Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, interaksi anata guru (pendidik) dengan peserta didik pada

dasarnya untuk mencapai tujuan – tujuan pendidikan yang ada. Untuk memajukan suatu

pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat, pendidik, peserta didik, dan tujuan pendidikan

merupakan suatu komponen yang sangat erat hubungannya, karena ketiga komponen in secara

kualitatif maupun kuantitatif.

Pendidik merupakan tenaga yang profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyaraka. Keterampilan dan pengimplementasian dalam

profesi sangat didukung oleh teori yang telah dipelajari khususnya dalam pengembangan

kurikulum yang telah ditetapkan disekolah masing – masing.

Jadi yang dikatakan seorang yang profesioanl dituntut banyak belajar dalam

mengimplementasikan pengalaman materi yang digelutinya untuk pengembangan kurikulum

yang ada di sekolahnya masing – masing. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kepada siswa

dan merupakan suatu usaha untuk pencapaian tujuan pembelajaran, secara kualitatif dan

kuantitatif.

Rumusan Masalah

Maka berdasarkan latar belakang diatas rumusan permasalahannya adalah :


Bagaimana konsep dasar kurikulum berbasis kompetensi?

Bagaimana implikasi penerapan kurikulum berbasis komputensi?

Bagaimana pengertian, prinsip, dan fungsi rencana pembelajaran?

Bagimana langkah – langkah pengembangan renacana pembelajaran?

Bagaimana Keputusan Situasional?

Tujuan Masalah

Maka berdasarkan latar belakang diatas rumusan permasalahannya adalah :

Dapat mengetahui konsep dasar kurikulum berbasis kompetensi?

Dapat mengetahui implikasi penerapan kurikulum berbasis komputensi?

Dapat mengetahui pengertian, prinsip, dan fungsi rencana pembelajaran?

Dapat mengetahui langkah – langkah pengembangan renacana pembelajaran?

Dapat mengetahui Keputusan Situasional?

Pembatasan Masalah

Agar pembahasan yang dilakukan tidak terlalu luas, maka permasalahan dibatasi sebagai

berikut:

Kurikulum berbasis kompetensi

Rencana Pembelajan

BAB II

PEMBAHASAN

MODUL 4
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KEGIATAN BELAJAR 1

KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

Implikasi Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah model pengelolaan yang memberikan

otonomi atau kemandirian kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif

yang melibatkan langsung semua warga sekolah sesuai dengan standar yang ditetapkan. MBS

bertujuan:

Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan

memberdayakan sumber daya yang tersedia;

Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

melalui pengambilan keputusan bersama;

Meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orang tua, sekolah, dan pemerintah tentang mutu

sekolah; serta

Meningkatkan kompetisi sehat antar sekolah dalam mencapai mutu pendidikan yang diharapkan.

MBS memberikan kesempatan bagi sekolah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang

dan tantangan agar dapat mengunakan sumber daya secara optimal.Dua asumsi dasar penerapan

MBS,

Sekolah dipandang sebagai suatu lembaga layanan jasa pendidikan yang memosisikan kepala

sekolah sebagai manajer pendidikan dan bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu

pelayanan dan hasil belajar.

Dapat efektif diterapkan apabila didukung oleh sistem berbagi kekuasaan antara pemerintah

pusat dan daerah dalam pengelolaan sekolah.


Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah dilapangan memiliki beberapa prinsip umu

yang patut dijadikan agar mencapai tujuan yang diharapkan. Prinsip-prinsip umum tersebut di

antaranya berikut ini:

Profesionalisme, dengan komponen pendidikan yaitu pengelola, praktisi, dan profesionalisme

dewan sekolah.

Pembagian kewenangan, sesuai fungsi dan perannya masing-masing.

Pencapaian mutu pendidikan, memiliki misi dan visi sesuai jenjang sekolah.

Partisipasi masyarakat, menuntut keterlibatan dan tanggung jawab semua pihak terkait.

Transparansi, berpijak pada keterbukaan dalam pengelolaan.

Pembentukan Dewan Sekolah, sebagai institusi penopang dan bertugas mengidentifikasi tujuan

dan manfaat program pendidikan serta merencanakan dan melaksanakan program bersama

sekolah.

Konsep Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia tidak terlepas dari perubahan dan

perbaikan kebijakan pendidikan yang dilakukan pemerintah. Konsep Manajemen Berbasis

Sekolah yang sekarang ini merupkan suatu konsep untuk menciptakan keadilan dan pemerataan

pendidikan bagi semua warga sekolah, membangun konsensus dengan berbagai pihak dalam

melakukan tindakan –tindakan politik yang dibutuhkan, serta menciptakan kerangka konsep

kebijakan pemerintah pusat atas daerah yang sepadan terutama dlam kebijakan fiskal dan

manajemen keuangan.

Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum dalam pengertian modern lebih dari sekedar rencana pelajaran, tetapi sebagai

pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari sekolah. Empat komponen utamanya: tujuan,

materi, strategi belajar mengajar, dan sistem evaluasi. Kurikulum sebagai pedoman guru dalam
proses belajar mengajar di sekolah. Kurikulum berubah sesuai perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan kebutuhan masyarakat.

Selama tiga puluh empat tahun, Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan

kurikulum. Tahun 2004, kita menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang

kemudian dikembangkan oleh Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan PP

no 19/2005 yang menyatakan bahwa penyusunan kurikulum merupakan tanggung jawab setiap

satuan pendidikan. Perundangan lain yang terkait dengan KTSP adalah:

Permen Diknas RI no. 22/2006 tentang Standar Isi

Permen Diknas RI no. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Permen Diknas RI no. 24/2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi

Kurikulum 2004 dikenal dengan KBK berisi standar kompetensi (SK) dan kompetensi

dasar (KD) yang harus dicapai peserta didik melalui materi pokok dan indicator pencapaian hasil

belajar. Kompetensi dasar terdiri dari:

Kompetensi Akademik, peserta didik harus memiliki pengetahuan dan keterampilan mengatasi

tantangan dan persoalan hidup secara independen.

Kompetensi Okupasional, peserta didik harus memiliki kesiapan dan mampu beradaptasi

terhadap dunia kerja.

Kompetensi Kultural, peserta didik harus mampu menempatkan diri sebaik-baiknya dalam

sistem budaya dan tata nilai masyarakat yang pluralistik.

Kompetensi Temporal, peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupan, mampu

memanfaatkan ketiga kemampuan dasar yang dimiliki sesuai dengan perkembangan jaman.

Selain itu juga dikenal keterampilan atau kecakapan hidup (lifeskill) yang mencakup lima

kategori:
Keterampilan mengenal diri sendiri/personal

Keterampilan berpikir rasional

Keterampilan sosial

Keterampilan akademik

Keterampilan vokasional

Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi

Pengembangan kurikulum merupakan salah satu upaya perbaikan dan perubahan

kualitatifuntuk merespon berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat. Menurut Badan

moneter Dunia, sistem pendidikan sebuah negra dapat baik jika:

Kurikulum nasional memenuhi sejumlah kompetensi untuk menjawab tuntutan arus glonalisasi

Kurikulum yang dibuat bersifat lentur dan adaptif terhadap perubahan

Kurikulum yang disusun harus berkorelasi dengan pembangunan sosial dan kesejahteraan

masyarakat.

Secara umum, karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki karakter sebagai

berikut:

Menitikberatkan pada pencapaian target kompetensi daripada penguasaan materi

Mengakomodasi keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia

Memberikan kebebasan lebih luas kepada pelaksana pendidikan di lapangan untuk

mengembangkan dan melaksanakan program-program pembelajaran sesuai dengan kebutuhuan.

Empat komponen utama Kurikulum Berbasis Kompetensi (Boediono, 2002):

FrameworkKurikulum dan Hasil Belajar

FrameworkPenilaian Berbasis Kelas

FrameworkKegiatan Belajar Mengajar


FrameworkPengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah

Prinsip Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Prinsip umum pengembangan kurikulum adalah:

Iman dan Takwa, Nilai, dan Budi Pekerti

Ketahanan dan Integritas Bangsa

Keberseimbangan

Berorientasi Global

Berbasis Teknologi Informasi

Berorientasi pada “Kecapakan Hidup”

Berorientasi pada Siswa

Berkesinambungan

Berorientasi pada Proses dan Hasil

Anda mungkin juga menyukai