UPBJJ UT PANGKALPINANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR PAYUNG
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.
A. JUDUL PRAKTIKUM
Pengelompokan Bahan Makanan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokan bahan makanan berdasarkan kendungan zat gizinya.
D. LANDASAN TEORI
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok,
bahan makanan lauk pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah.
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan
tersebut, pola menu juga dapat di kelompokan sebagai berikut :
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral
F. HASIL PENGAMATAN
No Jenis makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1 Nasi
2 Roti
3 Susu
4 Telur
5 Daging
6 Jeruk
7 Melon
8 Kacang tanah
9 Kelapa
10 Brokoli
I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan
makanan yang dijadikan sampel (contoh) ada yang mengandung karbohidrat
adalah nasi, roti, yang mengandung protein adalah susu, telur, daging, yang
mengandung lemak adalah susu, kacang tanah, kelapa, dan yang mengandung
vitamin adalah jeruk, melon, dan brokoli.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka.
A. JUDUL LAPORAN
Pengelompokan Sayuran
B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokan sayuran berdasarkan macamnya
D. LANDASAN TEORI
Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang
memiliki kandungan air tinggi, beberapa diantara sayuran tersebut ada yang
dapat dikonsumsi langsung tanpa dimasak, Namun ada juga yang
memerlukan proses pengolahan terlebih dahulu seperti direbus, dikukus untuk
memaksimalkan kandungan gizi yang terdapat didalamnya atau untuk
menambah cita rasa dari sayuran tersebut. Sayuran merupakan sumber
penting dari banyak nutrisi, termasuk didalamnya potasium, asam folat, serat
makanan, vitamin A, vitamin E, vitamin C dan antara satu sayuran dengan
sayuran lainnya tentu saja memiliki kandungan gizi atau nutrisi yang berbeda.
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat
banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan)
ataupun dengan cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran
memberi sumbangan terutama vitamin A dan C, serta serat yang sangat
penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura.
F. HASIL PENGAMATAN
1 Bayam
2 Kangkung
3 Sawi
4 Daun singkong
5 Daun pepaya
6 Tomat
7 Terong
8 Cabe
9 Melinjo
10 Nangka
11 Waluh
12 wortel
13 Kentang
Kacang
14
panjang
15 Kacang merah
16 Buncis
17 Kapri
18 Mentimun
19 Rebung
20 Tauge
G. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
(1) Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi
hidangan makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
(2) Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
(3) Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
(4) Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang- kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
(5) Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah
tunas tanaman.
Contoh: tauge, rebung
H. KESIMPULAN
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok
yaitu:
(1) Sayuran daun
(2) Sayuran buah
(3) Sayuran umbi/akar
(4) Sayuran kacang-kacangan
(5) Sayuran tunas
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka.
A. JUDUL PRAKTIKUM
Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna
B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai
dengan slogan 4 sehat 5 sempurna.
D. LANDASAN TEORI
Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam
waktu yang lalu, saat ini pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi
seimbang, hal ini dikarenakan pada pedoman 4 sehat 5 sempurna ditemukan
berbagai kekurangan yang justru akan memberikan beban baru pada masalah gizi
di indonesia. Karena itulah, dibuat pedoman baru berupa pedoman gizi
seimbang, yang tergambar pada tumpeng gizi seimbang di bawah ini. Kita
sudah tidak menggunakan pedoman 4 sehat 5 sempurna karena makanan 4
sehat yang terdiri dari 4 kelompok makanan itu belum tentu sehat sebab tidak
ditentukan porsi dan jenis yang disesuaikan dengna kebutuhan tubuh.
F. HASIL PENGAMATAN
H. PEMBAHASAN
Dalam penyusunan makanan sehat harus memenuhi kebutuhan gizi
yang seimbang ada unsur karbohidrat, protein, mineral, lemak, dan Vitamin.
Adapun karena hal itu dalam kegiatan praktikum ini penulis membuat menu
makanan tersebut, yakni : nasi putih, oseng tempe+kacang panjang, sayur
lodeh, pepes ikan tongkol dan pisang.
Sebagai zat karbohidrat yaitu nasi putih, oseng tempe + kacang panjang
sebagai zat protein dan vitamin, sayur lodeh yang mengandung vitamin,
lemak dan juga protein, pepes ikan tongkol mengandung zat protein, dan juga
vitamin, dan yang terakhir pisang sebagai makanan penutup yaitu buah-
buahan yang kaya akan vitamin. Makanan tersebut cukup mudah dicari dan
juga diolah, selain itu harganya pun terjangkau. Untuk zat mineral dapat
mengguanakan air putih maupun susu yang mana mengandung kalsium serta
mineral.
Namun semua bahan makanan serta kandungan zat didalamnya haruslah
benar-benar seimbang agar metabolisme didalam tubuh dapat terurai dengan
baik sesuai porsinya. Karena apabila terlalu banyak suatu zat makanan
tertentu justru akan menyebabkan kerusakan sel dalam tubuh, yang mana
bukannya membuat tubuh menjadi sehat malah menjadi kelebihan suatu zat
dan akhirnya menimbulkan penyakit. Maka itu kita harus benar-benar
mengatur pola dan jenis makanan yang akan dimakan agar selain apa yang
kita makan tersebut membuat kenyang, maka zat yang terkandung
didalamnya membuat kita menjadi sehat jika dimanfaatkan sesuai porsinya.
I. KESIMPULAN
Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang
terkandung pada bahan makanan. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh
adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Oleh karena itu
menu makakanan yang kita buat, harus mengandung gizi yang seimbang
misalnya, susunan makanannya harus mengandung serat, kandungan gula,
garam, lemak, dan tepung.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka.
A. JUDUL PRAKTIKUM
Uji Karbohidrat
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat
D. LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang
memerlukan zat makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi
dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat
makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara
yang kompleks.Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas
unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya
dikenal sebagai senyawa gula.
F. HASIL PENGAMATAN
Warna
Sebelum diberi Sesudah diberi
No. Bahan Makanan Keterangan
Yodium Yodium
1. Pisang Kuning Cokelat Hitam
2. Apel Kuning Pudar Coklat Bening X
3. Nasi Putih Ungu pekat
Telur Rebus (bagian Putih
4. Putih X
putih) kekuningan
5. Tahu Putih Putih Susu Coklat X
6. Margarin Krem/kuning Krem/Kuning X
7. Biskuit Coklat Cokelat Hitam
8. Tepung terigu Putih Biru kehitaman
9. Gula Pasir Putih Coklat X
10. Kentang krem/kuning Hitam
H. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan
yodium / reagen lugol yang digunakan untuk mengetahui kandungan
makanan, antara lain : Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu
makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila
makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di
peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang : Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris
kecil di tetesi dengan larutan yodium / reagen lugol dan tidak
menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti pisang mengandung
karbohidrat (amilum).
2) Apel : Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil
ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi
cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
3) Nasi : Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi
dengan larutan yodium / lugol berubah warna ungu pekat /
menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi
mengandung karbohidrat (amilum).
4) Telur Rebus (bagian putihnya) : Uji karbohidrat (amilum), putih
telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu
berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung
karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum),
setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam /
ungu.
5) Tahu Putih : Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil
ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi
putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin : Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi
dengan larutan yodium / lugol tidak berubah warna. Hal itu
menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
7) Biskuit : Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil
ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi
hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung
karbohidrat (amilum).
8) Tepung terigu : Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi
dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi biru
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).Gula pasir : Uji karbohidrat
(amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula
pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
9) Kentang : Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil
ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi hitam . Hal itu
menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
I. KESIMPULAN
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan
contoh bahan-bahan makanan (pisang, apel, nasi, telur rebus-
putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan
kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol maka
ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat
dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai
berikut :
- Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung
terigu, dan kentang.
- Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus
(putihnya), tahu, margarin, dan gula pasir.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
1. Kesulitan
Kesulitan yang dialami saat persiapan kegiatan praktikum
seperti dalam pengumpulan bahan makanan yang dipakai untuk
praktikum dan juga peralatan yang digunakan saat praktikum
hanya menggunakan alat seadanya, namun saat kegiatan
praktikum dapat terlaksana dengan baik karena bimbingan dari
ibu tutor.
2. Saran dan masukan
Sebaiknya dalam melakukan kegiatan praktikum ini
dilakukan di laboratorium dan menggunakan alat-alat labor
sesuai dengan instruksi atau prosedur percobaan pada modul
agar kegiatan praktikum dapat terlaksana sesuai dengan prosedur
praktikum.
LAMPIRAN KEGIATAN PRAKTIKUM
LEMBAR KERJA LAPORAN
A. JUDUL PRAKTIKUM
Uji Lemak
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung lemak
D. LANDASAN TEORI
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang
terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen dengan struktur yang
berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang
berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan,
krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan
yang berasal dari tumbuhan yangmengandung lemak adalah minyak
goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan
makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika
ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak
pada kertas tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
Berikut ini adalah tabel pengamatan praktikum uji lemak.
Meninggalkan bekas
noda minyak
No. Bahan yang diuji Keterangan
Ya Tidak
1. Kemiri Mengandung lemak
2. Margarin Mengandung lemak
3. Wortel Tidak mengandung lemak
4. Seledri Tidak mengandung lemak
5. Biji jagung kering Tidak mengandung lemak
6. Singkong kering Tidak mengandung lemak
Kacang tanah
7. Mengandung lemak
kering
8. Pepaya Tidak mengandung lemak
9. Santan Mengandung lemak
10. Susu Tidak mengandung lemak
11. Minyak Goreng Mengandung lemak
H. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan
praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10
menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa margarin mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung
lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat
kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung
lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian
diusap- usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak
mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di
usap- usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak
mengandung lemak.
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian
di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering
mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung
lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah
10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa santan mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10
menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa susu tidak mengandung lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah
10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa minyak goreng mengandung lemak.
I. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan pada praktikum uji lemak
dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (kemiri,
margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering,
kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng),
maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak
dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti
sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang
tanah kering, santan, dan minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji
jagung kering, singkong kering, papaya, dan susu.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
A. JUDUL PRAKTIKUM
Uji Protein
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung protein
F. HASIL PENGAMATAN
Berikut ini adalah tabel pengamatan praktikum uji protein.
Mengandung
No. Bahan yang diuji Protein Keterangan
Ya Tidak
Berubah warna ungu setelah
1. Gula Pasir
ditetesi tembaga sulfat
Berubah warna ungu setelah
2. Putih telur
ditetesi tembaga sulfat
Berubah warna ungu setelah
3. Roti
ditetesi tembaga sulfat
Tidak berubah warna ungu
4. Seledri
setelah ditetesi tembaga sulfat
Tidak berubah warna ungu
5. Kangkung
setelah ditetesi tembaga sulfat
Berubah warna ungu setelah
6. Terigu
ditetesi tembaga sulfat
Berubah warna ungu setelah
7. Pisang
ditetesi tembaga sulfat
Berubah warna ungu setelah
8. Tahu
ditetesi tembaga sulfat
Berubah warna ungu setelah
9. Jagung
ditetesi tembaga sulfat
Tidak berubah warna ungu
10. Wortel
setelah ditetesi tembaga sulfat
Tidak berubah warna ungu
11. Kentang
setelah ditetesi tembaga sulfat
H. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan pengamatan dalam uji protein, kami
menyiapkan berbagai bahan makanan seperti seledri, kangkung,
putih telur yang telah direbus, roti, tempe, dan daging ayam
sebagai bahan makanan yang akan di ujikan melalui proses
pembakaran. Bahan makanan seperti gula pasir, putih telur yang
telah direbus, roti, dan tepung terigu kami uji melalui proses
penetesan dengan larutan kapur dan asam sulfat. Dalam uji protein
melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan tembaga
sulfat, kami menyiapkan bahan-bahan makanan tersebut ke dalam
plate tetes. Gula pasir, putih telur yang telah di rebus, roti, tempe,
daging ayam, dan tepung terigu kami ambil sampelnya ke dalam
plate tetes. Kami meneteskan larutan kapur sebanyak 2-3 tetes ke
dalam gula pasir, putih telur yang telah direbus, roti, tempe,
daging ayam, dan tepung terigu kemudian dilanjutkan dengan
meneteskan larutan tembaga sulfat kedalam sampel bahan
makanan yang telah ditetesi larutan kapur tersebut. Kami
mengamati adanya perubahan warna pada beberapa bahan
makanan tersebut. Sebelum di beri lerutan kapur dan tembaga
sulfat warna bahanmakanan tersebut masih berupa warna dasar
bahan makanan semula akan tetapi setelah diberi larutan kapur
dan tembaga sulfat menunjukkan adanya perubahan warna. Gula
pasir tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Putih
telur yang telah direbus berubah warna dari putih menjadi ungu.
Roti tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Tempe
berubah warna dari putih menjadi ungu. Tepung terigu berubah
warna dari putih menjadi ungu.
I. KESIMPULAN
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan
diatas, adapun bahan makanan yang ditetesi larutan kapur disertai
larutan tembaga sulfat yang mengalami perubahan warna menjadi
ungu diantaranya putih telur (telur yang di rebus), gula pasir, roti,
pisang, tahu dan tepung terigu. Sedangkan bahan makanan yang
tidak mengalami perubahan warna menjadi ungu yaitu seledri,
kangkung, wortel, dan kentang.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
A. JUDUL PRAKTIKUM
Struktur Sistem Pencernaan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan
D. LANDASAN TEORI
Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis
(penghancuran makanan dengan bantuan gigi dan gerakan dinding
lambung) dan kimiawi (penghancuran makanan dengan bantuan
enzim yang dapat mengubah makanan menjadi sari makanan).
Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari beberapa
organ pencernaan. Alat pencernaan manusia dibagi menjadi dua
kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ
pencernaan pelengkap.
Saluran pencernaan manusia, atau disebut juga dengan
saluran gastrointestinal, merupakan saluran yang memanjang dari
mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna,
memecah, dan menyerap zat gizi makanan yang kemudian dialirkan
melalui peredaran darah.
Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus
(kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.
Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap adalah mulut,
kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.
Pencernaan di dalam tubuh kita sangat penting karena
tubuh membutuhkan zat gizi dari makanan serta cairan dari
minuman untuk tetap berfungsi dengan normal. Zat gizi dari
makanan diperlukan untuk pembentukan energi, pertumbuhan, dan
perbaikan jaringan.
F. HASIL PENGAMATAN
Berikut ini adalah gambar sistem pencernaan
H. PEMBAHASAN
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan
makanan ke dalam mulut (Injesti), Proses mengubah makanan
menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi (Pencernaan
mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi
sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan
Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses
Penyingkiran).
I. KESIMPULAN
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting
yang membantu manusia dalam mencerna makanan dan minuman
yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh
tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang
bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan
penyerapan sari makanan yang berupa nutrisi- nutrisi yang
dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memecah molekul
makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna
tubuh.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
1. Kesulitan
Kesulitan yang dialami adalah karena kurangnya persiapan
praktikum hanya mengandalkan modul dan searching di google
tanpa peraga asli yang ada di laboratorium.
A. JUDUL PRAKTIKUM
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati gerak lurus beraturan
D. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat
lintasan berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap
satu satuan waktu tetap baik besar maupun arah. Pada gerak lurus
beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik besar maupun
arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus
beraturan tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih.
Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada
gerak lurus berarturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).
GLB atau gerak lurus beraturan adalah sebuah keadaan dimana
sebuah benda bergerak dalam kecepatan yang tetap atau konstan. Gerak
lurus yang beraturan ini bermula dari sebuah gerak. Gerak sendiri
memiliki pengertian “perubahan posisi objek dari titik awal ke tujuan”.
Ada dua macam jenis dari gerak ini, ada gerak lurus beraturan (GLB) dan
gerak lurus berubah beraturan(GLBB). Namun dalam kesempatan kali ini
kita akan secara khusus membahas GLB atau gerak lurus beraturan.
Mari kita mulai dengan mengenal apa itu gerak. Di atas kita sudah
menyinggung sedikit mengenai hal ini, gerak adalah perubahan posisi
sebuah benda atau objek suatu titik awal objek menuju titik akhir.
Sedangkan untuk GLB, pengertiannya adalah gerak lurus yang memiliki
kecepatan tetap, dan tidak adanya percepatan pada objek. Sehingga nilai
percepatan pada objek yang mengalami GLB adalah nol (a = 0).
Sedangkan pada sisi GLBB, benda akan mengalamu perubahan kecepatan.
Kita bisa ambil contoh, jika dalam kurun waktu 1 menit pertama,
sebuah benda menempuh jarak 10 m, maka dalam selang 1 menit
berikutnya benda tersebut juga menempuh jarak 10 m. Walaupun berada
pada jalan yang lurus sebuah mobil tidak akan dapat menempuh jarak
yang sama dalam selang waktu yang juga tetap, sehingga akan sedikit sulit
untuk mengalami kejadian GLB ini di dunia nyata. Karena pasti akan
terjadi percepatan atau perlambatan dari sebuah mobil, hal ini disebut
dengan GLBB atau gerak lurus berubah beraturan.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan GLB
No Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)
1 1 cm 35 detik
2 3 cm 53 detik
3 5 cm 59 detik
4 7 cm 71 detik
5 9 cm 75 detik
H. PEMBAHASAN
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya,
semakin cepat pula waktu yang diperlukan
I. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang
sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang
diperlukan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
1. Kesulitan
Kegiatan praktikum kali ini sangat mudah karena hanya
menggunakan alat praktikum yang telah disediakan oleh tutor dan
didampingi oleh tutor secara langsung sehingga tidak ada kesulitan
selama praktikum berlangsung.
2. Saran dan masukan
Sebaiknya kegiatan praktikum selalu di isi dengan praktik yang
cukup mudah apalagi jika ada keterbatasan alat pengamatan hanya
akan menghambat kegiatan praktikum.
LAMPIRAN KEGIATAN PRAKTIKUM
LEMBAR KERJA LAPORAN
PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
MODUL 5 : KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN
PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT
A. JUDUL PRAKTIKUM
Perubahan Wujud Padat Menjadi Gas dan Sebaliknya
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menguji bahwa benda padat dapat langsung menjadi gas
2. Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair
D. LANDASAN TEORI
Perubahan wujud benda adalah salah satu bentuk terjadinya gejala
perubahan pada suatu benda menjadi berbeda wujud dari sebelumnya, baik
ukuran, bentuk, warna, dan aroma atau bau nya yang berubah. Proses
perubahan bentuk ini dapat terjadi dengan berbagai cara dan beberapa
prosesnya dapat dilihat dengan mata telanjang manusia. Wujud benda
dapat berupa cair. Gas, atau padat yang memiliki molekul gerak translasi
atau gerak pindah tempat dan gerak vibrasi atau bisa saja bergerak di
tempat. Pada kondisi tertentu suatu zat benda yakni padat, cair, dan gas
tidak bisa mempertahankan bentuknya. Itulah sebabnya bisa mengalami
perubahan wujud seperti berubah warnanya, berubah bentuknya, dan
muncul bau atau aroma lain dari wujud sebelumnya. Hal tersebut terjadi
tentu bukan tanpa sebab, melainkan karena zat benda tersebut dalam
kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh panas, suhu, kelembapan, dan
sebagainya. Perubahan wujud tersebut dapat bersifat atau tidak sementara
yang artinya menghasilkan zat yang baru dan tidak bisa dikembalikan lagi
pada wujud awalnya. Itulah sebabnya perubahan wujud sebuah benda
sangat berkaitan dengan perubahan fisika, kimia, dan biologi yang menjadi
penyebab mengapa suatu zat benda dapat berubah menjadi wujud benda
yang lain. Pada proses perubahan wujud tersebut ada yang memerlukan
kalor atau melepaskan kalor.
H. PEMBAHASAN
Bahan – bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin
di masukkan kedalam tabung reaksi yang berbeda – beda. Lalu masing-
masing tabung reaksi dipanaskan diatas Bunsen. Tabel menunjukkan
bahwa Yodium tidak mencair dulu, kapur barus mencair dulu kemudian
menguap dan paraffin jika dipanasi menguap. Perubahan wujud zat ini
bisa terjadi karena peristiwa pelepasan dan penyerapan kalor. Perubahan
wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh atom/senyawa zat
tersebut yang biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Semisal air
untuk menjadi padat harus mencapai titik bekunya dan air menjadi gas
harus mencapai titik didihnya.
I. KESIMPULAN
1. Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat.
2. Yodium bila dipanasi akan mengkristal lalu menguap.
3. Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian
menguap.
4. Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu
menguap.
5. Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa
melalui proses mencair dulu.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Muchtar, SP. (1999). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Yudistira.