1,2,3
Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung
Abstrak : This study aims to determine the steps to increase graduate strategy in SMK Al-
Mukhtariyah in order to prepare the quality of graduates. This study used descriptive qualitative
method. Data taken by interview, observation, and documentation study. In this study, the subject
of research is the principal, vice principal in the field of curriculum and student affairs as well as
some students and teachers in the field of study and administration staff at school. Improvement of
quality can basically be done by strategy to change one of the subsystem: human, structure,
technology, and organizational process. In relation to the study of strategies to improve qualified
graduates in SMK, the changes are made to human and technological subsystems, which include:
(1) educated learners; (2) Teachers as educators and teachers; and (3) facilities and infrastructure.
To get learners with the best seeds can be done with a selection system that only considers quality,
not the target number of learners so that the output (graduates) produced can be interested in the
stock market labor. From this research it is known that the strategic plan made by the school in
improving the quality of the graduates can not be separated from the aspect of input, process, and
output.
Kata Kunci : Strategi, Peningkatan Mutu, Lulusan, Manajemen Strategi
PENDAHULUAN
Dalam penelitian ini peneliti memerlukan data yang sifatnya jelas dan mendalam
sehingga peneliti menggunakan metode kualitatif yang didasarkan pada rumusan
penelitian yang menuntut peneliti melakukan eksplorasi dalam rangka memahami dan
menjelaskan masalah yang diteliti melalui hubungan yang intensif dengan sumber data.
Adapun subyek dalam penelitian ini selain kepala sekolah ialah wakil kepala sekolah
bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, serta guru dan beberapa orang
peserta didik yang menjadi subyek dalam penelitian ini. Dari hasil inilah peneliti mampu
mengumpulkan data mengenai strategi peningkatan mutu lulusan yang diterapkan
disekolah ini.
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2007), Hal.
6.
2
Ibid, Hal 186.
3
Ibid, Hal 175.
4
Ibid, Hal 217.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Strategi Peningkatan Mutu Lulusan
Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan strategi
peningkatan mutu pendidikan di sekolah menengah kejuruan antara lain :
Multimedia 65 2
Multimedia 49 2
Multimedia 29 1
Jumlah 459 15
Melakukan koordinasi baik dengan para guru, komite sekolah, atau bagian TU, serta
jejaring alumni.
1. Memaksimalkan peran dan fungsi wakasek Humas dengan pengelolaan kerja sama
dengan DU/DI, pengelolaan PRAKERIN dan pengelolaan Bursa Kerja Khusus
(BKK).
Efektivitas kerjasama antara SMK dengan DU/DI tersebut dilakukan dalam bentuk
(Yulianto & Sutrisno, 2014:23):
a. Praktik kerja industri (Prakerin),
b. Uji kompetensi kejuruan (UKK)
c. On the job trainning (OJT) guru,
d. Bantuan peralatan praktek dan beasiswa dari industri,
e. Unit produksi (UP),
f. Recruitment/penempatan tamatan, Bursa Kerja Khusus (BKK) sekolah,
berkewajiban memfasilitasi/mempertemukan pencari kerja (tamatan/lulusan)
dengan user (perusahaan pencari tenaga kerja).
2. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi untuk
melaksanakan tugas secara efektif dan efisien. Dalam hal ini para guru sudah
diwajibkan dengan memantau dan memasukan data serta nilai atau hasil belajar
dengan menggunakan aplikasi yang menghubungka antara guru dengan walikelas,
5
Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan (Yogyakarta : Ar-Ruzz Medi, 2010),
Hal 208.
6
Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung : Alfabeta, 2010), Hal 155.
3. Menambah sarana dan prasarana dari aset yang dimiliki untuk mendukung
pembelajaran berbasis produksi (Production-Based Training ),
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang mengutamakan layanan prima,
5. Mengembangkan sistem diklat dalam meningkatkan kemampuan peserta didik.
Pelaksanaan
Evaluasi
Tim evaluasi program lulusan sekolah dilakukan oleh Bursa Kerja Khusus
Sekolah (BKK) dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Menyeleksi dan menjaring peserta didik yang akan masuk sesuai dengan bakat dan
minat masing-masing peserta didik,
2. Menempatkan pendidik sesuai dengan kualifikasi akademik dan kompetensi keahlian,
3. Menyeleksi kerjasama dengan pihak industri.
Sekolah akan tahu persis dititik mana posisinya berada dengan segala kelebihan,
kekurangan, peluang, dan hambatan yang dimiliki, dengan demikian perencanaan akan
lebih matang. Sehingga tidak ada istilah, renstra hanya sebagai formalitas pelengkap
administrasi. Jika sekolah sadar akan betapa pentingnya sebuah renstra untuk peningkatan
mutu sekolah, maka seyogyanya sekolah harus berbenah dan serius dalam menyusun
renstra. Dari analisis SWOT tersebut maka akan menghasilkan strategi sekolah dalam
7
Badrudin, Dasar- Dasar Manajemen, (Bandung : Alfabeta, 2014), Hal : 14.
mencapai tujuannya, dalam hal ini analisis tersebut jelas memperhatikan input, proses,
dan output.8
Simpulan
1. Input
a. Mengoptimalkan peran kepala sekolah sebagai manajerial tenaga pendidik dan
kependidikan,
b. Mengoptimalkan peran wakasek humas dalam mengelola Bursa Kerja Khusus
(BKK) dan kerjasama dengan pihak DU/DI,
c. Melalui wakasek kesiswaan, maka membentuk klub-klub prestasi untuk
mengembangkan potensi peserta didik, baik dari sisi akademis ataupun non
akademis,
2. Proses
a. Mengoptimalkan kegiatan-kegiatan pengembangan profesi guru baik di
tingkat lokal sekolah ataupun di luar sekolah dengan menitikberatkan
kualitas,
b. Mengoptimalkan program DIKLAT peserta didik baik yang diselenggarakan
oleh pihak sekolah maupun diluar sekolah,
c. Mengoptimalkan program dan kegiatan ekstrakurikuler mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi untuk mencapai target-target
yang diharapkan serta meningkatkan kerjasama dengan para pengajar dan
pelatih untuk meningkatkan mutu peserta didik,
d. Menerapkan budaya disiplin,
e. Melakukan proses pembelajaran dengan model IT atau e-learning.
3. Output
a. Meningkatkan pembelajaran yang menitikberatkan pada pembangunan
karakter peserta didik,
b. Meningkatkan prestasi non-akademis sekolah dengan semaksimal mungkin,
8
Edi Sujoko. “Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis SWOT di Sekolah
Menengah Pertama” Kelola Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol 4 Hal : 83-96 (2017).
c. Membangun jaringan alumni yang lebih efektif dan terorganisir;
DAFTAR PUSTAKA
J. Moleong, Lexy. 2007. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Artawan, Made I. 2002. Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan di
Perguruan Tinggi. Website : I.Made Artawan.co. id.
Badrudin. 2017. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung : Alfabeta
Edi Sujoko. 2017. Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan analisis SWOT
di Sekolah Menengah Pertama. Kelola Jurna manajemen Pendidikan, volume
4, hal 83-96
Mulyono, 2010. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Medi
Prihatin, E. 2010.Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Yulianto & Sutrisno, B. 2014. Pengelolaan Kerjasama Sekolah dengan Dunia
Usaha / Dunia Industri (Studi Situs SMK Negeri 2 Kendal). Jurnal Pendidikan
Ilmu Sosial, 24 (1): 23