Analisis teknikal berkaitan dengan mempelajari kinerja sejarah pergerakan harga dengan
mengukurnya kepada pergerakan harga di masa depan.
Analisis Teknikal adalah suatu metode meramalkan pergerakan harga saham dan
meramalkan kecenderungan pasar di masa mendatang dengan cara mempelajari grafik harga
saham, volume perdagangan dan IHSG
• Analisis teknikal menilai harga saham berdasarkan refleksi harga di masa lalu dengan membaca
sentimen, tren dan proyeksi yang mungkin terjadi di masa depan.
• Analisis ini juga membantu investor maupun manajer investasi dalam memperkirakan arah
pergerakan harga, membuat batas pergerakan dalam kondisi tertentu dan menunjukkan target arah
beserta risikonya.
Merupakan metode analisis yang melihat pola-pola berbentuk batang lilin (candlestick) yang
diolah dari harga Open, High, Low dan Close suatu saham.
Open : Harga Transaksi pertama kali
High : Harga Transaksi tertinggi
Low : Harga Transaksi terendah
Close : Harga Transaksi terakhir
Secara umum, beberapa pola yang dibentuk dari candlestick adalah sebagai berikut:
Ketika warna merah bersilangan dengan biru, seorang trader saham harian akan mengetahui bahwa
ada dua pilihan yang akan mereka tentukan dengan berhati-hati yaitu:
Sebaliknya, ketika garis biru bersilangan dengan warna merah, kita dapat mengartikannya sebagai
oversold. Trader mengasumsikan hal ini sebagai peluang terbaik mereka untuk membeli saham
favoritnya. Arti oversold yakni harga saham sedang diskon.
2. Stochastic Oscillator
Dalam memakai indikator ini kamu wajib cermati posisi rata-rata yang terjadi pada suatu trend.
Sebenarnya, sama saja dengan MACD. Perbedaannya ada dari segi visualnya. ada satu ruang besar
yang berada di tengah-tengah antara overbought dan oversold.Seorang trader wajib mengetahui
keberadaan garis ini. Apabila garis merah sedang terletak pada area bawah, hal ini memberitahu kita
bahwa sedang oversold yang artinya trader mendapat rekomendasi pembelian.Namun, apabila
garis berwarna biru berada pada area atas, bisa kamu pastikan harga sedang mengalami over
bought.
Bollinger band adalah analisis teknikal saham yang penamaannya dibuat oleh trader teknis bernama
John Bollinger. Bollinger bands terdiri dari tiga garis:
Bollinger band biasanya orang-orang pakai sebagai indikator visual untuk memprediksi volatilitas
yang pada suatu saham. Bollinger band terdiri dari tiga garis: simple moving average, upper band
dan lower band.
6. Volume
Volume memiliki peran penting dalam analisis teknis yang membantu dalam mengkonfirmasi tren
dan pola candlestick. Ini juga menunjukkan berapa banyak saham yang dibeli dan dijual di pasar
pada periode tertentu. Ini membantu kami dalam mengukur bagaimana pedagang lain
mempersepsikan pasar. Salah satu manfaat utama dari volume adalah bahwa hal itu mengarah
pada pergerakan harga saham. Memberikan kita sinyal awal ketika pergerakan harga akan berlanjut
atau berbalik. Oleh karena itu, indikator volume adalah ukuran yang berguna bagi seorang
pedagang.
7. Parabolic SAR
Parabolic SAR adalah indikator teknis yang dikembangkan oleh J. Welles Wilder. Bertujuan untuk
membaca arah pergerakan saham. Indikator tersebut juga disebut sebagai sistem stop and reverse,
yang disingkat SAR. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pembalikan dalam pergerakan
harga saham yang sedang diperdagangkan. Ini juga dapat digunakan untuk menyediakan titik masuk
dan keluar. Parabolic SAR berfungsi pada pasar yang sedang trend. Wilder merekomendasikan
pedagang pertama-tama harus menentukan arah trend menggunakan parabolic SAR dan kemudian
menggunakan indikator alternatif untuk mengukur kekuatan trend. Ketika diplot secara grafis pada
grafik, indikator Parabolic SAR ditampilkan sebagai serangkaian titik. Jika muncul di bawah harga saat
ini, parabolic SAR ditafsirkan sebagai sinyal bullish. Ketika diposisikan di atas harga saat ini, itu
dianggap sebagai sinyal bearish. Sinyal digunakan untuk mengatur stop loss dan target profit.
5. Trading Plan
Trading Plan merupakan rencana bertransaksi dalam instrumen Forex. Trading Plan
ini sangat sederhana, berupa strategi dan hal-hal yang akan dilakukan selama melakukan
Trading.
Trading forex (foreign exchange) → Perdagangan kurs mata uang asing, dimana
trader memilih pasangan mata uang yang tertentu untuk ditransaksikan. Sifat dari
pasar kurs mata uang ini sangat fluktuatif dan merupakan pasar paling likuid di dunia,
sehingga peluang keuntungan yang diperoleh bisa sangat tinggi.
Trading emas → Trading emas memiliki karakteristik yang hampir sama dengan
trading forex. Perbedaannya terletak pada komoditas yang mendasarinya saja, yaitu
emas. Fluktuasi harga emas dipengaruhi oleh permintaan dan ketersediaan emas di
dunia. Selain itu, ada juga nilai dolar Amerika Serikat yang turut berpengaruh
padafluktuasi harga emas dan memilki hubungan yang cenderung negatif. Jika kita
memilih untuk menjadi trader emas, maka kita juga harus selalu memantau nilai dolar
Amerika Serikat.
Trading saham → Aktivitas jual-beli saham atau surat berharga perusahaan untuk
tujuan memperoleh profit dari fluktuasi harga tak menentu dalam periode waktu yang
relatif singkat. Sehingga, sebagai seorang trader saham, Anda harus membuat
keputusan yang tepat dalam waktu singkat untuk memperoleh capital gain.
Trading kripto → Memperjualbelikan mata uang digital berbasis tenknologi
blockchain, seperti Bitcoin, Dogecoin, Litecoin, dan ribuan koin lainnya. Volatilitas
pasar kripto sangat tinggi dibanding aset-aset lainnya. Setiap negara memiliki regulasi
berbeda terkait mata uang kripto, namun di Indonesia mata uang kripto termasuk
dalam jenis komoditas, bukan alat pembayaran yang sah di Indonesia. Maka dari itu,
perdagangannya diatur di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(BAPPEBTI), satuan badan pengawas di bawah Kementerian Perdagangan.
2. Mempelajari analisis trading dengan aplikasi simulasi trading atau akun demo
Ada dua jenis teknik analisis dalam trading yaitu analisis secara teknikal dan
fundamental. Ada beberapa aplikasi yang menyediakan akun demo untuk digunakan
dalam mempelajari analisis dan mengecek strategi traders, seperti Meta Trader untuk
trading forex dan emas derivatif.
Mindset yang harus dimiliki oleh trader pemula adalah fokus pada proses bukan
pada profit yang diperoleh dan selalu belajar dari kesalahan. Selain itu, perlu
membangun sistem trading yang sesuai dengan karakter diri sendiri melalui proses
perencanaan, kedisiplinan, fokus, dan evaluasi. Memiliki target profit harian juga
sangat penting dalam trading karena hal ini dapat membangun konsistensi dalam diri
supaya tidak serakah dalam menjalankan trading
.