Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK ANALISIS RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)

RSI merupakan salah satu indikator yang paling luas digunakan oleh trader dan
investor. Dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr. sejak tahun 1970-an dan pertama kali
dipublikasikan melalui bukunya New Concepts in Technical trading systems. RSI dapat
didefinisikan sebagai indikator yang mengukur kekuatan relatif pasar berdasarkan
perbandingan antara kenaikan dan penurunan, yang ditampilkan dalam bentuk indeks yang
bergerak antara level 0 (nol) hingga 100.

Buat anda yang biasa trading dalam kondisi pasar yang sedang ranging/sideways,
indikator RSI adalah teman terbaik anda untuk memprediksi pergerakan harga mata uang di
pasar forex. Hal ini dikarenakan sinyal yang diberikan indikator RSI di kondisi pasar yang
ranging/sideways akurat dan bisa diandalkan. Namun lain halnya dalam kondisi pasar yang
sedang trending. Disarankan untuk tidak menggunakan indikator RSI saat anda mengetahui
bahwa pasar sedang mengalami trending. RSI di saat pasar trending cenderung memberikan
sinyal yang salah. Salah satu kondisi pasar trending adalah saat terjadinya breakout.

RSI adalah salah satu oscillator yang banyak dipakai untuk menunjukkan kondisi
overbought dan oversold. Divergence yang terjadi antara harga dan RSI menunjukkan potensi
reversal. RSI merupakan leading indicator yang bekerja dengan baik pada pasar trading-
range. Pada pasar yang sedang trend, RSI akan menghasilkan false signal. RSI tidak dapat
digunakan sebagai indikator tunggal yang menunjukkan signal buy atau sell. Kita seharusnya
tidak melakukan buy atau sell hanya karena RSI menunjukkan pasar sedang overbought atau
oversold. RSI perlu digunakan bersama-sama alat trading lainnya untuk memperkuat potensi
reversal yang ditunjukkan oleh RSI.

Dalam penggunaan Relative Strenght Index (RSI) ada tiga variasi yang harus
diperhatikan karena akurasi sinyalnya yang masih cenderung tinggi yaitu.

1. Identifikasi puncak dan lembah harga (Top & Bottom Recognition).


Puncak dan lembah harga diindikasikan melalui RSI yang bergerak ke atas area 70 atau
turun kebawah area 30. Beberapa analis lebih menyukai penggunaan 80 sebagai area
ekstrim atas atau lebih dikenal dengan istilah overbought dan area 20 sebagai level
ekstrim bawah atau oversold.
2. Mengenali pola (Pattern Recognition)
Pola harga yang muncul dalam RSI mungkin tidak dapat diidentifikasikan hanya
melalui grafik harga. Terkadang beberapa pola muncul lebih jelas dalam RSI dibanding
pada harga sendiri.
3. Failure swings atau Divergence.
Penggunaan yang paling banyak diawasi oleh trader karena kekuatannya yang cukup
besar dalam menghasilkan pergerakan pasar. Divergence terjadi ketika harga
membentuk level tertinggi atau terendah baru namun tidak diikuti oleh pembentukan
level tertinggi atau terendah baru RSI.
TEKNIK ANALISIS ENVELOPE

Envelope adalah indikator berupa dua garis lurus yang “membungkus” pergerakan
harga saham dari atas dan bawah sehingga berbentuk seperti “terowongan”. Garis sebelah
atas disebut dengan istilah Upper Bands, sedangkan garis bawah disebut dengan Lower
Bands. . Pergerakan harga saham yang berada di luar garis atas menandakan kondisi yang
sedang overbought atau sinyal bearish. Sementara itu, pergerakan harga saham yang berada
di luar garis bawah menandakan kondisi sedang oversold atau sinyal bullish.
Rumus Moving Average Envelope :

Upper Band :UB=M A t + ( U % × M A t ) Lower Band : LB=M At −( U % × M At )

M A t=nilai MA saat ini

U %=nilai persentase atas


L %=nilai persentase bawah

Cara Menggunakan MA Envelopes :

 Memilih moving avarage yang akan digunakan


 Pilih waktu periode untuk moving average
 Mengatur persentasi untuk Envelope
Kelebihan :
1. Traders dapat menghindari aksi beli ketika kondisi sedang overbought atau sebaliknya
menghindari short-sell ketika Envelopes menunjukkan oversold.
2. MA Envelope dapat dijadikan sebagai indikator kekuatan tren yang sedang berlangsung
3. Menentukan dengan baik Zona beli dan Zona jual
4. Membantu dalam menentukan target harga
Kekurangan :
1. Simpel dan mudah untuk dibaca tetapi hanya dapat digunakan jika kita mampu
menentukan Moving Average.
2. Traders harus teliti dalam menentukan periode dan nilai Envelope
3. Sinyal yang diperoleh perlu dikuatkan oleh indikator lain (RSI atau Stohastic)
4. MA Envelope hanya cocok bila diterapkan pada instrumen finansial volatile, dimana
harganya relative stabil.
TEKNIK ANALISIS HIGHEST HIGH/ LOWEST LOW
Highest high yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah batas atas, berarti
Highest high merupakan jenis analisis teknikal yang menandakan tingkatan harga yang lebih
tinggi (batas atas) selama periode yang ditentukan. Sedangkan Lowest low yang jika
diartikan dalam bahasa Indonesia adalah batas bawah, berarti Lowest low merupakan jenis
analisis teknikal yang menandakan tingkatan harga yang lebih rendah (batas bawah) selama
periode yang ditentukan.
Sifat-sifat Highest high/ Lowest low
1. Periode tertinggi : Banyaknya bar dalam grafik. Jika grafik menampilkan data
harian, maka periode menunjukkan hari; dalam grafik mingguan, periode akan
bertahan selama berminggu-minggu, dan seterusnya. Jika panjang standar
penelitian dipilih (perangkat lunak menggunakan periode 10), penelitian akan
mengembalikan nilai harga tertinggi selama 10 bar sebelumnya.
2. Periode terendah : Banyaknya bar dalam grafik. Jika grafik menampilkan data
harian, maka periode menunjukkan hari; dalam grafik mingguan, periode akan
bertahan selama berminggu-minggu, dan seterusnya. Jika panjang standar
penelitian dipilih (perangkat lunak menggunakan periode 10), penelitian akan
mengembalikan nilai harga terendah selama 10 bar sebelumnya.
Rumus Perhitungan:

H H t=Max( H t , H t −1 , ... , H t −n+1 )


L Lt=Min( Lt , Lt−1 ,... , Lt−n +1)
Keterangan :
HH t = periode batas tertinggi
LL t = periode batas terendah
H t = Tinggi bar untuk saat ini
L t = Rendah bar untuk saat ini
Adapun kelebihan dalam analisis teknikal ini yaitu dengan menggunakan analisis ini
dapat diperoleh atau dilihat harga tertinggi maupun terendah yang pernah terjadi dalam satu
hari perdagangan saham di bursa saham dengan begitu analisis ini dapat digunakan untuk
menentukan target harga dan dapat mengenal keadaan pembelian ataupun penjualan yang
berlebihan pada pasar. Begitu pula dengan adanya grafik Candlesticks dapat diketahui arah
trend.
Selain itu kekurangan dalam analisis ini adalah diperlukan ketelitian yang lebih untuk
melihat harga tertinggi ataupun harga terendah dengan periode n yang besar dan akan lebih
sulit untuk periode yang besar. Diperlukan indicator lain untuk mengidentifikasi kondisi
jenuh jual untuk peluang membeli.

Anda mungkin juga menyukai