Anda di halaman 1dari 8

MATERI KEBIJAKAN UMUM PELAKSANAAN MGMP TINGKAT KABUPATEN

Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP)
adalah suatu wadah yang strategis untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Apalagi dengan keadaan sekarang
dengan pembelajaran jarak jauh dan/atau pembelajaran tatap muka terbatas serta
pembelajaran ketika tatanan baru nantinya. Maka guru seharusnya lebih kreatif dan inovatif
dalam menyiapkan rencana pembelajaran sampai dengan sumber belajar yang sesuai
kebutuhan siswa yang berfariasi. Sehingga KKG/MGMP diharapkan menjadi wadah untuk
meningkatkan kompetensi guru yang akan berdampak pada penguasaan kompetensi oleh
siswa.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 20 ayat (b) mengamanatkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas
keprofesionalannya, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Pernyataan undang-undang tersebut pada intinya
mempersyaratkan guru untuk memiliki: (1) kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV; (2)
kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, profesional,
kepribadian, dan sosial; dan (3) sertifikat pendidik. Undang-undang ini memberikan suatu
kesempatan yang tepat bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya secara
berkelanjutan melalui pelatihan, penelitian, penulisan karya ilmiah, dan kegiatan profesional
lainnya.

Perwujudan unjuk kerja profesional guru ditunjang dengan jiwa profesionalisme,


yaitu sikap mental yang senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan diri sebagai guru
profesional. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Guru yang profesional
akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian
baik dalam materi maupun metode, dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh
pengabdiannya.

Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui responsi.
Peningkatan profesionalisme melalui responsi dilakukan dalam bentuk suatu interaksi secara
formal atau informal yang biasanya dilakukan melalui berbagai interaksi seperti pendidikan
dan latihan, seminar, lokakarya, ceramah, konsultasi, studi banding, penggunaan media dan
forum-forum lainnya. Responsi ini dapat ditunjang, apabila para guru berada dalam suasana
interaksi sesama guru yang memiliki latar belakang dan tugas, misalnya Kelompok Kerja
Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). KKG/MGMP merupakan
suatu wadah kegiatan profesional bagi para guru mata pelajaran yang sama pada jenjang
SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK di tingkat
kabupaten/kota yang terdiri dari sejumlah guru dari sejumlah sekolah. MGMP
diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam
meningkatkan profesionalisme guru.

Prinsip MGMP adalah:

1. Merupakan organisasi yang mandiri.


2. Dinamika organisasi yang dinamis berlangsung secara alamiah sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan.
3. Mempunyai visi dan misi dalam upaya mengembangakan pelayanan pendidikan
khususnya proses pembelajaran efektif dan efisien.
4. Kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide-ide pembelajaran yang efektif dan
efisien.
5. Memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sekurang-kurangnya memuat:
a) Nama dan tempat
b) Dasar, tujuan dan kegiatan

Tujuan pelaksanaan KKG/MGMP


1. Menumbuhkan kegairahan guru untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan
dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan belajar
mengajar dalam rangka meningkatkan diri sebagai guru.
2. Menyetarakan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu
pendidikan.
3. Mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan tugas
sehari-hari dan mencari cara penyelesaian yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran, guru, kondisi sekolah dan lingkungan.
4. Membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan
kegiatan keilmuan dan IPTEK, kegiatan pelaksanaan kurikulum, metodologi, sistem
evaluasi sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan.
5. Saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya, simposium, seminar,
diklat, classroom action research, referensi, dan lain-lain kegiatan profesional yang
dibahas bersama-sama.
6. Menjabarkan dan merumuskan agenda reformasi sekolah (school reform), khususnya
focus classroom reform, sehingga berproses pada reorientasi pembelajaran yang
efektif.
Peran KKG/MGMP
Selain tujuan KKG/MGMP seperti di atas juga dituntut untuk berperan sebagai:
a) Reformator dalam classroom reform, terutama dalam reorientasi pembelajaran
efektif;
b) Mediator dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, terutama
dalam pengembangan kurikulum dan sistem pengujian;
c) Supporting agency dalam inovasi manajemen kelas dan manajemen sekolah;
d) Collaborator terhadap unit terkait dan organisasi profesi yang relevan;
e) Evaluator dan developer school reform dalam konteks MBS; dan
f) Clinical dan academic supervisor, dengan pendekatan penilaian appraisal.
Berdasarkan tujuan dan peran di atas, maka berikut ini adalah beberapa fungsi yang diemban
MGMP, yaitu:
1) Menyusun program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek serta
mengatur jadwal dan tempat kegiatan secara rutin;
2) Memotivasi para guru untuk mengikuti kegiatan MGMP secara rutin, baik di tingkat
sekolah, wilayah, maupun kota;
3) Meningkatkan mutu kompetensi profesionalisme guru dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengujian/evaluasi pembelajaran di kelas, sehingga mampu
mengupayakan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan di sekolah;
4) Mengembangkan program layanan supervisi akademik klinis yang berkaitan dengan
pembelajaran yang efektif;
5) Mengembangkan silabus dan melakukan Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program
Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem), Rencana Pelajaran (RPP), dan KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal), (Modifikasi RPP dengan memasukan pendidikan
karakter bangsa, kewirausahaan, budaya lingkungan , anti korupsi , dan sebagainya)
6) Mengupayakan lokakarya, simposium dan sejenisnya atas dasar inovasi manajemen
kelas, manajemen pembelajaran efektif (seperti : PAKEM-Pendekatan Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan-, joyful and quantum learning, hasil classroom action
research, hasil studi komparasi atau berbagai studi informasi dari berbagai nara
sumber, dan lain-lain.);
7) Merumuskan model pembelajaran yang variatif dan alat-alat peraga praktik
pembelajaran program Life Skill, Lesson study dan PTK;
8) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan MGMP Propinsi dan MGMP nasional serta
berkolaborasi dengan MKKS dan sejenisnya secara kooperatif;
9) Melaporkan hasi kegiatan MGMP secara rutin setiap tahun pelajaran kepada Dinas
Pendidikan Kota dan Provinsi;
10) Berpartisipasi membatu Dinas Pendidikan Kota/Kab diera etonomi daerah , membuat
pemetaan guru, SDM , kebutuhan guru dalam mengembangkan profesionalismenya
dan berada di garda terdepan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
11) Apabila dari fungsi-fungsi di atas dapat dilakukan MGMP, MGMP tersebut berdaya
dan akan memenuhi harapan semua guru.
Pelaksanaan Kegiatan KKG/MGMP
 Mengadakan konsultasi dengan kepala sekolah, Pengawas sekolah, dan Dinas
Pendidikan (Kabid/Kasi).
 Mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan MKKS dan MKPS.
 Mengadakan hubungan kerja dengan organisasi–organisasi masyarakat sekitar, dalam
hal:
1. membantu/menyebarluaskan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
kepada masyarakat; 
2. menyebarluaskan program-program Pendidikan kepada masyarakat sehingga
masyarakat menyadari akan pentingnya pendidikan;
3. berperan sebagai unsur pembaharu bagi kehidupan dan kemajuan masyarakat;
4. mengadakan kegiatan yang mendorong peserta didik untuk lebih
meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi;
5. menciptakan kerjasama dengan semua unsur yang berkait dengan dunia
pendidikan;
6. bekerjasama dengan masyarakat dalam pelaksanaan program – program yang
terkait;
7. mampu memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Program KKG/MGMP
Program KKG atau MGMP pada dasarnya merupakan bagian utama dalam
pengembangan KKG atau MGMP. Program tersebut harus selalu merujuk pada usaha
peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Setiap program dan kegiatan KKG atau
MGMP diharapkan memiliki kerangka program yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
 Kerangka dasar dan struktur program kegiatan KKG atau MGMP
Kerangka dasar program kegiatan KKG atau MGMP merujuk kepada pencapaian
empat kompetensi guru, yaitu kompetensi profesional, pedagogik, social, dan
kepribadian.
 Struktur Program
Struktur program kegiatan KKG atau MGMP terdiri dari program umum, program
inti/pokok, dan program penunjang dengan uraian sebagai berikut.
1. Program umum adalah program yang bertujuan untuk memberikan wawasan
kepada guru tentang kebijakan-kebijakan pendidikan di tingkat daerah sampai
pusat, seperti kebijakan terkait dengan pengembangan profesionalisme guru.
2. Program inti adalah program-program utama yang ditujukan untuk
meningkatkan kualitas kompetensi dan profesionalisme guru. Program inti
dapat dikelompokkan ke dalam program rutin dan program pengembangan.
 Program rutin terdiri dari:
1. Diskusi permasalahan pembelajaran, misalnya pembelajaran jarak
jauh ataupun blended learning.
2. Penyusunan dan pengembangan silabus, program semester, dan
rencana program pembelajaran termasuk rencana pembelajaran
secara daring, luring, ataupun campuran.
3. Analisis kurikulum, termasuk kurikulum darurat.
4. Penyusunan laporan hasil belajar siswa termasuk menyusun
instrumen penilaian berbasis kinerja
5. Pendalaman materi termasuk juga pembuatan bahan/sumber
belajar berbasis TIK.
6. Pelatihan terkait dengan pembuatan media yang berbasis TIK yang
mendukung tugas mengajar.
7. Pembahasan materi dan pemantapan menghadapi Asemen
Nasional dan Ujian Sekolah
 Program pengembangan dapat dipilih sekurang-kurangnya lima dari
kegiatan-kegiatan berikut.
a) Penelitian, diantaranya Penelitian Tindakan Kelas/Studi Kasus.
b) Penulisan Karya Ilmiah.
c) Seminar, lokakarya, kolokium (paparan hasil penelitian), dan
diskusi panel.
d) Pendidikan dan pelatihan berjenjang (diklat berjenjang).
e) Penerbitan jurnal dan buletin KKG atau MGMP.
f) Penyusunan dan pengembangan website KKG atau MGMP.
g) Kompetisi kinerja guru.
h) Pendampingan pelaksanaan tugas guru oleh pembimbing/tutor/
instruktur/ fasilitator di KKG atau MGMP.
i) Lesson study (suatu pengkajian praktik pembelajaran yang
memiliki tiga komponen yaitu plan, do, see yang dalam
pelaksanaannya harus terjadi kolaborasi antara pakar, guru
pelaksana, dan guru mitra).
j) Profesional Learning Community (komunitas belajar
profesional)
k) TIPD (Teachers International Profesional Development)
l) Global Gateaway
m) Program lain yang sesuai dengan kebutuhan setempat.
n) Program penunjang bertujuan untuk menambah pengetahuan
dan keterampilan peserta KKG atau MGMP dengan materi-
materi yang bersifat penunjang seperti bahasa asing, Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), dll.

Kewajiban anggota KKG atau MGMP


1. Setiap anggota KKG atau MGMP berkewajiban untuk:
 menghadiri dan mengikuti kegiatan-kegiatan di KKG atau MGMP sesuai
dengan program kerja yang telah ditetapkan;
 membayar iuran sesuai dengan kesepakatan anggota KKG atau MGMP;
 mengiplementasikan hasil kegiatan di KKG atau MGMP di sekolah masing-
masing;
 berperan aktif dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan oleh
KKG atau MGMP.
2. Materi Kegiatan KKG atau MGMP
Setiap KKG atau MGMP perlu mengembangkan materi kegiatan KKG atau MGMP
yang mengacu kepada empat kompetensi guru dan program yang telah ditetapkan.
Untuk melihat sejauh mana materi-materi yang dipilih dalam program/kegiatan KKG
atau MGMP, diperlukan penyusunan indikator pencapaian kegiatan pelatihan yang
dilaksanakan di KKG atau MGMP.
3. Kalender Kegiatan KKG atau MGMP
Setiap KKG atau MGMP perlu menyusun kalender kegiatan yang terdiri dari kalender
kegiatan bulanan, semesteran, dan tahunan. Sekurang-kurangnya kalender kegiatan
KKG atau MGMP dilaksanakan 12 kali dalam satu tahun.

Peran Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas


a. Guru
Hendaknya guru tidak hanya ikut hadir dalam kegiatan KKG/MGMP, tetapi aktif terlibat
dalam kegiatan tersebut, misalnya: mengemukakan pendapat tentang suatu masalah,
mengemukakan ide pembuatan alat bantu belajar, dan aktif dalam ujicoba atau simulasi
kegiatan belajar mengajar. Dia juga harus menerapkan hasil pertemuannya di sekolahnya
dan memberi umpan balik terhadap keberhasilan penerapan di sekolah. Tugas guru
antara lain adalah:
1. Memberi masukan untuk perencanaan kegiatan KKG/MGMP.
2. Menghadiri kegiatan KKG/MGMP.
3. Menyumbangkan pikiran dan pemecahan masalah yang diangkat di
KKG/MGMP.
4. Konsisten dalam menerapkan hasil-hasil KKG/MGMP di kelas/sekolah masing-
masing.
5. Memberikan umpan balik kepada guru pemandu mata pelajaran dan kepala
sekolah atau pengawas sekolah tentang penerapan hasil KKG/MGMP dan
penataran.
b. Peran Kepala Sekolah
Kepala sekolah seharusnya sangat tahu tentang kebutuhan sekolahnya. Sebaiknya
beliau aktif terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan KKG/MGMP ini.
Kepala sekolah yang sering ikut serta dan menunjukkan minat terhadap kegiatan
KKG/MGMP akan lebih memberi semangat kepada gurunya. Dia juga hendaknya
membantu dan memonitor guru-gurunya dalam penerapan hasil kegiatan
KKG/MGMP di kelas. Tugasnya antara lain adalah:
1. Melaksanakan konsultasi dengan guru inti mata pelajaran mengenai
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya sebagai masukan untuk
perencanaan kegiatan pembelajaran.
2. Menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan KKG/MGMP dan MKKS.
3. Memonitor pelaksanaan tindak lanjut kegiatan KKG/MGMP di sekolah yang
dipimpinnya.
4. Memberikan umpan balik tentang penerapan hasil penataran guru.
c. Peran Pengawas
Pengawas hendaknya hadir setidaknya satu kali sebulan dalam pertemuan mingguan.
Hal tersebut dimaksudkan agar pengawas bias melihat langsung kegiatan nyata apa
yang sedang dilaksanakan pada KKG/MGMP dan ia dapat memberikan bantuan dan
saran-saran yang bermanfaat bagi para peserta. Pengawas dapat mengunjungi semua
sekolah di wiliyah binaannya (rayon/subrayon) secara teratur untuk mengetahui
keadaan dan kebutuhan setiap sekolah dan guru. Oleh karena itu, beliau berperan
sebagai pembantu dalam penyusunan danpel aksanaan program gugus dan memberi
semangat kepada guru untuk ikut serta dalam kegiatan gugus serta menerapkan hasil
kegiatan gugus di kelasnya masing-masing. Tugas pengawas antara lain adalah:
1. Memonitor kegiatan masing-masing sekolah dan kelas.
2. Membantu para guru inti dalam perencanaan dan persiapan kegiatan KKG/MGMP
sesuai kebutuhan guru.
3. Menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan KKG/MGMP dan MKKS.
4. Memonitor pelaksanaan tindak lanjut dan dampak hasil KKG/MGMP dan
penataran di sekolah.
5. Membantu guru dalam masalah kegiatan belajar mengajar.
6. Memberikan umpan balik kepada guru dan kepala sekolah tentang hasil supervisi.

Anda mungkin juga menyukai