Anda di halaman 1dari 5

Price Action

(3CH1)

Untuk dapat mempraktekkan cara ini dengan berhasil syaratnya sudah mengerti dan
memahami dengan baik "pengetahuan dasar forex" seperti: arah gerakan harga (price action)
biasa disebut trend, hubungan antara harga (price action) dengan hambatan harga yang biasa
disebut resistant, hubungan antara harga (price action) dengan dukungan harga yang biasa
disebut support dan apakah harga (price action) sedang berada di daerah jenuh beli biasa
disebut overbought atau sedang berada di daerah jenuh jual biasa disebut oversold.

Harga-harga bergerak dalam tiga arah yaitu:

1. Bullish, harga beragerak naik


2. Bearish, harga bergerak turun
3. Sideways, harga baergerak datar

Pergerakan harga (price action) dapat diibaratkan seperti pasang air, mulai dari riak ripples,
kemudian gelombang kecil wave, dan puncaknya gelombang besar tide, kembali menjadi
gelombang kecil dan riak.

Sifat dari gerakan harga dapat dibedakan menjadi:

1. Tranding, harga cenderung mengarah naik atau turun


2. Volatile, harga bergolak bergerak cepat
3. Sideways, harga bergerak datar.

Harga (price action) bergerak karena adanya "permintaan dan penawaran" dari pelaku pasar
yang terdiri dari beragam orang, institusi, perusahaan dan lain-lain yang memiliki aneka sifat,
kepentingan, pemahaman dan keberanian berbeda-beda, ada yang masuk di awal trend dan
berani menunggangi trend sampai puncak, ada yang keluar dipertengahan, ada yang masuk
seperti kutu setelah mendapat 1-2 pip meloncat keluar dan sebagainya.

Dalam kenyataan bagaimanapun kuatnya suatu trend misalnya bullish trend atau trend naik
harga (price action) tidak akan pernah bergerak dalam satu arah selalu ada gerakan minor
yang berlawanan dengan arah trend saat itu, biasanya gerakan harga (price action) yang
berlawanan ini hanya berlangsung beberapa saat kemudian kembali bergerak searah dengan
trend utama:

 Pada saat trend naik (bullish trend) harga (price action) sering melakukan konsolidasi,
berhenti, melambat, berbalik turun. Kejadian ini disebut koreksi atau retracement,
akhirnya naik lagi pullback ke tingkat yang lebih tinggi
 Pada saat trend turun (bearish trend) harga (price action) sering melakukan
konsolidasi, berhenti, melambar, berbalik naik. Kejadian ini disebut koreksi atau
retracement, akhirnya turun lagi pullback ke tingkat yang lebih rendah
Berdagang dengan cara ini sama sekali tidak menggunakan indikator teknis apapun kecuali
gerakan harga (price action) yang terjadi saat itu pada chart atau grafik. Semakin sering
melakukan transaksi baik melalui demo atau real account, akan semakin mengenal
pergerakan harga (price action) dan bisa mengambil posisi di saat yang tepat.

Cara ini mempunyai kemampuan memberikan signal entry cukup akurat utamanya pada time
frame satu jam ke bawah, namun tidak menutup kemungkinan digunakan pada time frame
yang lebih besar dan berlaku untuk seluruh mata uang, batasannya hanya pada hasil yang
diperoleh, jika sedikit atau kecil-kecil berarti tidak cocok untuk diterapkan pada mata uang
tersebut.

Cara melakukan open posisi:

1. Perhatikan candlestick yang segera akan berbalik arah


2. Ketika candlestick berbalik arah tunggu close dan terbentuk candlestick baru
3. Saat candlestick baru open, tunggu beberapa saat sebelum melakukan open posisi

Pelajari dan pahami dengan baik hal-hal berikut ini sebagai dasar trading yang penting untuk
keberhasilan, candlestick yang segera akan berbalik arah adalah Candlestick 1, candlestick
yang berbalik arah adalah Candlestick 2 dan Candlestick 3 adalah entry point.

Yang penting adalah urutan dari gerkan candlestick tersebut tidak ada sangkut paut dengan
pola-pola candlestick yang sudah umum dikenal seperti:

 Morning Star & Evening Star


 Morning Doji Star & Evening Doji Star
 Dark Cloud Cover & Piercing Line
 Bullish Engulfing & Bearish Engulfing
 Tweezer Top & Tweezer Bottom
 Bullish Harami & Bearish Harami
 Bullish Harami Cross & Bearish Harami Cross

Signal BELI
Gambar 2. Bearish Candlestick 1 berwarna merah, Bullish Candlestick 2 dan 3.

Perhatikan gambar di atas:

1. Candlestick BEARISH warna merah yang akan berbalik arah (Candlestick 1)


2. Candlestick berbalik arah sudah berwarna biru (Candlestick 2), tunggu sampai close
dan candlestick baru berwarna biru terbentuk
3. Ketika candlestick yang baru terbentuk (Candlestick 3) tunggu beberapa saat sebelum
open posisi BELI

Perhatikan BULLISH candlestick 3, tail atau ekor di bawah tulisan (.... BELI disini)
terbentuk karena saat awal candlestick 3 open keadaannya ada lah BEARISH atau turun, ini
kejadian biasa, tunggu sampai keadaan terbalik menjadi BULLISH seperti yang diinginkan
agar bisa segera open posisi. Jika keadaan tidak berbalik, candlestick 3 terus turun maka
kondisinya tidak terpenuhi, open posisi BELI tidak bisa dilakukan.

Signal JUAL

Gambar 3. Bullish Candlestick 1 berwarna biru, Bearish Candlestick 2 dan 3.

Perhatikan gambar di atas:

1. Candlestick BULLISH warna biru yang akan berbalik arah (Candlestick 1)


2. Candlestick berbalik arah sudah berwarna merah (Candlestick 2), tunggu sampai close
dan candlestick baru berwarna merah terbentuk
3. Ketika candlestick yang baru terbentuk (Candlestick 3) tunggu beberapa saat sebelum
open posisi JUAL

Perhatikan BEARISH candlestick 3, tail atau ekor di atas tulisan (.... JUAL disini) terbentuk
karena saat awal candlestick 3 open keadaannya adalah BULLISH atau naik, ini kejadian
biasa, tunggu sampai keadaan terbalik menjadi BEARISH seperti yang diinginkan agar bisa
segera open posisi. Jika keadaan tidak berbalik, candle stick 3 terus naik maka kondisinya
tidak terpenuhi, open posisi JUAL tidak bisa dilakukan.

Pada peralihan trend dari bearish ke bullish formasi ini "POLA TANDA-RUMPUT", pola ini
pada awal terbentuknya sangat bervariasi dan sulit di identifikasi, tetapi dengan latihan akan
menjadi sangat mudah dan terlihat dengan jelas.
Gambar 4.

Gambar 5.
Gambar 6.

Anda mungkin juga menyukai