&
PASAR MODAL SYARIAH
Kelompok besar 3
1.Ana Ratna Sari Npm 1903021006
2.Soleha opita Npm 1903020058
3.Sefti wulandari Npm 1903020053
4. Nurul Okta Viani Npm 1903021060
5.Yayuk Isnaini Npm 1903020066
6.Bernindi piana putri Npm 1903020010
7.Diah melati Npm 1903020013
Money Flow Index
1
Agustinus Adi Santoso, Sukmawati Sukamulja, “Penggunaan Kombinasi Indikator
SMA, EMA, MACD, RSI, dan MFI Untuk Menentukan Keputusan Beli Dan Jual Pada Saham-
Saham Di Sektor Lq45 Bei Tahun 2018”, Modus Vol. 32 (2), 165.
C. Rumus Money Flow Index (MFI)
2
https://www.radjanews.com/2097/pengertian-indikator-on-balance-volume-obv.html
Volumes
A. Pengertian Volume
Indikator-Indikator berbasis volume memberikan informasi mengenai
jumlah kontrak atau lot yang ditradingkan. Ini adalah salah satu dari beberapa
tipe dari indikator yang mendasari nilainya tidak hanya pada harga. Volume
tentunya tergantung pada periode yang dipilih. Jumlah dari sekuritas yang
ditradingkan pada suatu waktu tertentu dapat memberikan sebuah indikasi
apakah sebuah tren akan tetap berlangsung atau akan membalik. Ini
menunjukkan pada harga mana kah para trader membuka trade mereka.
Peningkatan dalam volume biasanya mengawali tren yang sedang munjul dan
penurunan volume biasanya mengawali akhir dari sebuah tren.
Indikator Volume ialah, indikator yang digunakan untuk menunjukkan
jumlah transaksi yang terjadi dalam suatu aktivitas perdagangan pada suatu
sesi. Indikator Volume memberikan Anda kemampuan untuk melihat
pembelian profesional, penjualan profesional dan tidak ada permintaan.
Intinya bahwa berdasarkan indicator volume ini seorang trader semakin yakin
untuk mengambil keputusan dalam melakukan order buy atau sell suatu pair.
Indikator Volume dalam pasar forex dapat juga menunjukkan minat
para trader ataupun investor terhadap suatu pasangan mata uang tertentu.
Volume dalam pasar forex tidak diukur dalam jumlah kontrak yang
diperdagangkan atau ukuran besarnya kontrak, karena perdagangan forex tidak
terpusat seperti halnya perdagangan saham. Dalam indikator ini, Volume
dicatat dalam bentuk batangan-batangan yang dikenal dengan nama Volume
Bar. Indikator ini biasanya terpasang pada bagian bawah chart. Volume Bar
yang tinggi melambangkan jumlah perdagangan besar pada saat itu, atau bisa
pula disebut menujukkan minat partisipasi yang besar. Sedangkan Bar yang
pendek mencerminkan jumlah aktivitas yang minim atau kurangnya minat dari
pelaku pasar
B. Jenis-Jenis Indikator Volume
Berikut Jenis-Jenis Indikator Volume, Antara Lain Sebagai Berikut :
1. On Balance Volume (OBV)
Indikator Money Flow Index atau MFI adalah indikator jenis oscillator
yang penggunaannya mirip dengan indikator Relative Strength Index
(RSI). Yang membedakan indikator ini dengan jenis oscillator pada
umumnya adalah bahwa MFI memperhitungkan besarnya volume. Dengan
menyertakan faktor besaran volume maka indikator ini lebih
mencerminkan dinamika pergerakan pasar yang tidak hanya terpatok pada
besaran harga saja.
3. Accumulation/Distribution
Ini adalah indikator lain yang dihitung berdasarkan harga dan volume,
Semakin tinggi volume maka semakin tinggi kontribusi dari perubahan
harga (untuk periode waktu tersebut) yang membuat perubahan nilai
indikator.3
3
https://belajartrading.co.id/artikel-baru/read/membahas-indikator-volume-dan-jenisnya-
dalam-futures-market
Accelator Oscilator
A. Pengertian Alligator
Indikator tren akan mencoba menunjukkan waktu kunci di mana tren
terbentuk, termasuk memberi informasi ke mana arah tren bergerak. Indikator
alligator juga dibekali kemampuan untuk membaca kekosongan tren (saat
market range), juga menunjukkan lokasi terbentuknya tren
Indikator alligator mampu melakukan ini, bahkan sampai tahap lebih.
Alligator diciptakan trader Amerika Bill Wiliams, yang juga membuat
beberapa indikator lain dengan nama agak aneh seperti indikator awesome.
Pengecualian ada pada indikator RSI dan ATR yang terlihat normal.
Indikator alligator sengaja didesain khusus untuk mendeskripsikan
perilaku market saat beranjak dari kondisi sebelum tren hingga menjadi tren.
Konsep dasar penamaan alligator yaitu saat tak ada tren, saat terjadi periode
range, market seperti tertidur layaknya buaya yang sedang tidur.
Saat buaya bangun, pergerakannya jadi sangat liar. Makin lama buaya
tidur, makin buas saat bangun. Inilah ide utama kenapa Bill William menamai
dengan indikator alligator (buaya). Dengan demikian, alligator seolah mampu
melihat struktur dasar market dari mulai sebelum terbentuk tren.
Bill William bersikeras bahwa trader yang ingin sukses harus
memahami struktur market forex. Dan sesuai dengan pemahaman ini, alligator
menampilkan tiga garis moving average yang terdiri dari berbagai time frame,
yang selanjutnya disebut balance line (garis keseimbangan).
Dengan melihat perilaku pada garis keseimbangan, trader bisa melihat
struktur market dari tingkat paling dasar. Dengan kata lain, mampu
menunjukkan apakah market dalam kondisi tidur atau tidak, layaknya perilaku
buaya yang kadang terlihat tidur meski tidak.
Dalam indikator alligator, tiga garis diumpakan sebagai janggut, gigi,
dan bibir buaya. Janggut alligator mengindikasikan MA periode 13 yang
ditandai dengan garis biru yang diubah menjadi 8 bar. Gigi alligator diwarnai
garis merah merupakan MA periode 8 berisi 5 bar. Bibir alligator berwarna
hijau merupakan MA 5 yang berisi 3 bar.
Indikator alligator bisa ditemukan dalam platform trading saat ini.
Tinggal buka daftar indikator lalu pilih alligator dan pasang ke dalam chart.
Selain dari platform trading, trader juga bisa memakai indikator alligator yang
sudah dikustom via online atau lewat forum trading.
B. Menggunakan Alligator Untuk Trading Forex
Seperti yang disebut sebelumnya, ada tiga informasi utama yang
ditampilkan indikator alligator, yaitu tak adanya tren dalam market, proses
pembentukan tren, dan arah pergerakan tren. Tapi bagaimana cara alligator
dalam menampilkan tiga informasi tersebut?
1. Tak adanya tren
Merupakan kondisi umum yang sering ditampilkan indikator
alligator, yaitu saat tiga garis alligator merapat. Kondisi ini ditandai garis
hijau, merah, dan biru yang saling berdekatan satu sama lain. Ini berarti
menggambarkan kondisi buaya sedang tidur, atau sedang tak ada aktivitas
apapun di market.
2. Proses pembentukan tren
Bangunnya buaya ditandai dengan persilangan dari garis hijau
menuju garis paling lambat, lalu ditambah garis lambat tersebut mengikuti
arah tersebut, dan tiga garis keseimbangan akan berpencar (terpisah). Saat
gigi, bibir, dan janggut bergerak terpisah seperti ini, berarti buaya sedang
makan.
Semakin lama buaya tertidur, gerakan pertama saat bangun bisa
sangat liar dan semakin lapar. Trader bisa berharap kalau buaya akan
secara konsisten mencari makan untuk jangka waktu lama. Periode ini
akan mengawali tren panjang yang mana indikator alligator punya
efektivitas tinggi dalam membaca.
3. Arah tren
Arah pergerakan diindikasikan dengan garis keseimbangan. Karena
garis hijau merupakan MA paling cepat, trader bisa melihat garis ini
bergerak duluan lalu diikuti garis merah dan garis biru. Saat garis hijau
melewati di atas garis paling lambat bisa dimaknai sebagai sinyal beli.
Saat menyilang melewati garis bawah berarti menunjukkan sinyal
jual. Jika tiga garis bergerak ke atas dan melebar, market berarti dalam
kondisi tren naik. Semisal garis keseimbangan bergerak turun dan melebar
setelah sinyal jual muncul, tren menurun berarti sudah terkonfirmasi.
Saat tren akan berakhir, garis keseimbangan akan tertarik merapat
kembali. Garis hijau cepat akan menyilang kembali ke garis lambat yang
sekaligus menunjukkan buaya tertarik. Di momen inilah saatnya trader
mengambil profit dari trading.
Kekuatan dari indikator alligator yaitu caranya membantu trader
untuk tetap berada dalam tren. Satu kekurangan alligator yaitu saat agak
sulit memberi sinyal masuk. Pada periode tidur, saat garis saling
berdekatan, akan muncul banyak persilangan yang terlihat seperti sinyal
trading.
Kuncinya yaitu dengan melihat perbedaan konfirmasi dari garis
keseimbangan, lakukan ini dengan cepat supaya tak melewatkan terlalu
banyak permulaan tren. Masalahnya yaitu ada pada waktu, karena alligator
termasuk jenis indikator lagging, yang mana menunjukkan permulaan tren
terlihat sangat lambat tapi penurunannya terjadi begitu cepat.
Semisal melewatkan waktu yang hanya sebentar ini, trader akan
kehilangan momentum untuk mengambil profit. Memang benar, trader
bisa mengambil sinyal selanjutnya, tapi belum tentu pergerakan yang
terjadi tak akan sebesar saat buaya baru bangun tidur.
C. Mengkombinasikan Indikator Alligator
Tak ada satupun alat trading yang sempurna, dan ini berlaku juga
untuk indikator alligator. Dengan demikian, trader harus mengkombinasikan
dengan indikator lain untuk menghilangkan kelemahannya. Indikator lain bisa
dimanfaatkan untuk konfirmasi sinyal trading yang muncul.
Indikator lain yang dipilih harus berbeda tipe dengan alligator.
Misalnya, karena indikator berfungsi untuk membaca tren, sebaiknya padukan
dengan oscilator sebagai alat untuk konfirmasi. Ini akan menghilangkan sinyal
palsu yang bisa saja muncul saat market dalam fase tidur.
Indikator tambahan juga bisa membantu meningkatkan akurasi waktu
masuk dari sinyal trading. Opsi lain, trader bisa menambah indikator
momentum untuk membaca momentum pergerakan harga, yang juga berguna
untuk menyaring sinyal trading hingga jadi lebih berkualitas.
Bill Williams termasuk trader yang meninggikan kesederhanaan dan
tak menyukai hal-hal yang terlalu rumit. Bill mencoba menyederhanakan
analisa market lewat beberapa indikator buatannya, dan untuk bisa sukses
trader harus mau mempelajari struktur market forex.
Alih-alih mengamati data perilaku pergerakan harga masa lalu untuk
melihat kemungkinan performa harga di masa mendatang, pendekatan yang
diambil bill yaitu dengan melihat harga saat ini. Semua indikator buatannya
didesain untuk melihat perubahan perilaku trader yang berpengaruh pada
terciptanya tren baru.
Sistem trading yang dikembangkan dalam indikator alligator
menawarkan gambaran lebih berwarna dari indikator lain, dan itu yang
membuat indikator alligator banyak dipakai. Meski terlihat sangat membantu
dalam banyak aspek, trader harus tetap memadukan dengan strategi dan aturan
trading yang jelas.
Sangat direkomendasikan untuk menguji indikator ini lebih dulu
sebelum menggunakan untuk mengetahui apakah alligator bisa bekerja secara
sempurna sesuai strategi trading yang dipakai. Cara terbaik untuk menguji
yaitu di lingkungan yang bebas risiko, via akun demo.
Trader bisa membuka posisi bermodalkan uang virtual dengan
lingkungan market sungguhan, termasuk kondisi market terbaru. Semisal
sudah cukup mahir memakai indikator alligator dengan akun demo, berarti
sudah waktunya untuk menggunakan dalam market sebenarnya.
Awesome Ascilator
4
https://currency.com/id/cara-membaca-dan-menggunakan-indikator-trading-awesome-
oscillator
Fractals
A. Pengertian Fractals
Fractal adalah salah satu indikator yang diperkenalkan oleh Bill
Williams untuk memetakan titik atas (top) atau titik bawah (bottom). Indikator
ini biasanya ditunjukan dalam bentuk tanda panah keatas sebagai tanda titik
tertinggi dan anak panah ke bawah sebagai titik terendah.
Dalam trading, biasanya sinyal indikator fractal sering sekali muncul.
Hal ini tentu saja membuat trader bingung dalam membaca sinyal tersebut.
Maka dari itu agar lebih mudah dalam mencari sinyal indikator ini diperlukan
alat bantu indikator lain sebagai filter.
B. Kelemahan Indikator Fractal
Seperti dikatakan tadi, bahwa fractal termasuk indikator agresif. Untuk
membuktikan hal tersebut coba lihat gambar di bawah ini:
Dari gambar di atas terlihat banyak sekali tanda panah atas dan bawah.
Hal tersebut tentu saja membingungkan dan kalau tidak hati-hati maka
bukannya untung, tetapi buntung bisa menimpa karena terlalu over trade.
Untuk bisa memetakan fractal agar lebih terlihat jelas, maka coba
pasang indikator aligator sebagai filter arah trend dan memberikan titik masuk
yang lebih valid. Cara ini bisa memberikan hasil yang lebih akurat dibanding
indikator fractal berdiri sendiri tanpa bantuan filter dari indikator yang lain.
Untuk lebih jelasnya, coba lihat gambar di bawah ini:
C. Cara Mudah Menggunakan Indikator Fractal
Jika melihat gambar ke 2 tadi maka kita akan lebih mudah melihat titik
fractal mana yang bisa memberikan sinyal lebih akurat. Cara untuk
menggunakan indikator fractal setelah digabung dengan indikator aligator
adalah sebagai berikut:
1. Lakukan SELL setelah grafik candlestick berhasil menembus di bawah 3
garis indikator aligator (hijau, merah, putih). Kemudian perhatikan titik
fractal yang mendukung yaitu di atas candlestick. Untuk lebih jelasnya
perhatikan pada keterangan SELL pada gambar ke 2 di atas.
2. Lakukan BUY setelah grafik candlestick berhasil menembus di atas 3 garis
indikator aligator (hijau, merah, putih). Setelah itu perhatikan titik fractal
yang mendukung yaitu di bawah candlestick. Untuk lebih jelasnya
perhatikan pada keterangan BUY pada gambar ke 2 di atas.
Cara ini adalah rahasia dalam menggunakan indikator fractal agar bisa
lebih akurat. Karena banyak titik fractal yang muncul, maka trader kesulitan
untuk memilih. Tetapi dengan bantuan indikator aligator ini, kita lebih mudah
untuk menentukan titik masuk yang lebih rasional.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah area support dan resistance.
Kita harus hati-hati dan mengetahui area tersebut dengan baik sehingga lebih
mudah lagi dalam menyeleksi titik fractal yang akurat.
Kita tahu bahwa setiap indikator tidak 100% memberikan data yang
valid, maka dari itu setiap open posisi harus didukung dengan manajemen
keuangan yang baik. Hindari trading berlebihan karena terlalu emosi
mengikuti sinyal, karena hal ini biasanya yang membuat trading kita kacau
balau
Gator Oscilator
A. Pengertian
Secara sederhana, support dan resistance di ibaratkan sebagai dua
atribut yang paling banyak dibahas dalam analisis di mana support adalah
level yang berpotensi menahan penurunan harga. Sedangkan resistance adalah
area level yang berpotensi menahan kenaikan harga. Level-level ini digunakan
untuk menentukan apakah harga akan terus berlanjut atau berbalik arah.
Pada dasarnya, Support dan Resistance bertujuan untuk mengetahui
area yang tepat saat mengambil posisi beli atau jual dan menentukan target
dari pergerakan harga.
Area support pada umumnya adalah area yang dipakai sebagai acuan
untuk mencari posisi beli, sementara area resistance dipergunakan sebagai
acuan untuk mencari posisi jual.
B. Perbedaan Fokus Support and Resistance
Pada dasarnya, SNR bertujuan untuk mengetahui area yang tepat saat
mengambil posisi beli atau jual dan menentukan target dari pergerakan harga.
Area support pada umumnya adalah area yang dipakai sebagai acuan
untuk mencari posisi beli, sementara area resistance dipergunakan sebagai
acuan untuk mencari posisi jual.
Support Resistance
Level yang berpotensi menahan Level yang berpotensi menahan
penurunan harga kenaikan harga
Sebagai area acuan untuk mencari Sebagai area acuan untuk mencari
posisi beli posisi jual
Oleh karena itu support and resistance dapat digabungkan dalam bentuk
candlestick yang dipercaya dapat menentukan pergerakan selanjutnya.
C. Prinsip Support
Support secara ekonomi dapat diartikan sebagai sebuah level di mana
penawaran mulai berkurang dan permintaan bertambah sehingga jika hal
tersebut terjadi, harga-harga akan naik pada level tersebut.
Pada prinsipnya, apabila harga pasar berhasil menembus level support
maka diperkirakan harga pasar akan melanjutkan penurunannya sampai level
support berikutnya.
Namun, apabila harga pasar tidak mampu menembus level tersebut,
maka sudah dipastikan harga pasar akan berbalik arah. Level support yang
sudah ditembus, dapat menjadi level resistance dan menekan harga pasar
untuk tetap terus naik.
D. Prinsip Resistance
Sementara itu, resistance secara ekonomi dapat diartikan sebagai
sebuah level di mana penawaran melampaui batas maksimal dan permintaan
sudah mulai berkurang, sehingga harga pasar akan turun pada level tersebut.
Apabila harga pasar berhasil naik dan menembus level resistance,
maka diperkirakan harga pasar akan terus naik hingga level berikutnya. Level
yang sudah ditembus akan menjadi support dan dapat menahan pasar untuk
turun melewati level tersebut.
E. Konsep Support and Resistance dalam Kehidupan Sehari-hari
Pada dasarnya, konsep support dan resistance sering kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh:
Contoh Pertama:
Anda mengetahui harga suatu barang yang sehari-harinya dijual sebesar
Rp1.000. Namun suatu hari, harga barang tersebut turun hingga Rp800.
Keesokannya harga kembali naik menjadi Rp1,000. Maka Anda akan berpikir
pada saat itu bahwa harga Rp800 merupakan harga terbaik yang bisa Anda
dapatkan.
Di sini kita dapat mempelajari bahwa, harga Rp800 menjadi titik support yang
menjaga harga untuk tidak turun kembali karena secara psikologis harga ini
cukup diminati oleh banyak orang.
Contoh Kedua:
Anda seorang pedagang cabai, di mana harga cabai dapat naik pada suatu
tingkat harga tertentu. Namun harga tersebut gagal untuk naik ke angka
Rp800.
Ini dikarenakan kekuatan pasar yang tidak cukup sehingga harga cabai tidak
akan menjadi naik. Anda akan berpikir bahwa harga Rp800 adalah harga
terbaik bagi Anda untuk menjual stok barang Anda.
Oleh karena itu, harga Rp800 ini menjadi titik resistance yang mencegah
harga untuk naik karena secara psikologis banyak yang ingin menjual di harga
itu.
Resistance dianggap sebagai ‘langit’ karena tingkat harga ini mencegah pasar
untuk menggerakan harga ke atas.
Meskipun sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, nyatanya support
dan resistance cukup penting untuk Anda pelajari dalam trading forex.
Anda harus belajar mengamati dan membaca chart forex dengan baik -- karena
jika tidak, sudah dipastikan Anda akan mengalami kesulitan dalam melakukan
trading.
F. cara menentukan support dan resistance yang benar?
Support dan resistance tidak cukup dipahami secara teori, namun Anda
perlu memanfaatkan bantuan indikator teknikal atau metode pemetaan
pergerakan harga tertentu. Apa saja metodenya?
1. Titik tertinggi (top) atau titik terendah (bottom)
Metode ini merupakan cara sederhana untuk menentukan support
& resistance dengan melihat data historis di mana harga bertahan. Untuk
lebih jelasnya, Anda bisa perhatikan gambar berikut ini:
Contoh 1: Support dan Resistance
Contoh Downtrend
Contoh Uptrend