Kalau hanya 2 modal itu, Terus cara memilih saham yang bagus bagimana
caranya ?
Aneh kan ? memang aneh, karena terlalu mudah, tapi sebagian besar dari
anda pasti menyukai dengan hal-hal yang mudah.
Inti dari memahami semua Rumus Analisa Teknikal saham adalah dengan
mengetahui rata-rata harga Atas dan harga Bawah.
Rumus
Ini adalah cara analisis teknikal saham yang paling mudah diterapkan,
bahkan sebelum membaca artikel ini anda sudah bisa mengira-ngira,
caranya membacanya adalah dengan mengetahui rata-rata
harga Atas dan harga Bawah melalui grafik saham Emiten.
PERHATIKAN..!!
“Jika Harga di Rata-Rata Bawah,
maka Belilah..”
“Jika Harga di Rata-Rata Atas,
maka Jual atau Jangan Membeli..”
“Menunggu Harga berada di Rata-Rata
Bawah Baru Beli lagi“
Contoh grafik diatas adalah grafik emiten BBTN dalam kurun waktu 3
bulan, kemudian dianalisa mana rata-rata harga Atas, mana yang bawah.
2. Indikator MACD
MACD ini adalah cara analisis teknikal saham yang sangat disukai para
trader saham.
Setiap Grafik Saham Emiten pasti terdapat indikator MACD, jika tidak
coba anda tanyakan kepada perusahaan sekuritas anda yang menyediakan
fasilitas online tradingnya.
Dan jika kedua Garis Hijau & Merah berada di area B (di area bawah),
kemudian Garis Hijau memotong Garis Merah dan arah kedua garis itu
keatas (menuju area A) maka itu adalah momentum untuk Buy/Beli.
PERHATIKAN..!!!
Garis Hijau memotong Merah berada di
Area Bawah menuju Area Atas, maka
sinyal BUY/BELI
Garis Merah memotong Hijau berada di
Area Atas menuju Area Bawah, maka
sinyal SELL/JUAL
Misalkan, anda membeli di sinyal BUY, dan menjual di sinyal SELL,
sudah pasti anda akan mendapatkan keuntungan yang banyak.
3. Indikator STOCHASTIC
Jadi lebih cocok untuk anda yang suka trading saham dengan cara
scalping.
Cara Membaca Indikator Stochastic
Stochastic terdapat 4 Komponen, yaitu Area Atas (A), Garis Atas (GA),
Garis Bawah (GB) dan Area Bawah (B).
Cara menggunakanya adalah ketika kedua garis berada di area atas (A)
dan garis merah memotong garis biru menuju ke bawah (area bawah),
maka ini adalah momentum sinyal SELL/Jual.
Jika kedua garis berada di area bawah (B) dan garis biru memotong garis
merah menuju ke atas (area atas), maka ini adalah momentum
sinyal BUY/Beli.
PERHATIKAN..!!!
Garis Hijau memotong Merah berada di
Area Bawah menuju Area Atas, maka
sinyal BUY/BELI
Garis Merah memotong Hijau berada di
Area Atas menuju Area Bawah, maka
sinyal SELL/JUAL
“Ingat, Indikator Stochastic bergerak
lebih Cepat dari MACD
4. Indikator RSI
Cara membacanya adalah ketika garis sudah beradai di area bawah, maka
itu adalah titik jenuh sold, dan ini adalah momentum sinyal untuk BUY.
Dan jika garis sudah berada di area atas, maka itu adalah titik jenuh Buy,
dan ini momentum sinyal untuk SELL
5. Indikator Moving Average (MA)
Prinsip ini sangat berguna karena harga suatu saham bisa naik dan turun
karena beberapa faktor-faktor yang salah satunya adalah prinsip ini.
Prinsip 1
Kenaikan Cepat, di Iringi Penurunan Cepat dan Sebaliknya
Coba anda perhatikan setiap awal pembukaan pasar saham di jam 9
sampai jam 9.30, kemudian anda perhatikan beberapa saham yang
bergerak sangat cepat, tiba-tiba dalam hitungan menit sudah naik hingga
5% atau hingga 10%.
disarankan untuk kasus ini abaikan saja, tidak usah dikejar, jangan
terbawa oleh emosi dan nafsu. Kenapa demikian ?
Coba perhatikan, pasti dalam beberapa waktu lagi harga ini akan turun
tajam kembali ke harga semula, atau bahkan lebih turun lagi.
Dan sebaliknya, apabila ada saham yang Turun sangat cepat, mungkin
hitungan menit sudah turun hingga -5%, atau bahkan -10%, maka disaran
untuk menunggu terlebih dahulu sampai saham itu tidak turun lagi (titik
jenuh).
Kemudian perhatikan saja pasti dalam beberapa waktu harga saham ini
akan naik kembali, ini yang sering di sebut harga mantul oleh para trader.
Semoga Bermanfaat