Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HAYATI AMALIA GUSTAMI

NIM : 856331253
MATA KULIAH : MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
KODE MATA KULIAH : IDIK4012
TUGAS TUTORIAL : 3 (TIGA)
SEMESTER : 4 (EMPAT)

1. Inventarisasi masalah/kendala apa saja yang muncul dalam penerapan MBS di


lingkungan sekolah Anda? Jelaskan pendapat Saudara bila perlu diperkuat dengan
data pendukung. (40)
Jawab :
Masalah/kendala yang muncul dalam penerapan MBS di lingkungan sekolah saya
adalah sebagai berikut :
1) Adanya penolakan terhadap perubahan dan kurangnya pemahaman akan
konsep MBS itu sendiri
2) Kurangnya pemahaman akan konsep sekolah sebagai sistem pendidikan
dan kurangnya kesiapan sekolah dalam melaksanan kurikulum berbasis
kompetensi
3) Kesulitan dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
4) Kurangnya kejelasan dalam pengaturan tenaga kependidikan dan kesulitan
dalam menerapkan prinsip MBS yang sesuai.

Namun menurut pendapat saya juga, sangat penting memberitahukan pentingnya


penerapan MBS di sekolah dengan mengembangkan modal intelektual dan modal
sosial dalam membangun satu sistem sekolah yang mengelola diri sendiri (self-
managing school) atau juga disebut dengan evaluasi diri(self assessment).
Membangun modal intelektual merupakan contoh pengembangan kapasitas
kemampuan diri. Modal sosial juga harus dimiliki setiap anggota sekolah,hal ini
merujuk pada membangun hubungan yang saling mendukung di antara sekolah,
rumah, masyarakat, lembaga keagamaan, dunia usaha dan industri, dan lembaga
lain di sektor publik dan swasta. Dan satu implikasi penting adalah, pemimpin
sekolah harus memastikan bahwa ia dan koleganya memperbarui pengetahuan
tentang praktik yang baik dalam peningkatan sekolah, dan bahwa membangun
modal sosial dan intelektual merupakan inti pekerjaan pemimpin di sekolah.
Sehingga akan lebih mudah menghadapi penolakan terhadap manajemen itu
sendiri. Jika sudah mempunyai modal diri dalam penerapan MBS tersebut maka
perencanaan program dan skenario pelaksaan MBS dapat dilakukan dengan lebih
teliti dan lebih antisipatif dengan tetap memperhatikan faktor internal dan
eksternal. Semua elemen atau anggota selah bila memiliki mindset terbuka dan
inovatif akan membantu sekolah dari mana akan memulai. Singkatnya melalui
evaluasi diri juga yang komprehensif, jujur dan sungguh-sungguh akan
meningkatkan keberhasilan dalam memulai penerapan MBS di sekolah. Dalam
hal ini saling berbagi pengalaman dengan menunjukkan bahwa, betapapun
kuatnya kehendak strategis, diperluan waktu betahun-tahun agar pergeseran
dalam keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi memungkinkan
desentralisasi berdampak pada output/hasil daripada perumusan visi, misi dan
tujuan dari MBS ini sendiri. Ini merupakan pengesahan satu legislasi untuk
pergeseran kewenangan, otoritas, tanggung jawab, dan pengaruh dari satu tingkat
ke tingkat lain pergeseran itu merupakan perubahan dalam struktur. Pergeseran
lain adalah membangun kapasitas agar diperoleh dampak yang diharapkan dari
belajar dan mengubah kultur di semua tingkat. Sehingga dalam mengambil
keputusan, selalu memberi peluang bagi seluruh anggota sekolah untuk terlibat
dalam pengambilan keputusan penting bersama-sama dengan rekan guru di
sekolah serta orang-orang yang kompeten dibidangnya untuk meningkatkan
pembelajaran di sekolah sebagai penerapan MBS. Adapun dengan memberikan
dorongan ataupun mensupport sesama anggota sekolah agar muncul kreativitas
serta ide dan profesionalitas guru/tenaga pendidik dalam merancang bangun
program pembelajaran dan rencana pengembangan sekolah. Hal ini akan
meningkatkan motivasi guru dan mengembangkan kepemimpinan baru di semua
level. Guru yang meningkatkan kemampuannya dakam bidangnya akan lebih
maju dan realistis dalam melaksanakan penerapan MBS dan dapat menyikapi
dengan baik meskipun terdapat perubahan kurikulum berulang kali. Oleh karena
segala langkah dilakukan maka perencanaan dan pelaksanaan MBS ini dengan
mengarahkan kembali sumber daya yang tersedia untuk mendukung tujuan yang
dikembangkan di setiap sekolah dan menghasilkan rencana anggaran yang lebih
realistik ketika orang tua dan guru makin menyadari keadaan keuangan sekolah,
batasan pengeluaran, dan biaya program-program sekolah. Terakhir adalah
evaluasi secara menyeluruh menyangkut semua bidang, jika ada kekurangan
maka diperbaiki dan bila semua berjalan dengan baik harus semakin ditingkatkan.
Oleh karena itu apabila semua aspek dan komponen dalam penerapan MBS dapat
terlaksana dengan baik, maka saya yakin sekolah dapat beroperasi dengan baik
berserta kualitas dan mutu pendidikan di sekolah saya tersebut.

2. Bila Anda sebagai seorang kepala sekolah, buatlah rancangan kegiatan sekolah
yang dapat meningkatkan mutu sekolah dengan penerapan MBS! Hendaknya
diperkuat dengan teori yang mendukung rancangan Saudara. (50)
Jawab :
Bila saya menjadi seorang kepala sekolah, rancangan kegiatan sekolah yang akan
saya lakukan agar dapat meningkatkan mutu sekolah dengan penerapan MBS
adalah :
1) Yang akan saya lakukan pertama kali dalam merancang kegiatan
sekolah adalah dengan pertanggung jawab atas penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga
kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana
serta prasarana
2) Melibatkan semua stakeholder meliputi saya sendiri sebagai kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, dewan guru, staf tata usaha, dan komite
sekolah di dalam rapat tim penyusun rencana kerja sekolah
3) Menyusun rencana kegiatan untuk menyusun perencanaan program
kerja sekolah, bersama Tim kerja sekolah dengan mengumpulkan,
mengolah data dan informasi dan menyusun draf rencana kerja
sekolah jangkamenengah (RKJM), kemudian saya sebagai
Kepala Sekolah, bersama Dewan Guru dan Komite Sekolah
melakukan review dan revisi draf Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM) tersebut, selanjutnya memfnalkan hasil revisi RKJM, l a l u
RKJM ditanda tangani, terakhir RKJM yang sudah ditandatangani akan
menjadi rencana s trategis sekolah untuk jangka menengah berkisar
empat tahunan.
4) Meningkatkan mutu dengan menyempurnakan Kurikulum yang dipakai di
sekola sesuai dengan kalender pendidikan/akademik, membentuk
struktur organisasi sekolah, dan pembagian tugas kependidikan, serta
membuat peraturan akademik, tata tertib sekolah, kode etik sekolah,
dan mengelolaan biaya operasional sekolah.

5) Menyusun program pengawasan secara objektif, bertanggung jawab dan


berkelanjutan. Penyusunan program pengawasan ini didasarkan pada
Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang disosialisasikan ke seluruh
pendidik dan tenaga kependidikan. Dan pengawasan terhadap program
peningkatan mutu lulusan, dilakukan melalui supervisi atau kunjungan
kelas, dan kunjungan terhadap kegiatan-kegiatan sekolah lainnya.
6) Melakukan evaluasi terhadap Kurikulum dan evaluasi terhadap
pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara secara
berkala, komprehensif dan fleskibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mutakhir, merespon perubahan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta perubahan sistem
pendidikan maupun perubahan sosial di lingkungan sekitar dan
masyarakat.

Adapun dari rancangan diatas berikut ini adalah rencana kegiatan sekolah guna
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah saya, yaitu :
1) Menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai agar
terlaksana segala kegiatan sekolah baik dalam bidang akademik
maupun non akademik dan juga dalam bidang-bidang lainnya.
2) Menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif terhadap warga sekolah
dengan memotivasi dan saling mendukung satu sama lain
3) Melaksanakan proses input, transformasi, dan output yang terukur
dan dapat dipertanggung jawabkan
4) Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien,
sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang merupakan
pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tingkat
satuan pendidikan atau KTSP. Pelaksanaan Kurikulum 2013
memfokuskan semua mata pelajaran saling mendukung baik
kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dalam kurikulum
2013 tingkat SD materi disajikan dengan tema-tema, oleh sebab itu
perlu adanya pembelajaran tematik. Dan Pembelajaran Tematik
merupakan sebuah pembelajaran yang dikemas ke dalam bentuk tema
yang melibatkan beberapa mata pelajaran yang disajikan dalam satu
media yang terpadu. Salah satu cara agar siswa dapat memahami isi
dari pembelajaran tematik adalah menciptakan aplikasi game guna
menarik minat belajar dan menghilangkan rasa jenuh terhadap materi
pelajaran
5) Meningkatkan program ekstrakurikuler maupun kegiatan
pengembangan diri dengan mewajibkan:
a) Kegiatan aktualisasi diri atau kepramukaan beserta ilmu-
ilmu yang ada didalamnya
b) Meningkatkan nilai imtaq dan pembinaan akhlaq siswa–siswi
melalui pendidikan agama dan rohis. Kegiatan Rohis ini
melalui kegiatan keagamaan bagi siswa muslim/pendalaman
pemahaman agama, shalat berjamaa`ah saat dzuhur,
pembacaan doa dan shalawat sebelum memulai KBM,
yasinan bersama setiap hari jum`at dan kegiatan yang
lainnya;
c) Kegiatan belajar English vocabulary bagi seluruh siswa di kelas
dan mempelajari sedikit demi sedikit sebagai modal siswa SD
kedepannya agar tidak kesulitan saat ke jenjang sekolah yang
lebih tinggi, kegiatan ini bisa dilakukan sebelum mengakhiri
KBM.
d) Kegiatan bercocok tanam setiap kelas dan hasilnya bisa di
jual atau di pasarkan ke kantin sekolah atau warung-warung
yang berjualan didekat sekolah
6) Meningkatkan program olimpiade sains, seni, olahraga, prakarya
sesuai dengan bakat dan minat siswa
7) Mewujudkan peningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang
8) Menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang
mengatur operasional warga sekolah
9) Meningkatkan kualitas semua sumber daya manusia baik tenaga
pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik melalui berbagai
kegiatan dan pembiasaan.
10) Memberlakukan budaya 3S(senyum, sapa, salam) dan menerapkan
7K dengan optimal di setiap kelas
Apabila semua rancangan tersebut terlaksana dengan baik harapan saya
adalah agar :
1) Meningkatkan nilai imtaq dan pembinaan akhlaq siswa–siswi
melalui pendidikan agama dan rohis
2) Membentuk pribadi-pribadi siswa yang memiliki nilai moral,
keramah-tamahan, kedisiplinan, dan kesopanan
3) Membentuk pribadi–pribadi siswa yang mencintai terhadap kerapian
dan keindahan lingkungan sekolah.
4) Membentuk pribadi siswa yang memiliki kecerdasan akademik dan
non akademik
5) Melaksanakan program penyaluran bakat dan prestasi siswa
dalam berbagai bidang
6) Mewujudkan lingkungan sekolah yang berbudaya, bersih, rapi dan
membentuk perilaku warga sekolah pola hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai