Anda di halaman 1dari 11

AKREDITASI BERBASIS KEPATUHAN ADMINISTRASI

(COMPLIANCE) DAN BERBASIS KINERJA (PERFORMANCE)

Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi


Tugas Pada Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan

Dosen Pengampu: Ehwanudin, M.Pd.I

Oleh:
Kelompok IX
1. Yeyen Afryani 221210190
2. Wulan Anggraini 221210187
3. Mutia Kamil 221210126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG
2023 M/1445 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Puji syukur yang tak terkira ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan
kasih dan kemudahan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Akreditasi Berbasis Kepatuhan Administrasi (Compliance) dan Berbasis
Kinerja (Performance)” ini tanpa ada suatu halangan tertentu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak sekali mendapat bimbingan
ataupun saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna adanya kekurangan dan kejanggalan didalam penulisan karena
keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu saran dan kritik
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan. Akhirnya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Metro, September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Pengertian Akreditasi Sekolah........................................................ 2
B. Akreditasi Berbasis Kepatuhan Administrasi (Compliance) dan
Berbasis Kinerja (Performance)..................................................... 4
BAB III KESIMPULAN.................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Akreditasi sekolah adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah atau lembaga mandiri yang berwenang. 15UU no. 20 tahun 2003,
Pasal 60 ayat 1,2,3,4 lebih diperjelas bahwa akreditasi dilakukan untuk
menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan yang berada pada
setiap jenjang, jenis dan jalur pendidikan (formal dan non formal), sedangkan
untuk program dan satuan pendidikan dilakukan oleh pemerintah atau
lembaga mandiri sehingga memiliki akuntabilitas publik yang tinggi.
Selanjutnya proses akreditasi dilaksanakan dengan mendasarkan pada asas
ketentuan.
Akreditasi sekolah adalah sarana untuk melakukan upaya- upaya yang
terus-menerus dalam meningkatkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki sekolah
serta memperbaiki kelemahan yang dimiliki. Proses akreditasi terhadap
sekolah harus sampai pada titik membuka dan memberikan keyakinan kepada
peserta didik khususnya dan pada masyarakat pada umumnya, dimana sekolah
telah akan melaksanakan berbagai program kerja sekolah dengan sumber daya
yang dimilikinya baik manusia maupun sumber daya lainnya secara sungguh-
sungguh agar terjadi proses pendidikan yang bermutu dan menghasilkan
keluaran yang bermutu pula. Proses akreditasi sekoah harus didukung oleh
pemahaman yang sama dan komitmen yang kuat semua komponen yang ada
baik sekolah yang terakreditasi maupun penyelenggaraan akreditasi pada
tingkat Provinsi.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana akreditasi berbasis kepatuhan administrasi (compliance) dan
berbasis kinerja (performance)?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui akreditasi berbasis kepatuhan administrasi (compliance)
dan berbasis kinerja (performance).

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akreditasi Sekolah


Akreditasi sekolah adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah atau lembaga mandiri yang berwenang. Untuk menentukan
kelayakan program atau satuan pendidikan formal dan non-formal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan
Nasional Pasal 60 menegaskan bahwa:
Kegiatan Akreditasi diharapkan menjadi pendorong dan
dapat menciptakan suasana kondusif bagi perkembangan pendidikan
serta memberikan arahan dalam melakukan penjaminan mutu
sekolah/madrasah yang berkelanjutan, guna mencapai mutu yang
diharapkan.
1. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan
pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan;
2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh
pemerintah / lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk
akuntabilitas publik;
3. Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka;
4. Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1,2,3)
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.1
Akreditasi sekolah mengacu pada peraturan pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional pendidikan Bab
XIII tentang akreditasi yang menurut pasal 86
1. Pemerintah melakukan akreditasii pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan.

1
Mulyono, Manajemen Adminitrasi dan pendidikan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015),
hlm. 266

2
2. Kewenangan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat pula
dilakukan oleh lembaga mendiri yang diberi kewenangan oleh pemerintah
untuk melakukan akreditasi.
3. Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai
bentuk akuntabilitas kepada public dilakukan secara objektif, adil,
transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrument dan
kriteria yang mengacu kepada standar nasioanl pendidikan
Akreditasi madrasah diselengarakan atas dasar pertimbangan bahwa
upaya meningkatkan madrasah adalah upaya meningkatka kualitas para
lulusannya, sehingga dapat memiliki basis ilmu pengentahuan dalam moral
yang diperlukan dalam menghadapi masa depannya. Oleh karena itu
penyelenggaraan akreditasi madrasah merupakan langkah penting dilakukan
oleh dapertemn agama, khususnya desektorat madrasah dan PAI di sekolah
umum direktorat jendral kelembagaan agama islam, dalam memotret kinerja
madrasah dalam kerangka peningkatan mutu penyelenggaraan dan
pelayanan.
Kajian tentang landasan sosiologi pengembangan IASP2020
meliputi tiga aspek kajian yang relevan: (1) pendidikan sebagai
instrumen mewujudkan cita-cita dan nilai- nilai sosial masyarakat,
(2) fungsi dan peranan pendidikan dalam mendorong integrasi
sosial, dan (3) sekolah/madrasah sebagai sistem sosial yang
bermakna sekolah/madrasah merupakan sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungan.
Dengan mendasarkan pada undang-undang yang berlaku dan peraturan
pemerintahnya maka akreditasi sekolah mengarah panyediaan layanan
pendidikan yang bermutu dan kedudukannya dapat ditempatkan sebagai alat
regulasi diri. Akreditasi sekolah adalah sarana untuk melakukan upaya-upaya
yang terus menerus dalam meningkatkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki
sekolah serta memperbaiki kelemahan yang dimiliki. Proses akreditasi
terhadap sekolah harus sampai pada titik membuka dan memberikan
keyakinan kepada peserta didik khususnya dan pada masyarakat pada
umumnya, dimana sekolah telah akan melaksanakan berbagai program kerja

3
sekolah dengan sumber daya yang dimilikinya baik manusia maupun sumber
daya lainnya secara sungguh-sungguh agar terjadi proses pendidikan yang
bermutu dan menghasilkan keluaran yang bermutu.
Proses akreditasi sekoah harus didukung oleh pemahaman yang sama
dan komitmen yang kuat semua komponen yang ada baik sekolah yang
terakreditasi maupun penyelenggaraan akreditasi pada tingkat pusat sampai
ketingkat kabupaten. Secara operasional dan pelaksanaan akreditasi, telah
menerbitkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 087/U/2002
tahun 2002 Tentang Akreditasi Sekolah. Selanjutnya, untuk melaksanakan
keputusan tersebut pada tingkat nasional telah dibentuk Badan Akreditasi
Sekolah Nasional (BASN) berdasarkan keputusan menteri pendidikan
nasional nomor: 039/O/2003. Badan ini bertugas menetapkan berbagai
kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan akreditasi sekolah, seperti 23
penentuan standar kualitas pendidikan yang bersifat nasional, pedoman
akreditas, instrument akreditasi, dan berbagai perangkat lunak maupun
perangkat keras yang diperlukan dalam pelaksanaan akreditasi sekolah.
Operasional Madrasah akreditasi dilaksanakan oleh Badan Akreditasi
Sekolah Pada Tingkat Provinsi. Sehingga dalam pelaksanaannya secara
terstruktur akan lebih mudah dan tepat serta memiliki tingkat akuntabilitas
yang tinggi. Hal ini dimungkinkan karena lembaga independen lainnya dapat
dilibatkan didalamnya, serta masyarakat secara umum dapat langsung
memperoleh hasil dari kegiatan akreditasi yang dilaksanakan. Jadi, akreditasi
adalah salah satu bentuk penilaian yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
suatu lembaga untuk mencapai sekolah yang berkualitas.2
B. Akreditasi Berbasis Kepatuhan Administrasi (Compliance) dan Berbasis
Kinerja (Performance)
Sekolah/madrasah yang sudah ditetapkan sasaran akreditasi, apabila
ingin menuju proses diakreditasi harus memenuhi persyaratan mutlak
(compliance) sebagai berikut:
1. Sekolah/madrasah telah memiliki izin operasional yang dibuktikan dengan
telah mengunggah dalam Dapodik
2
Riskawati, Pengaruh Perencanaan Terhadap Terhadap Peningkatan Akreditasi di SMA
Negeri 10 Makassar. (Makasar: UIN Alaudin Makassar, 2017)

4
2. Sekolah/madrasah pernah meluluskan siswa dan/atau memiliki siswa kelas
akhir.
3. Sekolah/madrasah menyelenggarakan alokasi waktu proses pembelajaran
sesuai kurikulum nasional.
4. Sekolah/madrasah menyelenggarakan seluruh mata pelajaran yang
diwajibkan sesuai kurikulum nasional di seluruh kelas.

Kerangka dasar IASP2020 diturunkan menjadi instrumen akreditasi


baik yang berbasis kepatuhan administratif maupun instrumen akreditasi yang
berbasis kinerja. Instrumen tersebut diberi nama Instrumen Akreditasi Satuan
Pendidikan (IASP) Tahun 2020 disingkat IASP2020.
Landasan pengembangan IASP2020 didasarkan pada landasan
filosofis, sosiologis, dan kebijakan publik. Dalam landasan filosofis
pengembangan IASP2020 dijelaskan bahwa hakikat pendidikan sejatinya
bertujuan untuk mewujudkan fungsi manusia sebagai hamba dan pemimpin di
muka bumi, sehingga pendidikan harus dilakukan secara sadar dan terencana.
Dalam pendidikan, manusia secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, pribadi yang unggul dan andal, serta
memiliki budaya kerja keras, grit, jujur, berpikir kritis, kreatif, dan mandiri
yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Kajian tentang landasan sosiologi pengembangan IASP2020 meliputi
tiga aspek kajian yang relevan: (1) pendidikan sebagai instrumen mewujudkan
cita-cita dan nilai-nilai sosial masyarakat, (2) fungsi dan peranan pendidikan

5
dalam mendorong integrasi sosial, dan (3) sekolah/madrasah sebagai sistem
sosial yang bermakna sekolah/madrasah merupakan sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungan.
Implikasi penting dari landasan sosiologis adalah bahwa
sekolah/madrasah harus dapat mengemban cita-cita, misi, tujuan dan nilai-
nilai sosial budaya masyarakat yang berakar dan berkembang sebagai nilai-
nilai utama dalam masyarakat. Oleh karena itu, sekolah/madrasah yang baik
adalah sekolah/madrasah yang mengemban dan mentransformasikan nilai-
nilai sosial masyarakat ke dalam visi, misi, tujuan dan strategi
sekolah/madrasah. Sekolah/madrasah yang baik juga harus mampu
menginternalisasikan nilai-nilai tersebut ke dalam kurikulum dan
pembelajaran.
IASP2020 yang merupakan instrumen baru sebagai perangkat
kebijakan publik harus didesain dengan memperhatikan beberapa
pertimbangan sebagai berikut:
1. Instrumen akreditasi tetap harus memiliki karakteristik sebagai instrumen
diagnostik para tingkatan sistem sekolah/madrasah untuk menggali
indikator-indikator dan atribut-atribut yang memberi informasi yang jelas
tentang potensi sekolah/madrasah dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran yang berkualitas;
2. Lingkup informasi yang harus digali harus reasonable;
3. Instrumen akreditasi harus meaningful dan discriminatory agar bisa
membedakan mana sekolah/madrasah yang melakukan hal-hal meaningful
bagi proses pembelajaran dan mana yang belum;
4. Instrumen memiliki tingkat kesederhanaan maksimal berisi indikator-
indikator yang dapat mengungkap informasi/attribute dengan leverage
paling besar terhadap kualitas pembelajaran;
5. Penyederhanaan metodologi pelaksanaan akreditasi sehingga proses
akreditasi dapat dilakukan secara lebih praktis, dengan waktu yang cukup
pendek; dan
6. Mekanisme pelaksanaan akreditasi ulang harus lebih praktis sehingga
tidak membuang-buang sumber daya secara sia-sia.

6
BAB III
PENUTUP

Proses akreditasi sekoah harus didukung oleh pemahaman yang sama dan
komitmen yang kuat semua komponen yang ada baik sekolah yang terakreditasi
maupun penyelenggaraan akreditasi pada tingkat pusat sampai ketingkat
kabupaten. Secara operasional dan pelaksanaan akreditasi, telah menerbitkan
keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 087/U/2002 tahun 2002 Tentang
Akreditasi Sekolah. Selanjutnya, untuk melaksanakan keputusan tersebut pada
tingkat nasional telah dibentuk Badan Akreditasi Sekolah Nasional (BASN)
berdasarkan keputusan menteri pendidikan nasional nomor: 039/O/2003.
Kerangka dasar IASP2020 diturunkan menjadi instrumen akreditasi baik yang
berbasis kepatuhan administratif maupun instrumen akreditasi yang berbasis
kinerja. Instrumen tersebut diberi nama Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan
(IASP) Tahun 2020 disingkat IASP2020.

7
DAFTAR PUSTAKA

Mulyono, Manajemen Adminitrasi dan Pendidikan Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,


2015
Riskawati, Pengaruh Perencanaan Terhadap Terhadap Peningkatan Akreditasi di
SMA Negeri 10 Makassar. Makasar: UIN Alaudin Makassar, 2017

Anda mungkin juga menyukai