Anda di halaman 1dari 9

PELAKSANAAN AKREDITASI SEKOLAH DASAR NEGERI

Antonius
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kapuas
Email Antonius@gmail.com

ABSTRAK: Akreditasi sekolah adalah proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan dan
kinerja satuan dan/atau program pendidikan, yang dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas publik. Di dalam
proses akreditasi, sebuah sekolah dievaluasi dalam kaitannya dengan arah dan tujuannya, serta didasarkan
kepada keseluruhan kondisi sekolah sebagai sebuah instituasi belajar. Walaupun beragam perbedaan
dimungkinkan terjadi antar sekolah, tetapi sekolah dievaluasi berdasarkan standar tertentu. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa proses akreditasi dalam makna proses adalah penilaian dan pengembangan
mutu suatu sekolah secara berkelanjutan. Akreditasi dalam makna hasil menyatakan pengakuan bahwa
suatu sekolah telah memenuhi standar kelayakan pendidikan yang telah ditentukan. Akreditasi sebagai
langkah agar sekolah kedepan memiliki semangat berkompetensi satu dengan yang lainnya. Kompetensi-
kompetensi ini biasa dicapai melalui proses yang mencangkup pemberian layanan implementasi kurikulum/
proses belajar-mengajar, penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif, penyelenggaraan administrasi
dan manajemen sekolah yang baik, peran serta masyarakat, dan pembinaan okelembagaan sekolah yang
baik, peran serta masyarakat, dan pembinaan kelembagaan sekolah yang baik; serta dengan dukungan
pembiayaan yang memadai, tenaga yang sesuai dengan kebutuhan baik segi kuantitas maupun kualitas,
dukungan sarana dan prasarana yang memadai dan akhirnya peserta didik secara aktif mengikuti seluruh
kegiatan pembelajaran dengan memenfaatkan sumber belajar yang tersedia.

Kata Kunci: Akreditasi Sekolah

Program atau satuan pendidikan pada jalur merupakan suatu pengakuan terhadap kinerja
formal pada jenjang pendidikan dasar dan sekolah yang diwujudkan dengan adanya sertifikasi
menengah diakreditasi oleh BANS/ M (Badan yang dikeluarkan suatu lembaga mandiri dan
Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasyah) yang pada profesional.
tingkat propinsi dibentuk oleh gubernur. Menurut Mengingat yang diakreditasi adalah
Luhulima (2007:231) menyatakatakan bahwa sekolah yang merupakan sistem dari berbagai
“Akreditasi sekolah yang sebenarnya mempunyai komponen dan saling terkait dalam pencapaian
pengertian sebagai proses penilaian secara komponen sekolah, maka sesuai Keputusan
komprehensif terhadap kelayakan dan kinerja Menteri Pendidikan Nasional Nomor 087/V/2002
lembaga atau suatu program pendidikan dilakukan Tanggal 14 Juni 2004 Tentang Akreditasi Sekolah,
sebagai bentuk akuntabilitas publik, alat regulasi diri komponen sekolah yang menjadi bahan penilaian
di mana sekolah mengenal kekuatan dan adalah yang dikembangkan dari kualitas sekolah
kelemahan serta terus menerus meningkatkan yaitu kurikulum dan proses belajar mengajar,
kekuatan dan memperbaiki kelemahannya”. manajemen sekolah, organisasi/kelembagaan
Pengertian ini akan lebih memberikan makna dalam sekolah, sarana dan prasarana, ketenagaan,
hasil sebagai suatu pengakuan, suatu sekolah telah pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat
memenuhi standar kelayakan yang ditentukan. dan lingkungan/kultur sekolah. Hal tersebut
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang dipertegas oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Sistem Pendidikan Nasional, perlu dilakukan 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional, tentang
pengembangan sekaligus membangun sistem akreditasi yang berbunyi : Akreditasi dilakukan
pengendalian mutu pendidikan melalui empat untuk menentukan kelayakan program dan satuan
program yang terintegrasi, yaitu standarisasi, pendidikan pada jalur pendidikan formal dan
evaluasi, akreditasi dan sertifikasi. Standarisasi nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan;
pendidikan mempunyai makna sebagai upaya Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan
penyamaan arah pendidikan secara nasional yang dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang
memiliki keleluasan dan keluwesan dalam sebagai bentuk akuntabilitas public; Akreditasi
implementasinya. Evaluasi merupakan suatu proses dilakukan atas dasar criteria yang bersifat terbuka;
kontinu dalam memperoleh data maupun informasi Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana
guna pengambilan suatu keputusan. Akreditasi dimaksud dalam ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

250
251 Fokus, Jilid 12, Nomor 2, Maret 2014, hlm. 250-258

Kebijakan akreditasi sekolah juga proses akreditasi akan berdampak bagi sekolah
didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan yang bersangkutan untuk dapat mengetahui
Nasional Nomor 087 Tahun 2002 Tentang kekuatan dan kelemahannya, dan berupaya
Akreditasi Sekolah dan Keputusan Menteri memperbaiki dan meningkatkan mutu kelayakan dan
Pendidikan Nasional Nomor 039 Tahun 2003 kinerjanya secara mandiri. Keharusan. Akreditasi
Tentang Badan Akreditasi Sekolah Nasional. dilakukan untuk setiap sekolah, baik sekolah swasta
Dalam Keputusan tersebut juga diuraikan tentang maupun negeri. Sekolah yang akan diakreditasikan
prinsip-prinsip yang dijadikan pijakan dalam mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada
melaksanakan akreditasi sekolah adalah objektif, Badan akreditasi sekolah untuk dilakukan
efektif, komperhensif, memandirikan, dan akreditasi. Menurut Nugroho (2008:56)
kaharusan yangdi dalamnya mengandung menyatakan bahwa akreditasi sekolah mempunyai
penerapan prinsip keadilan. Prinsif-prinsif akreditasi beberapa tujuan dalam rangka Memberi informasi
sekolah meliputi objektif. Akraditasi sekolah pada bahwa sebuah sekolah atau sebuah program dalam
hakekatnya merupakan kegiatan penilaian tentang suatu sekolah telah atau belum memenuhi standar
kelayakan dan kinerja penyelenggaraan pendidikan kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan.
yang ditunjukkan oleh suatu sekolah. Dalam Membantu sekolah melakukan evaluasi diri dan
pelaksanaan penilaian ini berbagai aspek yang menentukan kebijakan sendiri dalam upaya
terkait dengan kinerja dan kelayakan diperiksa peningkatan mutu. Membimbing calon peserta didik,
untuk memperoleh informasi tentang orang tua, dan masyarakat untuk
keberadaannya. Agar hasil penilaian itu dapat mengidentifikasikan sekolah yang memiliki prestasi
menggambarkan kondisi yang sebenarnya untuk dalam suatu bidang tertentu yang mendapat
dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan maka pengakuan masyakarat. Membantu sekolah dalam
dalam prosesnya digunakan indikator-indikator yang menentukan dan mempermudah kepindahan
dikaitkan dengan kriteria-kriteria yang diinginkan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain,
sebagai dasar penilaian. Efektif. Dalam pertukaran guru, dan kerjasama yang saling
$pelaksanaan akreditasi sekolah, hasil yang menguntungkan. Membantu mengidentifikasi
diperoleh harus mampu memberikan informasi sekolah dan program dalam rangka pemberian
yang bisa digunakan sebagai dasar dalam bantuan pemerintah, investasi dana swasta dan
pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak-pihak donator atau bentuk bantuan lainnya.
yang terkait, seperti kepala sekolah dalam rangka
melakukan perencanaan atau peningkatan mutu, Standar akreditasi sekolah adalah kriteria
dan pihak pemrintah maupun masyarakat dalam tertentu yang harus dipenuhi sesuai dengan
rangka memfasilitasi upaya peningkatan kelayakan komponen-komponen pendidikan pada setiap satuan
dan kinerja sekolah itu. Komprehensif. pendidikan TK, TKLB, SD,SDLB, SMP, SMPLB,
SMA, SMK dan AMLB. Setiap sekolah harus
Dalam pelaksanaan akreditasi sekolah memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan
fokus penilaian tidak hanya terbatas pada asperk- oleh Badan Akreditasi Sekolah Nasional
aspek tertentu saja, tetapi meliputi berbagai aspek (BABNAS). Sekolah yang memenuhi standar
yang bersifat menyeluruh. Dengan demikian hasil minimal akan dinyatakan terakreditasi dan yang
yang diperoleh dapat menggambarkan secara utuh tidak memnuhi dinyatakan tidak terakreditasi.
kondisi kelayakan dan kinerja sekolah tersebut. Karena standar yang digunakan untuk
Kelayakan dan konerja ini terutama ditinjau dari mengakreditasi sekolah adalah standar minimal,
misi utamanya yaitu memberikan layanan BASNAS mendorong agar sekolah mencapai
pendidikan dalam rangka membangun generasi standar merupakan sesuatu yang bersifat dinamis
yang memiliki pengetahuan dan kemampuian untuk sejalan dengan perkembangan dan tuntutan, maka
menjadi diri sendiri, serta dapat menjalani hidup tingkatan standar juga akan berubah sesuai dengan
bersama orang lain. Memandirikan. Kewenangan perkembangan dan tuntutan pendidikan dimasa
melakukan akreditasi sekolah berada pada lembaga depan. Akreditasai dilakukan melalui tindakan
eksternal di luar sekolah yang secara teknis bersifat membandingkan kondisi sekolah dalam kenyataan
mandiri. Namun demikian. Proses akreditasi dengan criteria (standar) yang telah ditetapkan.
mencakup kegiatan evaluasi diri oleh sekolah Mengingat sekolah sebagai sistem yang tersusun
dengan menggunakan instrument yang disediakan dari komponen-komponen yang saling terkait untuk
oleh lembaga eksternal tersebut. Hasil evaluasi diri mencapai tujuan sekolah, maka standar yang
dapat digunakan untuk menentukan tingkat dimaksud harus disusun berdasarkan komponen-
kelayakan sekolah dibandingkan standar kelayakan komponen sekolah.
nasional yang dijadikan pagu. Sesuai dengan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 087 Nomor Tahun
Dengan mengetahui kelayakan sekolah, 2002 Tentang Akreditasi Sekolah, komponen-
selanjutnya kepala sekolah yang belum mencapai komponen yang menjadi bahan penilaian adalah:
tingkatan minimal dari pagu itu. Dengan demikian (1). Kurikulum dan Proses Pembelajaran, (2).
Antonius, Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Dasar Negeri 252

Administrasi dan Manajemen Sekolah, (3). yang menjadi tanggungjawabnya; dan (3)
Organisasi dan kelembagaan sekolah, (4).Sarana meningkatkan kemampuan professional yang
dan Prasarana ,(5). Ketenagaan, (6). Pembiayaan, meliputi kemampuan intelektual, integritas
(7). Peserta didik, (8). Peran serta masyarakat, (9). kepribadian dan interaksi sosial baik di lingkungan
Lingkungan dan Budaya sekolah. Setiap komponan kerja maupun di masyarakat. Menurut Subarsono
dijabarkan kedalam berbagai aspek dan indikator. (2005:67) menyatakan bahwa “ sekolah
Selanjutnya indikator-indikator yang dikembangkan menyediakan sarana dan prasarana yang
tersebut dijadikan acuan dalam pengembangan memungkinkan tercapainya tujuan sekolah dan
instrument dan akreditasi penilaian yang digunakan tuntutan pedagogik yang diperlukan untuk menjamin
dalam proses akreditasi sekolah. Sekolah terselenggaranya proses pendidikan yang
melaksanakan kurikulum nasional dan kurikulum bermakna, menyenangkan, dan memberdayakan
muatan lokal atau pilihan sesuai dengan ketentuan sesuai tuntutan karakteristik mata pelajaran,
yang berlaku. Dalam pelaksanaannya sekolah pertumbuhan dan perkembangan efektif, kognitif,
berpegang pada dokumen kurikulum dan silabus psikomotor peserta didik. Sekolah menyediakan
yang dikembangkan dengan mengacu pada sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
dokumen kurikulum tersebut. Sekolah memiliki menyelenggarakan program penddidikan.
kalender pendidikan dan jadwal pembelajaran yang Penyediaan sarana dan prasarana yang memenuhi
jelas. Menurut Nugroho (2008:221) menyatakan tuntutan pedagogik diperlukan untuk menjamin
bahwa “ Standar kurikulum dibuat untuk terselenggaranya proses pendidikan yang
memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa bermakna, menyenangkan, dan memberdayakan
apa yang diperoleh benar-benar konsisten dengan afektif, kognitif, psikomotor peserta didik. Sekolah
prinsip dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana memiliki sarana dan prasarana yang meliputi
tertuang dalam kurikulum nasional”. Meskipun gedung, ruang pimpinan, ruang tata usaha, ruang
sekolah diperkenankan untuk mengembangkan kelas, laboratorium, perpustakaan, pusat sumber
atau melaksanakan kurikulum yang menjadi ciri pembelajajaran, ruang praktek, media pembelajaran,
khas dari sekolah yang bersangkutan, namun bahan/material, sarana pendidikan jasmani dan olah
kurikulum nasional tetap harus dilaksanakan raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
sepenuhnya. berkreasi dan rekreasi, fasilitas kesehatan dan
Sekolah memiliki tenaga kependidikan keselamatan bagi para peserta didik dan
professional yang jumlahnya memadai, dengan penyelenggara pendidikan, dan sarana serta
kualifikasi, kompetensi dan tingkat kesesuaian prasarana lain sesuai tuntutan program-program
berdasarkan peraturan yang berlaku. Guru adalah pendidikan yang diselnggarakan oleh sekolah.
mereka yang berkualifikasi sebagai pendidik dan Sekolah memiliki dana pendidikan yang
pengelola pendidikan. Pendidik bertugas cukup dan berkelanjutan untuk menyelenggarakan
merencanakan, melaksanakan dan menilai serta proses belajar mengajar yang bermutu di sekolah.
mengembangkan proses pembelajaran. Tenaga Sekolah menghimpun dana dari berbagai potensi
kependidikan meliputi guru, konselor, kepala sumber dana. Sekolah mengelola dana pendidikan
sekolah dan sebutan lain yang sesuai dengan secara transparan, efisien, dan akuntabel sesuai
kekhususannya. Secara umum, tenaga dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
kependidikan sekolah bertugas melaksanakan Menurut Simmons (2008:891) menyatakan bahwa
perencanaan, pembelajaran, pembimbingan, “dalam mengalokasikan dana pendidikan, sekolah
pelatihan, pengelolaan, penilaian, pengawasan, berpegang pada prinsip keadilan dan pemerataan”.
pelayanan teknis dan kepustakaan, penelitian dan Sekolah memiliki dana yang cukup untuk
pengembangan hal-hal praktis yang diperlukan menyelenggarakan pendidikan. Sekolah
untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. menggunakan dana yang tersedia untuk
Menurut Tilaar (2006:116) “Tenaga kependidikan terlaksananya proses belajar mengajar yang
merupakan jiwa sekolah dan sekolah hanyalah bermutu. Dalam menghimpun dana, sekolah perlu
merupakan wadah. Karena itu, tenaga kependidikan memperhatikan semua potensi sumber dana yang
merupakan kunci bagi suksesnya pengembangan ada seperti subsidi pemerintah, sumbangan
sekolah. masyarakat dan orang tua peserta didik, hibah, dan
Menurut Tilaar sekolah memiliki: (1) sumbangan lainnya. Pengelolaan dana pendidikan
tenaga kependidikan yang cukup jumlahnya; (2) di sekolah harus dilakukan secara transparan,
kualifikasi dan kompetensi yang memadai sesuai efisien, dan akuntabel sesuai dengan prinsip
dengan tingkat pendidikan yang ditugaskan; (3) manajemen berbasis. Dana pendidikan disekolah
tingkat kesesuaian dalam arti kemampuan yang dialokasikan berdasarkan keadilan dan pemerataan
dimiliki oleh tenaga kependidikan sesuai dengan yaitu tidak diskriminatif terhadap anggaran biaya
bidang kerja yang ditugaskan; dan (4) kesanggupan yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan
kerja yang tinggi. Setiap tenaga kependidikan sekolah. Menurut Suratman (1992:343) menyatakan
berkewajiban (1) menjaga nama baik lembaga, bahwa “Standar peserta didik mencakup: (a)
profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan penerimaan, pengembangan, dan pembinaan
253 Fokus, Jilid 12, Nomor 2, Maret 2014, hlm. 250-258

peserta didik, serta (b) keluaran. Sementara yang ada di Kecamatan Kayan Hulu. Selama masa
penerimaan dan Pengembangan Peserta didik kepemimpinan beliau, Sekolah Dasar Negeri 9
didasarkan atas criteria yang jelas, transaparan dan Semadai ini merupakan sekolah Dasar Negeri
akuntabel. Peserta didik memiliki tingkat kesiapan pertama yang memiliki fasilitas gedung dan ruang
belajar yang memadai, baik mental maupun fisik. belajar yang memadai dari pemerintah Kecamatan
Sekolah memiliki program yang jelas tentang Kayan Hulu. Para siswa juga di bekali dengan
pembinaan, pengembangan, dan pembimbingan berbagai keterampilan yang mendukung. Dengan
peserta didik. Sekolah member kesempatan yang pertimbangan bahwa semua siswa Sekolah Dasar
luas kepada peserta didik untuk berperanserta Negeri 9 Semadai memiliki dan mendapatkan
dalam penyelenggaraan program sekolah. Sekolah pengetahuan umum baik tentang belajar di sekolah
melakukan evaluasi kemajuan dan hasil belajar maupun kegiatan ekstra atau tentang pengetahuan
peserta didik yang memenuhi kaidah evaluasi yang luar sekolah yakni tentang muatan lokal yang sangat
baik. Peserta didik adalah warga masyarakat yang mendukung kemajuan peningkatan pengetahuan
berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui siswa. Kemudian setelah mengalami berbagai
proses pembelajaran pada satuan pendidikan tuntutan dan perkembangan kurikulum sejak
tertentu. Peserta didik merupakan salah satu tahun1997 Sekolah Dasar Negeri 9 Semadai
masukan yang sangat menentukan bagi berusaha membenah kurikulum agar siswa bisa
berlangsungnya proses pembelajaran. Namun bersaing dengan sekolah Dasar lainnya di
demikian prestasi belajar yang dicapai oleh peserta Kecamatan Kayan Hulu. Sebagai akibat dari
didik pada dasarnya merupakan upaya kolektif tuntutan kurikulum pembelajaran yang selalu
antara peserta didik dan guru. mengalami perubahan, maka pada tahun 1998
Sekolah Dasar Negeri 9 Semadai juga mengikuti
METODE PENELITIAN perubahan kurikulum seperti Cara Belajar Siswa
Sesuai dengan permasalahan dalam Aktif yang sekarang berubah menjadi Kurikulum
penelitian ini yaitu Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Tingkat satuan Pendidikan.
Dasar Negeri Nomor 9 Semadai Di Desa Tanjung
Bunga Kecamatan Kayan Hulu, maka peneilitian Secara geografis Sekolah Dasar Negeri 9
ini adalah peneilitain lapangan dan didukung oleh Semadai terletak di Kecamatan Kayan Hulu yang
subjek pnelitian Kepala Dinas Pendidikan mana sekolah ini merupakan satu sekolah yang di
Kabupaten Sintang, Kepala Cabang Dinas kelola secara swadaya awalnya dan kemudian
Pendidikan Kecamatan Kayan Hulu, Pengawas menjadi sekolah negeri. Dari depan sekolah
Sekolah Dasar Kecamatan Kayan Hulu, Kepala berhadapan langsung dengan jalan utama akses
Sekolah Dasar Negeri 9 Semadai, Guru Sekolah perekonomian masyarakat. Sekolah Dasar Negeri
Dasar Negeri 9 Semadai, Ketua Komite Sekolah, 9 Semadai dikategorikan dalam letak yang sangat
Siswa Sekolah Dasar Negeri 9 Semadai Adapun strategis karena berada diposisi pertengahan desa
teknik pengumpulan data yanag penulis gunakan di daerah Tanjung Bunga serta tidak jauh dari
dalam penelitian ini adalah Wawancara, Observasi pertemuan antara muara sungai Kayan yang sering
dan Studi Dokumentasi digunakan masyarakat sebagai jasa transportasi
air maupun untuk akses perekonomian masyarakat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan memiliki letak geografis yang sangat
strategis demikian, maka tidak jarang Sekolah
Sekolah Dasar Negeri 9 Semadai Dasar 9 Semadai dapat menarik simpati
Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang berdiri masyarakat luas yang lalu lintas dijalan raya.
pada Tahun 1993. Sejarah perkembangan mengenai Kondisi geografis seperti itulah yang sering
perubahan nama Sekolah Dasar Negeri 9 Semadai dimanfaatkan oleh para siswa untuk melaksanakan
adalah sebagai berikut: Awal mulanya Sekolah kegiatan diluar jam sekolah misalnya dengan
Dasar Negeri 9 Semadai Desa Tanjung Bunga mengadakan kunjungan persahabatan ke sekolah-
sejak berdirinya pada tahun 1993 di rintis oleh sekolah terdekat.
pemerintah daerah melalui pemerintah Kecamatan
Kayan Hulu bekerjasama dengan Kepala Desa Sekolah Dasar Negeri 9 Semadai
Tanjung Bunga yang di kelola secara swadaya merupakan sekolah negeri yang dibina langsung
awalnya dengan dana dari pemerintah dan oleh Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Kayan
melibatkan masyarakat setempat. Sekolah Dasar Hulu yang berkedudukan atau bertempat di
Negeri 9 Semadai Desa Tanjung Bunga ini berdiri Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang.
mulai tahun 1993 dengan pendirinya adalah dimotori Dengan kedudukan dan tempat ditengah pusat
oleh Kepala Desa dengan mengajukan permohonan Desa Tanjung Bunga yang padat dan strategis ini,
ke tingkat Kecamatan. maka Sekolah Dasar Negeri 9 Semadai selalu siap
Kepala Sekolah Dasar Negeri Nomor 9 mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan dan
Semadai pertama di angkat dari salah satu guru perkembangan di era globalisasi.
Antonius, Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Dasar Negeri 254

Terdapat beberapa prosedur berkaitan dengan diakreditasi. Hasil wawancara dengan Kepala
prinsip-prinsip akriditasi sekolah. Prosedur dan Cabang Dinas Pendidikan Kecamtan Kayan Hulu
mekanisme pelaksanaan akreditasi sekolah mengatakan bahwa pelaksanaan visitasi berpegang
sebagaimana digambarkan di atas dapat dijelaskan pada prinsip-prinsip: efektif, artinya mampu
bahwa sebelum mengajukan permohonan menjaring informasi yang akurat dan valid sebagai
akreditasi, sekolah harus melakukan evaluasi diri daras pengambilan keputusan yang tepat bagi
terlebih dahulu. Evaluasi diri dilakukan melalui semua pihak yang memerlukannya. Efisien, artinya
pengisian instrument evaluasi diri yang diterbitkan dibatasi pada hal-hal yang pokok, namun cukup
oleh Badan Standar Nasional. Instrument tersebut memberikan gambaran yang utuh dan terfokus pada
dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti substansi yang telah ditetapkan, Objektif, artinya
BASNAS, BAS Provinsi atau BAS Kabupaten / berdasarkan kenyataan pada sejumlah indicator
Kota. Instrument evaluasi diri juga tersedia dalam yang dapat diamati, Mandiri, artinya mendorong
program SIAS dan website BASNAS. Sekolah sekolah untuk melakukan evaluasi diri secara akurat
yang telah melakukan evaluasi diri dan siap untuk sebagai salah satu fungsi pokok manajemen
diakreditasi mengajukan permohonan kepada BAS penyelenggaraan sekolah dalam rangka
Provinsi untuk jenjang SLB, SMA, dan SMK atau pemberdayaan sekolah. Sebelum melaksanakan
kepada BAS Kabupaten untuk jenjang TK, SD, kegiatan visitasi, BAS menerbitkan surat tugas
atau SMP. Di samping menyerahkah instrument kepada asesor yang ditunjuk sesuai kebutuhan,
evaluasi diri, pada saat mengajukan permohonan, menyiapkan instrument evaluasi diri yang telah diisi
sekolah harus melampirkan surat persetujuan atau oleh sekolah dan dokumen lainnya, sehingga dapat
rekomendasi dari dinas pendidikan terkait. mendukung hasil akreditasi yang komprehensif,
Rekomendasi diperlukan untuk mengetahui bahwa valid , dan akurat, serta dapat memberikan manfaat,
sekolah yang mengajukan akeditasi diasumsikan maka kegiatan visitasi harus mengikuti tata cara
telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelaksanaan. Tatacara pelaksanaan visitasi yakni
proses akreditasi sesuai dengan standar akreditasi Badan Akriditasi Sekolah menunjuk dan
yang ditetapkan. mengirimkan asesor. Asesor diangkat oleh BAS
Instrument evaluiasi diri yang telah diisi oleh sekolah untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan
selanjutnya diolah oleh tim teknis BAS untuk mekanisme, prosedur, norma, dan waktu
menentukan apakah sekolah tersebut layak untuk pelaksanaan yang telah ditetapkan. Sebelum
dilakukan visitasi atau tidak. Pengertian layak dalam melaksanakan visitasi, asesor mempelajari dan
hal ini adalah tercapainya nilai minimal serta mencermati hasil evaluasi diri yang telah dilakukan
terpenuhinya criteria yang telah ditetapkan oleh dengan memberikan catatan pada setiap komponen
BAS. Apabila hasil evaluasi diri tidak memenuhi dan aspek akreditasi sekolah, sehingga asesor
persyaratan kelayakan dan criteria yang memiliki pengetahuan awal tentang kondisi dan
ditentukan, maka BAS memutuskan untuk tidak kinerja sekolah.
melakukan visitasi ke sekolah. Bagi sekolah yang Sesuai dengan surat tugas dari BAS, asesor akan
tidak dilakukan visitasi, BAS akan menyampaikan melakukan visitasi ke sekolah yang akan
informasi ke Dinas Pendidikan, untuk selanjutnya diakreditasi. Asesor akan dating ke sekolah
dapat dilakukan pembinaan dan perbaikan internal. menemui kepala sekolah dan warga sekolah dan
Perbaikan internal tersebut dilakukan dengan menyampaikan tujuan dari visitasi, melakukan
mengacu pada hasil evaluasi diri terhadap seluruh klarifikasi, verifikasi dan validasi atau cek ulang
komponen akreditasi sekolah. Sekolah yang tidak terhadap data dan informasi kuantitatif maupun
dilakukan visitasi tersebut dapat mengajukan kualitatif yang terjaring melalui instrument evaluasi
kembali untuk dilakukan akreditasi segera setelah diri. Kegiatan klarifikasi, verifikasi dan validasi
membenahi diri dan siap di akreditasi. Dengan tersebut dilakukan dengan cara membandingkan
menggunakan instrument visitasi, tim asesor (yang data dan informasi yang telah diperoleh melalui
terdiri dari beberapa orang) melakukan kunjungan instrument evaluasi diri dengan kondisi nyata
ke sekolah . kegiatan-kegiatan tersebut dapat sekolah. Melalui pengamatan lapangan, observasi
dilaksanakan melalui pengamatan lapangan, kelas, wawancara dengan warga sekolah, dan
wawancara dengan warga sekolah, verifikasi atau pencermatan ulang data pendukung. Tim asesor
pencermatan ulang berbagai data pendukung, serta juga dimungkinkan untuk melakukan pencarian data
pendalaman hal-hal khusus yang berkaitan dengan dan informasi tambahan yang esensial tentang
komponen dan aspek akreditasi. Visitasi ini sekolah, dan termasuk pendalaman hal-hal khusus
dilakukan untuk meningkatkan kecermatan, untuk memperkuat hasil klarifikasi, verifikasi dan
keabsahan, serta kesesuaian antara fakta dengan validasi yang dilakukannya. Klarifikasi temuan ini
data yang diperoleh melalui pengisian instrument dimaksudkan untuk menyampaikan secara umum
evaluasi diri. gambaran yang diperoleh asesor untuk setiap
Di samping itu, dengan visitasi ini diharapkan dapat komponen dan aspek untuk dijadikan bahan
diperoleh data dan informasi tambahan mengenai perbaikan bagi sekolah di masa mendatang.
keadaan yang sesungguhnya dari sekolah yang Klarifikasi ini bukan merupakan lanhkah kompromi
255 Fokus, Jilid 12, Nomor 2, Maret 2014, hlm. 250-258

antara tim asesor dengan sekolah untuk menetapkan nilai akhir dan peringkat akreditasi
memperoleh peringkat akreditasi secara tidak benar. tersebut dilakukan melalui rapat pleno BAS provinsi
Berdasarkan hasil klarifikasi, verifikasi, validasi dan atau BAS Kabupaten/Kota sesuai dengan
pendalaman terhadap data dan informasi tambahan kewenangannya. Rapat pleno penetapan hasil akhir
serta didukung oleh berbagai data dan informasi akreditasi harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya
penting lainnya, maka masing-masing anggota tim lebih dari lima puluh persen anggota BAS.
asesor menyusun laporan individual. Laporan Keputusan penetapan hasil akreditasi ditetapkan
individual ini memuat nilai dan catatan untuk melalui musyawarah untuk mufakat. Hasil rapat
masing-masing komponen akreditasi yang dibuat pleno Badan Akreditasi Sekolah tentang penetapan
berdasarkan deskripsi yang telah ditetapkan dalam hasil akreditasi dituangkan dalam bentuk surat
sistem penilaian. keputusan Badan Akreditasi Sekolah. Nilai akhir
Laporan individual tersebut selanjutnya dijadikan dan peringkat akreditasi tersebut juga dilengkapi
bahan untuk didiskusikan bersama-sama dengan dengan penjelasan atau informasi kualitatif tentang
anggota tim asesor lainnya untuk menyusun laporan kekuatan dan kelemahan masing-masing koponen
tim tentang pelaksanaan visitasi. Dalam diskusi dan aspek akreditasi, termasuk saran-saran tindak
tersebut dibahas berbagai komponen, aspek dan lanjut bagi sekolah, dinas pendidikan, maupun
indicator akreditasi sesuai dengan hasil verifikasi, departemen pendidikan nasional. Penjelasan
validasi, dan poendalaman data dan informasi untuk kualitatatif dan saran-saran tersebut harus bersifat
menetapkan laporan akhir dan perumusan spesifik agar mempermudah pihak sekolah untuk
rekomendasi. Penyerahan Laporan. Laporan tim melakukan pengembangan dan perbaikan internal
asesor yang mencakup hasil penilaian visitasi yang dan pihak terkait, dalam hal ini pemerintah daerah
dilengkapi dengan pernyataan kepala sekolah dan dinas pendidikan, dalam melakukan
tentang pelaksanaan visitasi dan saran-saran pemberdayaan dan pembinaan lebih lanjut.
pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja Hasil akreditasi yang ditetapkan melalui rapat pleno,
sekolah akan disampaikan oleh tim asesor kepada BAS Provinsi atau BAS Kabupaten/Kota sesuai
BAS. Laporan tim asesor tersebut harus dilampiri dengan kewenangannya akan menerbitkan
dengan laporan individual masing-masing asesor. sertifikat akreditasi sekolah sesuai dengan format
Penyerahan laporan tim asesor tersebut dilakukan dan blanko yang dikeluarkan oleh BASNAS.
segera setelah visitasi dilaksanakan. Laporan tim Sertifikat akreditasi memuat nilai masing-masing
asesor merupakan dokumen penting yang akan komponen (dalam angka) dan peringkat/status
dihimpun dan menjadi arsip BAS. Laporan ini akreditasi sekolah yang dinyatakan dengan huruf
dipergunakan oleh BAS sebagai bahan A (amat baik), B (baik), dan C (cukup). Status
pertimbangan untuk menetapkan hasil dan peringkat akreditasi ini berlaku untuk kurun waktu 4 tahun
akreditasi sekolah termasuk perumusan sejak tanggal ditetapkannya. Setalah periode 4 tahun
rekomendasi untuk pembinaan, pengembangan dan sekolah harus diakredirtasi ulang. Disamping
peningkatan mutu kelayakan dan kinerja sekolah. sertifikat akreditasi, BAS juga memberikan laporan
Untuk pelaksanaan visitasi, BAS mengangkat tim lengkap hasil akreditasi kepada sekolah. Laporan
asesor yang memenuhi criteria yang telah hasil akreditasi memuat antara lain: data dan profil
ditentukan. Jumlah anggota tim asesor disesuaikan sekolah, nilai untuk setiap komponen akreditasi,
dengan kebutuhan dengan jumlah minimal 2 orang kekuatan dan kelemahan untuk setiap komponen
untuk setiap sekolah. Asesor diangkat untuk periode akreditasi, serta saran untuk pengembangan dan
tertentu sesuai surat tugas yang dikeluarkan oleh perbaikan sekolah. Berdasarkan hasil akreditasi dan
BAS dan dapat diangkat kembali jika berdasarkan rekomendasi yang ditetapkan oleh BAS, sekolah
hasil evaluasi kenerjanya dianggap layak untuk melakukan perbaikan dn peningkatan kelayakan
melaksanakan tugas tersebut. Asesor tidak pelayanan dan kinerjanya dengan bantuan dinas
memenuhi tanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan provinsi dan/atau Dinas Pendidikan
tugasnya secara. Sungguh-sungguh dengan Kabupaten/Kota, serta Departemen Pendidikan
berpedoman kepada norma-norma pelaksanaan Nasional.
visitasi, sehingga hasil akreditasi yang diberikan Persyaratan Sekolah yang diakritasi harus
kepada sekolah benar-benar mencerminkan tingkat memenuhi persyaratan memiliki surat keputusan
kelayakan dan kinerja sekolah yang sesungguhnya. kelembagaan unit pelaksana teknis (UPT) sekolah,
Visitasi disekolah dilaksanakan antara 3 sampai memiliki siswa pada semua tingkatan kelas, memiliki
dengan 5 hari kerja. Perpanjangan waktu visitasi sarana dan prasarana pendidikan, memiliki tenaga
dapat diberikan oleh BAS, apabila hal tersebut kependidikan, melaksanakan kurikulum nasional dan
dipandang perlu. Hasil visitasi harus dilaporkan oleh telah menamatkan peserta didik. Dalam
tim asesor sesegera mungkin dan paling lambat satu pelaksanaan akriditasi sekolah telah memiliki
minggu setelah penugasan visitasi berakhir. Laporan standar akriditasi tertuang dalam Peraturan Menteri
tim asesor yang memuat hasil visitasi, catatan Pendidikan Nasional Nomor. 52 Tahun 2008 tentang
verifikasi dan rumusan saran bersama dengan hasil Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah,
evaluasi diri akan diolah oleh BAS untuk Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 29
Antonius, Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Dasar Negeri 256

Tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional materi yang disampaikan oleh bapak/ibu guru.
Sekolah-Madrasah serta Kebijakan Akreditasi Adapun metode yang sering digunakan oleh guru
Sekolah (Bahan Pelatihan Asesor Akreditasi adalah metode ceramah, Tanya jawab, diskusi dan
SMP-MTs Tahun 2009). Proses evaluasi terhadap sisiodrama (guru meminta siswa bisa
seluruh aspek pendidikan harus diarahkan pada mempraktektikan karakter dalam cerita). Dari
upaya untuk menjamin terselenggaranya leyanan wawancara tersebut juga diketahui masih ada
pendidikan yang bermutu dan memberdayakan sebagian guru yang belum menbuat silabus atau
sekolah yang dievaluasi sehingga dihasilkan lulusan rencana pembelajaran dengan baik. Belakangan ini
pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan. diketahui bahwa sebagian guru tidak membuat
Artinya pihak yang dievaluasi, administrator silabus atau rencana pembelajaran karena
pendidikan, kepala sekolah, guru, dan peserta didik kurikulum selalu diubah oleh pemerintah setiap
didalam suatu satuan pendidikan dapat merasakan tahun, sedangkan sosialisasinya jarang dilakukan
bahwa kegiatan evaluasi dapat member informasi oleh pemerintah. Disisi lain dikemukakan bahwa
mengenai berbagai kelebihan dan kekurangan, serta untuk membuat silabus atau rencana pembelajaran
memberikan arah yang jelas untuk mencapai mutu memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak.
yang lebih baik. Untuk itu, evaluasi harus dilakukan Agar mutu pendidikan dan proses belajar mengajar
secara berkesinambungan dan komprehensif, serta dapat berlangsung secara efektif dan efisien, maka
memotivasi peserta didik dan pengelola pendidikan Sekolah Dasar Negeri 9 Semadai memiliki guru 9
untuk terus menerus berupaya meningkatkan mutu (sembilan) orang. Jumlah guru tersebut di anggap
pendidikan. masih sangat jauh dari kurang di bandingkan
Data akreditasi yang berupa nilai akhir dan peringkat dengan jumlah kelas dan siswa yang ada.
akreditasi sekolah termasuk berbagai data Penempatan seorang guru pada bidangnya
tambahan yang esensial akan diolah dan merupakan prioritas utama bagi Sekolah Dasar
diadministrasikan sebagai sistem database dengan Negeri 9 Semadai dalam mendidik siswanya untuk
menggunakan suatu system informasi yang disebut menjadi manusia yang terampil dan berbudi mulia
dengan system informasi akreditasi sekolah, sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan. Seorang
disingkat SIAS. Dengan sistem ini, BASNAS guru dikatakan ideal apabila telah dapat
mengembangkan dan mengelola database hasil menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Tugas
akreditasi setiap sekolah. Selanjutnya, database yang diemban oleh seorang guru dalam membina
hasil akreditasi tersebut akan dapat diolah sesuai siswanya tidaklah mudah yakni harus berhadapan
kebutuhan dan diperlukan untuk mengetahui langsung dengan siswa dalam kegiatan belajar
perkembangan pemetaan mutu pendidikan secara mengajar. Kesanggupan seperti ini mau tidak mau
nasional. Selain itu, data yang terkumpul melalui harus diterima dan dijalankan.
proses akreditasi sekolah ini dapat diolah sebagai
database individual sekolah yang dapat dijabarkan Berdasarkan hasil temuan yang peneliti lakukan
menjadi profil individual sekolah. Berdasarkan profil bahwa ada sebagian guru Sekolah dasar Negeri 9
sekolah inilah, selanjutnya akan dapat dikaji profil Semadai belum membuat silabus/rencana
pendidikan daerah tertentu maupun profil pembelajaran sebelum mengajar. Alasan
pendidikan secara nasional. Hasil akreditasi dan dikemukakan opleh bapak dan ibu guru, mengenai
informasi tentang profil pendidikan tersebut dapat pembuatan silabus/rencana pembelajaran karena
diakses secara bebas bagi yang memerlukan, tetapi kebijakan pemerintah dalam menetapkan
tidak dapat dimodifikasi oleh pengaksesnya tanpa pemakaian kurikulum. Menurut para guru akhir-
otoritas dari BAS. Pelaksanaan akreditasi sekolah akhir ini kurikulum terus berubah setiap tahunnya
harus berpedoman kepada norma-norma yang sehingga menyulitkan guru. Menurut hasil penelitian
sesuai dengan tujuan dan fungsi akreditasi. Norma- yang penulis lakukan dilokasi penelitian, masih
norma ini harus menjadi pegangan dan komitmen ditemukan kekurangan sarana dan prasarana yang
bagi semua pihak yang terlibat didalam proses mendukung kegiatan proses belajar mengajar oleh
akreditasi. Dalam menyampaikan data dan guru dikelas maupun untuk kegiatan di luar sekolah
informasi dalam pelaksanaan evaluasi diri dan sesuai kebutuhan sekolah seperti untuk pelajaran
visitasi, pihak sekolah harus secara jujur Ilmu Pengetahuan Alam alat praktek hampir tidak
menyampaikan semua data dan informasi yang ada. Sebagian meja kursi mulai rusak akibat
dibutuhkan. Sekolah harus memberikan kemudahan termakan usia yang cukup lama. Selain itu
administratif dengan menyediakan data yang peralatan-peralatan yang sering digunakan oleh
diperlukan, mengizinkan tim asesor melakukan siswa dalam praktik seharusnya ada namun
pengamatan, wawancara dengan warga sekolah, kenyataannya belum terpenuhi secara maksimal.
dan pengkajian ulang data pedukung. Ruangan laboratorium tidak ada serta jumlah sarana
kantor seperti mesin ketik yang harus digunakan
Sebagian besar guru selalu menggunakan metode oleh pegawai Tata Usaha Sekolah Dasar Negeri 9
mengajar yang bervariasi dalam proses belajar Semadai belum memadai apalagi komputer tidak
sehingga siswa dapat mengerti dan memahami ada mengingat harganya semakin mahal. Menurut
257 Fokus, Jilid 12, Nomor 2, Maret 2014, hlm. 250-258

pengakuan siswa bahwa sering tidak aktifnya Adanya standar akreditasi sekolah yang juga
beberapa gur untuk melaksanakan praktik di menjadi acuan bagi asesor dan sekolah yang
lapangan dalamkegiatan ekstra sekolah atau ruang divisitasi. Dalam pelaksanaan akreditasi sekolah
praktik karena keterbatasan jumlah alat peraga juga tetap memperhatikan komponen-komponen
yang idealnya untuk satu orang meggunakan satu yang diakreditasi. Kendala yang terjadi dilapangan
untuk banyak siswa seperti praktek memegang dan berkaitan dengan pelaksanaan akreditasi sekolah
mempelajari bola Global dunia. Namun kenyataan adalah seringkali dilakukan tanpa persiapan sekolah
tersebut terbalik, dengan satu bola global jumlah yang matang. Surat dari BAS dilayangkan secara
siswa bisa dua atau tiga orang. Dengan kurangnya mendadak, akibatnya sekolah tidak bisa
sarana dan prasarana tersebut akan mempengaruhi mempersiapkan materi yang divaluasi secara
efektivitas proses belajar mengajar. Keberadaan optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi
sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pelaksanaan tugas guru yaitu tenaga guru yang
praktik siswa akan sangat membantu kelancaran sangat erat dengan sumber daya manusiannya.
dalam peningkatan motivasi dan mutu pendidikan Sarana penunjang kegiatan belajar mengajar yang
siswa. masih sangat kurang keberadaannya, serta
kurangnya dana pendukung kegiatan operasional
Biaya pelaksanaan kegiatan akreditasi sekolah yang masih dirasakan oleh pihak sekolah.
sekolah menjadi tanggung jawab pemerintah dan Pihak sekolah mengalami kesulitan dalam
pemerintah daerah melalui anggaran pedapatan pembangunan dan pengembangan infrastruktur,
belanja Negara (APBN) dan anggaran pendapatan fasilitas-fasilitas penunjang guru dan mutu
belanja Daerah (APBD). Dalam pelaksanaan pendidikan serta peningkatan peranserta
akreditasi, sekolah dilarang mengeluarkan biaya masyarakat dalam pengebangan pendidikan di
apapun. Tatacara pengelolaan dan pertanggung sekolah tersebut.
jawaban keuangan kegiatan akreditasi sekolah
berpedoman pada prinsip efisiensi, efektivitas, DAFTAR PUSTAKA
keterbukaan, akuntanbilitas, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Arikunto,S, 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta:
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan Rinika Cipta.
oleh peneliti kepada Kepala Sekolah Dasar Negeri Hadi,S.1985. Pendekatan Luar Sekolah di
9 Semadai, bahwa sumber dana yang diperoleh dari Dalam Sistem Pendidikan dan
pihak sekolah meliputi sumbangan pembangunan Pembangunan Nasional. Surabaya:
pendidikan dalam bentuk dana Komite dari siswa Usaha Nasional.
dan sumbangan dari pihak pemerintah yang
menunjang operasional pendidikan seperti bassed Jopham, 1992. Teknik Mengajar Secara
broad education (BBE), Community college Sistematis. Jakarta:
(CC) dan bea operasional sekjolah (BOS) serta Renika Cipta.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dengan
melihat sangat minimnya sumber pemasukan dana Luhulima, 2007. Dasar dan Teknik Reseach
bagi peningkatan mutu pendidikan sesuai standar Pendidikan Dasar. Bandung: Penerbit Tarsito.
nasional pendidikan maka sangat berpengaruh atau
menghmbat perkembangan sekolah. Sumbangan Mangunwijaya, 2004. Pendidikan Pemerdikaan.
pembangunan pendidikan dalam bentuk dana Yoyagkarta: Dinamika Edukasi Dasar
komite yang merupakan sumber dana pendukung
bagi sekolah sangat menyulitkan sekolah untuk Moleong, 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif.
mengadakan barang-barang atau fasilitas-fasilitas Bandung: PT. Remaja
yang telah rusak. Sebagian besar siswa Sekolah Rosdakarya.
Dasar Negeri 9 Semadai berasal dari pedalaman Riyadi,2005. Monetoring dan evakuasi Proyek
dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dan Pendidikan .Jakarta: Dunia
berasal dari keluarga tidak mampu. Pustaka Jaya.
KESIMPULAN Samodera. 2000. Teori Perencanaan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Pendidikan. Yogyakarta: Adicita
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai Karya Nusa.
berikut :Pelaksanaan akreditasi sekolah secara
umum telah dijalankan dengan baik. Dalam Simmons, 2008. Monetoring dan evakuasi
pelaksanaan akreditasi sekolah terdapat prinsip- Proyek Pendidikan .Jakarta: Dunia
prinsip akrditasi sekolah yang harus dijalankan. Pustaka Jaya.
Antonius, Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Dasar Negeri 258

Soekartawi, 1994. Monetoring dan evakuasi Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000
Proyek Pendidikan .Jakarta: Dunia Tentang Kewajiban Pemerintah dan
Pustaka Jaya. Kewenangan Propinsi

Suratman, 1992. Monetoring dan evakuasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22


Proyek Pendidikan .Jakarta: Dunia Tahun 1999
Pustaka Jaya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Peratran dan Perundang-Undangan: Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.Tentang


087 Tahun 2002 Tentang Akreditasi Sistem Pendidikan Nasional.
Sekolah

Anda mungkin juga menyukai