Abstrak
Manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah sebuah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang
memberikan kewenangan kepada sekolah untuk membuat kebijakannya sendiri sesuai dengan keadaan
sekolah dan lingkungan sekitar sekolah baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal sekolah
yang menunjang secara langsung proses pembelajaran. Tujuan diadakannya manajemen berbasis sekolah
adalah adanya peningkatan tehadap mutu pendidikan secara merata di sekolah. Agar manajemen berbasis
sekolah dapat dilaksanakan secara efesien dan efektif diperlukan peranan penting kepala sekolah sebagai
pimpinan sekolah, diharapkan kepala sekolah dapat mejalankan fungsinya sebagai pemimpin agar dapat
melaksanakan manajemen berbasis sekolah untuk melakukan peningkata terhadap mutu pendidikan di
sekolah.
1
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN:
2
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN:
efesien dan efektif demi tercapainya sebuah mendayagunakan seluruh komponen- komponen
tujuan yang diharapkan. sumber daya yang ada dengan cara memberikan
Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah kewenangan kepada kepala sekolah untuk dapat
(Herawan, 2016) menjelaskan bahwa mengatur da mengurus rumah tangganya sendiri
manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah (sekolah), sehingga sekolah dapat berkembang
sebuah model yang memberikan kewenangan dengan baik sesuai situasi dan kondisi
kepada kepala sekolah untuk mengambil lingkungannya dan dapat mencapai tujuan yang
keputusan secara bersama dengan seluruh warga diharapkan.
sekolahnya dalam upaya peningkatan terhadap Prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
mutu pendidikan. (Fattah, 2008) menjelaskan Menurut (Nurkolis, 2006) setidaknya
bahwa manajemen berbasis sekolah (MBS) terdapat 4 (empat) prinsip yang digunakan dalam
merupakan wujud dari adanya sebuah reformasi manajemen berbasis sekolah untuk mengelola
dalam pendidikan, dimana melalui manajemen sekolah, yaitu :
berbasis sekolah (MBS) diharapkan adanya 1. Prinsip Ekuifinalitas, merupakan
perubahan kondisi pendidikan menjadi lebih baik prinsip yang menyebutkan bahwa
lagi dari sebelumnya dengan pemberian otoriter terdapat perbedaan terhadap cara yang
kepada kepala sekoah untuk mengatur dirinya dilakukan oleh kepala sekolah dalam
sendiri (sekolah). Dalam (Hadiyanto, 2015) mencapai tujuan, karena itu diberikan
disebutkan bahwa manajemen berbasis sekolah wewenang kepada kepala sekolah
merupakan model yang tepat untuk diterapkan agar dapat mengelola sekolah dengan
dalam mengelola pendidikan saat ini sesuai baik.
dengan alur pikir yang ada, dengan adanya 2. Prinsip Desentralisasi, merupakan
penerapan manajemen berbasis sekolah prinsip yang menyebutkan bahwa
diharapkan sekolah dapat merespon dengan cepat dalam mengelola sekolah tidak akan
dan tepat terhadap perubahan yang akan terjadi luput dari kesulitan dan berbagai
pada lingkungannya. macam rintangan, oleh karena itu
Dari beberapa pengertian manajemen dibutuhkan desentralisasi dalam
berbasis sekolah atau (MBS) diatas dapat pelaksanaannya.
disimpulkan bahwa manajemen berbasis sekolah 3. Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri,
merupakan suatu proses yang berusa untuk prinsip ini menyebutkan bahwa
3
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN:
manajemen berbasis sekolah suatu hal yang tadinya biasa saja menjadi
memberikan otonomi kepada sekolah luar biasa, atau menghasilkan sebuah
untuk dapat mengembangakn tujuan, kemajuan.
strategi dan memanfaatkan sumber 3. Output Pendidikan, merupakan gambaran
daya yang dimiliki. dari berhasilnya sebuah proses
4. Prinsip Inisiatif Manusia, prinsip ini pendidikan yang panjang. Output
menekankan kepada pemanfaatan dan pendidikan merupakan hasil kinerja
pengembangan terhadap kemampuan sekolah dalam menghasilkan lulusan
sumber daya manusia yang dimiliki. yang berkualitas hal tersebut dapat dilihat
Mutu Pendidikan dari prestasi siswa, prestasi sekolah, dll.
Mutu merupakan sebuah gambaran dari
PEMBAHASAN
produk atau jasa yang menunjukkan kualitas atau
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan
Agar implementasi manajemen
konsumen, semakin bagus mutu sebuah produk
berbasis sekolah (MBS) dapat berjalan secara
atau jasa maka semakin bagus juga pelayanannya
efektif dan efesien maka diperlukan kerjasama
terhadap konsumen. Begitu juga dengan mutu
seluruh komponen pendidikan, mulai dari kepala
pendidikan, mutu pendidikan merupakan
sekolah, pendidik, tenaga pendidik, orang tua dan
gambaran umum keadaan sebuah lembaga
masyarakat. Selain komponen tersebut
pendidikan. Melalui mutu pendidikan yang baik
ketersedian sarana dan prasarana yang memadai
tentu akan menghasilkan output / keluaran yang
juga mempengaruhi keberlangsungan
berkualitas juga. Didalam konteks pendidikan
pelaksanaan manajemen berbasis sekolah.
pengertian mutu mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu :
Kepala sekolah sebagai pimpinan tentu yang
1. Input Pendidikan, merupakan komponen
memiliki peranan penting dalam
yang membuat sebuah pendidikan dapat
mendayagunakan semua komponen pemdidikan
berjalan / berlangsung, salah satu
tersebut, kepala sekolah harus memiliki
komponen dari input pendidikan adalah
kemampuan untuk merencanakan,
sumber daya yang dimanfaatkan dalam
melaksanakan, mengkoordinasikan serta
mengembangakan mutu pendidikan.
melakukan pengontrolan dan evaluasi terhadap
2. Proses Pendidikan,merupakan rangkaian
pelaksanaan manajemen berbasis sekolah
aktifitas yang dilakukan untuk merubah
tersebut. Selain kepala sekolah, guru sebagai
4
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN:
pendidik juga memilii peranan pentig dalam tahapan jangka pendek hingga tahapan
mengimplementasikan manajemen berbasis jangka panjang.
sekolah dengan cara perbaikan terhadap 3. Implementasi, setelah dilakukannya
kemampuan mengajar, melakukan perbaharuan percobaan implementasi terhadap
terhadap cara mengajar dan memperbaiki penerapan MBS langkah selanjutnya
suasana kelas senyaman mungkin. Implementasi adlaah melakukan implementasi
manajamen berbasis sekolah dapat dilihat dari secara permanen yang memerlukan
bagaimana sekolah dalam mengoptmalkan peraturan yang mengikat.
kinerjanya, mengelola sumber daya manusai dan
sumber daya lainnya, serta mengelola proses Dari uraian diatas, dapat disimpulkan
belajar mengajar dengan baik. bahwa implementasi manajemen berbasis
Strategi Implementasi Manajemen Berbasis sekolah pada intinya adalah memilih alternatif
Sekolah yang terbaik bagi sekolah dalam mengembangan
Menurut (Mulyasa, 2002) agar sekolahnya. Manajemen berbasis sekolah harus
manajemen berbasis sekolah dapat berjalan dilakukan secara terus- menerus sehingga
secara maksimal, maka diperlukan strategi dalam nantinya akan menghasilkan sebuah peningkatan
pengimplementasiannya, diantaranya : terhadap pendidikan.
1. Pengelompokkan, dimaksudkan agar Tahapan Implementasi Manajemen Berbasis
sekolah dapat dikelompokkan Sekolah
berdasarkan kemampuan sekolah Menurut (Fattah, 2008) terdapat 3 (tiga)
dalam melakukan manajemen tahapan implementasi, yaitu :
terhadap sekolahnya, sehingga akan 1. Tahap Sosialisasi, merupakan tahap
lebih mudah untuk diketahui sekolah yang sangat diperlukan untuk
mana yang memerlukan perhatian memberikan informasi secara luas
lebih dalam pengimplementasian kepada masyarakat dan lembaga
manajemen berbasis sekolah. pendidikan agar dapt memahami dan
2. Pentahapan, implementasi manajemen ikutserta dalam pelaksanaannya.
berbasis sekolah dilakukan melalui 2. Tahap Piloting, merupakan tahap
tahapan-tahapan, yaitu mulai dari dilakukannya uji coba terhadap
5
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN:
6
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN: