MEMPERTAHANKAN AKREDITASI A
DI SDN 55 SRIDADI
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
A. Latar Belakang
Dunia Pendidikan saat ini sudah berkembang begitu pesat dari
waktu kewaktu. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
mempengaruhi duniapendidikan. Perubahan sistem pendidikan dari
sentralistik menuju desentralistik sebagaimana diamanatkan dalam
undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah telah
membawa pengaruh kepada manajemen pendidikan secara luas,
sehingga banyak membawa perubahan ditingkat satuan pendidikan.
Lembaga pendidikan (sekolah) mempunyai tanggung jawab sosial yang
sangat besarkepada bangsa ini, karena pendidikan nasional bertujuan
untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kecerdasan, ketermpilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat
kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar
dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang membangun
dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa.
Sehubungan dengan itu pemerintah telah mengeluarkan keputusan
tentangstandar kepala sekolah /madrasah No 13 Tahun 2007 tentang
standar kepala sekolah /madrasah yang meliputi : (1) Kompetensi
kepribadian; (2) Kopetensi Manajerial (3) kopetensi Kewirausahaan (4)
Kopetensi Supervise (5) Kopetensi Sosial.1
Dari berbagai studi menunjukkan bahwa kemampuan manajerial
kepala sekolah berhubungan erat dengan produktivitas dan keefektifan
organisasi. Untuk melakukan pengelolaan yang efektif dan efisien perlu di
tinjau kembali fungsi kepala sekolah. Paradigma baru manajemen
pendidikan kepala sekolah harus mampu berfungsi sebagai edukator,
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat
dirumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimana strategi kepala sekolah dalam mempertahakan
Akreditasi A di SDN 55 Sridadi?
2. Apa saja kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam
mempertahankan Akreditas A di SDN 55 Sridadi?
C. Fokus Penelitian
Mengingat luasnya permasalahan yang akan dibahas, maka
penelitian ini akan difokuskan pada dengan Bagaimana strategi kepala
sekolah dalam mempertahankan Akreditasi A di SDN 55 Sridadi.
D. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui strategi kepala sekolah dalam
mempertahankan Akreditasi A di SDN 55 Sridadi.
2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi kepala sekolah
dalam mempertahankan Akreditasi A di SDN 55 Sridadi
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teotitis peneliti ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
memberi masukan atau mengembangkan keilmuan dalam bidang
manajemen pendidikan dan mengembangkan model pendidikan
pengawasan dan evaluasi kepala sekolah terhadap kinerja guru.
2. Manfaat praktis
a) Manfaat bagi sekolah sebagai bahan masukan untuk
mengembangkan Akreditasi A di SDN 55 Sridadi.
b) Manfaat bagi Kemendikbud sebagai bahan untuk mengetahui
sejauh mana dirinya telah memenuhi kriteria mutu yang sudah
ditetapkan pemerintah atau strandar nasional pendidikan sebagai
standar minimal kualitas dan sebagai referensi bagi semua pihak
pada lembaga untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja
lembaga.
c) Manfaat bagi peneliti sebagai bahan kajian informasi, instrumen
dan wawasan sebagai wujud darma bakti melakukan penelitian di
bidang manajemen pendidikan di IAI Nusantara Muara Bulian.
d) Manfaat bagi pembaca atau peneliti lainnya mejadi bahan
referensi dan kajian penelitian lanjut di bidang manajemen
pendidikan.
BAB II
A. Landasan Teori
1. Konsep Strategi Kepala Sekolah
a. Strategi
Secara etimologi adalah turunan dari kata dalam bahasa yunani,
strategos. Adapun strategos dapat di terjemahkan sebagai “komandan
militer” pada aman demokrasi Athena.5 Pada mulanya istilah strategi di
gunakan dalam dunia militer yang di artikan sebagai cara penggunaan
seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu., "Strategi untuk memenangkan
keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu
pertandingan".
Sedangkan secara terminologi banyak ahli telah mengemukakan
definisi strategi dengan sudut pandang yang berbeda-beda namun pada
dasarnnya kesemuaannya itu mempunyai arti atau makna yang sama
yakni pencapaian tujuan secara efektif dan efisian, diantara para ahli
yang merumuskan tentang definisi strategi tersebut, salah satu proses
dimana untuk mencapai suatu tujuan dan dan berorientasi pada masa
depan untuk berinteraksi pada suatu persaingan guna mencapai sasaran.
Strategi mengenai kondisi dan situasi dalam proses public merupakan
suatu yang perlu di perhatikan, tidak terkecuali dalam proses pelayanan
yang baik kepada masyarakat.
Hal senada juga disampaikan oleh seorang ahli bernama Clauswitz
yang menyatakan bahwa strategi merupakan seni pertempuran untuk
memenangkan perang. Strategi secara umum didefinisikan sebagai cara
7
8
strategi yang telah disusun kedalam berbagai alokasi sumber daya secara
optimal.9 Dalam pelaksanaan implementasi strategi menggunakan
informasi formulasi strategi untuk membantu dalam pembentukan tujuan-
tujuan kinerja, alokasi, dan prioritas sumber daya.
Menurut Schendel dan Hofer dalam Saiful Sagala menjelaskan
bahwa implementasi strategi dicapai melalui alat administrasi yang
dikelompokkan tiga kategori yaitu:10
1) Struktur yaitu siapa yang bertanggung jawab terhadap apa, kepala
sekolah bertanggung jawab kepada siapa.
2) Proses yaitu bagaimana tugas dan tanggung jawab itu dikerjakan
masing- masing pendidik dan tenaga kependidikan.
11 Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kebudayaan Indonesia, (Jakarta: Perum Balai
Pustaka, 1988) hal. 420 dan 796
12 Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta:Reneka Cipta, 2010), hal. 80
11
program sekolah.
Pemimpin sebagai orang yang memiliki jabatan tertinggi dalam
sekolah/madrasah harus memiliki kemampuan untuk dijadikan teladan,
itulah sebabnya pemimpin harus memiliki akhlak yang mulia. Selain itu,
sebagai orang yang memiliki jabatan tertinggi, tidak ada lagi orang yang
memerintah seorang pemimpin. Itulah sebabnya pemimpin harus mampu
mengendalikan dirinya sendiri. Dengan kemampuan mengendalikan
dirinya sendiri, pemimpin mampu untuk memerintah/memotivasi dirinya
sendiri atau melarang/mengendalikan dirinya sendiri.
Demikian pula kondisi-kondisi lainnya semacam keinginan kuat
untuk mengembangkan diri, bersikap terbuka, menciptakan inovasi,
bekerja keras, memiliki motivasi yang kuat untuk sukses, pantang
menyerah dan selalu mencari solusi, memiliki kepekaan social, merulakan
karakteristik-karakteristik pokok yang harus dimiliki oleh pemimpin
dilembaga manapun.16
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa strategi kepala sekolah adalah kemampuan seorang kepala
sekolah dalam perencanaan yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasatan atau tujuan sekolah. Maka dari itu dapat dipahami
bahwa strategi kepala sekolah berarti upaya, siasat atau langkah-langkah
yang ditempuh oleh kepala sekolah dalam mencapai tujuan agar tercapai
secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Keberhasilan sekolah dalam mewujudkan visi dan misinya itu
dipengaruhi salah satunya oleh pimpinannya itu sendiri. Dengan adanya
isyarat tersebut bahwa sebuah sekolah yang berinovasi dalam pendidikan
dan selalu mengalami pembaharuan secara terus menerus tentunya harus
memiliki pemimpin yang inovatif pula agar sekolah bisa menjadi lembaga
yang inovatif sesuai dengan tuntuan jaman. Jadi kepala sekolah harus
memiliki strategi khusus dalam mewujudkan visi dan misi suatu lembaga
5) Political strategy
Strategi ini sering digunakan dalam perpolitikan atau urusan yang
memerlukan pendekatan politik. Strategi ini sering dilakukan secara
informal untuk mencapai tujuan formal yang bersifat hierarkis. Strategi ini
sangat efektif untuk mengimplementasikan gagasan yang telah
direncanakan dan telah diputuskan.Kelebihan strategi ini adalah biasanya
efektif untuk mengimplementasikan gagasan yang telah direncanakan dan
diputuskan sedangkan kelemahannya adalah yang berkaitan dengan
politik tidak jarang adanya pengingkaran atas janji atau kesepakatan.
6) Economic strategy
Kelebihan dari strategi ini yaitu mendapatkan dana dari banyak
sumber sehingga dapat menunjang kebutuhan sekolah sedangkan
kelemahannya yaitu sulit untuk mengalokasikan dana.
7) Academic strategy
Strategi ini sangat membantu perubahan ketika penelitian,
mengetahui keadaan siswa dan sumber info lain dapat digunakan
membahas permasalahan ini. Kelebihan dari strategi ini yaitu dapat
memberdayakan seluruh tenaga pendidik maupun kependidikan dalam
sebuah lembaga, kelemahannya yaitu waktu yang digunakan untuk
menilai kondisi yang sulit itu tidak mencukupi.
8) Engineering strategy
Strategi yang memiliki dasar pemikiran bahwa jika penasihat dapat
menciptakan perubahan lingkungan, orang-orang secara individual akan
mengikutinya. Pemutusan pada perekayasaan dapat membantu pengelola
yang baru atau merekayasa lingkungan yang tidak stabil. Permasalahan
biasanya terpusat pada janji emosional dan perorangan sejak ada
kecenderungan untuk mengabaikan perasaan perorangan dari permulaan.
Kelebihan dari strategi ini yaitu memberikan teladan kepada unsur sekolah
secara langsung namun kelemahannya yaitu kecenderungan merekayasa
lingkungan.
9) Military strategy
16
17 Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah, (Bandung: PT Bumi Aksara, 2006),
h.46
18 Jamal Ma’mur Asmani, Tips praktis membangun dan mengolah
administrasi sekolah, (Jogjakarta:Diva Press,2011) cet.1,h.184
17
evaluasi diri. Yang dimaksud dengan evaluasi diri disini adalah penilaian
dari pihak luar dalam rangka memberikan pengakuan terhadap mutu
pendidikan yang diselenggarakan. Jadi dengan singkat dapat dikatakan
bahwa akreditasi adalah penilaian jenjang kualifikasi mutu sekolah
swasta oleh pemerintah. Pengakuan tersebut hasil dari akreditasi
mempunyai konsekuensi pengakuan terhadap kedudukan sekolah swasta
sebagai “Terdaftar” (kurang), ”Diakui” (baik), dan “Disamakan” (sangat
baik).
Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang menuntut
kualitas pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, maka
pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
tercermin melalui keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No.087/U/2012 pada tanggal 4 Juni 2002 telah diterbitkan
ketetapan mengenai akreditasi sekolah yang baru. Kalau dulu hanya
sekolah swasta saja yang harus di akreditasi atau yang terkena peraturan
tersebut, sedangkan sekarang sekolah negeri pun harus terakreditasi
pula.
Dalam buku pedoman akreditasi madrasah, akreditasi di tafsirkan
sebagai suatu proses penilaian kualifikasi dengan menggunakan Kriteria
baku mutu yang ditetapkan dan bersifat terbuka. Jika proses penilaian
kualitas madrasah, baik madrasah negeri maupun madrasah swasta
dengan menggunakan kriteria baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah
atau lembaga akreditasi, hasil penelitian tersebut selanjutnya di jadikan
dasar untuk memelihara dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan
pelayanan lembaga yang bersangkutan.
Hasil penilitian akreditasi dinyatakan dalam bentuk pengakuan
terakreditasi dan tidak terakreditasi.Sedangkan sekolah terakreditasi
dapat di peringkatkan menjadi 3 klasifikasi yaitu sangat baik (A), baik (B),
dan cukup (C). Akreditasi adalah suatu kegiatan penilaian atau kelayakan
program dan satuan pedidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
(UU nomor 20 tahun 2003 tentang sikdiknas, pasal 1 ayat 22). Dengan
18
21 http://jakarta.bapsm‐dki.or.id/berita/read/prinsip‐prinsip‐akreditasi
23
B. Penelitian Relevan
BAB III
METODE PENELITIAN
25
26
24 Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta,1991), hal. 63
25 Winarno Surahkmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Metode dan Teknik, (Bandung:
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh
data langsung dari tempat penelitian meliputi buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, file dokumen, dan data
yang relevan dengan penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data
dan pengolahan data, tentang variabel-variabel yang diteliti. Sesuai
dengan jenis penelitian yang dilaksanakan (kualitatif deskriptif), peneliti
menggunakan jenis instrumen penelitian sebagai berikut: Pedoman
wawancara, yakni mengadakan proses tanya jawab atau wawancara
dengan informan yang dianggap perlu untuk diambil keterangannya
mengenai masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini.
dibuang dan mana yang merupakan ringkasan dan cerita-cerita apa yang
sedang berkembang.
c. Penyajian data
Yang dimaksud penyajian data adalah menyajikan sekumpulan
informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Menarik Kesimpulan/Verifikasi.
Menarik kesimpulan penelitian selalu mendasarkan diri atas semua data
yang diperoleh dalam kegiatan penelitian. Dengan kata lain, penarik
kesimpulan harus didasarkan atas data, bukan atas angan-
angan/keinginan peneliti. Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh,
teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif yaitu teknik yang
menggambarkan data dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-
pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Pada
pelaksanaannya, analisis data bersifat terbuka. Dikatakan terbuka karena
terbuka bagi perubahan, perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan data
yang baru masuk.
2. Analisis Data
Berkaitan dengan metode analisis data, Winarno Surachmad
berpendapat bahwa, metode analisis data adalah usaha yang konkret
untuk membuat data tersebut berbicara, sebab berapapun jumlah data
dan tingginya nilai data yang terkumpul sebagai hasil dari pengumpulan
data bila tidak disusun dan diolah secara sistematis niscaya data-data itu
merupakan bahan-bahan yang membisu.
Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh, teknik analisis data
yang digunakan adalah deskriptif yaitu teknik yang menggambarkan data
dengan kata- kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori
untuk memperoleh kesimpulan. Pada pelaksanaannya, analisis data
bersifat terbuka. Dikatakan terbuka karena terbuka bagi perubahan,
perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan data yang baru masuk.
H. Jadwal Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2023 sampai
September 2023 dari tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan,
sehingga penelitian ini dilaksanakan 7 bulan.
3. Keterampilan 1. Kemampuan
2. Menyelesaikan tugas dengan
baik
1. Hasil
3. Evaluasi 2. Pengawasan
IPD (INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA)
A. Pedoman Observasi
1. Mengamati Profil Sekolah
2. Mengamati Kurikulum di Sekolah
3. Mengamati Struktur Organisasi di Sekolah
4. Mengamati Strategi Kepala Sekolah dalam mempertahankan akreditasi
5. Mengamati Guru dalam bertanggung jawab atas tugasnya
6. Mengamati sarana dan prasarana yang ada di Madrasah
7. Mengamati Siswa dalam belajar di Kelas
B. Pedoman Wawancara
Rumusan Masalah I Tema I
1. Kepala Sekolah
a. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah memberi dorongan kepada Guru
untuk selalu tepat waktu dalam setiap pekerjaan?
b. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah meningkatkan kecepatan kerja
yang sangat efektif?
c. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah melakukan proses untuk
meningkatkan mutu dalam sebuah akreditasi di sekolah?
d. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah melakukan penilaian untuk
meningkatkan mutu di sekolah?
e. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah mendorong keterampilan seorang
guru untuk mengetahui kemampuanya?
f. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah memberi keterampilan kepada
guru untuk menyelesaikan tugas dengan baik?
Rumusan Masalah I Tema I
2. Guru
a. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah memberi dorongan kepada Guru
untuk selalu tepat waktu dalam setiap pekerjaan?
b. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah meningkatkan kecepatan kerja
yang sangat efektif?
c. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah melakukan proses untuk
meningkatkan mutu dalam sebuah akreditasi di sekolah?
d. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah melakukan penilaian untuk
meningkatkan mutu di sekolah?
e. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah mendorong keterampilan seorang
guru untuk mengetahui kemampuanya?
f. Bagaimana Strategi Kepala Sekolah memberi keterampilan kepada
guru untuk menyelesaikan tugas dengan baik?
C. Pedoman Dokumentasi
1. Gambaran letak geografis Sekolah
2. Kurikulum Sekolah
3. Struktur Organisasi di Sekolah
4. Dokumentasi bersama Kepala Sekolah
5. Dokumentasi bersama Guru
6. Dokumentasi sarana dan prasarana di Sekolah
7. Dokumentasi Siswa