AKREDITASI SEKOLAH
Pemakalah :
Kelas : 5G
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul AKREDITASI SEKOLAH
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Akreditasi Sekolah
yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan
berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah
Prof.Dr.Hamka Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen BBerbasis Sekolah kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
i
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah ................................................................................ 1
BAB II ....................................................................................................................................................... 3
ISI............................................................................................................................................................. 3
BAB III .................................................................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Akreditasi ialah Suatu kegiatan penilaian kelayakan dan kinerja suatu sekolah berdasarkan
kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh BAS (Badan Akreditasi Sekolah)
yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengkuan peringkat kelayakan sebagaimana diatur
dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional 087/U/2002. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
tindakan menilai tingkat kelayakan setiap sekolah.Membandingkan keadaan suatu sekolah
menurut kenyataan dengan kriteria (standar) yang telah ditetapkan. Jika menurut kenyataan
lebih besar atau sama dengan standar maka dinyatakan terakreditasi.Jika menurut kenyataan
lebih kecil daripada standar yang telah ditetapkan dinyatakan tidak terakreditasi. Sekolah
yang terakreditasi dapat diperingkatkan menjadi tiga klasifikasi yaitu amat baik, baik, dan
cukup. Akreditasi sangat berguna dalam penilaian mutu pendidikan di setiap jenjang seperti
Memberikan informasi bahwa sebuah sekolah atau program telah memenuhi standar
kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan Membantu sekolah melakukan evaluasi diri dan
menentukan kebijakan sendiri dalam upaya peningkatan mutu. Membimbing calon pesrta
didik, orang tua dan masyarakat untuk mengidentifikasi sekolah bermutu yang dapat
memenuhi kebutuhan individu terhadap pendidikan termasuk mengidentifikasi sekolah yang
memiliki prestasi dala suatu bidang tertentu .
1
5. Mengetahui ruang lingkup akreditasi
6. Memahami landasan hukum dalam akreditasi sekolah
2
BAB II
ISI
Akreditasi suatu proses yang berkesinambungan dari evaluasi diri, refleksi, dan
perbaikan (“Accreditation is a continuous process of self-evaluation, reflection, and
improvement). Akreditasi dapat juga diartikan sebagai proses evaluasi dan penilaian
mutu institusi yang dilakukan oleh suatu tim pakar sejawat (tim asesor) berdasarkan
standar mutu yang telah ditetapkan, atas pengarahan suatu badan atau lembaga
akreditasi mandiri di luar institusi yang bersangkutan; hasil akreditasi merupakan
pengakuan bahwa suatu institusi telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan
itu, sehingga layak untuk beroperasai dan menyelenggarakan program-programnya.
3
sekolah swasta dan terkesan sangat diskriminatif. Terlebih dengan kriteria
pemeringkatan sebagai Terdaftar, Diakui dan Disamakan. Sekolah swasta merasa
dianggap selalu under position.
Fase ketiga ditandai dengan pelaksanaan akreditasi sekolah oleh Badan Akreditasi
Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) dengan instrumen yang disusun berdasarkan
8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Fase ketiga merupakan penyempurnaan dan
sekaligus jawaban terhadap kritik berbagai pihak atas kelemahan sistem akreditasi
sebelumnya. Hal ini terkait dengan mulai tumbuhnya kesadaran, bahwa akreditasi
bukan hanya sekadar kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di sekolah. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program
dan/atau satuan pendidikan untuk menunjukkan adanya akuntabilitas public di bidang
pendidikan
Standar kelayakan sekolah yang dinilai saat akreditasi termasuk ketersediaan guru dan
pegawai sekolah, sarana dan prasarana, peserta didik, penerapan kurikulum, hingga
status kelulusan peserta didik.
4
Berikut tingkatan status akreditasi sesuai dengan nilai akhir yang diterima oleh sekolah:
5
Melansir laman resmi BANSM berikut syarat akreditasi sekolah/madrasah:
Sementara, bagi sekolah-sekolah yang berstatus sebagai SILN memiliki syarat akreditasi
sebagai berikut:
6
(1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan
pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan
jenis pendidikan.
(2) Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah
dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.
(3) Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.
(4) Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 86 & 87 yang berbunyi :
Pasal 86:
(1) Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan
untuk menentukan kelayakan program dan / atau satuan pendidikan
(2) Kewenangan akreditasi sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dapat pula
dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh pemerintah
untuk melakukan akreditasi
(3) Akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan (2) sebagai bentuk
akuntabilitas publik dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan
komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu
pada standar Nasional Pendidikan
Pasal 87:
(1) Akreditasi oleh pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 86 ayat (1)
dilaksanakan oleh:
a. BAN-S/M terhadap program dan/atau satuan pendidikan pendidikan jalur
formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah;
b. BAN-PT terhadap program dan/atau satuan pendidikan jenjang
pendidikan tinggi; dan
c. BAN-PNF terhadap program dan/atau satuan pendidikan jalur nonformal.
(2) Dalam melaksanakan akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),
BAN-S/M dibantu oleh badan akreditasi provinsi yang dibentuk oleh
Gubernur.
(3) Badan akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri.
7
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya badan akreditasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri.
(5) Ketentuan mengenai badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri.
c. Surat Keputusan Mendiknas No. 87/U/2002.
8
Sekolah/Madrasah dinyatakan tidak terakreditasi jika sekolah/madrasah tidak
memenuhi kriteria di atas.
9
Akreditasi dilakukan untuk setiap sekolah sesuai dengan kesiapan sekolah.
2.10 Komponen Penilaian Akreditasi Sekolah
10
4. Pengiriman Perangkat Akreditasi ke Sekolah/Madrasah
BAP-S/M mengirimkan Perangkat Akreditasi ke Sekolah/Madrasah yang akan
diakreditasi.
5. Pengisian Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung
Sebelum mengajukan permohonan akreditasi, Sekolah/Madrasah harus melakukan
evaluasi diri terlebih dahulu. Evaluasi diri ini dilakukan melalui pengisian
Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung yang telah dikirimkan oleh BAP-
S/M.
6. Pengiriman Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung
Sekolah/Madrasah mengirimkan Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung
dan mengajukan permohonan untuk diakreditasi kepada BAP-S/M melalui UPA-
S/M Kab/Kota, atau langsung ke BAP-S/M bagi Kab/Kota yang tidak memiliki
UPA-S/M, dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Kab/Kota dan Kandepag.
Pengajuan akreditasi oleh Sekolah/Madrasah harus dilengkapi dengan surat
pernyataan Kepala Sekolah/Madrasah tentang Keabsahan Data dalam Instrumen
Akreditasi dan Instrumen Pendukung.
7. Penentuan Kelayakan Visitasi
BAP-S/M menentukan kelayakan visitasi berdasarkan hasil evaluasi diri. Apabila
pemeriksaan hasil evaluasi diri dinyatakan layak untuk divisitasi, maka BAP-S/M
menugaskan asesor untuk melaksanakan visitasi ke Sekolah/Madrasah. Namun
apabila hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan tidak layak, maka BAP-S/M
membuat surat kepada Sekolah/Madrasah
8. Penugasan Tim Asesor
BAP-S/M menetapkan dan menugaskan tim asesor untuk melaksanakan visitasi ke
Sekolah/Madrasah.
9. Pelaksanaan Visitasi
Asesor melaksanakan visitasi dengan jalan melakukan klarifikasi, verifikasi, dan
validasi data evaluasi diri Sekolah/Madrasah sesuai dengan kondisi yang ada.
Setelah itu tim asesor melaporkan hasil visitasi tersebut kepada BAP-S/M.
10. Verifikasi Hasil Visitasi Asesor
BAP-S/M melakukan verifikasi terhadap hasil visitasi asesor terutama untuk butir-
butir esensial.
11. Penetapan Hasil Akreditasi Sekolah/Madrasah
BAP-S/M menetapkan hasil akreditasi Sekolah/Madrasah melalui rapat pleno.
11
Rapat pleno penetapan hasil akhir akreditasi harus dihadiri oleh sekurang-
kurangnya lebih dari 50% jumlah anggota BAP-S/M. Keputusan penetapan hasil
akreditasi ditetapkan melalui musyawarah untuk mufakat. Hasil rapat pleno BAP-
S/M tentang penetapan hasil akreditasi dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan
BAP-S/M
12. Penerbitan Sertifikat
Berdasarkan hasil akreditasi yang ditetapkan melalui rapat pleno, BAP-S/M sesuai
dengan kewenangannya akan menerbitkan sertifikat akreditasi S/M sesuai dengan
format dan blanko yang dikeluarkan oleh BAN-S/M.
13. Pelaporan Hasil Akreditasi
Hasil akreditasi Sekolah/Madrasah tersebut akan dilaporkan ke berbagai pihak
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sebagai berikut.
12
akreditasi yang dilakukan oleh sekolah harus mendapat persetujuan atau
rekomendasi dari Dinas Pendidikan;
b. Setelah menerima instrumen evaluasi diri, sekolah perlu memahami
bagaimana menggunakan instrumen dan melaksanakan evaluasi diri. Apabila
belum memahami, sekolah dapat melakukan konsultasi kepada BAN-SM
mengenai pelaksanaan dan penggunaan instrumen tersebut;
c. Mengingat jumlah data dan informasi yang diperlukan dalam proses evaluasi
diri cukup banyak, maka sebelum pengisian instrumen evaluasi diri, perlu
dilakukan pengumpulan berbagai dokumen yang diperlukan sebagai sumber
data dan informasi.
Laporan tim asesor yang memuat hasil visitasi, catatan verifikasi, dan rumusan saran
bersama dengan hasil evaluasi diri akan diolah oleh BAN-S/M untuk menetapkan nilai
13
akhir dan peringkat akreditasi sekolah sesuai dengan kondisi nyata di sekolah. Penetapan
nilai akhir dan peringkat akreditasi dilakukan melalui rapat pleno BAN-SM sesuai dengan
kewenangannya. Rapat pleno penetapan hasil akhir akreditasi harus dihadiri oleh
sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu (50 % + 1) anggota BAN-SM Nilai
akhir dan peringkat akreditasi juga dilengkapi dengan penjelasan tentang kekuatan dan
kelemahan masing-masing komponen dan aspek akreditasi, termasuk saran-saran tindak
lanjut bagi sekolah, Dinas Pendidikan, maupun Departemen Pendidikan Nasional dalam
rangka peningkatan kelayakan dan kinerja sekolah di masa mendatang.
Penjelasan kualitatif dan saran-saran harus merujuk pada hasil temuan dan bersifat
spesifik agar mempermudah pihak sekolah untuk melakukan pengembangan dan
perbaikan internal dan pihak terkait (pemerintah daerah dan dinas pendidikan) melakukan
pemberdayaan dan pembinaan lebih lanjut terhadap sekolah.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan adanya akreditasi sekolah akan memacu sekolah untuk terus melakukan perbaikan
terus menerus baik sekolah yang telah terakreditasi baik maupun yang masih rendah,
perbaikan tersebuat meliputi semua aspek antara lain kurikulum, administrasi, pembiyayaan,
sarana dan prasarana, hasil belajar peserta didik dan lain- lain. Dengan demikian apa yang
diharapkan olah sekolah dapat terwujud dan dapat meningkatnya mutu pendidikan disekolah
tersebut dan mencapai tujuan pendidikan nasional indonesia.
3.2 SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan- kekurangan yang perlu diperbaiki dan diperlukan saran dan kritiknya, agar
makalah ini lebih sempurna dan sangat berguna bagi kita semua. Saran dan kritik yang
membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Nugroho. 2007. Pemikiran Kependidikan dari Filsafat ke Ruang Kelas . www.unila.ac.id
16
17