Meskipun tidak mustahil untuk menghasilkan profit dengan melawan trend (countertrend), namun kebanyakan trader memilih mengikuti trend dalam mendapatkan profit.
Pada saat inilah indikator penunjuk arah trend bekerja.
Manfaat terpenting dari indikator ini adalah untuk memberi saran ketika kita akan
membuat suatu open posisi BUY/SELL. Mari kita bahas salah satu indikator penunjuk
arah trend yang paling simpel, yaitu Moving Average.
Sebagai contoh, kita menggunakan 2 buah moving average, 10-day dan 30-day. Secara
teori, ketika MA 10-day berada di atas MA 30-day, maka arah trend adalah naik keatas,
begitupula sebaliknya.
Semakin kecil ukuran MA yang digunakan, maka akan semakin cepat indikator ini
bereaksi terhadap perubahan arah chart. Namun, setiap trader biasanya mempunyai
ukuran MA sendiri yang disesuakan dengan gaya trading masing-masing baik itu short,
medium atau long term.
maka
trend
Namun satu hal yang perlu disarankan, baik indikator penunjuk arah trend ataupun
konfirmasi trend ini bukanlah suatu signal yang menentukan buy / sell. Kedua indikator
ini digunakan trader untuk memberikan keyakinan lebih dalam mengambil keputusan
open posisi.
Minggu depan kita akan membahas, 2 buah indikator yang salah satunya digunakan
sebagai alat menentukan dimana saat yang tepat untuk taking profit.
Trader yang sedang melakukan open posisi buy dapat melakukan profit taking ketika
harga menyentuh garis channel paling atas, dan trader yang melakukan open posisi sell
dapat melakukan profit taking ketika harga menyentuh garis channel paling bawah.
Akhir kata, bagi trader yang ingin melakukan keputusan open posisi, kita mungkin harus
sabar menunggu untuk menemukan momen yang tepat. Dengan mempelajari dasardasar dari indikator forex ini, kita dapat meminimalisir potensial resiko yang terjadi.
Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan money management kita sesuai
kemampuan capital yang tersedia.