Anda di halaman 1dari 14

INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Madrasah dan Sekolah

Dosen Pengampu: Bapak Dr. Mochamad Nurcholiq M. Pd.

Penyusun :

Fifiyana Gusti Fauziah (227720250)

PROGRAM STUDY MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ‘ALY AL HIKAM MALANG

MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatnya
saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan baik. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Madrasah dan Sekolah. Sumber Daya dalam
makalah ini membahas tentang Instrumen Akreditasi Sekolah.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat


untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Malang, 25 Desember 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini tentu dibutuhkan adanya sumber daya manusia yang
berkualitas, berkompetensi dan berdaya saing tinggi. Dunia pendidikan dituntut untuk
dapat meningkatkan mutu pendidikan dan dapat menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas dan berprestasi tinggi. Upaya peningkatan kualitas pendidikan secara
nasional merupakan salah satu agenda yang dilaksanakan oleh pemerintah secara
berkelanjutan. Upaya ini diarahkan agar setiap lembaga pendidikan selalu berupaya
untuk memberikan jaminan atas kualitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan
atau kepada masyarakat berupa suatu jaminan bahwa penyelenggaraan pendidikan di
sekolah atau tingkat satuan pendidikan sudah sesuai dengan standar kelayakan
berskala nasional.
Apabila setiap lembaga penyelenggara pendidikan selalu berupaya untuk
memberikan jaminan kualitas dan upaya ini dilakukan secara terus menerus, maka
diharapkan mutu pendidikan secara nasional akan terus meningkat. Peningkatan mutu
pendidikan di sekolah ditunjukkan dengan kesesuaian kondisi dan kebutuhan, daya
tarik pendidikan yang besar, efektivitas program, efisiensi dan produktivitas kegiatan
serta pencapaian prestasi belajar (tingkat kelulusan) yang tinggi.
Pendidikan di Indonesia sudah hampir terlaksana merata dari tahun ke tahun.
Banyak sekolah yang dibangun di daerah-daerah yang maju pembangunannya
maupun di daerah-daerah yang masih belum maju atau minim akan standar sarana dan
prasarana pembangunan fasilitas penyelenggaraan pendidikan. Pembangunan gedung
sekolah tidak semata-mata diharapkan berorientasi untuk mencari keuntungan namun
diharapkan pembangunan gedung sekolah termasuk struktur kinerja organisasi di
dalamnya memiliki fungsi yang optimal sebagai tujuan meningkatkan mutu
pendidikan disekolah. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan disekolah adalah menyelenggarakan proses atau
program akreditasi sekolah. Dengan melakukan akreditasi, sekolah atau
penyelenggara pendidikan akan mendapat beragam manfaat dimana mekanisme
dalam proses serta hasil akreditasi dapat dijadikan referensi sebagai upaya
pengembangan atau peningkatan standar mutu berskala nasional.1
1
http://www.dikti.go.id/files/atur/rbi/AkreditasiProdi.pdf, Diakses pada tanggal 24 Desember 2023.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akreditasi Sekolah dan Madrasah ?
2. Apa saja fungsi dan tujuan akreditasi Sekolah dan Madrasah ?
3. Penilaian apa saja yang digunakan dalam proses akreditasi Sekolah/Madrasah ?
4. Apa saja prosedur akreditasi Sekolah dan Madrasah ?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi akreditasi Sekolah dan Madrasah
2. Dapat mengetahui fungsi dan tujuan akreditasi Sekolah dan Madrasah
3. Dapat mengetahui penilaian yang digunakan dalam proses akreditasi Sekolah dan
Madrasah
4. Dapat mengetahui prosedur akreditasi Sekolah dan Madrasah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akreditasi Sekolah dan Madrasah


Akreditasi sekolah/madrasah adalah proses penilaian secara komprehensif
terhadap kelayakan dan kinerja suatu program pendidikan, yang dilakukan sebagai
bentuk akuntabilitas publik.2 Di dalam proses akreditasi, sebuah sekolah/madrasah
dievaluasi dalam kaitannya dengan arah dan tujuannya, serta didasarkan kepada
keseluruhan kondisi sekolah/madrasah sebagai sebuah institusi belajar. Walaupun
beragam perbedaan dimungkinkan terjadi antar sekolah/madrasah, tetapi
sekolah/madrasah dievaluasi berdasarkan standar tertentu. Standar diharapkan dapat
mendorong dan menciptakan suasana kondusif bagi pertumbuhan pendidikan dan
memberikan arahan untuk evaluasi diri yang berkelanjutan, serta menyediakan
perangsang untuk terus berusaha mencapai mutu yang diharapkan. Akreditasi
merupakan alat regulasi diri agar sekolah/madrasah mengenal kekuatan dan
kelemahan serta melakukan upaya yang terus menerus untuk meningkatkan kekuatan
dan memperbaiki kelemahannya.
Dalam hal ini akreditasi memiliki makna proses pendidikan. Di samping itu
akreditasi juga merupakan penilaian hasil dalam bentuk sertifikasi formal terhadap
kondisi suatu sekolah/madrasah yang telah memenuhi standar layanan tertentu yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses
akreditasi dalam makna proses adalah penilaian dan pengembangan mutu suatu
sekolah/madrasah secara berkelanjutan. Akreditasi dalam makna hasil menyatakan
pengakuan bahwa suatu sekolah/madrasah telah memenuhi standar kelayakan yang
telah ditentukan.
Pada saat ini, tingkatan status akreditasi dirumuskan sebagai berikut :
a. Sekolah terakreditasi A (skor hasil assesment berkisar antar 86 – 100) setara
dengan “terdaftar”
b. Sekolah terakreditasi B (skor hasil assesment berkisar 70 – 86) setara dengan
“diakui”

2
http://www.dikti.go.id/files/atur/rbi/AkreditasiSekolahMadrasah.pdf, Diakses pada tanggal 24
Desember 2023.
c. Sekolah terakreditasi C (skor hasil assesment berkisar 56 – 70) setara dengan
“disamakan”
d. Sekolah tidak terakreditasi atau TT (skor hasil assesment berkisar < 56), sekolah
dinyatakan tidak terakreditasi jika hasil assesment dari delapan standar nasional
pendidikan salah satu diantaranya memperoleh skor 40.
Terdapat tiga jenis sekolah yang perlu di akreditasi, diantaranya ialah :
a. Sekolah yang belum pernah terakreditasi
b. Sekolah yang sudah 5 tahun terakreditasi atau disebut sebagai akreditasi ulang
c. Sekolah yang dianggap perlu untuk akreditasi karena prioritas tertentu, misalnya
untuk penentuan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
Sedangkan jenjang akreditasi sekolah meliputi :
a. Program ketunaan : SLB
b. Program sekolah : TK, SD, Madrasah, SMP, Sanawiyah, SMA, MA
c. Program keahlian : SMK

B. Tujuan Dan Fungsi Akreditasi Sekolah/Madrasah


a. Tujuan Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tujuan akreditasi sekolah/madrasah ialah agar penyelenggaraan pendidikan
pada semua lingkup mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Pemerintah
melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk
menentukan kelayakan program suatu pendidikan.3
Selain itu tujuan akreditasi juga bertujuan agar pihak luar, pengguna jasa
pendidikan mengetahui mutu sekolah dimana mereka sedang belajar, orang ua
mengetahui mutu dan reputasi dimana anak mereka belajar, pasar atau dunia kerja
juga mengetahui kemana mereka harus memilih dan merekrut tenaga kerjanya.
Selain itu akreditasi sekolah/madrasah bertujuan juga untuk :
1. Memberikan informasi tentang kelayakan sekolah/madrasah atau program
yang dilaksanakannya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
2. Memberikan pengakuan peringkat kelayakan
3. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada
program suatu pendidikan yang di akreditasi.
b. Fungsi Akreditasi Sekolah/Madrasah
3
http://www.ban-sm.or.id/, Diakses pada tanggal 25 Desember 2023.
Dengan menggunakan instrumen akreditasi yang komprehensif, hasil akreditasi
diharapkan dapat memetakan secara utuh profil sekolah/madrasah. Proses
akreditasi sekolah/madrasah berfungsi untuk :
1. Pengetahuan, yaitu sebagai informasi bagi semua pihak tentang kelayakan
sekolah/madrasah dilihat dari berbagai unsur terkait yang mengacu pada
standar minimal beserta indikator – indikatornya.
2. Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk pertanggung jawaban sekolah/madrasah
kepada publik, apakah layanan yang dilakukan dan diberikan oleh
sekolah/madrasah telah memenuhi harapan atau keinginan masyarakat.
3. Pembinaan dan Pengembangan, yaitu sebagai dasar bagi sekolah/madrasah,
pemerintah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan atau pengembangan
mutu sekolah/madrasah.

C. Penilaian Yang Digunakan Dalam Proses Akreditasi Sekolah/Madrasah


1. Kurikulum dan Proses Pembelajaran
a. Pelaksanaan Kurikulum
Standar kurikulum dibuat untuk memberikan jaminan kepada
masyarakat bahwa apa yang diperoleh di sekolah/madrasah benar-benar
konsisten dengan prinsip dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang
dalam kurikulum nasional. Meskipun sekolah diperkenankan untuk
mengembangkan atau melaksanakan kurikulum yang menjadi ciri khas dari
sekolah/madrasah yang bersangkutan, namun kurikulum nasional tetap harus
dilaksanakan sepenuhnya.

b. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang terdiri dari


perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Ketiga hal tersebut
merupakan rangkaian utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

2. Administrasi dan Pembelajaran


Standar administrasi dan manajemen sekolah meliputi :
a. Perencanaan Sekolah
b. Manajemen Sekolah
c. Kepemimpinan
d. Pengawasan
e. Administrasi

3. Organisasi dan Kelembagaan

Standar organisasi dan kelembagaan mencakup dua hal utama, yaitu organisasi
dan legalitas serta regulasi sekolah/madrasah.

4. Sarana dan Prasarana

Sekolah/Madrasah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk


menyelenggarakan program pendidikan, penyediaan sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk menyelenggarakan program pendidikan. Penyediaan sarana dan
prasarana yang memenuhi tuntutan pedagogik diperlukan untuk menjamin
terselenggaranya proses pendidikan yang bermakna, menyenangkan, dan
memberdayakan sesuai karakteristik mata pelajaran dan tuntutan pertumbuhan dan
perkembangan efektif, kognitif, psikomotor, peserta didik.

5. Tenaga Kependidikan dan Tenaga Penunjang

Tenaga kependidikan sekolah/madrasah adalah mereka yang berkualifikasi


sebagai pendidik dan pengelola pendidikan. Pendidik bertugas merencanakan,
melaksanakan, dan menilai serta mengembangkan proses pembelajaran.
Tenaga kependidikan meliputi guru, konselor, kepala sekolah/madrasah dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya.

Secara umum tenaga kependidikan sekolah/madrasah bertugas melaksanakan


perencanaan, pembelajaran, pembimbingan, pelatihan, pengelolaan, penilaian,
pengawasan, pelayanan teknis dan kepustakaan, penelitian dan pengembangan
hal-hal praktis yang diperlukan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Selain memerlukan tenaga pendidik, sekolah/madrasah juga memerlukan tenaga
penunjang yang meliputi tenaga administratif, laporan, dan pustakawan yang
kompeten, tenaga penunjang bekerja sama dengan tenaga pendidik, terutama
dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik.

6. Pembiayaan atau Pendanaan


Sekolah/Madrasah dana yang cukup untuk menyelenggarakan pendidikan.
Sekolah/Madrasah menggunakan dana yang tersedia untuk terlaksananya proses
belajar mengajar yang bermutu. Sekolah/Madrasah harus menyediakan dana
pendidikan secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan sekolah/madrasah.
Untuk itu sekolah/madrasah harus menghimpun dana untuk mencapai tujuan
sekolah.

7. Peserta Didik
a. Penerimaan dan Pengembangan Peserta Didik

Peserta didik adalah warga masyarakat yang berusaha mengembangkan


potensi dirinya melalui proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu.
Peserta didik merupakan salah satu masukan yang sangat menentukan bagi
berlangsungnya proses pembelajaran. Namun demikian prestasi belajar yang
dicapai oleh para peserta didik pada dasarnya merupakan upaya kolektif antara
peserta didik dan guru.

b. Keluaran

Keluaran sekolah/madrasah mencakup output dan outcome. Output


sekolah/madrasah adalah hasil belajar yang merefleksikan seberapa baik
peserta didik memperoleh pengalaman bermakna dalam proses pembelajaran.
Hasil belajar harus mengekspresikan tiga unsur kompetensi, yaitu kognitif,
efektif dan psikomotor. Sekolah/Madrasah memiliki kepedulian terhadap nasib
lulusannya. Kepedulian tersebut diwujudkan dalam bentuk penelusuran, atau
pelacakan terhadap lulusannya. Juga untuk mencari umpan balik bagi
perbaikan program di sekolah/madrasahnya sehingga mutu dan relevansi
program sekolah dapat ditingkatkan.

8. Peran Serta Masyarakat

Sekolah/Madrasah mengajarkan peserta didik tentang kecakapan yang


diperlukan untuk menjalani hidup dan kehidupan di masyarakat tingkat lokal,
nasional, dan internasional. Sekolah/Madrasah memiliki komite
Sekolah/Madrasah atau organisasi sejenis untuk memberi peluang pada
masyarakat berperan sebagai pemberi pertimbangan (advisor), pendukung
(supporter), penghubung (mediator), dan pengontrol (controller).
9. Lingkungan dan Budaya Sekolah

Sekolah/Madrasah berada dalam lingkungan yang dinamis yang


mempengaruhi penyelenggaraan sekolah/madrasah. Sekolah/Madrasah
menginternalisasikan lingkungan ke dalam penyelenggaraan sekolah/madrasah
dan menempatkan sekolah/madrasah sebagai bagian dari lingkungan.
Budaya sekolah/madrasah adalah karakter atau pandangan hidup sekolah yang
merefleksikan keyakinan, norma, nilai, dan kebiasaan yang dibentuk dan
disepakati oleh warga sekolah/madrasah.

10. Akreditasi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Mutu sekolah/madrasah merupakan konsep multidimensi yang tidak hanya


terkait dengan satu aspek tertentu dari sekolah/madrasah. Untuk kepentingan
akreditasi, mutu sekolah/madrasah dilihat dari tingkat kelayakan penyelenggaraan
sekolah/madrasah dan sekaligus kinerja yang dihasilkan sekolah/madrasah dengan
mengacu pada komponen utama sekolah/madrasah.

Dalam rangka menempatkan program akreditasi sebagai bagian dari upaya


sekolah/madrasah untuk meningkatkan mutunya secara berkelanjutan, maka
sistem akreditasi dikembangkan dengan karakteristik yang memberikan :

1. Keseimbangan antara fokus penilaian kelayakan dan kinerja sekolah/madrasah


2. Keseimbangan antara penilaian internal melalui evaluasi diri oleh
sekolah/madrasah dan evaluasi eksternal oleh asesor
3. Keseimbangan hasil akreditasi antara pemeringkatan status sekolah/madrasah
dan umpan balik untuk peningkatan mutu sekolah/madrasah.

D. Prosedur Akreditasi Sekolah dan Madrasah


Akreditasi dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut :
A. Mengajukan permohonan akreditasi dari sekolah kepada lembaga atau badan
pelaksana akreditasi yang telah ditentukan. Badan pelaksana akreditasi sekolah
terdiri dari :
1. Badan Akreditasi Nasional (BAN – S/M)
2. Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP – S/M)
3. Unit Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota
B. Evaluasi diri dari sekolah
Agar diperoleh data evaluasi diri yang akurat dan objektif maka kepala
sekolah perlu melakukan koordinasi untuk melakukan pengisian instrumen
evaluasi diri. Sebaiknya disekolah dibentuk Tim Evaluasi Diri yang bertugas
untuk mendata dan menyiapkan berbagai bukti fisik yang diperlukan guna
mendukung pengisian instrumen evaluasi diri. Pengisian instrumen evaluasi diri
disesuaikan dengan kebutuhan waktu, namun tidak melewati batas waktu yang
telah ditentukan. Setelah pengisian instrumen evaluasi diri, sekolah harus
menyerahkan kembali instrumen tersebut dengan melampirkan dokumen
pendukung yang diperlukan.4

C. Pengolahan hasil evaluasi diri


Evaluasi diri untuk setiap jenjang dan jenis sekolah terdiri dari dua bagian utama,
yaitu :
1. Bagian butir – butir soal untuk mengungkap sembilan komponen sekolah, baik
komponen utama maupun komponen tambahan yang akan diperhitungkan
untuk menentukan skor hasil akreditasi sekolah.
2. Berupa isian – isian data penunjang tentang keadaan sekolah. Data ini hanya
merupakan penunjang atas data yang tercantum pada bagian pertama dan tidak
akan diolah menjadi skor akreditasi.
D. Visitasi oleh asesor

Visitasi adalah kunjungan tim asesor ke sekolah dalam rangka pengamatan


lapangan, wawancara dengan warga sekolah, verifikasi data pendukung, serta
pendalaman hal-hal khusus yang berkaitan dengan komponen dan aspek
akreditasi. Visitasi ini bertujuan:

1. Meningkatkan keabsahan dan kesesuaian data atau informasi


2. Memperoleh data atau informasi yang akurat dan valid untuk menetapkan
peringkat akreditasi
3. Memperoleh informasi tambahan (pengamatan, wawancara, dan pencermatan
data pendukung)
4. Mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan tidak merugikan pihak
manapun, dengan berpegang pada prinsip – prinsip : objektif, efektif, efisien,
dan mandiri.
E. Penetapan hasil akreditasi
4
Sukadri, Evaluasi Program Kependidikan Dan Kepelatihan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014)
Setelah dilaksanakan visitasi terhadap sekolah/madrasah kemudian
dikeluarkanlah hasil akreditasi. Hasil akreditasi ini adalah berupa sertifikat
akreditasi sekolah, profil sekolah, kekuatan dan kelemahan serta rekomendasi.

F. Penerbitan sertifikat dan laporan akreditasi

Sertifikat Akreditasi sekolah adalah surat yang menyatakan pengakuan dan


penghargaan terhadap sekolah atas status dan kelayakan sekolah melalui proses
pengukuran dan penilaian kinerja sekolah terhadap komponen-komponen sekolah
berdasarkan standar yang ditetapkan BAN-S/M untuk jenjang pendidikan tertentu.
Masa berlaku akreditasi adalah selama 4 tahun, permohonan akreditasi ulang
dilakukan 6 bulan sebelum masa berlaku habis. Akreditasi ulang untuk perbaikan
diajukan sekurang-kurangnya 2 tahun sejak ditetapkan. Hasil akreditasi sekolah
dinyatakan dalam peringkat akreditasi sekolah. Peringkat akreditasi sekolah terdiri
atas tiga klasifikasi sebagai berikut yaitu: A (Amat Baik), B (baik), C (Cukup)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Agar mutu pendidikan itu sesuai yang diharapkan oleh masyarakat perlu dilaksanakan
suatu standar mutu pendidikan, dalam hal ini pemerintah sudah melaksanakan Akreditasi
Sekolah/Madrasah bagi lembaga maupun program satuan Akreditasi Sekolah/Madrasah
adalah proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan dan kinerja satuan dan/atau
program pendidikan yang dilakukan sebagai akuntabilitas publik. Akreditasi
Sekolah/Madrasah bertujuan untuk memberikan informasi tentang kelayakan
sekolah/madrasah atau program yang dilaksanakannya berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada program
dan atau satuan pendidikan yang diakreditasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.dikti.go.id/files/atur/rbi/AkreditasiSekolahMadrasah.pdf, Diakses pada tanggal 24


Desember 2023.
http://www.dikti.go.id/files/atur/rbi/AkreditasiProdi.pdf, Diakses pada tanggal 24 Desember
2023.
http://www.ban-sm.or.id/, Diakses pada tanggal 25 Desember 2023.
Sukadri, Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014)

Anda mungkin juga menyukai