini tentunya berkaitan dengan
daerah/wilayah Indonesia yang sangat luas serta Indonesia memiliki ragam suku
budaya yang berbeda sehingga dalam pengelolaannya sangat diperlukan kearifan
lokal sehingga setiap sekolah dapat berjalan dengan baik disesuaikan dengan
daerahnya masing-masing dan mengahasilkan sumber daya manusia yang terampil
sesuai dengan sumber daya alam yang tersedia didaerahnya. Lalu untuk
meningkatakan kualitas pendidikan secara umum baik menyangkut kualitas
pembelajaran, kurikulum, sumber daya manusia, baik guru maupun tenaga
kependidikan lainnya dari kualitas pelayanan pendidikan secara umum Dikarenakan
sistem pemerintahan Indonesia yang baru mengalami perubahan besar dan masih akan
terus berkembang, maka pembenahan sistem pendidikan, dan kebijakan masing-
masing sekolah sangat didukung. Sistem pemerintah Indonesia cenderung
berubah sejalan dengan suasana masyarakat yang meghendaki, desentralisasi,
transparansi, demokratisasi, akutabilitas serta dorongan peningkatan masyarakat. Hal
itulah yang menjadi faktor penunjang keberhasilan dalam diperkenalkannya MBS
beserta penerapannya.

2. Bagaimana penerapan MBS di sekolah Anda?


Jawab :
Menurut saya penerapan MBS di sekolah saya sudah cukup baik, namun pada
beberapa sisi dan aspek masih belum terkelola dengan baik dan masih banyak terlihat
masyarakat yang tidak tahu program sekolah dan penggunaan dana sekolah yang
baik yang bersumber dari bos untuk SD. Terlepas dari hal tersebut berikut adalah
penerapan MBS di sekolah saya :
1) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Efektifitas berhubungan dengan
proses, prosedur dan ketepatgunaan semua input yang dipakai dalam proses
pendidikan di sekolah sehingga menghasilkan hasil belajar siswa seperti yang
diharapkan
2) Meningkatkan mutu keputusan untuk mencapai tujuan
3) Menjamin keadilan bagi setiap anak untuk memperoleh layanan pendidikan
yang bermutu di sekolah bersangkutan
4) Mencapai kualitas mutu dan relevansi pendidikan yang setinggi tingginya
dengan tolak ukur penilaian pada hasil output dan outcome bukan pada
metodelogi atau prosesnya. Mutu dan relevansi ada yang memandangnya
sebagai satu kesatuan substansi, artinya hasil pendidikan yang bermutu
sekaligus yang relevan dengan berbagai kebutuhan dan konteksnya.
5) MBS bertujuan meningkatkan akuntabilitas sekolah dan komitmen semua stak
holder.
6) Kerja sama antara seluruh anggota sekolah

Anda mungkin juga menyukai