NIM : 856331181
MATA KULIAH : PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD
TUGAS / SESI : 3 (TIGA) / 7 (TUJUH)
SEMESTER : 6 (ENAM)
Jawab :
Terdapat beberapa alasan kenapa terjadinya pembelajaran kelas rangkap. Djalil dan
Wardani (1997) menguraikan dalam modulnya bahwa pembelajaran kelas rangkap
diperlukan karena alasan geografis, demografis, kurangnya guru, terbatasnya ruang
kelas, dan adanya ketidakhadiran guru di kelasnya karena sakit atau keperluan
lainnya. Seperti juga yang dikemukakan Jones di atas, bahwa dahulunya pada
sebelum tahun 1990-an, atau malahan bagi negara-negara seperti Indonesia,
Mexico, India, bahkan Australia, masih banyak dijumpai sekolah yang hanya
mempunyai satu atau dua kelas saja yang digunakan bersama-sama oleh para siswa dari
berbagai tingkatan kelas. Hal ini disebabkan tempat tinggal para siswa yang berjauhan
sehingga demi efesiensi, pemerintah tidak mungkin mendirikan sekolah yang hanya
melayani beberapa siswa saja. Untuk itu didirikannya sekolah di suatu tempat dan siswa
yang berjauhan datang ke sekolah itu, dengan guru yang bisa melayani sejumlah kecil
siswa dari berbagai tingkatan kelas. Alasan lainnya, karena memang kesulitan mencari
tenaga guru (tenaga guru kurang), sehingga pemerintah tidak bisa memenuhi kebutuhan
para siswa di suatu daerah tertentu dengan rasio jumlah guru yang seimbang. Alasan-
alasan yang dipaparkan itu mulai tidak dipakai lagi untuk mengelola pembelajaran kelas
rangkap (terutama di negara Barat, sedangkan beberapa negara di Asia, Amerika latin, dan
Indonesia hingga kini masih menggunakan alasan tersebut untuk adanya pembelajaran
kelas rangkap). Seiring dengan adanya reformasi pada konsep-konsep pendidikan yang
mendukung kepentingan perkembangan para siswa didik oleh para praktisi dan konseptor
pendidikan, dikembangkanlah konsep- konsep baru tentang pelaksanaan pembelajaran
kelas rangkap dengan berdasarkan pengembangan hasil riset untuk mencari alasan atau
manfaat pendidikan yang dapat diambil dari penerapan pembelajaran kelas rangkap.
Dengan makin terbukanya pemikiran para administrator dan pembaharu-pembaharu
pendidikan untuk mengeksplorasi manfaat dari pendekatan pengelolaan kelas ini, maka
ditemukan keuntungan pendidikan yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran kelas
rangkap. Ridgway dan Lawton (1969) mencatat bahwa, aspek utama dari manfaat
penggunaan pembelajaran kelas rangkap ini adalah terbangunnya iklim kekeluargaan
dalam kelas. Mereka menemukan dengan pembelajaran kelas rangkap, para siswa bisa
lebih merasa nyaman dan mudah menerima perubahan kegiatan dan pengalaman yang
diberikan guru. Dasar lainnya dari digunakannya pembelajaran kelas rangkap seperti yang
diutarakan Anderson dan Pavan (1993) bahwa, filosofi dasar dari pembelajaran kelas
rangkap adalah terakomodasinya kebutuhan individu siswa sebagai seorang yang unik dan
membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan lainnya untuk bisa mencapai
perkembangan yang maksimum.
5. Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan sembilan
jenis kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia
yang luas tersebut menjadi sembilan kategori yang komprehensif atau sembilan
macam kecerdasan dasar pada anak-anak. Uraikan sembilan macam kecerdasan
dasar tersebut!
Jawab :
Prof. Dr. Howard Gardner adalah seorang psikolog dan ahli pendidikan dari
Universitas Harvard AS yang merumuskan teorinya Multiple Intelligences
( kecerdasan ganda / majemuk ). Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri
setiap anak tersimpan sembilan jenis kecerdasan yang siap berkembang. Ia
memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas tersebut menjadi sembilan
kategori yang komprehensif atau sembilan macam kecerdasan dasar.
1) Kecerdasan linguistik (Linguistic intelligence), Kemampuan untuk
menggunakan dan mengolah kata – kata secara efektif baik secara oral
maupun secara tertulis. contohnya pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan,
sastrawan, orator Tokoh terkenal seperti : Sukarno, Paus Yohanes Paulus II,
Winston Churhill.
2) Kecerdasan matematis-logis (Logical – mathematical intelligence),
Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika. Jalan
pikiran bernalar dengan mudah mengembangkan pola sebab akibat.
contohnya matematikus, programer, logikus. Tokoh terkenal seperti :
Einstein (ahli fisika), Habibie (ahli pesawat)
3) Kecerdasan ruang(Spatial intelligence), Kemampuan untuk menangkap dunia
ruang visual secara tepat dan kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda
secara tepat serta mempunyai daya imaginasi secara tepat. contohnya
pemburu, arsitek, dekorator. Tokoh terkenal seperti Sidharta (pemahat),
Pablo Pacasso (pelukis)
4) Kecerdasan kinestetic-badani (bodily- kinesthetic intelligence),
Kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan
gagasan dan perasaan. contohnya aktor, atlet, penari ahli bedah. Tokoh
terkenal seperti : Charlie Chaplin (pemain pantonim yang ulung), Steven
Seagal (actor).
5) Kecerdasan musikal (Musical intelligence), Kemampuan untuk
mengembangkan , mengekspresikan dan menikmati bentuk – bentuk musik
dan suara, peka terhadap ritme, melodi, dan intonasi serta kemampuan
memainkan alat musik. contohnya komponis .Tokoh terkenal seperti
Beethoven, Mozart.
6) Kecerdasan interpersonal (Interpersonal intelligence), Kemampuan untuk
mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan , intensi, motivasi, watak,
temperamen orang lain. Kemampuan yang menonjol dalam berelasi dan
berkomunikasi dengan berbagai orang. contohnya komunikator, fasilitator.
Tokoh terkenal Mahatma Gandhi (tokoh perdamaian India), Ibu Teresa
(Pejuang kaum miskin)
7) Kecerdasan intrapersonal (Intrapersonal intelligence), Kemampuan
berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk
bertindak secara adaptif berdasar pengalaman diri serta mampu berefleksi
dan keseimbangan diri, kesadaran tinggi akan gagasan – gagasan . Mereka
mudah berkonsentrasi dengan baik, suka bekerja sendiri dan cenderung
pendiam contohnya para pendoa batin.
8) Kecerdasan lingkungan/naturalis (Naturalist intlligence), Kemampuan
untuk mengerti flora dan fauna dengan baik, menikmati alam, mengenal
tanaman dan binatang dengan baik. Tokoh terkenal Charles Darwin.
9) Kecerdasan eksistensial (Exixtential intlligence), Kemampuan menyangkut
kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan –
persoalan terdalam keberadaan atau eksistensi manusia. contohnya
persoalan mengapa ada, apa makna hidup ini. Tokoh terkenal seperti Plato,
Sokrates, Thomas Aquina