Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PEMBERDAYAAN GURU OLEH SEKOLAH

(Studi Kasus di SMAN 5 dan SMADarul Hikam Kota Bandung)


Oleh:
Nasyith Forefry
Direktorat Pembina Guru Pendidikan Menengah
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, KEMENDIKBUD
(email: forefty@gmail.com)

ABSTRAK

Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan dengan studi kasus di kedua sekolah, yaitu: SMAN 5 dan SMA Darul
Hikam Kota Bandung. Teknik penggalian data dilakukan dengan pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi
sekolah. Pengolahan data dilakukan melalui proses pengumpulan data, reduksi data , penyajian data (display), dan
verifikasi data. Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1) proses kebijakan pada
pemberdayaan guru di sekolah semua diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil pembelajaran; 2) perencanaan strategi
pemberdayaan guru lebih kepada merencanakan aspek peningkatan kemampuan guru, aspek kondisi organisasi dan
mengkondisikan baik secara fisik maupun non fisik kondisi sekolah sehingga mendukung pengoptimalisasian kinerja
guru; 3) pelaksanaan program pemberdayaan guru lebih kepada proses pemberian bimbingan, pimpinan, pengaturan,
pengendalian dan pemberian fasilitas lainnya; 4) pengawasan pemberdayaan guru lebih kepada kualitas guru sesuai
dengan kreteria tertentu dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan (peserta didik, orang tua, serta pihak-pihak
berkepentingan lainnya); dan 5) dampak strategi pemberdayaan guru terletak pada kualitas kinerja guru baik mutu
akademik, manajerial yang mempunyai komitmen tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Peneliti
merekomendasikan kepala sekolah hendaknya memperhatikan relevansi kebutuhan pengetahuan dan keterampilan serta
kebutuhan sekolah, selama ini mengelola proses pembelajaran guru relatif masih rendah.

Kata kunci:Strategi Pemberdayaan Guru, Kepala Sekolah, Sekolah Bermutu

ABSTRACT

This is a descriptive study conducted by the case studies in both schools, namely: SMAN 5 and SMA Darul Hikam
Bandung. Data are performed by observation, interview and documentation study school. Data processing is done
through the process of data collection, data reduction, data presentation (display), and verification of data. Based on
the data processing obtained the following results: 1) the policy process on empowering teachers in schools all geared
to improving the quality of learning outcomes; 2) planning of teacher empowerment strategy is to plan the aspects of
teacher capacity building, organizational conditions and conditioning aspects of both physical and non-physical
condition of the schools that support optimizing the performance of teachers; 3) the implementation of teacher
empowerment program more to the process of providing guidance, leadership, regulation, control and provision of
other facilities; 4) supervision over the quality of teacher empowerment of teachers in accordance with certain criteria
in order to meet customer satisfaction (students, parents, and other interested parties); and 5) the impact of teacher
empowerment strategy lies in the quality of teacher performance both academic quality, managerial who have the
commitment to improve the quality of education. Researchers recommend principals should consider the relevance of
the needs of knowledge and skills and the needs of the school, as long as the teacher is managing the learning process
is still relatively low.

Keywords:Strategies for the Empowerment of Teachers, Principals

PENDAHULUAN

Tingginya kepercayaan masyarakat penyelenggaraan pendidikan di lembaga-lembaga


terhadap SMA yang menyangkut fungsi SMA di harapkan mampu merespon tuntutan
pengembangan intelektual peserta didik maupun kehidupan saat ini terhadap kualitas
untuk penanaman nilai-nilai etika dan moral dalam pendidik.Tidak hanya kualifikasi dan kompetensi
rangka pengembangan iptek dan imtaq yang sesuai yang di bawah standar yang menjadi penyebab
dengan tujuan pendidikan sehingga menuntut rendahnya uji kompetensi guru.
semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) Dengan demikian, pemberdayaan guru
dan (concern) terhadap pendidikan di SMA untuk menjadi isu strategis karena beberapa alasan.
mengembangkan nilai-nilai kreatifitas dan inovasi Pertama, belum semua guru memenuhi kualifikasi
mutu SMA. Dengan kata lain bahwa yang dipersyaratkan peraturan perundangan.

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 47


Kedua, tidak semua guru mampu meningkatkan High School di New Zealand, Jepang, Taiwan,
kemampuannya dalam merespons isu-isu dinamis Australia dan Philipina.
terkait dunia pendidikan, perkembangan ilmu Dengan adanya infrastruktur sosial dan
pengetahuan dan tuntutan masyarakat. Masalah fisik yang memadai itu serta dalam rangka
terakhir ini berdampak langsung terhadap mutu mengejar target sekolah dengan prestasi unggul
peserta didik. Mutu guru dapat dilihat dari hasil dan berdaya saing secara global, maka kualifikasi
UKG (Uji Kompetensi Guru) tahun 2015 dimana guru di SMA Darul Hikam Kota Bandung, tidak
hasilnya masih dibawah rata rata 5.5 nilai yang cukup dengan menggunakan standar nasional.
ditetapkan pemerintah. Sekolah ini hendak menaikkan levelnya menjadi
Namun kendala-kendala itu tampaknya sekolah bermutu internasional. Pada titik ini,
tidak menghalangi SMAN 5 Kota Bandung untuk pemberdayaan guru adalah sebuah keharusan.
mengejar target tinggi. Sudah dapat diperkirakan, Bagaimana strategi pemberdayaan guru yang
SMAN 5 Kota Bandung pasti mempunyai strategi dilakukan SMA Darul Hikam Kota Bandung
pemberdayaan guru yang cukup efektif sehingga adalah kajian yang cukup menarik. Keunikannya
mampu menyelenggarakan kegiatan sekolah terletak pada kemampuan sekolah ini dalam
bertaraf internasional di suatu lokasi yang ideal menerapkan standar mutu pendidikan
dengan menggunakan gedung peninggalan internasional dengan standar mutu pendidikan
belanda. Stategi pemberdayaannya itu cukup nasioanal serta kurikulum keagamaan yang
menarik untuk dipelajari lebih mendalam, dikembangkannya. Mensinergikan tiga variabel
mengingat SMAN 5 Kota Bandung, bagaimanapun inilah yang menjadi kekuatan SMA Darul Hikam
adalah sekolah negeri yang mempunyai standar Kota Bandung.
operasi dan prosedur yang cukup ketat sehingga Pemberdayaan internal yang dilakukan
ruang kreativitasnyapun relatif terbatas. SMAN 5 Kota Bandung dan SMA Darul Hikam
Demikian pula SMA Darul Hikam Kota Kota Bandung, jelas mempunyai bentuk dan
Bandung. Perguruan Darul Hikam, sejak variasi yang berbeda. Hal ini terkait dengan
pendiriannya tahun 1966, mengemban misi perumusan tantangan yang dihadapi kedua sekolah
membangun character, attitude, behaviour, dan tersebut dan posisioning sekolah di mata
personality, yang dalam terminologi Islam, semua masyarakat. Namun, yang menyamakan kedua
itu disebut pembangunan akhlak. Misi pendidikan sekolah tersebut adalah keyakinan bahwa strategi
ini secara formal kami jadikan tagline sekolah pemberdayaan guru yang dirumuskan dapat
Darul Hikam yakni membangun siswa berakhlak dilaksanakan dengan baik (workable). Sempurna
dan berprestasi. Sekolah swasta ini mempunyai dalam input, proses, output dan outcome.
sarana dan prasarana jauh lebih baik dibandingkan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
SMAN 5 Kota Bandung. Failitasnya semua ruang untuk: Mendeskripsikan, menganalisis dan
kelasnya menggunakan, Infokus, AC, sarana membuat modelsecara lebih mendalam strategi
olahraga relatif cukup banyak, laboratorium pemberdayaan guru oleh sekolah pada dimensi
komplet serta masih ditunjang dengan adanya proses kebijakan teknis, perencanaan
asrama bagi peserta didik. pemberdayaan, pelaksanaan strategi, pengawasan
Ditunjang sarana dan prasarana yang lebih dan dampak dari strtaegi pemberdayaan guru
baik itu, sangat wajar apabila sekolah ini dalam mencapai kualitas mutu sekolah di SMAN 5
memasang target tinggi dalam visi misinya. “Visi dan SMA Darul Hikam Kota Bandung.
SMA Darul Hikam Kota Bandungadalah Menjadi Hasil penelitian ini memberi kemanfaatan
sekolah Islam terbaik di Jawa Barat melalui dalam hal:strategi pemberdayaan guru adalah salah
budaya (jatidiri, ciri khas dan keunggulan) satu cara pengembangan guru melalui employee
Berakhlak dan Berprestasi untuk dikembangkan di involvement. Kepala sekolah memiliki peran
seluruh nusantara”, demikian ditegaskan dalam visi strategis dalam proses pemberdayaan guru sebagai
sekolah. Dari perumusan visi ini, dapat diketahui agen perubahan. Dalam hal ini kepala sekolah
target besar yang hendak diraih adalah prestasi dituntut memiliki kesadaran yang tinggi dalam
unggul dan berdaya saing di tingkat global”. Pada mendistribusi wewenang dan tanggung jawab
level nasional, SMA Darul Hikam Kota Bandung secara proporsional.
berusaha hendak menjadi rujukan sekolah Manajemen sumber daya manusia adalah
unggulan, dalam hal kualitas lulusan, kualitas bagian dari ilmu manajemen, karena itu teori dari
metodologi dan kualitas guru. Ambisi ini ditunjang ilmu manajemen menjadi dasar pengertian
oleh dua hal strategis. Pertama adalah dukungan manajemen sumber daya manusia. Pengertian
sarana dan prasarana yang memadai. Dan kedua, manajemen secara umum adalah bekerja dengan
kerjasama internasional dengan sejumlah Senior beberapa orang untuk menentukan,
mengiterprestasikan dan mencapai tujuan

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 48


organisasi dan melaksanakan fungsi perencanaan, manajemen sumber daya manusia di dalam
pengorganisasian, kepegawaian, pengarahan, mencapai tujuan organisasi. Jadi, Manajemen
kepemimpinan dan pengawasan.Pengertian Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan,
manajemen menurut (T.Hani Handoko, 2001, hlm. pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan
10) adalah : dan pengawasan terhadap pengadaan,
Bekerja dengan beberapa orang untuk pengembangan, pemberian balas jasa,
menetukan, menginterprestasikan dan pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan
mencapai tujuan organisasi dengan tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan
pelaksanaan fungsi perencanaan (planning), organisasi. Dalam usaha pencapaian tujuan
pengorganisasian (organizing), penyusunan organisasi permasalahan yang dihadapi manajemen
personalia atau kepegawaian (leading) serta bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat
pengawasan (controlling). kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan
kerja saja, namun juga menyakup karyawan
Sedangkan pengertian manajemen sumber (SDM) yang mengelola faktor-faktor produksi
daya manusia secara umum adalah mengatur lainnya tersebut. Namun, perlu diingat bahwa
sumber daya manusia sedemikian rupa untuk sumber daya manusia sendiri sebagai faktor
mencapai tujuan perusahaan, kesejahteraan produksi, seperti halnya faktor produksi lainnya,
karyawan dan pemenuh kebutuhan masyarakat. merupakan masukan (input) yang diolah oleh
Untuk mendapat gambaran lebih jelas organisasi dan menghasilkan keluaran (output).
mengenai pengertian manajemen sumber daya Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
manusia, berikut ini akan diuraikan beberapa menurut (Sadili Samsudin, 2006, hlm. 30) yaitu:
definisi manajemen sumber daya manusia dari “Memperbaiki kontribusi produktif orang-orang
beberapa ahli manajemenMenurut (Prof. Dr. atau tenaga kerja terhadap organisasi atau
Soekidjo Notoatmdja, 2003, hlm. 116) Manajemen perusahaan dengan cara yang bertanggung jawab
sumber daya manusia adalah secara strategis, etis dan sosial”.
Seni untuk merencanakan, Manajemen Sumber Daya Manusia
mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi tersebut dapat terinci menjadi empat tujuan utama
kegiatan sumber daya manusia atau karyawan sebagai berikut:
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. a. Tujuan sosial MSDM
b. Tujuan organisasional
Menurut (A. Sihotang, 2007, hlm. 10) c. Tujuan fungsional
pengertian manajemen sumber daya manusia d. Tujuan individual
adalah: Menurut (Nilasari Irmadan Sri Wiludjeng,
Keseluruhan proses perencanaan, 2006, hlm. 94) dalam bukunya pengantar bisnis
pengorganisasian, pengerahan dan fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi :
pengawasan terhadap kegiatan pengadaan a. Fungsi Perencanaan (Planning)
seleksi, pelatihan, penempatan, pemberian b. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
kompensasi, pengembangan, pengintegrasian, c. Fungsi Pengarahan (directing)
pemeliharaan dan pelepasan sumber daya d. Fungsi pengendalian (controling)
manusia untuk tercapainya berbagai tujuan
individu, masyarakat, pelanggan, pemerintah Komponen tertentu yang di butuhkan juga
dan organisasi yang bersangkutan. mempengaruhi keputusan tentang promosi dan
proses suksesi di dalam organisasi tersebut.
Sedangkan Manajemen Sumber Daya Keputusan itu mempengaruhi dan di pengaruhi
Manusia menurut (Panggabean, S., Mutiara, 2004, oleh penilaian atas kebutuhan pengembangan
hlm. 15) adalah dalam organisasi.Terdapat banyak model
Suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengembangan SDM yang ditawarkan dalam
pengorganisasian, pemimpin dan kepustakaan manajemen SDM. Pada kesempatan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang ini akan disajikan suatu model pengembangan
berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi SDM yang relatif sederhana, seperti tampak pada
pekerjaan, pengadaan, pengembangan, Gambar 1: (Robert L. Mathis dan John H. Jacson,
kompensasi, promosi, dan pemutusan 2003) Proses Pengembangan SDM.
hubungan kerja guna mencapai tujuan yang
ditetapkan.

Dengan definisi di atas yang dikemukakan


oleh para ahli tersebut dapat terlihat pentingnya

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 49


memberikan hubungan beberapa pilihan untuk
memprediksi, yang lebih penting menggambarkan
kompleksitas dari interaksi dan hubungan antara
kebutuhan manusia dan organisasi. Organisasi
adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan yang sama..
Sedangkan pengertian dari sosial adalah manusia
yang berkaitan dengan masyarakat dan para
anggotanya.
Pemberdayaan SDM (Empowerment of
Gambar 1 Human Resources), merupakan suatu aspek
Proses Pengembangan SDM manajemen yang sangat strategis, karena SDM
Sumber: Robert L. Mathis & John H. Jackson (2003) merupakan daya yang bersumber dari manusia
Dalam pengembangan sumber daya yang akan memberi daya terhadap sumber-sumber
manusia dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi lainnya dalm suatu manajemen. Apabila manusia
kerja karyawan. Pengembangan karyawan akan tidak dapat menunjukkan daya dan memberikan
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan daya terhadap sumber lainnya, maka dapat
kemampuan atas pekerjaan yang mereka kerjakan. dipastikan manajemen dalam organisasi tersebut
Proses peningkatan ketrampilan teknis, teoritis, akan tidak tidak efisien.Dalam Pemberdayaan
konseptual, dan moral karyawan melalui Sumber Daya Manusia ada 2 hal yang perlu
pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan dipahami pengertiannya yaitu : Pemberdayaan dan
yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan Sumber Daya Manusia. Kedua perkataan ini
pekerjaan masa kini maupun masa depan. disatukan menjadi satu yaitu "Pemberdayaan
Eksistensi organisasi pada era modern Sumber Daya Manusia".
sekarang ini senantiasa berbenturan dengan Sebagaimana diketahui bahwa sumber dari
berbagai konsekuensi yang terkadang membawa sumber‑sumber (Resources) yang
dampak positif tapi juga dampak yang sifatnya ada dalam manajemen, keberadaan SDM dalam
negatif. Pemanfaatan SDM sebagai komponen manajemen sungguh sangat strategis bahkan
dominan dalam melangsungkan suatu pekerjaan merupakan kunci untuk keberhasilan manajemen
sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, baik dalam rangka pelaksanaan berbagai aktifitas untuk
lingkungan kerja maupun lingkungan mencapai tujuan sebagaimana ditetapkan. Hal ini
masyarakat.Organisasi modern berada pada suatu dapat dimaklumi karena betapapun ketersediaan
lingkungan yang terus berubah dan sarat dengan
tantangan,dan dimana organisasi formal memiliki dan kelengkapan sumber‑sumber lainnya hanya
pengaruh yang kecil dan sifatnya terbatas pada dapat bermanfaat, apabila sumber‑sumber tersebut
masyarakat.Tantangan-tantangan dari aspek diberdayakan oleh Sumber Daya Manusia yang
lingkungan ini mempengaruhi jalannya organisasi tepat dan handal.Oleh karena itu tidak mustahil
dan mempengaruhi berbagai kebijakan dan paktek bahwa usaha pencapaian tujuan organisasi menjadi
organisasi baik yang bersifat internal maupun tidak efisien dan tidak efektif karena daya dalam
eksternal. Sebagaimana ditegaskan oleh (Robert L. Surnber Daya Manusia tidak menunjukkan dan
Mathis, 2003) tidak menggambarkan sebagaimana diharapkan.
Environment factors has had a profound Pemberdayaan menurut (Mc Ardle
impact on human resources management sebagaimana yang dikutip Harry Hikmat, 2010,
function.With the rapid of hlm. 3) mengartikan bahwa pemberdayaan sebagai
technology,geographical expansion influence, proses pengambilan keputusan oleh orang orang
and rapid social and political change, yang secara konsekuen melaksanakan keputusan
organization and human resource department tersebut.Orang orang yang telah mencapai tujuan
are constantly pressured to adapt and grow to kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya,
meet the new environment . bahkan merupakan “keharusan” untuk lebih
diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan
Teori sistem sosial menyajikan gambaran akumulasi pengetahuan, ketrampilan dan sumber
dinamika organisasi dimana keduanya seluruh lainnya dalam rangka mencapai tujuan mereka
organisasi dan bagian-bagiannya sama pentingnya. tanpa bergantung pada pertolongan eksternal.
Teori ini menekankan kepada pengguna bagaimana Tujuan dari pemberdayaanmenurut
pentingnya keseimbangan formal kebutuhan (Suhartono, Edi, 2005, hlm. 60) menunjuk pada
birokrasi dari organisasi dengan orang-orang yang keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah
menjadi anggota organisasi. Meskipun teori ini perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya,

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 50


memiliki kekuasaan atau pengetahuan dan kegiatan dalam organisasi untuk mencapai tujuan
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang telah ditetapkan oleh (Syafaruddin, 2008,
baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial hlm. 77-78).
seperti memiliki kepercayaan diri, mampu Sebagai tujuan yang praktis, kompetensi
menyampaikan aspirasi, mempunyai mata harus disebutkan dan dideskripsikan dengan jelas
pencaharian, berpastisipasi dalam kegiatan sosial atau secara eksplisit, kompetensi juga dijabarkan
dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas dalam beberapa indikator sebagai penanda atau
kehidupannya. acuan sejauh mana kompetensi untuk dikuasai.
Pemberdayaan adalah terjemahan dari kata Jika peserta didik mampu mencapai atau
empowerment, yang berasal dari kata empower menguasai semua indikator maka menandakan
yang mengandung dua pengertian, 1) to give power bahwa kompetensi telah tercapai, sebaliknya jika
to (memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan peserta didik belum mampu menguasai seluruh
atau mendelegasikan otoritas pada pihak lain), 2) indikator maka menandakan bahwa kompetensi
To give ability to enable (usaha untuk memberi belum dapat dikuasai dengan baik.Dalam
kemampuan). Menurut (Mulyasa, E, 2004, hlm. kompetensi harus terdapat banyak aspek mengenai
113-114) pemberdayaan adalah upaya penyediaan penguasaan materi. (Sanjaya, Winna, 2008, hlm.
sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan 70) menjelaskan bahwa dalam kompetensi sebagai
ketrampilan kepada seseorang untuk meningkatkan tujuan, didalamnya terdapat beberapa aspek, yaitu:
kapasitas dalam menentukan kehidupan mereka a. Aspek Pengetahuan (Knowledge).
dan untuk berpartisipasi dan mempengaruhi b. Aspek Kemahiran(Skill).
kehidupan komunitasnya. Pemberdayaan harus c. Aspek Nilai (Value).
ditujukan untuk pengembangan masyarakat d. Aspek Sikap(Attitude).
(komunitasnya).
Menurut (Dr. H. Suwatno, M.Si. & Donni Mutu sekolah meningkat ketika guru
Juni Priansa, S.Pd., S.E., M.M. 2013, hlm. 183- memiliki keterampilan akademik yang tinggi,
185) sebuah model pemberdayaan yang dapat memiliki beberapa tahun pengalaman mengajar,
dikembangkan dalam sebuah organisasi untuk mengajar sesuai bidangnya sebagaimana mereka
menjamin keberhasilan proses pemberdayaan dilatih, dan terlibat dalam program induksi yang
dalam organisasi. bermutu tinggi serta pengembangan profesional.
Setiap pekerjaan atau pembangunan Ketika guru yang tidak efektif itu mengajar,
memerlukan sumber daya (resources), yang berupa mereka tidak dilatih mengajar sehingga
manusia (human resources) maupun sumber daya mempengaruhi hasil belajar siswa yang rendah.
alam (nature resources). Kedua sumber daya Guru lebih efektif mengajar ketika mereka terlibat
tersebut sangat penting dalam pekerjaan, berhasil dalam aktivitas pengembangan professional yang
atau tidak bergantung dari dua kondisi sumber bermutu, tetapi tidak ada bukti statistik untuk
tersebut. Keberhasilan suatu pembangunan, apapun mengevaluasi hubungan tersebut.
bentuk pengembangannya peran human resources Perencanaan merupakan proses formal
merupakan bagian yang sangat menentukan. membuat keputusan untuk masa depan individu
Menurut (Noeng Muhadjir, 2003) dan organisasi. Perencanaan melibatkan berurusan
mengungkapkan bahwa kebijakan merupakan pada tujuan dantujuan, memilih untuk
upaya memecahkan problem sosial bagi memperbaiki strategi dan program untuk
kepentingan masyarakat atas azas keadilan dan mencapaitujuan, menentukan dan mengalokasikan
kesejahteraan masyarakat. Kebijakan setidaknya sumber daya yang diperlukan dan memastikan
harus memenuhi empat butir yakni; (a) tingkat bahwa rencana dikomunikasikan kepada semua
hidup masyarakat meningkat; (b) terjadi keadilan: pihak. Rencana pernyataan hal-hal harus dilakukan
by the law, sosial justice, dan peluang prestasi dan dan urutan dan waktu di mana mereka harus
kreasi individual; (c) diberikan peluang aktif dilakukan untuk mencapai akhir yang diberikan.
partisipasi masyarakat (dalam membahas masalah, Perencanaan (planning) merupakan cara pemilihan
perencanaan, keputusan, dan implementasi); dan atau penetapan tujuan organisasi dan kebijakn,
(d) terjaminnya pengembangan berkelanjutan. penentuan strategi, proyek, program, prosedur,
Faktor yang menentukan perubahan, metode, sistem, anggaran dan standar yang
pengembangan, atau reskontruksi organisasi adalah dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
terlaksananya kebijakan organisasi sehingga dapat Mutu sekolah dalam mempertahankan dan
dirasakan bahwa kebijakan tersebut benar-benar mengembangkan eksistensi suatu organisasi
berfungsi dengan baik. Dengan demikian dapat berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku
disimpulkan bahwa kebijakan dibuat untuk proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa
menjadi pedoman dalam bertindak, mengarahkan depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 51


masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan bersama-sama oleh supervisor dengan
sebagai Visi organisasi yang akan diwujudkan 20- sejumlah guru dalam satu kelompok.
25 tahun lebih di masa depan.Visi merupakan sutu
pikiran yang melampaui realitas sekolang, sesuatu Dalam dunia pendidikan istilah
yang kita ciptakan yang belum pernah ada "pengawasan" lebih cenderung dikonotasikan
sebelumnya, suatu kondisi yang kita wujudkan dengan kegiatan supervisi, yakni kegiatan
yang belum dialami sebelumnya. Seorang kepala pengawasan yang dilakukan oleh seorang
sekolah yang memiliki visi adalah yang memeiliki pengawas (supervisor) guna membantu seorang
kemampuan untuk berpikir melampaui realitas guru dalam memberikan arahan pada pelaksanaan
sekarang, kemampuan untuk menciptakan sesuatu kegiatan pendidikan, yakni dalam proses
yang belum pernah ada, dan kemampuan untuk pengajaran dan pembelajaran. Tetapi dalam
mencapai suatu kondisi yang belum pernah dialami makalah ini maksud dari tema makalah yang
sebelumnya. disodorkan kepada penulis mengenai istilah
Kata strategi berasal dari kata Yunani yaitu "pengawasan" tidak cenderung menggambarkan
strategos yang artinya “ageneral set of maneuvers pemahaman terhadap kegiatan supervisi tersebut.
cried aut over come a enemyduring combat” yaitu Melainkan, berdasarkan konteks manajemen.
semacam ilmunya para jenderal untuk Istilah "pengawasan" dalam hal ini cenderung
memenangkan pertempuran oleh (Bryson, John M. mengarah kepada peran seorang manajer dalam
1999, hlm. 16). Sedangkan dalam kamus Belanda- kegiatan manajemen, atau yang dikenal dengan
Indonesia, strategis berasal dari kata majemuk, istilah controlling.
yang artinya siasat perang, istilah strategi tersebut Dalam terminology bahasa Inggris, fungsi
digunakan dalam kemiliteran sebagai usaha untuk pengawasan ini sering dinamakan dengan fungsi
mencapai kemenangan. controlling, monitoring dan evaluating. Definisi
Kepemimpinan merupakan motor atau controlling yang dalam bahasa Indonesia lebih
daya penggerak daripada semua sumber-sumber dikenal dengan pengawasan. Schermerhorn dikutip
dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi oleh oleh (Sule, Erni Tisnawati dan Saefullah,
(P. Siagian, Sondang, 2002, hlm. 102). Dalam 2005,hlm. 317).
rangka melakukan peran dan fungsinya kepala Pengawasan adalah sebagai proses dalam
sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menerapkan ukuran kinerja dan pengambilan
memberdayakan guru (Mulyasa. E, 2006, hlm. tindakan yang dapat mendukung pencapaian
103)mengemukakan “strategi pemberdayaan guru hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja
bisa dilakukan melalui kerjasama, memberikan yang telah ditetapkan tersebut.
kesempatan guru untuk meningkatkan profesinya
dan mendorong keterlibatan guru dalam berbagai Teknik pengawasan dapat dilakukan secara
kegiatan yang menunjang program langsung maupun tidak langsung. Berikut
sekolah”.Pemberdayaan guru merupakan salah satu penjelasan dari pengawasan langsung dan
manajemen tenaga pendidikan di sekolah yang pengawasan tidak langsung.
harus dilaksanakan secara efektif dan efisien guna a. Pengawasan Langsung
untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap b. Pengawasan tidak langsung
dalam kondisi yang menyenangkan.
Supervisi dapat dilakukan dengan berbagai Tujuan utama fungsi pengawasan adalah
cara agar tujuan dapat tercapai. Teknik supervisi supaya kegiatan itu sesuai dengan
pendidikan berarti suatu cara atau jalan yang standarnya.Menyusun program kerja
digunakan supervisor pendidikan dalam kepengawasan untuk setiap tahun pada sekolah
memberikan pelayanan atau bantuan kepada para yang dibinanya, agar setiap langkah yang
guru. (Piet A. Sahertian, 2000, hlm. 52) dilakukan terarah dan tepat sasaran berdasarkan
mengemukakan teknik supervisi yaitu sebagai tugas pokok dan tanggungjawab pengawas
berikut. sekolah.
a) Teknik yang bersifat individual. Teknik Terdapat tiga jenis fungsi pengawasan
yang bersifat individu yaitu supervisi yang pada umumnya dilakukan manajemen di
dilakukan secara individual dengan organisasi. Terutama yang terkait dengan faktor
melakukan beberapa kegiatan waktu dalam menjalankan fungsi pengawasan.
b) Teknik yang bersifat kelompok Pengawasan awal (feedforward controlling),
Teknik yang bersifat kelompok yaitu suatu pengawasan proses (concurrent controlling) dan
cara pelaksanaan program supervisi yang pengawasan akhir (feedback controlling). Di
ditujukan pada dua orang atau lebih. bawah ini gambar pengawasan berdasarkan proses
Teknik yang digunakan itu dilaksanakan kegiatan.

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 52


Monitoring dan evaluasi dalam pendidikan, manajemen pendidikan, startegi
penjaminan mutu internal adalah melakukan pendidikan, mutu pendidikan, dan secara umum
evaluasi terhadap sasaran dan proses yang telah teori tentang manajemen.Hal lainnya yang menjadi
dirancang didesain sebelumnya serta melaporkan dasr dalam pengembangan kerangka seperti
apa saja hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang dibawah ini adalah strategi pemberdayaan guru
sudah kita kerjakan, sudahkah sesuai dengan oleh sekolah yang sudah berlangsung, baik pada
standar yang ada atau masih ada kekurangan, apa level pengelola maupun operasional di tingkat
saja permasalahan yang dihadapi kemudian sekolah. Proses kajian ini dikembangkan
dipelajari permasalahan yang ada untuk ditemukan berdasarkan alur pikir peneliti seperti yang
penyebab permasalahan tersebut kemudian diilustrasikan pada gambar di bawah ini
mengidentifikasi alternatif pemecahan masalahnya. memperlihatkan bahwa proses analisis
Dasar pemikiran yang dikembangkan menggunakan pendekatan konteks, input, proses
dalam penelitian yang dilaksanakan tentunya tidak dan produk serta dampak.
terlepas dari teori-teori yang berkembang baik teori
mengenai sistem yang melekat dalam pengelolaan

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan menggunakan mengenal manusia, kejadian, kegiatan, organisasi,


pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain
Pendekatan kualitatif dipilih mengingat tujuan dari sebagainya.
penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran Tipe wawancara semi terstruktur
dan menganalisis Efektifitas Pengelolaan (semistructure interview) seperti yang disarankan
Pengembangan Profesionalitas Guru oleh oleh Esterberg (2002) dalam Sugiyono 2010 atau
Pemerintah Daerah. wawancara semi standar sebagaimana dianjurkan
Rancangan studi kasus lebih menekankan oleh Satori dan Komariah (2010:133), akan
pada pengungkapan secara rinci dan mendalam digunakan penulis. Hal ini disebabkan bahwa
terhadap suatu subjek, peristiwa, atau kejadian wawancara semi struktur memiliki sifat yang
tertentu, guna memperoleh pengetahuan subjek, cukup relevan untuk memelihara kewajaran
peristiwa, kejadian tersebut (Kothari, 2004). suasana dan kebersahajaan proses wawancara
Cresswel (2008, hlm.46) menyebutkan sehingga dapat menemukan permasalahan secara
bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti lebih terbuka. Maka dari itu tipe wawancara ini
menyandarkan diri pada pandangan partisipan, termasuk kedalam kategori in depth interview.
bertanya dengan mendalam, mengumpulkan data Untuk kesuksesan wawancara dalam tahap
berupa “kata” dari partisipan, menggambarkan dan pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti
menganalisis data tersebut serta melakukan menggunakan langkah-langkah wawancara sebagai
penyelidikan secara subyektif. berikut: 1) Menetapkan kepada siapa wawancara
(Moelang, 2006, hlm. 93) menyimpulkan itu akan dilakukan, 2) Menyiapkan pokok-pokok
bahwa “penelitan kualitatif berakar pada latar masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan, 3)
belakang sebagai kebutuhan, mengandalkan Mengawali atau membuka alur wawancara, 4)
manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan Melangsungkan alur wawancara, 5)
metode kualitatif, dan mengadakan analisis secara Menginformasikan ihtisar alur wawancara, 6)
induktif. Sasaran penelitian bersifat deskriptif, Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan
lebih berorientasi pada proses daripada hasil, lapangan, 7) Mengidentifikasi tindak lanjut hasil
membatasi studi dengan fokus, memiliki wawancara.
seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan Wawancara secara mendalam digunakan
data, dan hasil penelitian disepakati oleh kedua untuk memperoleh informasi lengkap tentang
belah pihak yakni peneliti dan subjek penelitian”. segala hal yang dipikirkan, dirasakan,
Adapun teknik-teknik yang digunakan direncanakan, dan dikerjakan baik oleh sumber
untukpengumpulan data di dalam pelaksanaan partisipan. Untuk memperkaya informasi dalam
penelitian ini, sebagaimana berikut: penelitian maka dilakukan wawancara dengan
1. Wawancara teknik sampel bola salju (snowball sampling
Wawancara merupakan teknik technique). Melalui teknik sampel bola salju semua
pengumpulan data dengan cara Tanya jawab yang informasi dikumpulkan sehingga bertambah dan
penulis lakukan secara sitematik berlandaskan berkembang terus sampai pada titik jenuh
tujuan penelitian. Penggunaan wawancara dalam (informasi tersebut telah terkumpul secara tuntas).
penelitian ini penulis tujukan untuk mengkontruksi 2. Studi Dokumentasi

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 53


Studi dokumentasi dalam penelitian 1. Pengumpulan Data Tahap ini penulis
kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan melakukan pengumpulan data dengan
metode observasi dan wawancara.Studi berbagai teknik.
dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan 2. Reduksi Data (Data reduction)
data-data yang diperlukan dalam permasalahan Pada tahap ini penulis memilih data yang
penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga relevan dengan pokok pembicaraan.Data ini
dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan diberikan penjelasan singkat, selanjutnya
pembuktian kejadian (Satori dan Komariah, 2010). dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan
Studi dokumentasi dalam penelitian ini perumusan masalah.
digunakan untuk memperkuat data wawancara 3. Penyajian Data (Data Display)
mendalam dan data pengamatan kemudian Pada tahap ini penulis menjelaskan hasil
dianalisis dengan menggunakan telaah teoritik analisis yang akan dituangkan dalam bentuk
serta dibandingkan dengan studi atau penelitian uraian singkat berupa text yang bersifat
terdahulu. naratif. Kemudian penulis harus bias
Dokumentasi yang dikumpulkan menginterpretasi secara keseluruhan apa yang
disesuaikan dengan kerangka pemikiran dan fokus akan ditulis sebagai bahan analisis.
penelitian. Proses pengumpulan dokumentasi 4. Kesimpulan/Verifikasi(Conclussion/VerificatI
dilakukan secara terus menerus baik untuk on)
mentriangulasi data yang diperoleh dari teknik Pada tahap ini penulis dapat menjawab
wawancara dan observasi maupun menelusuri rumusan masalah yang telah dirumuskan.Dan
datadata yang sulit dikemukakan melalui kesimpulan ini merupakan temuan baru
wawancara. berupa model pengelolaan pengembangan
Menurut Sugiyono (2010, hlm.335), profesionalitas guru yang efektif oleh
analisis data penelitian kualitatif merupakan proses pemerintah daerah.Proses siklus itu dapat
mencari dan menyusun secara sistematis data yang digambarkan sebagai berikut:
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan
data dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-
unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain.
Gambar 2
Model Analisis interaktif (Miles& Huberman, 1984)

HASIL PENELITIAN

Proses Kebijakan Teknis Kepala Sekolah memperhatikan visi dan misi dan tujuan
Temuan SMAN 5 Kota Bandung pendidikan sekolah, serta analisis jabatan pekrjaan,
Setiap awal tahun pembelajaran, SMAN 5 untuk kemudian menyusun desain struktur yang
Kota Bandung melakukan rapat untuk membahas tepat, sebagai landasan utama dalam menempatkan
dan menetapkan program/ rencana-rencana orang/ guru dalam posisi yang tepat. Hal ini sejalan
kedepan tentang pengembangan sekolah dengan the right man in the right job at the right
berdasarkan visi dan misi yang sudah ditetapkan. time. Berkaitan dengan ini Kepala SMAN 5 Kota
Diantara rencana yang sudah ditetapkan adalah Bandung menyampaikan:”Dalam merencanaan
antara lain rencana strategis (Renstra) juga kinerja guru, saya selaku pimpinan dengan dibantu
termasuk adalah rencana pengembangan sekolah para guru selalu mengadakan analisis kebutuhan,
biasa kita kenal dengan RPS lima tahunan serta memperhatikan visi, misi dan tujuan SMAN 5
membuat prediksi RPL satu tahunan, juga kami Kota Bandung dan analisis jabatan pekerjaan.
telah membuat evaluasi diri sekolah diawal tahun, Analisis tersebut dilakukan berdasarkan data-data
ditengah tahun dan akhir tahun yang didasarkan yang berhasil dikumpulkan dari hasil identifikasi
pada 8 standar pendidikan. dari tahun-tahun sebelumnya agar kami tepat
Dalam proses perencanaan kinerja guru, kepala sasaran dalam merencanakan kinerja guru demi
SMAN 5 Kota Bandung mempunyai kebijakan tercapainya visi dan misi sekolah yang sudah
menetapkan perencanaan kinerja guru selalu ditetapkan” ”. Kode: 1.3c.KS.SMAN.5-W.
memperhatikan kebutuhan (need Assesment) Temuan SMA Darul Hikam Kota Bandung

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 54


Dalam penjaminan mutu disosialisasikan menjadi permasalahan bahwa perserta didik di
kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan SMAN 5 yang menjadi tujuan untuk melanjutkan
untuk dipahami melalui rapat dinas, pengumuman ke ITB hampir 65% sampai dengan 90%”
pada upacara bendera, pengumuman tertulis yang Kode:5.1a.WMM-SMAN.5-W.
ditempel di papan pengumuman unit kerja, hal ini SMA Darul Hikam Bandung
disampaikan oleh kepala sekolah bahwa: Komponen (K-13) yang beragam mengacu pada
“…kebijakan teknis pelaksanaan pemberdayaan standar nasional pendidikan untuk menjamin
guru dilakukan dengan menentukan tujuan sebagai pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar
acuan dalam pelaksanaan untuk mengontrol nasional pendidikan terdiri dari Standar Isi,
pelaksanaan pemberdayaan itu sendiri” Standar Proses, kompetensi lulusan, tenaga
Kode:1.1dc.KS.SMA.DH-W. Secara teknis kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pemberdayaan guruSMAN Darul Hikam Bandung pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
kepala sekolah menunjuk wakil kepala sekolah kedelapan standar nasional pendidikan tersebut,
bidang kurikulum untuk melaksanakan yaitu standar isi dan standar kompetensi lulusan
pemberdayaan guru disekolah, “…kebijakan teknis merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
pemberdyaan dilakukan oleh pimpinan dalam mengembangkan kurikulum. SMA Darul
yayasan/perguruan sekolah melalui surat Hikam Bandung pada hakikatnya, implementasi
penunjukkan WK dilihat dari IPK, dan kurikulum menuntut suatu perubahan terhadap
kompetensi-kompetensi lain” berbagai aspek pendidikan, termasuk reformasi
Kode:1.1dc.G.SMA.DH-W. madrasah.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SMAN 5 Kota Bandung
Pelaksanaan Strategi Pemberdayaan Guru Standar tenaga pendidik dan kependidikan sekolah
Implementasi Kurikulum dan Pengajaran bertaraf internasional harus memnuhi standar
Dalam pengembangan kurikulum dalam proses sarana prasarana dan ditambah indicator kunci
pendidikan SMAN 5 Bandung bermitra dengan knerja tambahan yaitu:Tenaga pendidik dapat lebih
ITB dalam mengembangkan kurikulum sekolah. meningkatkan kualitas serta mutu. Sedangkan
Sekolah menggandeng dosen-dosen dari perguruan tenaga kependidikan (personal) merupakan seluruh
tinggi tersebut untuk mengembangkan mata proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
pelajaran matematika, fisika, kimia dan biologi. secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
(http://seru.5.sman5bdg.net/id/menu-2.htm). pembinaan secara kontinu para pegawai di sekolah,
Kepala menegaskan bahwa keterlibatan beberapa sehingga mereka dapat membantu/menunjang
dosen ITB dalam mengembangkan kurikulum kegiatan–kegiatan sekolah (khususnya PBM)
SMAN 5 Bandung khususnya untuk mata pelajaran secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan
matematika, fisika, kimia, dan biologi. pendidikan yang telah ditetapkan.Peningkatan
Pengembangan kurikulum 2013 dan CIE mutu pendidik harus memiliki kualifikasi
(Cambridge International Examination). Sistem akademik dan kompetensi sebagai agen
SKS dalam kurikulum sejak 2008 mendapat pembelajaran menekankan pada 4 kompetensi
bimbingan dari Depdiknas “Kami mendapat pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
pendampingan dari dosen-dosen ITB dan ini

PEMBAHASAN

Kebijakan Teknis Sekolah Strategi kualitas ideal dan actual dengan instrument tentang
pemberdayaan Guru pada SMA Negeri 5 dan delapan area kritikal manajemen kualitas, yaitu
SMA Darul Hikam di Kota Bandung peran kepemimpinan, kebijakan kualitas, training
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa product service design, manajemen kualitas
kebijakan mutu merupakan kegiatan awal yang pemasok, data kualitas dam pelaporan serta
dilakukan kepala SMA Negeri 5 Bandung dan hubungan karyawan.
SMA Darul Hikam Bandung, MAN 1 Bandung Perencanaan Strategi Pemberdayaan Guru
dalam upaya mewujudkan pendidikan yang pada SMA Negeri 5 dan SMA Darul Hikam di
bermutu, yaitu yang sesuai dengan kebutuhan serta Kota Bandung.
harapan peserta didik untuk melanjutkan studi ke Di SMA Negeri 5 Kota Bandung kebutuhan
PT Negeri/Swasta favorit maupun dunia kerja, hal perencanaan sumber daya yang tersedia di sekolah
ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan dapat dipahami oleh semua guru-guru sebagai
Benson (et al., 1991) (dalam Hessel, 2003, hlm. layanan profesional terhadap siswa dan akan
81) persepsi manajer mengenai manajemen bedampak positif terhadap kepercayaan dari pihak

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 55


pemerintah maupun dari orang tua siswa terhadap memiliki komponen visi yang lengkap, yaitu misi,
institusi pendidikan. Perencanaan yang diawali tujuan, dan nilai. Sekolah menyatakan dengan jelas
dengan kegiatan menganalisis kebutuhan dan tentang keseluruhan kebijakan, tujuan, dan sasaran
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, pemberdayaan guru di sekolah sekolah yang
seperti tentang: kompetensi dasar, cara berkaitan dengan mutu kemudian disosialisasikan
membelajarkan siswa, mensiasati kekurangan kepada semua warga sekolah, sehingga tertanam
fasilitas dan sarana belajar, dan sebagainya, pemikiran, tindakan, kebiasaan, hingga sampai
sehingga dapat diketahui berbagai kondisi nyata pada kepemilikan karakter mutu oleh warga
yang akan digunakan untuk kepentingan sekolah. Memiliki kebijakan mutu, visi, misi,
pembelajaran. melakukan rapat untuk membahas tujuan, dan sasaran mutu, memiliki harapan
dan menetapkan program/rencana-rencana kedepan prestasi yang tinggi, dan fokus pada pelanggan
tentang pengembangan sekolah berdasarkan visi (khususnya peserta didik). Sedangkan SMA Darul
dan misi yang sudah ditetapkan. Hikam hanya teridiri dua komponen saja, yaitu
Berbeda SMA Darul Hikam Bandung, didalam tujuan dan nilai. Kebutuhan pelanggan khususnya
mendesain Program Pengembangan SDM, prestasi peserta didik dan berlandaskan keislaman,
dilakukan pembagian kerja antara sekolah dan merupakan fokus semua kegiatan sekolah, input
Perguruan dengan mempertimbangkan tupoksi proses pelanggan di sekolah utamanya untuk
masing-masing dan ketersediaan anggara. meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik
Pembuatan program kegiatan pengembangan guru dalam pelayanan. Memiliki kebijakan mutu,
di sekolah, lebih banyak sekolah. Biasanya kalau tujuan, dan sasaran mutu, memiliki harapan
ada beberapa kegiatan yang tidak bisa didanai oleh prestasi yang tinggi, dan fokus pada pelanggan
sekolah, itu dilaksanakan oleh perguruan. Seperti (khususnya peserta didik).
kemarin pelatihan mind-mapping, kita panggil Dampak Strategi pemberdayaan Guru pada
ahlinya, itu biayanya cukup tinggi. Sekolah SMA Negeri 5 dan SMA Darul Hikam di Kota
mungkin berat, karena tidak semua sekolah dapat Bandung
dana dari BOS, nanti sekolah yang memiliki dana SMAN 5 Bandung, strategi pemberdayaan guru
lebih ikut nyumbang. Karena jika semuanya yang telah dilaksanakan dapat dilihat dari
dibiayai oleh perguruan berat. Pihak perguruan bagaimana dampaknya terhadap kualitas kinerja
Darul Hikam membuat desain program berdasar guru baik mutu akademik, mutu manajerial
kan kebutuhan sekolah dan berdasar tingkat besar- maupun secara keseluruhannya, kualitas kinerja
kecilnya anggaran. akademik tercapai 100% lulus sebagai sasaran
Pelaksanaan Strategi pemberdayaan Guru pada kualitas guru. Pemberdayaan guru yang ada adalah
SMA Negeri 5 dan SMA Darul Hikam di Kota strategi yang efektif untuk mendapatkan guru
Bandung profesional pada sekolah unggul. Program
Untuk kurikulum yang paling berbeda dari kedua pemberdayaan guru pada sekolah unggul, disusun
sekolah itu adalah SMAN 5 Bandung dan SMA berdasarkan need assesment, mampu menjawab
Darul Hikam mengkuhkan dirinya sebagai sekolah persoalan guru di lapangan, dan mendapat
mantan RSBI dan terakreditasi A, dimana dukungan pemangku kepentingan. Hal yang sama
formulasi standar penyelenggaraan pendidikannya dengan SMA Darul Hikam bandung, strategi
menggunakan rumus SNP + X. SNP adalah standar pemberdayaan guru yang telah dilaksanakan dapat
nasional pendidikan, dan + X adalah standar dilihat dari bagaimana dampaknya terhadap
pendidikan di suatu negara maju atau yang kualitas kinerja guru baik mutu akademik, mutu
termasuk negara-negara OECD (Organization for manajerial maupun secara keseluruhannya, mutu
Economic Co-operation and Development) jika kinerja akademik telah tercapai 100% lulus sebagai
mengaju pada pedoman SBI yang ditetapkan oleh sasaran kualitas lembaga.
pemerintah. Namun yang terjadi, SMAN 5
Bandung mengembangkan kurikulum sekolahnya Bagan1Model Hipotetik Strategi Pemberdayaan Guru
(untuk mata pelajaran matematika, fisika, kimia,
dan biologi) dengan cara memadukan dengan
kurikulum ITB. Lain halnya yang terjadi dengan
SMA Darul Hikam Bandung lebih mencoba
menyelaraskan dengan konten kurikulum 2013.
Pengawasan Strategi Pemberdayaan Guru pada
SMA Negeri 5 dan SMA Darul Hikam di Kota
Bandung
Masing-masing sekolah memiliki visi yang jauh
kedepan nampaknya visi SMAN 5 Bandung

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 56


SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan • Dampak dari pemberdayaan di dua sekolah


• Banyak factor yang mempengaruhi tersebut dapat terlihat pada kualitas kinerja
pemberdayaan guru disekolah yakni guru yang baik, mutu akademik dan
kepemimpinan kepsek, iklim kerja, budaya komitmen yang tinggi dari guru dikedua
sekolah dan sarana prasarana. Namun yang sekolah tersebut untuk meningkatkankan
paling dominan dalam pemerdayaan mutu pendidikan.
sekolah adalah kepemimpinan kepsek Rekomendasi
dalam hal: ( kebijakan teknis, perencanaan, • Disarankan semua sekolah menerapkan
Pelaksanaan, pengawasan dan dampak) strategi pemberdayaan seperti yang telah
• Di ke dua sekolah guru sdh dilibatkan dilakukan di duasekolah tersebut yakni
dalam penyusunan kebijakan teknis melibatkan guru dan memberi kepercayaan
dengan mengutamakan pengembangan/ dalam mengembangkan sekolah. seperti
pemberdayaan guru melalui rapat kerja. program leraning organization (school
• Pemberdayaan guru di dua sekolah based inset)
tersebut sudah terencana namun • Disarankan semua sekolah dapat
aplikasi/pelaksanaannya belum menyusun rencana pemberdayaan guru
menyeluruh. guna meningkatkan kualitas sekolah
• Pengawasan terhadap pemberdayaan guru • Dalam pelaksanaan hendaknya dibuat
didua sekolah sudah diarahkan kepada merata bergantian
kualitas guru sesuai kreteria dalam rangka • Pengawasan pemberdayaan harus
memenuhi kepuasan pelanggan(peserta dioptimalkan .
didik, orang tua dan stake holder)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. (2013). Pemberdayaan Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen
Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Pemasaran. Bandung: PT Sarana Tutorial
Komunita. Jakarta: Lembaga Penerbit Nurani Sejahtera.
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Datje Rahajoekoesoemah. Kamus Belanda-
Anwar Prabu Mangkunegara. (2001). Manajemen Indonesia. Jakarta.
Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Dr. H. Suwatno, M.Si. & Donni Juni Priansa,
Bandung :Remaja Rosdakarya.
S.Pd., S.E., M.M. (2013). Manajemen
Anwar Prabu Mangkunegara. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi dan
Sumber Daya Manusia. Cetakan ke Tujuh. Bisnis. Cetakan Ke-2. Bandung: CV
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Alfabeta.
Arif Rohman. (2009). Memahami Pendidikan dan Drs. H. Malayu, S.P. Hasibuan. (2007). Manajemen
Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Laks Bang Sumber Daya Manusia. Jakarta: Cetakan 9.
Mediatama. PT Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimin. (2004). Prosedur Edwin B. Flippo. (2011). Personel Management
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. (Manajemen Personalia). Jakarta: Edsi VII
Bandung: Rineka Cipta. Jilid II, Terjemah Alphonso S, Erlangga.
Balamuralikrishna, RadhadanDugger, John C. Engkoswara dan Komariah, Aan. (2011).
(2010). SWOT Analisis : A Management Administrasi Pendidikan. Bandung:
Tool For Initiating News Programs in Alfabeta.
Vocational Schools. Journal Of Vocational
and Tenhnical Education Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah.
(2005). Pengantar Manajemen. Jakarta:
Bambang Wahyudi. (2002). Manajemen Sumber Prenada Media, Edisi Pertama.
Daya Manusia. Bandung: Sulita Bandung.
FakryGaffar. (2005). Perencanaan Pendidikan,
TeoridanMetodelogi. Jakarta: PPLPTK
Dirjen Dikti Depdikbud.

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 57


Faslih Jalal dan DedI Supriadi. (2001). Reformasi Mulyasa, E. (2007).Menjadi Guru Profesional
Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Daerah. Yogyakarta: Adicita. Menyenangkan.Bandung: Rosdakarya.
Fatta, N. (2006). Manajemen Berbasis Sekolah. Moleong, L.J. (2006). Metodelogi Penelitian
Bandung: Andira. Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Friedlander, Walter. A. (1980). Concepts and
Methods Of Social Work. New Jersey: Moleong, L.J. (2007). Metodelogi Penelitian
Prentice Hall Inc. Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
GouzaliSaydam, (2000),
ManajemenSumberDayaManusia (Human Nanang, Fattah. (2006). Ekonomi dan Pembiayaan
Resource) SuatuPendekatanMikro, Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Djanbatan, Jakarta. Rosdakarya. Cetakan Keempat
Hani, T. Handoko. (2001). Manajemen Personalia Nasution. (2002). Metode Research: Penelitian
dan Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Edisi Kedua. BPFE. Nasution. (2003). Metode Research: Penelitian
Handoko T. Hani. (2002). Manajemen: Edisi Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kedua, Cetakan Ketigabelah. Yogyakarta: Nasution. (2011). Metode Research: Penelitian
BPFE. Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hikmat, Harry. (2010). Strategi Pemberdayaan Ngalim Purwanto. (2006). Psikologi Pendidikan.
Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Press.
Ngalim Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar.
Herujito, Yayat M. (2006). Dasar-dasar Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Manajemen. Jakarta: PT. Grasindo.
Nilasari Irma, Sri Wiludjeng. (2006). Pengantar
Hoy, W.K & Miskel, C.G. (2008). Educational Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Administration : Theory, Research, and
Proctive, Singapore: Mc Graw Hill Noeng Muhadjir.(2003). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Penerbit Rave Sarasin,
Johnsen B.H. (2001). Education-Special Needs: Yogyakarta.
Education An Intruduction. Olso: Unipb
Forloy. Ospina, Sonia. (2004). Qualitative Research. New
York: New York University.
Kenneth N. and IlonaJurgensGenovois. (2006).
Cross-national Studies Of The Quality Of Pardede, P. M. (2007). Manajemen Operasi
Education : Planning Their Desaign and danProduksi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Managing Their Impact. Panggabean, S., Mutiara.(2004). Manajemen
Langeveld, M.J. (1980). Pedagogik Teoritis dan Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Sistematis, Ahli Bahasa Firmansyah, Indonesia.
Bandung: Jemmars Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. (2003).
Lawang, M.Z. (1995). Teori Sosiologi Klasik dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Jakarta: Rineka Cipta.
Utama. P. Siagian, Sondang. (2002). Kepemimpinan
Lenunburg, Fred C dan Beverly J. Lrby.(2006). Organisasi & Perilaku Administrasi.
The Pricipalship Vision to Action. USA: Jakarta: PenerbitGunung Agung.
Cengage Learning. Rinaldy Munir. (2008). Belajar Ilmu Kriptografi.
Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Yogyakarta: Andi
Kompetensi. Bandung: Remaja Rivai, Veithzal. (2003). Manajemen Sumber Daya
Rosdakarya. Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teorike
Mulyasa, E. (2006). Menjadi Guru Profesional Praktik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Menciptakan Pembelajaran Kreatifdan
Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya
Menyenangkan. Bandung: Remaja
Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teorike
Rosdakarya Offset.
Praktik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 58


Robert L. Mathis & John H. Jackson. (2003). Siagian, Sondang P. (2003). Teori dan Praktek
Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku Kepemimpinan.Jakarta: Rineka Cipta.
2 Ahli Bahasa. Salemba Empat: Jakarta
Sihotang. (2007). Manajemen Sumber Daya
R, C Kothari. (2004). Research Methodology: Manusia. Jakarta: Pradnya Paramitha.
Methods and Techniques. New Delhi: New
Sinulingga, S. (2010).
Age Publisher
AnalisisdanRekayasaProduktivitas.Medan.
Sadili Samsudin. (2006). Manajemen Sumber
Suhartono, Edi. (2005). Analisis Kebijakan Publik:
Daya Manusia. Penerbit: CV Pustaka
Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan
Setia.
Kebijakan Sosial. Alfabeta: Bandung.
Salli, Edward. (2005). Manajemen Mutu
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan.
Pendidikan, Terjemah: Ahmad Ali Riyadi
Bandung: Alfabet.
Fahrurrozi. Yogyakarta: IRCiSoD.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan.
Sallis, Edward. (2007). Manajemen Mutu
Bandung: Alfabet.
Pendidikan, Terjemah: Ahmad Ali Riyadi
Fahrurrozi. Jogjakarta: IRCiSoD. Sukmadinata dkk. (2006). Metode Penelitian
Pendidikan. Jakarta: PT Remaja
Sagala. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran.
Rosdakarya.
Bandung: Alfabeta.
Syafaruddin dan Irawan Nasution. (2005).
Sagala. (2009).KonsepdanMaknaPembelajaran.
Manajemen Pembelajaran. Jakarta:
Bandung: Alfabeta.
Quantum Teaching.
Sanjaya, Winna. (2008). Strategi Pembelajaran
Syafaruddin. (2008).
Berorientasi Standar Proses
ManajemenSumberDayaManusia. Edisi
Pendidikan.Jakarta: KencanaPrenada
Ke-2. Yogyakarta: BPFEYogyakarta.
Media Grouf.
Tilar, H.A.R.
Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. (2009).
(2008).ManajemenPendidikanNasional.
Metodologi Penelitian Kualitatif.
Jakarta: Kompas.
Bandung: Alfabeta
Trianto. (2006). Model-model
Sedarmayanti. (2004). Pengembangan
PembelajaranInovatifBerorientasKonstruk
Kepribadian Pegawai. Bandung: Penerbit
tivistitik. Jakarta PrestasiPustaka.
Mandar Maju.
Umedi. (2008). ManajemenBerbasisSekolah.
Sahertian, Piet A. (2000). Konsep Dasar dan
Jakarta: Universitas Terbuka., hal 35
Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam
Rangka Mengembangkan Sumber Daya ZainalAsril. (2010). Microteaching. Jakarta:
Manusia. Jakarta : Rineka Cipta. Rajawali Pers

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 59

Anda mungkin juga menyukai