PROPOSAL TESIS
OLEH :
PROGRAM PASCASARJANA
2020
1
I. PENDAHULUAN
yaitu tuntutan dari masyarakat dan tuntutan dunia usaha. Hal yang menjadi
strategis dalam jaman yang maju, keunggulan suatu bangsa tidak lagi
manusia (SDM). Mutu sumber daya manusia (SDM) ditentukan mutu pendidikan,
tolok ukur mutu pendidikan didasarkan pada kondisi output dan outcome yang
penting adalah keberadaan seorang kepala sekolah yang tidak hanya sebagai
figur personifikasi sekolah, tetapi juga paham tentang tujuan pendidikan, punya
visi masa depan, serta mampu mengaktualisasikan seluruh potensi yang ada
peran sangat penting dan strategis dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan
2
sekolah merupakan penegndali dan penentu arah yang hendak ditempuh oleh
antara lain kunci utama dalam peningkatan mutu pendidikan adalah komitmen
terhadap perubahan. Jika semua guru dan staff sekolah telah memiliki komitmen
pada perubahan yang lebih baik, maka pemimpin akan lebih mudah dalam
tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah,
Pasal 1 ayat (2) yaitu: Penjaminan Mutu Pendidikan adalah suatu mekanisme
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 54 ayat (1)
yang menyatakan bahwa peran serta dalam pendidikan meliputi peran serta
pendidikan.
warga sekolah dapat meningkat dan berkembang baik. Kepala sekolah dan guru
ilmu, bahan ajar, dan metode, akan tetapi mampu memotivasi peserta didik untuk
dan disiplin kerja, serta memiliki wawasan pendidikan sempit. Fenomena ini
Sekolah Dasar Negeri 18 Air Kumbang sampai saat ini masih dalam
Negeri 18 Air Kumbang tersebut sudah dikatakan baik dari pengadaan sarana
adanya ruang khusus untuk perpustakaan dan fasilitas perpustakaan yang belum
terpenuhi; 2) belum adanya ruang praktikum sains dan teknologi yang dapat
efektif; 5) Kurang optimalnya peran kepala sekolah untuk mengelola sarana dan
dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
Hal yang mendukung dari permasalah di atas menurut Amri (2013:78) ada
tiga faktor penentu kualitas atau mutu pendidikan, yaitu (a) orang (pendidik), (b)
pihak dari segala penjuru mata angin, baik dari siswa, orang tua, masyarakat
luas, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dinas pendidikan, dunia usaha dan
bahwa Realitas di lapangan faktor yang sering disorot dan diperhatikan oleh
tidak diiringi oleh kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang memadai,
serta tidak pula ditunjang oleh manajemen yang baik, seperti tidak adanya
Maka dari itu kepala sekolah sebagai pemimpin harus jeli dalam membaca
peluang dan ancaman yang akan datang, apabila kepala sekolah tidak
sekolah maka sekolah tersebut akan sulit untuk mencapai mutu pendidikan yang
berkualitas.
Kumbang”.
B. Fokus Penelitian
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini adalah untuk
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pendidikan
2. Manfaat Praktis
dipersyaratkan.
c. Bagi Sekolah
A. Tinjauan Pustaka
a.Pengertian Kepemimpinan
yang tidak mudah. Karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang
efisien. Dengan kata lain, bahwa sukses tidaknya usaha pencapaian tujuan
mempengaruhi pola pikir, cara kerja setiap anggota agar bersikap mandiri dalam
merupakan ilmu terapan dari ilmu - ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dari
dan mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah
kepada orang lain untuk melakukan satu usaha kooperatif mencapai tujuan yang
sudah direncanakan.
antara satu pihak sebagai yang memimpin, dengan pihak lain yang dipimpin.
sistem sosial untuk mencapai suatu tujuan. Tercapai tidaknya suatu tujuan
merupakan istilah sifat - sifat, perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain,
pola-pola interaksi, hubungan kerja sama antar peran, kedudukan dari satu
paling efektif dalam perilaku kelompok bagi yang lain dia adalah proses
mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para
situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
11
b. Teori Kepemimpinan
antara lain.
1. Teori Sifat
Menurut Basri (2014:31) teori ini penekanannya lebih pada sifat sifat
umum yang dimiliki pemimpin yang dibawa sejak lahir. Menurut teori ini, hanya
individu yang memiliki sifat sifat tertentulah yang bisa menjadi pemimpin. Di
samping itu, teori ini juga sering disebut teori bakat karena menganggap
2. Teori Prilaku
Menurut Basri (2014:31) teori ini lebih berfokus pada tindakan yang
3. Teori Situasional
bawahan.
4. Teori Ekologis
12
sudah ada sejak dilahirkan dengan pendidikan dan pelatihan yang itensif. Teori
ini tidak menolak adanya sumber natural kepemimpinan, tetapi sumber struktur
berpengaruh
5. Teori Sosio-behavioristik
berikut :
d. Situasi lingkungan
a. Teoritik
b. Ekonomis
c. Estetik
d. Sosial
13
mementingkandiri sendiri
f. Religius
pencipta.
d. Tipe Kepemimpinan
Menurut Shulhan & Soim (2013: 36) ada beberapa tipe kepemimpinan
Kepala Sekolah.
sehingga dianggap tidak mampu berbuat sesuatu tanpa ada perintah. Pemimpin
14
disiplin terhadap instruksi yang telah ditetapkan. Dalam tindakan dan perbuatan,
pemimpin tidak dapat diganggu gugat. Supervisi bagi pemimpin yang otokratis
segala perintah pemimpin. Dalam hal ini, berarti bukan supervise yang dilakukan
akan tetapi sebagai inspeksi, yaitu mencari kesalahan dari para anggota.
Jika ada anggota yang tidak patuh akan diberikan hukuman, begitupun
sebaliknya jika ada yang patuh maka akan diberikan penghargaan. Kepemimpina
1. Anggota akan menjadi pengikut yang tidak mampu dan tidak mau berinisiatif,
atau ketentuan hokum yang mengikat. Disamping itu, kepemimpinan ini sering
pula terlihat pada kepemimpinan dictator sebagaimana yang terjadi di masa Nazi
Pemimpin dengan tipe ini termasuk pemimpin yang sama sekali tidak
tugas dan kerjasama diserahkan kepada anggotanya tanpa ada petunjuk atau
dan dedikasi beberapa anggota kelompok dan bukan karena pengaruh dari
jelas. Segala kegiatan dilakukan tanpa rencana yang terarah dan tanpa
kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usahanya selalu
saran dari anggotanya. Pun kritik yang membangun sebagai umpan balik dan
sifatnya yang lebih lunak. Sifat otoriter tersebut diperlukan sebagai perwujudan
adalah atas dasar hubungan antara pemimpin dan kelompok yang dipimpinnya.
Berpijak dari teori dan tipe kepemimpinan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa agar seseorang dapat tampil sebagai pemimpin yang baik dan sukses
kepemimpinan otoriter walaupun sifatnya yang lebih lunak. Sifat otoriter tersebut
administrator, dan agiator. (Shulhan, 2013: 45) Berdasarkan dari teori dan tipe
persyaratan dan tuntunan yang diajukan oleh situasi dan kondisi dalam proses
kepemimpinan.
18
kepemimpinan terbagi menjadi dua kategori tipe yang ekstrem yaitu: a. tipe
kepemimpinan otokratis, gaya ini dipandang sebagai gaya yang di dasarkan atas
ini dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut dalam
kesepakatan bulat tentang tipologi Kepemimpinan yang secara luas di kenal saat
1. Tipe yang Otokratik, Pemimpin yang otokratis adalah seorang yang sangat
egois.
3. Tipe yang Karismatik, Pemimpin yang beribawa dan memiliki daya pikat
tersendiri.
4. Tipe yang Laissez Feire, pemimpin yang berperan pasif dan membiarkan
Ada yang harus di pahami oleh para pemimpin bahwa pemimpin yang
baik adalah pemimpin yang mengerti dengan benar dimana ia meletakkan setiap
harus di patuhi.
5) Tipe laissez faire ini membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri semua
6) Tipe populistis ini mampu menjadi pemimpin rakyat. Di berpegang pada nilai-
pimpinan yang sukses. Dengan tipe kepemimpinan yang tidak tepat, maka tujuan
a. Kepemimpinan Transaksional
personel yang perlu pembinaan, pola ini dapat menyebabkan mereka menjadi
pemalas dan tidak jelas apa yang dikerjakannya. Dalam kontak kerja disepakati
mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan oleh sekolah, para guru untuk
b. Kepemimpinan Transformasional
sebelumnya.
c. Kepemimpian Visioner
untuk Memotivasi karyawan atau Guru untuk bertindak dengan arah yang telah
dan mengartikulasikan visi yang realistis, dapat dipercaya, dan menarik tentang
masa depan organisasi yang terus tumbuh dan meningkat dibanding saat ini
(Hidayah, 2016:61)
pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah berasal dari dua kata
yaitu “ kepala” dan “ sekolah”. kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin
dan memberi pelajaran. Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan
(Basri, 2014:40). Menurut Asnawi (2012:17) kepala sekolah adalah seorang guru
tujuan bersama
seseorang setelah sekian lama menjabat sebagai guru. Seseorang diangkat dan
guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan
22
proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang
jabatan tambahan dari jabatan guru . hal ini berdasarkan S.K Mempan No. 0296
sekolah, karena ada legitimasi dari pihak yang berkuasa dan berwenang baik
untuk menduduki jabatan struktural (Kepala Sekolah) di sekolah. (Aedi, 2016: 35)
sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) yang bukan sekolah bertaraf
didalam kepemimpinanya ada beberapa unsur yang saling berkaitan yaitu: unsur
manusia, unsur sarana, unsur tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur
selama menjadi kepala sekolah. Adapun tugas dan fungsi kepala sekolah antara
lain:
pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini faktor pengalaman
Salah satu peran kepala sekolah adalah sebagai seorang pejabat formal
atau sebagai pemimpin formal. Oleh sebab itu, kedudukannya yang formal,
internal dan eksternal, interkasi antarsumber daya manusia dan sumber material
yang ada, efektivitas, kekuatan dan kelemahan serta integritas dan pengalaman
(Wahjosumdijo, 2013:129).
dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah
sekolah. Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala
25
dimaksud dikaitkan dengan pengubahan pola pikir dan pola sikap. Bagi sebagian
besar kepala sekolah hal tersebut akan dirasakan sebagai suatu yang tidak
mudah, tetapi bagi sebagian kepala sekolah yang lain hal tersebut dapat
dianggap sebagai suatu bentuk tanggung jawab dan komitmen untuk menjadikan
perubahan peran sebagai indikator dari keinginan untuk selalu berubah dari
kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar madrasah dapat
sifat, pendekatan perilaku, maupun pendekatan situsional. Dalam hal ini, kepala
26
sekolah harus mampu bertindak situasional, sesuai dengan situasi dan kondisi
yang ada. Meskipun demikian, pada hakiketnya kepala sekolah harus lebih
terhadap tugas, kepala sekolah juga harus menjaga hubungan manusia dengan
tugas. Peran kepala sekolah sebagai inovator adalah kepala sekolah harus
memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam
tugas utama Kepala Sekolah. Perhatian Kepala Sekolah lebih tercurah untuk
Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru
menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif, kepala sekolah hendaknya
a. Para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukan
diperlukan.
memperoleh keputusan.
Kepala Sekolah dengan sikap kewirausahaan yang kuat akan berani melakukan
organisasi pendidikan atau sekolah. Kepala sekolah yang efektif juga menjadikan
salah satu yang menentukan keberhasilan sekolah. Hal ini memberi arti bahwa
29
pribadi yang terdapat pada sosok kepala sekolah sangat menjadi pertimbangan
bawahi karena kepala sekolah yang efektif akan menjadi figur bagi seluruh
sumber daya manusia yang ada dalam lingkungan sekolah, bahkan bisa menjadi
layanan tetapi juga memelihara segala sesuatunya secara lancar dan terus-
dan emosi untuk memperbaiki sekolah. Kepala sekolah merupakan sosok unik
yang membantu sekolah: berimage tentang apa yang dapat dilakukan, memberi
sebenarnya.
peserta didik.
atau model bagi pendidik, peserta didik, dan seluruh warga sekolah.
sekolah.
sekolah
kepala sekolah yang efektif, terdapat hal yang perlu ditekankan atau digaris
bawahi yaitu kepala sekolah efektif ialah kepala sekolah yang bukan dengan tipe
kepemimpinan otoriter. Hal ini dikatakan karena terdapat jelas pada indikator
pertama sampai dengan ketiga bahwa yang dibutuhkan kepala sekolah efektif
pengambilan keputusan tidak hanya sepihak dari kepala sekolah. Indikator kedua
yang juga mendukung bahwa kepala sekolah yang efektif ialah yang memiliki
gaya kepemimpinan demokratis, lugas dan terbuka. Indikator ini tentu sangat
Kata mutu berasal dari Bahasa Inggris quality yang berarti kualitas.
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
Mutu dapat juga digunakan sebagai suatu konsep yang relatif. Definisi
relatif tersebut memandang mutu bukan sebagai suatu atribut produk atau
layanan, tetapi sesuatu yang dianggap berasal dari produk atau layanan
tersebut. Mutu dikatakan ada apabila sebuah layanan memenuhi spesifikasi yang
ada. Mutu merupakan sebuah cara yang menentukan apakah produk terakhir
sesuai dengan standar atau belum. Produk atau layanan yang memiliki mutu,
dalam konsep relatif ini tidak harus mahal dan ekseklusif. Definisi relatif tentang
mutu tersebut memiliki dua aspek. Pertama adalah menyesuaikan diri dengan
yang lain mengatakan bahwa mutu yang praktis adalah sebuah derajat variasi
yang terduga standar yang digunakan dan memiliki kebergantungan pada biaya
implikasi yang berbeda jika diterapkan pada sesuatu yang berbeda. Penempatan
tersebut tergantung pada barang apa dihasilkan, dipakai, dan anggapan orang.
Mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen (Hadis dan
Nurhayati, 2014:85). Mutu adalah sebuah hal yang berhubungan dengan gairah
dan harga diri. Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan
meningkatkan mutu adalah tugas yang paling penting. Meskipun demikian, ada
sebagian orang yang menganggap mutu sebagai sebuah konsep yang penuh
dengan teka-teki. Mutu dianggap sebagai suatu hal yang membingungkan dan
sulit di ukur. Mutu dalam pandangan orang terkadang bertentangan dengan mutu
dalam pandangan orang lain, jadi tidak anek jika ada dua pakar yang tidak
terhadap pencapaian mutu pendidikan seperti : (1) guru yang berkualitas; (2)
karier guru yang cukup terbuka; (3) kesejahteraan guru yang merefleksikan
kondisi kerja secara professional; (4) manajemen pendidikan yang dijamin oleh
peserta didik yang sehat, bergizi, dan siap belajar; dan (7) sarana, prasarana,
Mutu pendidikan tidak hanya berada pada unsur masukan (input), tetapi
juga proses, kinerja Sumber Daya Manusia yang mengelola, kreatifitas dan
produktifitas meraka, terutama unsure keluaran atau lulusan (output) agar dapat
proses, dan output yang ada dalam pendidikan memiliki hubungan yang saling
satu indikator untuk melihat produktivitas dan erat hubungannya dengan masalah
bangsa yang dapat diraih dari penerapan sistem pendidikan nasional (Barnawi
bukan saja dapat diketahui dari mutu individu suatu negara, melainkan juga
bernegara.
merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari tujuan pendidikan itu sendiri.
Sehingga kualitas yang dihasilkan dari suatu lembaga akan diukur dari output
yang dimiliki oleh suatu lembaga. Telaah reflektif atas pengalaman sejarah
dari masa kemasa. Sehingga mutu pendidikan itu sendiri mengalami delimatis
bahwa definisi mutu yang paling tepat untuk dunia pendidikan adalah mutu
35
secara relatif. Hal ini disebabkan karena mutu secara relatif lebih dapat
sekolah.
pendidikannya maka minimal harus melibatkan lima faktor yang dominan (Danim,
2010:56) yaitu:
Kepala sekolah harus memiliki dan memahami visi kerja secara jelas,
mampu dan mau bekerja keras, mempunyai dorongan kerja yang tinggi, tekun
dan tabah dalam bekerja, memberikan layanan yang optimal, dan disiplin kerja
yang kuat.
b) Guru
profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, lokakarya serta pelatihan sehingga
c) Siswa
d) Kurikulum
e) Jaringan kerjasama
masyarakat semata (orang tua dan masyarakat ) tetapi dengan organisasi lain,
seperti perusahaan atau instansi pemerintah sehingga output dari sekolah dapat
b. Standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
pendidikan tertentu.
lulusan.
dalam jabatan.
pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran kepala sekolah sebagai
Darul Ulum Jombang dan SMP Islam Baitul ‘Izzah Nganjuk adalah cara
Peterongan Darul Ulum Jombang dan SMP Islam Baitul ‘Izzah Nganjuk adalah
kegiatan sekolah baik akademik maupun non akademik. Peran kepala sekolah
Peterongan Darul Ulum Jombang dan SMP Islam Baitul ‘Izzah Nganjuk adalah
di SMP Negeri 3 Peterongan Darul Ulum Jombang dan SMP Islam Baitul ‘Izzah
kenyataan. Karena jika kepala sekolah hanya memiliki visi dan misi mendapatkan
39
tertinggi di sekolah dan dialah yang bisa mengambil keputusan dalam segala hal.
kepala sekolah merekrut calon guru seseuai dengankompetensi dan kualitas diri
keputusan dan e) kekuasaan positif berada pada kategori sangat baik. Aspek
baik.
yang sekarang akan mengambil Sekolah Dasar (SD) untuk tempat penelitian.
sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat ditentukan motivasi diri
pendidikan, pada penelitian ini dengan penelitian terdahulu tidak ada perbedaan.
Situs di SMP Negeri 3 Unggaran) “. Hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa (1)
strategi tersebut SMP Negeri 10 Salatiga menjadi sekolah berbasis mutu dengan
prosentasi kelulusan tahun 100%. (2) Peran Kepala SMPN 3 Ungaran sebagai
dengan teknik observasi kelas, dimana kepala sekolah menilai performansi guru
balikan antara kepala sekolah dengan guru yang disupervisi dan pembahasan
penelitian yang sekarang akan mengambil Sekolah Dasar (SD) untuk tempat
penelitian.
MTs. Swasta Al-Ikhlas Kebun Ajamu Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhan
dewan guru, staf dan tata usaha dalam menetapkan setiap keputusan yang akan
memliki kepribadian yang kuat, memahami kondisi anak buah dengan baik,
memliki visi dan memahamai visi sekolah, mampu mengambil keputusan dan
lingkungan kerja baik yang fisik maupun non fisik, serta mampu menerapkan
Mutu Pendidikan di MTs. Swasta Al-Ikhlas Kebun Ajamu dapat dilihat dari faktor
masyarakat.
penelitian yang sekarang akan mengambil Sekolah Dasar (SD) untuk tempat
penelitian.
pendidikan sekolah. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.
44
KETERAMPILAN
MANAJERIAL KEPEMIMPINAN KEPALA MENINGKATKAN
KEPALA SEKOLAH SEKOLAH MUTU SEKOLAH
lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data adalah di Sekolah Dasar
Negeri 18 Air Kumbang, yang beralamat Desa Tirta Makmur Air Kumbang Waktu
B. Metode Penelitian
pada situasi sosial yang tidak luas, sehingga hasil penelitian lebih mendalam dan
bermakna. Metode ini juga disebut juga sebagai metode artistik, karena proses
peneliti lebih bersifat seni (kurang terpola) dan disebut sebagai metode interative
karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data
tidak dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan
introspektif, kisah hidup, wawancara, artifak, berbagai teks dan produksi kultural,
menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamatinya. Selanjutnya setelah data terkumpul maka
eksplorasi atas teori dari fakta di dunia nyata, bukan untuk menguji teori atau
pengetahuan tetapi tidak menggunakan teori yang ada sebagai landasan untuk
melakukan verifikasi.
47
C. Fokus Penelitian
informasi yang sesuai dengan fakta dan masalah yang diteliti dalam penelitian
ini. Adapun fokus informasi yang ingin digali dalam penelitian ini meliputi
atas temuan di lapangan sebagai jawaban dari masalah yang diteliti. Dalam
untuk mendapatkan data yang akurat, agar peneliti lebih mudah dalam
melakukan penelitian. Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua
jenis yaitu:
data kepada pengumpul data. Sumber data primer dapat diperoleh langsung
dari lapangan atau tempat penelitian berupa kata-kata atau ucapan lisan dan
perilaku dari subjek atau informan. Sumber data primer ini dari informan
itu sendiri, tetapi dari sumber berita, surat kabar, berita tentang surat kabar
sekunder ini seperti dari visi dan misi sekolah serta program kerja dari kepala
garis-garis. Setiap lingkaran mewakili satu responden atau kasus, dan garis-
analogi bola salju, yang dimulai dengan bola salju yang kecil kemudian
dalam hamparan salju. Ini dimulai dengan beberapa orang atau kasus,
permasalahan yang spesifik atau tidak jelas terlihat di dunia nyata, maka
49
teknik sampling snowball merupakan salah satu cara yang dapat diandalkan
snowball, identifikasi awal dimulai dari seseorang atau kasus yang masuk
D. Instrumen Penelitian
langsung dari data dan peneliti itu adalah instrumen kunci. Maksudnya ialah
peneliti sebagai alat pengumpul data utama. Dalam penelitian kualitatif yang
lapangan.
Dalam penelitian ini, setelah fokus penelitian menjadi jelas barulah instrumen
1. Wawancara
tersebut terarah dan jelas sehingga peneliti mudah mendapatkan data yang
wawancara.
orang-orang yang terlibat langsung dengan apa yang menjadi fokus penelitian
2. Observasi
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi
partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai
mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak (Sugiyono,
3. Dokumentasi
berupa program kerja kepala sekolah, guru, dokumen hasil belajar, dan
seseorang tentang sesuatu yang sudah berlalu. Dokumen tentang orang atau
sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai
dan terkait dengan fokus penelitian adalah sumber informasi yang sangat
digunakan akan melengkapi data, berupa data primer dan data sekunder. Data
primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung dan data
52
Wawancara
Observasi Dokumentasi
4. Triangulasi
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2016:273).
dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Raco
53
ada metode pengumpul data tunggal yang sangat cocok dan dapat benar-
benar sempurna.
a. Triangulasi Sumber
data yang beragam yang masih terkait satu sama lain. Seperti meminta
tahap ini meminta tanggapan dari kepala sekolah sebagai informan pertama
b. Triangulasi Teknik
triangulasi teknik yaitu mengecek data kepada sumber yang sama dengan
c. Triangulasi Waktu
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber
masih segar, belum memiliki banyak masalah akan memberikan data yang
dari catatan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi., dalam penelitian ini
langkah sebagai berikut (1) reduksi data, (2) display data / penyajian data, (3)
bawah ini:
Reduksi
Penarikan Kesimpulan/
Verifikasi
terlihat dalam catatan tertulis di lapangan. Oleh karena itu reduksi data
55
Data yang direduksi dalam penelitian ini yaitu data wawancara, observasi
dilakukan pemilihan data yang dibutuhkan pada penelitian ini. Data ini disebut
data yang dilakukan kepada sumber data. Menguji kredibilitas data dengan
teknik triangulasi dapat mengecek data kepada sumber yang sama dengan
karakter yang ada di sekolah dengan teknik wawancara, lalu dicek dengan
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam penyajian data. Semua pihak
yang terlibat dalam penyampaian informasi data primer dan data sekunder
informasi.
Kegiatan kedua dalam tata alir kegiatan analisis data adalah penyajian
data. Penyajian dalam konteks ini adalah kumpulan informasi yang telah
Dengan melihat tayangan atau data display dari suatu fenomena akan
Bentuk display data dalam penelitian kualitatif yang paling sering yaitu teks
Reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi harus dimulai
sejak awal.
dengan cara mendeskripsikan segala data yang telah didapat, lalu dianalisis
sedemikian rupa secara sistematis, cermat dan akurat. Dalam hal ini data yang
1. Uji Credibility atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang
orang lain dengan proses penelitian yang sama dan akan memperoleh
dengan triangulasi.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, S. 2013. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar & Menengah dalam
Teori, Konsep dan Analisis. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.
Amrinah & Roikan. 2019. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif Ilmu Politik.
Jakarta : Kencana Prenada Group
Barnawi dan M. Arifin. 2017. Sistem Penjamin Mutu Pendidikan (Teori dan
Praktik). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Danim, Sudarwan. 2010. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Fahmi, Irham. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia ( Teori dan Aplikasi).
Bandung: Alfabeta
Fasli, Jalal dan Dedi Supriadi. 2011. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks
Otonomi Daerah. Adicita: Yogyakarta.
Hendarman & Rohanim. 2019. Kepala Sekolah sebagai Manajer Teori dan
Praktik. Bandung : Rosda Karya
Mulyasa,E. 2017. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung : PT.
Rosda Karya
Muslim Buhori, Harapan Edi & Kesumawati, Nilai. 2020. Kepemimpinan Kepala
Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA Negeri 1 Indralaya
60
Shulhan Mawardi dan Soim. 2013. Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Dasar
Menuju Peningkatan Mutu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras
Sudjana, Nana & Ibrahim. 2014. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung :
Sinar Baru Algensindo
Supardi. 2013. Sekolah Efektif Konsep Dasar Dan Peraktiknya. Jakarta: Rajawali
Press
Winarni, EW. 2018. Teori dan Praktik Penelitian Kualitatif Kuantitatif Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), Reseacrh and Development. Jakarta : Bumi Aksara
62
Zahroh, Aminatul. 2014. Total Quality Management (Teori & Praktik Manajemen
untuk Mendongkrak Mutu Pendidikan). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Zazin, Nur. 2011. Gerakan Menata Mutu Pendidikan ( Teori dan Aplikasi).
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media