Anda di halaman 1dari 7

Nama: Citra Ayu Wulansari

NPM: 1511031112
Jurusan: S1 Akuntansi
Mata Kuliah: Teori Pasar Modal

Dua indikator teknikal yang dipilih:

1. RELATIVE STRENGTH INDEX


RSI atau relative strength index adalah sebuah indikator yang digunakan untuk
mengukur kejenuhan pasar. RSI memiliki skala dari 0 – 100. Menurut pembuatnya,
pasar dikatakan jenuh beli (overbought) jika RSI nya bernilai diatas 70. Dan jenuh
jual jika bernilai dibawah 30.
Pada kondisi overbought atau oversold market berpotensi untuk balik arah. Sehinga
fungsi RSI bisa dikatakan juga sebagai signal untuk pembalikan arah market. 
a. Penggunaan RSI tidak bisa berdiri sendiri, tapi menggunakan alat lain yang bisa
befungsi sebagai pemberi signal, misalnya candlestick.
Ketika kita trading menggunakan RSI, entry pointnya adalah:
a) Buy ketika market oversold dan muncul candle jenis reversal seperti hammer,
inverted hammer atau candle piercing.
b) Sell ketika market overbought disertai munculnya candle jenis reversal seperti
Shooting star, hanging man dan lainnya.

Perlu diperhatikan bahwa jika kita menggunakan RSI sebagai penentu kondisi
untuk balik arah, gunakan hanya ketika market sedang sideways. 
Selain dua entry point di atas, RSI juga bisa berdiri sendiri sebagai signal untuk
membuka posisi yaitu hanya jika terjadi konvergen atau divergen. Seperti ini:
Ada juga trader yang berpendapat bahwa ketika garis RSI melewati level 50,
maka trend akan berlanjut.

2. INDIKATOR MACD

MACD adalah singkatan dari Moving Average Convergen Divergen. Indikator ini
digunakan untuk melihat gerakan rata–rata grafik, juga untuk melihat penyimpangan
yang terjadi. Pada saat terjadi penyimpangan inilah kita masuk ke pasar. Karena pada
saat itu harga akan balik arah dengan membentuk trend yang panjang.

Penyimpangan/kelainan yang dimaksud disini adalah :

1) Konvergen 

Yaitu kon disi dimana grafik semakin merendah namun indikator semakin
meninggi. Ketika terjadi konvergen grafik akan balik arah menjadi naik. Sehingga
yang kita lakukan adalah open buy. Entry pointnya adalah ketika batang histogram
lebih tinggi dari sebelumnya setelah terjadi konvergen .

2) Divergen

Yaitu kondisi dimana grafik semakin meninggi namun indikator semakin


merendah. Setelah terjadi divergen market akan balik arah menjadi turun. Entry
pointnya adalah ketika batang histogram lebih rendah dari sebelumnya setelah
terjadi divergen.
Selain dua entry point diatas, kita juga bisa membuka posisi dengan entry point
dibawah ini khususnya ketika market sedang aktif namun tidak membentuk trend.
1) Ketika terhjadi perpotongan antara garis signal dengan batang histogram. Dimana
entry point open buy adalah ketika garis signal berada dibawah histogram. Dan
entry point open sell adalah ketika garis signal berada diatas histogram.
2) Ketika terjadi perpindahan posisi histogram dari bernilai positif menjadi negatif,
atau sebaliknya. Entry point open buy adalah ketika histogram baru saja bernilai
positif , atau baru melewati garis 0 (nol) dari bawah. Begitu juga sebaliknya.

Yang perlu diketahui adalah jika kita masuk pasar pada saat terjadi perpotongan
antara garis signal dengan histogram, harus juga dipastikan bahwa kondisi market
akan beranjak dari kondisi jenuh.

Cara menggunakan Indikator Teknikal:

1. RELATIVE STRENGTH INDEX


Penggunaan RSI tidak bisa berdiri sendiri, tapi menggunakan alat lain yang bisa
befungsi sebagai pemberi signal, misalnya candlestick.
Ketika kita trading menggunakan RSI, entry pointnya adalah:
a) Buy ketika market oversold dan muncul candle jenis reversal seperti hammer,
inverted hammer atau candle piercing.
b) Sell ketika market overbought disertai munculnya candle jenis reversal seperti
Shooting star, hanging man dan lainnya.
c) Tops dan bottoms
Relative Strength Index biasanya diatas (top) 70 dan dibawah (bottom) 30.
Biasanya membentuk puncak (top) dan lembah (bottom) sebelum harga chart
yang mendasari.
d) Formasi Chart
RSI sering membentuk pola chart seperti head dan shoulders atau triangles yang
dapat atau tidak dapat dilihat pada chart harga.
e) Failure swing ( penetrasi Support atau Resistance atau breakout)
Hal ini terjadi saat RSI melewati high (puncak) sebelumnya atau jatuh di bawah
low (lembah) saat ini.
f) Level Support dan Resistance
RSI terkadang menunjukkan level support dan resistance yang lebih jelas
daripada chart harga itu sendiri.
g) Divergence (perbedaan)
Perbedaan muncul ketika harga membentuk new high (low) yang tidak
dikonfirmasi oleh new high (low) pada RSI. Harga biasanya benar dan bergerak
searah RSI.

2. INDIKATOR MACD

Indikator MACD digunakan pada saat:

1) Ketika terhjadi perpotongan antara garis signal dengan batang histogram. Dimana
entry point open buy adalah ketika garis signal berada dibawah histogram. Dan
entry point open sell adalah ketika garis signal berada diatas histogram.
2) Ketika terjadi perpindahan posisi histogram dari bernilai positif menjadi negatif,
atau sebaliknya. Entry point open buy adalah ketika histogram baru saja bernilai
positif , atau baru melewati garis 0 (nol) dari bawah. Begitu juga sebaliknya.
3) Sinyal Bullish dan Bearish juga dihasilkan oleh Divergence antara tren
pergerakan harga dan tren garis MACD; atau antara pergerakan harga dan
MACD Histogram.
Yang perlu diketahui adalah jika kita masuk pasar pada saat terjadi perpotongan
antara garis signal dengan histogram, harus juga dipastikan bahwa kondisi market
akan beranjak dari kondisi jenuh.

Perbedaan

RSI digunakan untuk megukur kejenuhan suatu pasar. Sedangkan MACD digunakan
untuk melihat penyimpangan yang terjadi dala pasar. Mengukur kejenuhan suatu pasar
dilakukan dengan melihat skala dari 0-100. Jika pasar dikatakan jenuh beli (overbought)
jika RSI nya bernilai diatas 70. Dan jenuh jual jika bernilai dibawah 30.
Pada kondisi overbought atau oversold market berpotensi untuk balik arah. Sehinga
fungsi RSI bisa dikatakan juga sebagai signal untuk pembalikan arah
market. Sedangkan penyimpangan dilihat dari konvergen dan divergen dari trend. Jika
pada saat konvergen maka yang harus dilakukan adalah Iopen buy.

Kesimpulan

Jadi, dalam menganalisa suatu pasar dalam dunia pasar modal memerlukan
suatu teknik yang paling efektif dari beebrapa teknik yang digunakan dalam
pasar modal dalam menganalisis trend yang terjadi. Seorang trader perlu
melakukan analisis terhadap pasar. Dalam menganalisanya, dilihat dari apakah
suatu pasar mengalami kejenuhan atau tidak dan pada tingkat manakah
kejenuhan yang terjadi dalam pasar. Atau dapat juga melihatnya dari
penyimpangan yang terjadi dalam pasar. Dan tingkat kejenuhan serta
penyimpangan yang terjadi dalam pasar menentukan kita dalam memasuki
pasar atau tidak. Kejenuhan menentukan trend akan berlanjut atau tidak. Dan
penyimpangan membuat harga akan balik arah dengan membentuk trend yang
panjang.

Anda mungkin juga menyukai