Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020


ISSN:

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH UNTUK


MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Nadya Afiola Atikasari


e-mail: nadyaafiola1999@gmail.com
Program Studi S1 Administrasi Pendidikan
Universitas Negeri Padang

Abstrak
Manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah sebuah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang
memberikan kewenangan kepada sekolah untuk membuat kebijakannya sendiri sesuai dengan keadaan
sekolah dan lingkungan sekitar sekolah baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal sekolah
yang menunjang secara langsung proses pembelajaran. Tujuan diadakannya manajemen berbasis sekolah
adalah adanya peningkatan tehadap mutu pendidikan secara merata di sekolah. Agar manajemen berbasis
sekolah dapat dilaksanakan secara efesien dan efektif diperlukan peranan penting kepala sekolah sebagai
pimpinan sekolah, diharapkan kepala sekolah dapat mejalankan fungsinya sebagai pemimpin agar dapat
melaksanakan manajemen berbasis sekolah untuk melakukan peningkata terhadap mutu pendidikan di
sekolah.

Kata Kunci : Manajemen Berbasis Sekolah, Mutu Pendidikan

PENDAHULUAN prasaran yang lebih memadai dalam menunjang


Sampai saat ini, masalah yang tidak proses pembelajaran di sekolah, hingga
kunjung usai dalam dunia pendidikan di meningkatkan kemampuan guur dalam mengajar
Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan. mellaui diadakannya pelatihan- pelatihan yang
Rendahnya mutu pendidikan tersebut bukan terstruktur, dan masih banyak lagi usaha- usaha
tanpa adanya alasan yang jelas, hal tersebut pemerintah melalui kebijakan pendidikan untuk
disebabkan kurang meratanya kebijakan maupun mengupayakan peningkatan terhadap mutu
usaha pemerintah dibidang pendidikan pendidikan di sekolah.
terselenggara keseluruh satuan pendidikan mulai Namun, usaha- usaha yang dilakukan oleh
dari satuan pendidikan tingkat provinsi, kota / pemerintah tersbeut tidak terlalu memuaskan.
kabupaten hingga satuan pendidikan yang berada Hal tersebut terjadi karena kebijakan ataupun
di desa terpencil. Berbagai usaha sudah usaha yang dicanangkan oleh pemerintah
dilakukan oleh pemerintah pusat maupun tersebut tidak terselenggara secara merata pada
pemerintah daerah, mulai dari pengembangan setiap satuan pendidikan. Sebagai contoh, dalam
terhadap kurikulum yang dipakai secara nasional, penerapan kurikulum 2013 lebih terfokus kepada
alokasi dana terhadap pengadaan sarana dan sekolah- sekolah yang berada di kota- kota besar

1
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN:

sehingga dalam penerapannya mereka mampu lingkungan internal maupun lingkungan


sedangkan pada sekolah- sekolah yang berada di eksternal sekolah yang menunjang pembelajaran
desa terpencil untuk penerapan kurikulum 2013 secara langsung.
mereka terkendala karena kurangnya Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
pemahaman dan sosialisasi lanjutan terhadap membahas terkait “ Implementasi Manajemen
kurikulum tersebut sehingga menyebabkan Berbasis Sekol untuk Meningkatkan Mutu
sekolah- sekolah tersebut sering tertinggl dan Pendidikan” didalam artikel penulis. Artikel ini
sulit untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan nantinya akan membahas terkait apa itu
yang dibuat oleh pemerintah. Karena itu, manajemen berbasis sekolah (MBS) dan
diperlukan perbaikan terhadap usaha- usaha atau bagaimana implementasinya, bagaimana peranan
kebijakan pemerintah dalam meningkatkan mutu kepala sekolah sebagai pemimpin serta
pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah peningkatan terhadap mutu pendidikan.
dengan cara reorientasi terhadap manajemen KAJIAN TEORITIS
peningkatan mutu dari yang awalnya berbasis Pengertian Manajemen
pusat menjadi manajemen berbasis sekolah Menurut (Nurkolis, 2006) manajemen
(MBS). merupakan sebuah proses yang mendayagunakan
Manajemen berbasis sekolah (MBS) semua sumber daya yang ada secara efektif dan
merupakan kebijakan yang ditetapkan efesien agar tercapainya sebuah tujuan / sasaran.
pemerintah dalam bidang pendidikan yang Dalam (Malayu, 2005) dijelaskan bahwa
mengatur dan meperbolehkan sekolah untuk manajemen merupakan sebuah seni, seni dalam
mebuat kebijakan dan mengurus rumah mengatur seluruh sumber daya yang ada baik
tangganya sendiri hal tersebut bertujuan agar sumber daya manusia maupun sumber daya
dalam peningkatan mutu pendidikan dapat lainnya sesuai dengan fungsinya masing-masing
terlaksana secara efesien dan efektif. Manajemen agar secara efektif dan efesien dapat mencapai
berbasis sekolah (MBS) merupakan langkah tujuan.
yang dianggap paling efektif dan menguntungkan Dari beberapa pengertian manajemen diatas
untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
sekolah diberi kebebasan untuk membuat sebuah proses yang melakukan pengendalian
kebijakannya sendiri sesua dengan kebutuhan secara sistematik agar seluruh komponen sumber
serta keadaan lingkungan sekolah. Baik daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara

2
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN:

efesien dan efektif demi tercapainya sebuah mendayagunakan seluruh komponen- komponen
tujuan yang diharapkan. sumber daya yang ada dengan cara memberikan
Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah kewenangan kepada kepala sekolah untuk dapat
(Herawan, 2016) menjelaskan bahwa mengatur da mengurus rumah tangganya sendiri
manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah (sekolah), sehingga sekolah dapat berkembang
sebuah model yang memberikan kewenangan dengan baik sesuai situasi dan kondisi
kepada kepala sekolah untuk mengambil lingkungannya dan dapat mencapai tujuan yang
keputusan secara bersama dengan seluruh warga diharapkan.
sekolahnya dalam upaya peningkatan terhadap Prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
mutu pendidikan. (Fattah, 2008) menjelaskan Menurut (Nurkolis, 2006) setidaknya
bahwa manajemen berbasis sekolah (MBS) terdapat 4 (empat) prinsip yang digunakan dalam
merupakan wujud dari adanya sebuah reformasi manajemen berbasis sekolah untuk mengelola
dalam pendidikan, dimana melalui manajemen sekolah, yaitu :
berbasis sekolah (MBS) diharapkan adanya 1. Prinsip Ekuifinalitas, merupakan
perubahan kondisi pendidikan menjadi lebih baik prinsip yang menyebutkan bahwa
lagi dari sebelumnya dengan pemberian otoriter terdapat perbedaan terhadap cara yang
kepada kepala sekoah untuk mengatur dirinya dilakukan oleh kepala sekolah dalam
sendiri (sekolah). Dalam (Hadiyanto, 2015) mencapai tujuan, karena itu diberikan
disebutkan bahwa manajemen berbasis sekolah wewenang kepada kepala sekolah
merupakan model yang tepat untuk diterapkan agar dapat mengelola sekolah dengan
dalam mengelola pendidikan saat ini sesuai baik.
dengan alur pikir yang ada, dengan adanya 2. Prinsip Desentralisasi, merupakan
penerapan manajemen berbasis sekolah prinsip yang menyebutkan bahwa
diharapkan sekolah dapat merespon dengan cepat dalam mengelola sekolah tidak akan
dan tepat terhadap perubahan yang akan terjadi luput dari kesulitan dan berbagai
pada lingkungannya. macam rintangan, oleh karena itu
Dari beberapa pengertian manajemen dibutuhkan desentralisasi dalam
berbasis sekolah atau (MBS) diatas dapat pelaksanaannya.
disimpulkan bahwa manajemen berbasis sekolah 3. Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri,
merupakan suatu proses yang berusa untuk prinsip ini menyebutkan bahwa

3
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN:

manajemen berbasis sekolah suatu hal yang tadinya biasa saja menjadi
memberikan otonomi kepada sekolah luar biasa, atau menghasilkan sebuah
untuk dapat mengembangakn tujuan, kemajuan.
strategi dan memanfaatkan sumber 3. Output Pendidikan, merupakan gambaran
daya yang dimiliki. dari berhasilnya sebuah proses
4. Prinsip Inisiatif Manusia, prinsip ini pendidikan yang panjang. Output
menekankan kepada pemanfaatan dan pendidikan merupakan hasil kinerja
pengembangan terhadap kemampuan sekolah dalam menghasilkan lulusan
sumber daya manusia yang dimiliki. yang berkualitas hal tersebut dapat dilihat
Mutu Pendidikan dari prestasi siswa, prestasi sekolah, dll.
Mutu merupakan sebuah gambaran dari
PEMBAHASAN
produk atau jasa yang menunjukkan kualitas atau
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan
Agar implementasi manajemen
konsumen, semakin bagus mutu sebuah produk
berbasis sekolah (MBS) dapat berjalan secara
atau jasa maka semakin bagus juga pelayanannya
efektif dan efesien maka diperlukan kerjasama
terhadap konsumen. Begitu juga dengan mutu
seluruh komponen pendidikan, mulai dari kepala
pendidikan, mutu pendidikan merupakan
sekolah, pendidik, tenaga pendidik, orang tua dan
gambaran umum keadaan sebuah lembaga
masyarakat. Selain komponen tersebut
pendidikan. Melalui mutu pendidikan yang baik
ketersedian sarana dan prasarana yang memadai
tentu akan menghasilkan output / keluaran yang
juga mempengaruhi keberlangsungan
berkualitas juga. Didalam konteks pendidikan
pelaksanaan manajemen berbasis sekolah.
pengertian mutu mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu :
Kepala sekolah sebagai pimpinan tentu yang
1. Input Pendidikan, merupakan komponen
memiliki peranan penting dalam
yang membuat sebuah pendidikan dapat
mendayagunakan semua komponen pemdidikan
berjalan / berlangsung, salah satu
tersebut, kepala sekolah harus memiliki
komponen dari input pendidikan adalah
kemampuan untuk merencanakan,
sumber daya yang dimanfaatkan dalam
melaksanakan, mengkoordinasikan serta
mengembangakan mutu pendidikan.
melakukan pengontrolan dan evaluasi terhadap
2. Proses Pendidikan,merupakan rangkaian
pelaksanaan manajemen berbasis sekolah
aktifitas yang dilakukan untuk merubah
tersebut. Selain kepala sekolah, guru sebagai

4
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN:

pendidik juga memilii peranan pentig dalam tahapan jangka pendek hingga tahapan
mengimplementasikan manajemen berbasis jangka panjang.
sekolah dengan cara perbaikan terhadap 3. Implementasi, setelah dilakukannya
kemampuan mengajar, melakukan perbaharuan percobaan implementasi terhadap
terhadap cara mengajar dan memperbaiki penerapan MBS langkah selanjutnya
suasana kelas senyaman mungkin. Implementasi adlaah melakukan implementasi
manajamen berbasis sekolah dapat dilihat dari secara permanen yang memerlukan
bagaimana sekolah dalam mengoptmalkan peraturan yang mengikat.
kinerjanya, mengelola sumber daya manusai dan
sumber daya lainnya, serta mengelola proses Dari uraian diatas, dapat disimpulkan
belajar mengajar dengan baik. bahwa implementasi manajemen berbasis
Strategi Implementasi Manajemen Berbasis sekolah pada intinya adalah memilih alternatif
Sekolah yang terbaik bagi sekolah dalam mengembangan
Menurut (Mulyasa, 2002) agar sekolahnya. Manajemen berbasis sekolah harus
manajemen berbasis sekolah dapat berjalan dilakukan secara terus- menerus sehingga
secara maksimal, maka diperlukan strategi dalam nantinya akan menghasilkan sebuah peningkatan
pengimplementasiannya, diantaranya : terhadap pendidikan.
1. Pengelompokkan, dimaksudkan agar Tahapan Implementasi Manajemen Berbasis
sekolah dapat dikelompokkan Sekolah
berdasarkan kemampuan sekolah Menurut (Fattah, 2008) terdapat 3 (tiga)
dalam melakukan manajemen tahapan implementasi, yaitu :
terhadap sekolahnya, sehingga akan 1. Tahap Sosialisasi, merupakan tahap
lebih mudah untuk diketahui sekolah yang sangat diperlukan untuk
mana yang memerlukan perhatian memberikan informasi secara luas
lebih dalam pengimplementasian kepada masyarakat dan lembaga
manajemen berbasis sekolah. pendidikan agar dapt memahami dan
2. Pentahapan, implementasi manajemen ikutserta dalam pelaksanaannya.
berbasis sekolah dilakukan melalui 2. Tahap Piloting, merupakan tahap
tahapan-tahapan, yaitu mulai dari dilakukannya uji coba terhadap

5
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN:

penerapan konsep manajemen 3. Sekolah Memiliki Kewenangan,


berbasis sekolah. sekolah memiliki kewenangan sendiri
3. Tahap Desiminasi, merupakan untuk memperbaiki diri sehingga
tahapan mengimplementasikan model dapat mengembangkan kemampuan
MBS kepada masyarakat dan lembaga yang dimiliki masing- masing.
pendidikan setelah dilakukannya uji 4. Sekolah Memiliki Keterbukaan,
coba sebelumnya. keterbukaan yang dimaksudkan
Meningkatkan Mutu Pendidikan adalah transparansi dalam proses
Agar mutu pendidikan dapat meningkat manajemnnya, seperti dalam proses
sesua dengan yang diinginkan, diperlukan pengambilan sebuah keputusan,
berbagai dukungan dari komponen-komponen dalam penggunaan keuangan sekolah,
pendidikan. Setidaknya sekolah harus memiliki dalam evaluasi pelaksanaan kegiatan.
karakterisitik berikut dalam meningkatkan mutu 5. Sekolah Melakukan Evaluasi dan
pendidikannya, yaitu : Perbaikan secara Berkelanjutan, tidak
1. Kepemimpinan Sekolah yang Kuat, hanya melakuak evaluasi terhadap
kepala sekolah sebagai pemimpin hasil belajr peserta didik, namun
harus dapat memanfaatkan dan sekolah juga melaksanakan evaluasi
menjalankan fungsinya sebagai terhadap program pendidikan hal ini
pemimpin agar dapat mendorong dan berguna agar nantinya sekolah dapat
melakuakn pengambilan keputusan berkembang dan lebih baik lagi.
dalam meningktatkan mutu sekolah 6. Memiliki Komunikasi yang Baik,
2. Pengelolaan Tenaga Kependidikan sekolah harus menjalin komunikasi
yang Efektif, tenaga kependidikan baik dengan pihak internal sekolah
terutama guur perlu dikelola dengan maupun pihak eksternal sekolah.
baik. Mulai dari kebutuhannya saat Komunikasi yang terjalin dengan baik
mengajar,meningkatkan kemampuan tersebut bertujuan agar nantinya
dalam mengajar dengan mengikuti seluruh kegiatan- kegiatan sekolah
pelatihan-pelatihan,evaluasi terhadap yang hendak diselenggarakan dapat
kinerja, imbalan terhadap jasanya,dll. terlaksana dengan baik karena

6
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana Published: 12 Mei 2020
ISSN:

terlibatnya semua komponen yang Universitas Terbuka.


Herawan, E. (2016). KONTRIBUSI PERILAKU
ada.
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
KESIMPULAN DAN SARAN
KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA KOMITE
Kesimpulan SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS
Manajemen berbasis sekolah (MBS) IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS
merupakan sebuah model pendidikan yang SEKOLAH. Administrasi Pendidikan, XXIII(1).
Malayu, H. (2005). Manajemen = Dasar, Pengertian dan
memberikan otonomi atau kewenangan kepada
Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
sekolah untuk dapat mengurus sendiri urusannya
Mulyasa, E. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah.
dengan keadaan lingkungan masing- masing. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Implemetasi manajemen berbasis sekolah dapat Nurkolis. (2006). Manajemen Berbasis Sekolah Teori,
meningkatkan mutu pendidikan dengan Model dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo.

melaksanakan strategi yang tepat.


Setidaknya terdapat 3 (tiga) tahap yang
dapat dilakukan diantaranya, tahap sosialisasi,
tahap piloting, dan tahap diseminasi. Selain
memanfaatkan strategi tersebut peran kepala
sekolah sebagai pimpinan juga sangat dibutuhkan
untuk mengkoordinir seluruh komponen sekolah
agar dapat melaksanakan manajemen berbasis
sekolah dengan baik agar tercapainya
peningkatan terhadap mutu pendidikan.
Saran
Dari kesimpulan diatas dapat diambil
saran yaitu, agar mutu pendidikan dapat
ditingkatkan sesuai dengan yang diharapkan
dibutuhkan keterlibatan seluruh komponen yang
ada di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Fattah, N. (2008). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Hadiyanto. (2015). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai