Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN

BERBASIS
SEKOLAH

Kelompok 1:
Alviah Aziz
Raissa amadea
Sarah Fitriyani
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
A. Pendahuluan
Kajian ini dimaksudkan untuk
menyambut desentralisasi
pendidikan yang dilaksanakan
pemerintah, agar sekolah yang
selama ini dikontrol ketat oleh
pusat menjadi lebih leluasa
bergerak dalam mengelola
sumber dayanya, sehingga
mutu nya dapat ditingkatkan.
B. Laporan Bank Dunia
Hasil analisis yang dimaksud adalah
sebuah laporan yang di beri judul
Education in Indonesia: From Crisis to
Recovery (September 1998).

Manajemen Berbasis
Sekolah
Unsur yang diidentifikasi oleh Bank Dunia menjadi penghambat
potensial terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia

Kelemahan Institusional

Kompleksnya pengorganisasian pendidikan


dasar dimana dua departemen berperan
sama kuat

Praktik manajemen yang terlalu


sentralistik

Praktik penganggaran yang


terpecah-belah dan kaku

Manajemen pada tingkat


sekolah yang tidak efektif
Pelajaran dari Negara-negara Lain

Pemerintah pusat memegang kendali dalam tiga


aspek kebijakan :

Memelihara Menggerakkan Menetapkan


kesatuan asas standarisasi
bangsa persamaan pendidikan,
(sebagai dan evaluasi, dan
contoh: melalui pemerataan tes
desain dalam
kurikulum) Pendidikan

Di luar ketiga aspek ini, dapat di desentralisasikan pada tingkat


yang lebih rendah, termasuk rekrutmen, penggajian, penetapan
guru, penetapan lokasi sekolah dan pemeliharaan infrastruktur.
Usaha mengatasi kelemahan
institusional

Pemberdayaan lokal

Menetapkan kembali tanggung jawab


atas perencanaan jangka panjang

1 2 Pembangunan kemampuan kelembagaan

Memberikan otonomi yang lebih besar


3 dengan manajemen sekolah yang
4 bertanggung jawab

Sistem pendanaan yang menjamin


pemerataan dan efisiensi
Analisis terhadap Laporan dan Rekomendasi Bank Dunia

Kelemhan Institusional
Pembahasan pada Laporan dan rekomendasi Bank Dunia
yang telah dibahas mengarah pada dua tingkat
Kompleksnya pengorganisasian pendidikan
pengelolaan. Dua tingkat tersebut menjelaskan hal
dasar dimana dua departemen berperan
mengenai sama kuat
komponen birokrasi pendidikan dan tingkat
selanjutnya mengurai
Praktik manajemen yangsempit
terlalu komponen pengelolaan
sentralistik
sekolah. Kedua hal tersebut bersifat timbal balik dengan
birokrasi sebagai pemberi pelayanan pendidikan dan
pengelolaan sekolah merupakan sekolah sebagai
penerima layanan tersebut.
Penyebab MBS berjalan tidak efektif

Keterampilan sekolah yang


Keterbatasan otonomi kepala kurang dalam mengelola
sekolah dalam pengelolaan secara mandiri

Kurangnya peran dari masyarakat dalam


pengelolaan sekolah
Rujukan dari bank dunia untuk MBS

Kepala Penghargaan Program-


sekolah dipilih terhadap program
oleh kepala sekolah training untuk
masyarakat yang baik kepala
sekolah.
C. MANAJEMEN
BERBASIS
SEKOLAH

Manajemen berbasis sekolah adalah


pengkoordinasian dan penyerasian
sumber daya yang dilakukan secara
otonomis oleh sekolah melalui
sejumlah input manajemen untuk
mencapai tujuan sekolah dalam
bingkai pendidikan nasional, dengan
melibatkan semua kelompok
kepentingan yang terkait dengan
sekolah secara langsung dalam proses
pengambilan keputusan (partisipatif).
KEUNTUNGAN DARI MBS

Kebijaksanaan dan kewenangan


sekolah membawa pengaruh
langsung kepada peserta didik,
orang tua dan guru.

Bertujuan bagaimana
memanfaatkan sumber daya
lokal.
Efektif dalam melakukan pembinaan
peserta didik seperti kehadiran, hasil
belajar, tingkat pengulangan, tingkat
putus sekolah, moral guru dan iklim
sekolah
Adanya perhatian bersama untuk
mengambil keputusan,
memberdayakan guru,
manajemen sekolah, rancang
ulang sekolah dan perubahan
perencanaan.
Tujuan Utama
MBS

Memberdayakan SD
terutama SDM

MELALU
I

Pemberian kewenangan, fleksibilitas, dan sumber daya lain


untuk memecahkan persoalan yang dihadapi oleh sekolah
yang bersangkutan.
D. MODEL MBS

Bahwa dalam model MBS , guru dan staf


dapat menjadi lebih efektif karena
partisipasi mereka dalam membuat
keputusan. Hal itu membuat rasa
kepemilikan terhadap sekolah dimana
mereka bekerja akan meningkat serta
penggunaan sumber daya pendidikan
lebih baik sehingga diperolah hasil yang
lebih baik (Roger Scott, 1994)
Berdasarkan kondisi
persekolahan di
Indonesia dengan
pemerataan Hal-hal yang patut digaris
pendidikan yang bawahi dalam pengelompokkan
kurang, terdapat praktik MBS adalah:
rujukan dalam ✢ Kemampuan sekolah dibagi
melaksanakan MBS menjadi (paling sedikit) 3
dengan golongan.
mengkategorikan
sekolah. ✢ Unsur-unsur yang perlu
Pengkategorian dipertimbangkan adalah
sekolah ada menurut kompetensi tenaga pendidik
Fasli & Dedi (2001) dan tenaga kependidikan,
serta menurut pendanaan, serta
Mulyasa (2014). keterlibatan masyarakat
yang ada di lingkungan
sekolah.
Prasarana Pendukung (Peraturan dan Petunjuk)
Praktik Manajemen Berbasis Sekolah

Setelah menjabarkan model dari MBS, tentu yang UU


diperlukan dalam praktik manajemen berbasis PP
sekolah adalah perangkat pendukung. Kebutuhan
sekolah akan peraturan dan petunjuk ini
merupakan jaminan dari proses MBS yang PERDA
dilaksanakan dengan baik.
D, Strategi Pencapaian Manajemen
Berbasis Sekolah Di Indonesia
Pelaksanaan MBS di setiap sekolah tentulah tidak
sama, karena ini menyangkut sumber daya yang
tersedia. Dari segi lokasi kondisi sekolah juga
menunjukkan tingkat variasi yang berbeda yakni
sekolah yang terletak di perkotaan dan sekolah yang
terletak di daerah terpencil.
Strategi yang sama untuk setiap sekolah dalam
menerapkan MBS tidak dapat diberlakukan sama, karena
lingkungan internal dan eksternal sekolah yang berbeda untuk
setiap sekolah. Hanya saja setiap sekolah tetap berusaha untuk
mengkondisikan strategi yang ditawarkan untuk dapat
diterapkan melalui sumber sumber yang tersedia, sehingga
memperoleh hasil yang maksimal dari pelaksanaan MBS
Oswald berpendapat MBS berjalan
sukses perlu memperhatikan
beberapa strategi yaitu:
Principal must use a team
approach to decision making

1 2
teachers will feel more positive
toward school leaders and more
3 committed to school goals and
objectives

Parents and community members will


be more supportive of schools
because they have more of say over
decisions

Lori Jo Oswald. School-Based Management: ERIC Digest Number 99. Eugene: ERIC Clearinghouse on Education Management, 1995),
hal.2
Tahapan-Tahapan Pelaksanaan Manajemen
Berbasis Sekolah
• Melakukan Sosialisasi
• Merumuskan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekolah
• Mengidentifikasi fungsi-fungsi yang diperlukan untuk
mencapai sasaran
• Melakukan analisis SWOT
• Alternatif langkah pemecahan masalah
• Menyusun rencana dan program peningkatan mutu
• Melaksanakan Rencana Peningkatan Mutu
• Melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
• Merumuskan Sasaran Baru

Direktorat SLTP, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. (Jakarta: Direktorat SLTP, 2002). hal.
31-46
Secara umum,
implementasi MBS akan
berhasil jika melalui
strategi-strategi berikut ini

• sekolah harus memiliki otonomi


• adanya peran serta masyarakat secara aktif
• adanya kepemimpinan sekolah yang kuat
• proses pengambilan keputusan yang demokratis
• adanya guidelines dari Departemen Pendidikan terkait
• sekolah harus memiliki transparansi
• penerapan MBS harus diarahkan untuk pencapaian kinerja
sekolah

Rakhil Fajrin. 2018. Strategi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah. INTIZAM : Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam. Hlm. 146
E. Efektifitas, Efisiensi, dan
Produktivitas Manajemen
Berbasis Sekolah
Efektifitas
Efektivitas manajemen berbasis sekolah berkaitan dengan
pelaksanaan proses pendidikan yang mencapai tujuan dari pendidikan
itu sendiri.
Thomas (1979) melihat efektivitas pendidikan dalam kaitannya dengan
produktivitas, berdasarkan tiga dimensi berikut ini
✢ The administrator production function
✢ The psychologist’s production function
✢ The economic’s production function

20
Efisiensi
Dharma (1991:32) mengungkapkan bahwa efisiensi
mengacu pada ukuran penggunaan sumber daya
yang langka oleh organisasi. Efisiensi juga dapat
diartikan sebagai proses membandingkan masukan
dengan keluaran yang dihasilkan

21
Produktivitas
Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan
keseluruhan proses penataan dan penggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien (Mulyasa,
2014:92).
Produktivitas setiap lembaga pendidikan dapat dicapai dengan
adanya keseimbangan dari efektivitas (membawa hasil) dan efisiensi
(pemanfaatan sumber daya yang ada) yang diharapkan dapat
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

22
THANK YOU
NEXT UP IS Q & A
SESSION
Questions

Anda mungkin juga menyukai