Anda di halaman 1dari 18

Fitur-fitur yang Anda mungkin perlukan dalam aplikasi trading Anda antara lain:

1. Fasilitas Informasi Harga Saham dan Indeks Saham


2. Fasilitas Grafik Saham dan Berbagai Indikatornya.
3. Fasilitas Berita Terbaru
4. Fasilitas Laporan Keuangan Emiten
5. Fasilitas Foreign Flow dan Broker Summary
6. Fasilitas Informasi Portfolio Pribadi dan pelaporan pajaknya.

Lo Kheng Hong membeli saham UNTR (PT. United Tractor Tbk.) pada 1998 dengan seluruh
modalnya, saat harganya Rp250 per saham. Jumlah yang dibelinya sebanyak 6 juta lembar
saham.
Bagian 5: Kisah Sukses “Warren Buffett Indonesia” ©2017
PT. Solusi Finansialku Indonesia 125
Ia menjualnya sekitar enam hingga delapan tahun kemudian pada harga rata-rata sebesar
Rp15.000, dan menikmati keuntungan 5.900%. Dia memperoleh sebesar Rp90 miliar dari
penjualan saham tersebut. Bagaimana Lo Kheng Hong menemukan UNTR? Apakah sekadar
keberuntungan, atau hasil analisis yang cerdas? Lo Kheng Hong menjelaskan alasannya
membeli UNTR. Total aset UNTR pada akhir 1998 adalah Rp3,8 triliun dengan saham
beredar sebanyak 138 juta. Pada harga pasar Rp250 per saham, total kapitalisasi pasar UNTR
hanya sebesar Rp34,5 miliar saja. Padahal selama 1998, pendapatan UNTR mencapai Rp3,6
triliun, dan laba usahanya adalah Rp1 triliun. Karena inilah saat kinerjanya membaik, harga
saham UNTR pun meroket mengikuti fundamental perusahaannya.
Cara Mencari Jumlah Saham yang Beredar
yakni melalui website resmi IDX, laporan keuangan emiten, dan juga melalui
aplikasi saham online.

Pada kesempatan lain Lo Kheng Hong juga membeli saham MBAI pada tahun 2005 saat
harganya Rp250 per saham sebanyak 6,2 juta lembar saham. Ia menjualnya sekitar tahun
2011 pada harga rata-rata sebesar Rp31.500, dan menikmati keuntungan 12.500%. Dia
memperoleh keuntungan sebesar Rp195,8 miliar dari penjualan saham tersebut.

PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk, merupakan perusahaan ternak ayam terbesar kedua
di Indonesia (sekarang sudah merger dengan Japfa Comfeed). Jumlah saham MBAI yang
beredar di 2006 mencapai 75 juta lembar. Jadi, nilai perusahaannya adalah Rp 250 dikali 75
juta lembar, yaitu Rp18,75 miliar. Padahal laba yang dihasilkan MBAI sebesar Rp106 miliar.
Tidak banyak investor yang mengetahui hal ini, sehingga tidak banyak yang beli, akibatnya
harga MBAI terlalu murah. Hasilnya setelah Lo Kheng Hong menyimpannya selama 6 tahun,
harganya naik menjadi Rp31.500 dan dijualnya di tahun 2011, dia memperoleh keuntungan
sebesar 12.500%

Menentukan support dan resistence

Analisa Teknikal, dimana kita cukup mencari titik support dan resistance.

Support = tingkat / area tertentu yang diyakini sebagai titik terendah dalam suatu
masa
Resistance = tingkat / area tertentu yang diyakini sebagai titik tertinggi dalam
suatu masa
Penentuan ‘suatu masa’ ini tergantung pada jangka trading yang kita pilih,
misalnya mingguan maka Anda perlu mengumpulkan dan menganalisa data secara
mingguan dan bulanan.

Alat analisa boleh dengan :


1.    Pencatatan manual.
Dimana dari naik turunnya harga mingguan selama 1 bulan Anda mencatat harga
tertinggi dan terendah, kemudian menjadikannya patokan untuk beli dan jual.
Misalnya tercatat harga terendah selama 4 minggu selalu di kisaran 700 rupiah,
maka ketika angka saham mendekati nilai 700 Anda boleh BUY. Dan sebaliknya,
jika tercatat harga tertinggi mingguan selama 4x adalah 1500, maka jika nilai
saham mendakati nilai tersebut Anda boleh SELL.
2.    Teknik Fibonacci
Sering disebut sebagai golden ratio dimana bilangan ini menunjukkan pola koreksi
saham. Tidak perlu panik! Sudah ada kalkulator Fibonacci yang bisa Anda dapat di
GOOGLE secara GRATIS! Anda cukup memasukkan harga tertinggi dan terendah
dalam 1 bulan kemudian mengamati harga saham saat ini ada di bawah atau di atas
angka - angka fibonacci. Seperti biasa Anda boleh menjual saham jika harga di
ATAS angka fibonacci dan membeli jika harga di BAWAH angka fibonacci.

Jika Anda masih kesulitan mengerti topik saya kali ini, yuk nonton video berikut
yang mana berisi penjelasan saya secara verbal dan Anda dapat menemukan
BANYAK KONTEN saya lainnya yang menjelaskan BERBAGAI MACAM STRATEGI
TRADING SAHAM di dunia.

Data / chart bisa Anda dapatkan secara GRATIS dengan surfing melalui Internet.
Contoh data / chart daily bisa Anda lihat sebagai berikut :
(gambar chart)

Rumus PIVOT POINT :


(untuk Anda yang ingin menghitung sendiri)
Pivot Point = [High (sebelumnya) + Low (sebelumnya) + Close (sebelumnya)] / 3

Lalu masukkan nilainya ke dalam 6 level support dan resistance berikut :


• Resistance 1 = (2 x Pivot Point) – Low (periode sebelumnya)
• Support 1 = (2 x Pivot Point) – High (periode sebelumnya)
• Resistance 2 = (Pivot Point – Support 1) + Resistance 1
• Support 2 = Pivot Point – (Resistance 1 – Support 1)
• Resistance 3 = (Pivot Point – Support 2) + Resistance 2
• Support 3 = Pivot Point – (Resistance 2 – Support 2)

TITIK SUPPORT ADALAH TITIK BELI.


TITIK RESISTANCE ADALAH TITIK JUAL.

Cara Menentukan Support dan Resistance


Saham yang Trader Harus Tahu
30 Jun 2022, 15:14 WIBBagikan
Secara teknikal, harga saham bergerak seperti sebuah bola di dalam ruangan dengan atap dan lantai.
Maka dari itu ada istilah yang disebut support dan resistance saham. Support berperan sebagai lantai,
sedangkan resistance sebagai atap. Apa maksudnya?

Misalnya ada banyak trader yang beli saham di harga Rp10rb dan ternyata harganya bergerak turun.
Akhirnya trader jadi nyangkut di Rp10rb dan level harga ini akan jadi resistance. Begitu harga
kembali naik melewati Rp10ribu, artinya tekanan jual meninggi karena trader ingin mengamankan
modal. Dengan demikian, Rp10 ribu jadi area support yang susah ditembus. 

Gimana cara menentukan support dan resistance saham? Mari pelajari support resistance saham
lebih lanjut di artikel ini. 

Apa itu Support?


Support adalah level psikologis yang menahan harga supaya tidak jatuh lebih dalam. Dalam hal ini,
area support berada di bawah harga saat ini. Layaknya bola yang dilempar ke bawah, apabila harga
menyentuh support, besar kemungkinan akan memantul kembali ke atas. Biasanya trader
memanfaatkan momen ini untuk buy on weakness (beli saat harga memantul dari support).
Pada contoh gambar di atas, harga saham yang menyentuh level support kesulitan untuk menembus
level tersebut. Mengapa demikian? Karena ketika harga bergerak turun dan mulai mendekati support,
trader akan cenderung melakukan pembelian, sehingga menghasilkan tingkat demand yang tinggi. Di
sisi lain, seller justru enggan untuk melepas kepemilikan sahamnya ke buyer.

Lalu gimana kalau harga berhasil breakdown atau menembus support? Maka indikasinya adalah
harga akan lanjut turun ke bawah dan area support akan menjadi area resistance yang baru. Dengan
begitu perubahan tren pun terjadi. Dari uptrend melambat jadi sideways dan tren sideways berubah
menjadi downtrend. Kondisi ini seringkali digunakan untuk sell.

Baca juga: Cara Mudah Menentukan Waktu Jual-Beli Saham

Apa itu Resistance?


Dalam menentukan support dan resistance saham, resistance adalah level psikologis dengan tingkat
supply yang cukup kuat untuk menahan harga supaya tidak naik lebih tinggi lagi. Resistance letaknya
ada di atas harga terkini. Harga yang menyentuh resistance berpotensi untuk tertahan naiknya dan
akan bergerak turun. Oleh karena itu biasanya area ini dipakai trader untuk melakukan profit taking
(sell on strength).
Gambar di atas menunjukkan bahwa harga yang menyentuh resistance kesulitan untuk lanjut naik.
Alhasil harga bergerak di bawah level resistance karena tidak bisa ditembus. Hal ini disebabkan oleh
aksi profit taking para trader yang menyebabkan tekanan jual meninggi.

Sementara itu kondisi harga yang melewati resisten disebut dengan istilah breakout. Apabila ini
terjadi, resisten yang dijebol akan menjadi titik support baru. Kondisi ini menandakan perubahan
trend di mana downtrend menjadi sideways dan sideways menjadi uptrend, sehingga banyak trader
yang tertarik untuk buy on breakout.

Baca juga: Hati-Hati Jebakan Dead Cat Bounce dalam Trading, Begini Antisipasinya

Cara Menentukan Support dan Resistance Saham


1. High and Low (Horizontal Line)

High and low pada dasarnya adalah puncak dan jurang harga yang didapat dengan menarik garis
lurus dari satu titik (horizontal line). Jika harga berada di bawah horizontal line, itu artinya garis
tersebut merupakan titik resistance. Namun apabila terjadi breakout, posisi horizontal line akan
berubah menjadi di bawah harga, sehingga membentuk support baru.
Support atau resistance kuat menandakan bahwa harga akan sulit mengalami breakout atau
breakdown. Ciri-cirinya adalah ketika ada satu garis yang menyenggol beberapa high atau low.
Dan kalau ada resistance kuat harga tetap breakout, false breakout jarang terjadi di mana harga
balik ke arah bawah. Apalagi jika diikuti tren sideways yang panjang.

Baca juga: Cara Atasi Saham Nyangkut


2. Trendline

Trendline juga menjadi salah satu cara menentukan support dan resistance saham. Berbeda
dengan horizontal line, trendline membutuhkan dua titik untuk menarik garis. Pada saat tren
naik, garis tren yang disebut uptrend line ditarik dengan menghubungkan dua low. Garis ini
berada di bawah harga dan menjadi titik support.
Sementara itu garis channel pada saat harga uptrend berada di atas dan menjadi resisten. Garis
channel merujuk pada garis yang sejajar dengan garis tren.

Jika harga sedang downtrend, garis tren disebut dengan downtrend line yang berada di atas harga
(resistance) dan ditarik dengan menghubungkan dua high. Pada kondisi ini, garis channel berada
di bawah harga dan menjadi support.

3.  Round Number
Cara menentukan support dan resistance saham berikutnya adalah dengan menggunakan round
number. Apa itu round number? Round number adalah angka bulat, seperti 100, 200, 300, dan
seterusnya. Round number yang ada di bawah harga akan menjadi support. Sebaliknya, akan
menjadi resistance. Hal ini dikarenakan trader akan cenderung lebih mudah untuk mengingat
angka yang bulat saat melakukan transaksi jual beli.
Katakanlah harga ada di level 2950, maka trader memiliki kecenderungan mengambil posisi jual
di harga 3000. Dengan demikian 3000 yang merupakan round number menjadi resisten yang
kuat. Demikian pula jika harga ada di level 2075. Antrian beli ada di 4000 bukan 4075, sehingga
angka ini menjadi support yang kuat.

Baca juga: Strategi Trading Saham Saat Downtrend

4. Chart Pattern Objectives


Chart pattern atau pola grafik bisa menunjukkan potensi pergerakan harga. Nah, melalui pattern
ini, trader dapat mencari tahu target harga berikutnya. Cara menentukan support dan resistance
saham menggunakan chart pattern adalah dengan mengukur ketinggian pola dari selisih batas atas
dan batas bawah pola.
Grafik di atas menunjukkan harga membentuk pola double bottom. Pola ini mengindikasikan
pembalikan arah dari turun menjadi naik yang tentunya juga memiliki kisaran area tertentu yang
akan dicapai dan bisa dijadikan referensi dalam menentukan support dan resistance.

Cara untuk trader mengetahui sejauh mana harga akan naik dalam jangka pendek dilakukan
dengan menghitung selisih dari batas atas dan bawah pattern double bottom yang ditambahkan
batas atas pola tersebut. Pada praktiknya, tarik arrow dari batas bawah ke batas atas, lalu salin
panah di batas atas.

Baca juga: Saham Breakout dengan Volume Kecil, Masih Bisa Dibeli?

5. Moving Average
Cara menentukan support dan resistance saham juga bisa menggunakan moving average. Moving
average adalah indikator dalam analisis teknikal yang juga digunakan untuk menentukan titik
support dan resisten. Moving average menghitung rata-rata harga saham dalam periode tertentu
menggunakan harga closing.

MA20 pada daily chart artinya rata-rata harga dihitung selama 20 hari terakhir. Sedangkan MA20
pada monthly chart artinya rata-rata harga dihitung selama 20 bulan terakhir.
Garis MA yang berada di atas harga merupakan titik resistance. Sedangkan garis MA yang ada di
bawah harga akan menjadi titik support. Semakin lama rentang waktunya, support dan resistance
menjadi lebih kuat dan sulit ditembus.

6. Fibonacci Retracement
Fibonacci retracement adalah garis-garis yang menunjukkan sejauh mana harga saham bisa
kembali ke pergerakan sebelumnya (retrace). Fibonacci retracement mengukur seberapa jauh
harga akan turun sesaat ketika sedang dalam kondisi uptrend kencang. Begitu pula sebaliknya.

Perhitungannya didasarkan pada rumus fibonacci, sehingga diperoleh rasio-rasio seperti 0%,
23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, 100%.

Jika harga naik tajam, garis fibonacci ditarik dari low ke high. Nantinya akan muncul garis-garis
di bawah harga saham dengan angka-angka tersebut yang menjadi support. Sedangkan jika harga
turun dalam, fibonacci ditarik dari high ke low. Garis-garis yang sama akan muncul di atas harga
saham dan menjadi resistance.

Baca juga: Dampak Kenaikan Suku Bunga BI Terhadap Saham

Itu tadi adalah cara menentukan support dan resistance saham yang wajib diketahui trader. Mau
belajar analisis teknikal lebih intensif? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur
Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-
jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin
setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan
sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung
risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung
jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.

Anda mungkin juga menyukai