Anda di halaman 1dari 20

Analisa Teknikal, Indikator &

Candlestick Cheat Sheet Trading

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
Strategi Scalping bagi Trader dan Indikatornya

Saat sedang belajar trading dan masuk ke dalam forum, kamu mungkin akan membaca tentang scalping. Scalping
adalah salah satu strategi yang dilakukan oleh trader dengan membeli kemudian menjual komoditas atau saham
dalam waktu yang singkat. Jangka waktu jual dengan beli bisa berjarak beberapa menit atau beberapa jam.

Scalping adalah strategi yang banyak dipilih oleh trader yang ingin memperoleh keuntungan dengan cepat. Meski
mirip dengan day trading, Scalping cenderung lebih besar modalnya. Selain itu, day trading biasanya dilakukan oleh
trader setiap hari. Berbeda dengan Scalper (Pelaku Scalping) yang hanya melakukan trading dalam waktu sangat
singkat dan bukan dilakukan setiap hari.

Scalper memanfaatkan pergerakan-pergerakan kecil dari komoditas tertentu untuk mendapatkan cuan. Karena tidak
terpengaruh dengan Analisis Fundamental maupun berita, Scalper umumnya sudah punya pola Teknikal tersendiri
yang terdiri dari berbagai indikator. Apa saja itu?

Moving Average
Indikator ini adalah indikator yang paling mudah dan banyak dimanfaatkan oleh para scalper. Hampir semua
platform trading memilikinya. Cara kerjanya cukup gampang termasuk bagi trader baru.

Kamu tinggal menentukan time frame untuk melakukan trading kemudian meletakkan beberapa garis kombinasi
moving average. Uji terlebih dahulu sebelum mengoperasikannya. Salah satu kombinasi yang yang
direkomendasikan adalah SMA 5-8-13 pada chart 2 Menit. Kombinasi ini dianggap ampuh untuk mengidentifikasi
trend kapan kamu harus buy dan sell. Kamu juga bisa memprediksi kapan tren akan berubah arah.

Setelah dioperasikan, kamu akan melihat chart yang naik turun. Ketika tren masih kuat, garis akan menempel pada
SMA 5 atau 8. Kalau sudah mendekati SMA 13, waktunya untuk close karena reversal akan terjadi. Untuk membuka
posisi lagi, kamu harus menunggu sampai semua garis menyatu.

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
Bollinger Bands
Bollinger bands juga merupakan salah satu indikator Scalper dengan time frame rendah yang banyak dipakai oleh
trader, baik untuk trading saham maupun forex. Kamu bisa menerapkan Bollinger bands menggunakan periode 12
dan deviation 2.

Begitu harganya menyentuh Lower Band, ambil Posisi Buy. Kalau nilai menyentuh Upper Band, pasang Posisi Sell.
Jangan memasang Stop Loss dan Take Profit yang terlalu banyak. Kamu bisa menggunakan perbandingan 10
berbanding 5 pip antara Stop Loss dengan dengan Take Profit.

Perlu diketahui bahwa tidak ada strategi yang benar-benar sempurna untuk trading, termasuk jika kamu
menggunakan Bollinger bands. Indikator ini memang efektif dipakai dalam lingkup Pasar Ranging Atau Sideways.
Sebaliknya kalau dipakai trading saat Trend Bullish / Bearish, kamu malah bisa rugi. Hal ini disebabkan Bollinger
bands kerap kesulitan memindai tembusan band dan itu berpengaruh pada posisi yang akan kamu ambil.

Stochastic Oscillator
Indikator satu ini memiliki cara kerja yang sedikit berbeda dengan dua indikator sebelumnya. Umumnya Scalper
hanya menggunakan indikator ini untuk melengkapi indikator lainnya yang tergabung dalam satu sistem. Jika kamu
mencari rekomendasi, kebanyakan trader andal akan menyarankan kamu menggabungkannya dengan Bollinger
Bands, Moving Average Atau Parabolic SAR.

Kelebihan dan Kelemahan Scalping


Sebagai salah satu opsi, scalping adalah strategi yang punya kekurangan dan kelebihan. Kelemahan scalping adalah
pada tekniknya yang Sulit Dan Perlu Ketelitian. Selain itu, Trader harus berada terus di depan layar selama
melakukan trading.

Adapun kelebihan Scalping adalah kemampuannya Mendatangkan Profit Dalam Waktu Cepat. Tidak seperti long
term yang harus menunggu sampai berhari-hari, dengan scalping kamu bisa mendapatkan keuntungan trading di
hari yang sama.

Kelebihan scalping yang lain adalah kemudahan dalam mengoreksi kesalahan. Ketika kamu menyadari salah open
posisi, kamu bisa mengidentifikasinya. Selanjutnya kamu bisa memilih untuk menutup open position yang lama dan
membuka posisi baru.

Pada dasarnya, Scalping adalah Strategi yang dilakukan dengan Mengandalkan Analisa Teknikal. Jadi kalau kamu
tertarik menjadi Scalper, ada baiknya mulai mendalami strategi teknikal yang kamu anggap punya winning
probability yang menjanjikan. Jika masih bingung, tidak ada salahnya bertanya pada trader andal yang sudah terjun
lebih dulu menjadi Scalper.

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
Mengenal 3 Teknik Analisa Chart Pattern dan Manfaatnya pada Trading
Chart Pattern Atau Pola Chart adalah bentuk pergerakan harga yang senantiasa berulang dan mengisyaratkan sinyal
utama, seperti penerusan dan pembalikan trend.
Menjadi dasar dalam pencarian titik entry, metode analisa teknikal dengan teknik chart pattern sangat
diperhitungkan sebagai bagian dari strategi trading forex andalan.
Menguasai teknik chart pattern adalah salah satu kemampuan yang mampu mempermudah pengolahan strategi
trading forex tanpa indikator.

Jenis pola harga dalam teknik Chart Pattern :


1. Continuation Pattern (Pola Penerusan)

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
Chart pattern ini muncul sebagai sinyal penerusan harga dari trend sebelumnya. Teknik chart pattern dalam pola
penerusan sangat bermanfaat untuk menyaring sinyal yang mengidentifikasikan ‘penyimpangan’ harga dari trend
utama sebagai koreksi sementara. Artinya, setelah pola selesai terbentuk, maka harga kemungkinan besar akan
kembali dan melanjutkan ke trend utama sebelumnya.
Berikut penjelasan sekaligus contoh pola chart yang masuk kategori Pola Penerusan :

A. Pola Ascending Triangle


Ascending triangle ditandai dengan low price yang mengecil, sementara high nya cenderung stabil. Hal tersebut
menandakan kekuatan seller namun posisi buyer masih kokoh. Dapat diartikan bahwa koreksi dari uptrend akan
berakhir dan harga selanjutnya akan berlanjut dalam trend bullish.

B. Pola Descending Triangle


Sinyal pada pola ini cenderung mengalami penerusan downtrend. Berkebalikan dengan pola ascending triangle,
descending triangle akan menggambarkan high yang terus menurun, dan low yang relatif stabil. Pada kondisi ini,
kekuatan buyer melemah sehingga harga akan segera masuk ke dalam trend bearish.

Kesimpulan Point A & B adalah Ascending Triangles dicirikan oleh garis tren atas yang datar dan garis tren bawah
yang naik dan menunjukkan kemungkinan penembusan yang lebih tinggi, sedangkan Descending Triangle memiliki
garis tren bawah yang datar dan garis tren atas yang menurun yang menunjukkan kemungkinan akan terjadi
breakdown. Besarnya breakout atau kerusakan biasanya sama dengan tinggi sisi vertikal kiri segitiga atau garis awal
terjadinya pattern.

C. Pola Bullish Flag


Sinyal dalam teknik ini cenderung mengalami penerusan uptrend. Pola chart yang menyerupai bendera ini
mengalami lonjakan harga yang berperan sebagai ‘tiang’, dan koreksi yang terjadi setelahnya berfungsi sebagai
‘bendera’.
Teknik ini berfokus pada bullish flag, dan memperingatkan untuk mewaspadai pergerakan harga yang tampak turun
di tengah kondisi uptrend. Jika pelemahan diawali dengan penguatan signifikan, maka harga tengah membentuk
pola bullish flag dan penurunan bersifat koreksi sementara.

D. Pola Bearish Flag


Sinyal pada teknik ini mengalami penerusan downtrend. Memiliki dasar pemahaman yang mirip dengan bullish flag
secara analisa teknikal, namun teknik ini menggunakan kemerosotan sebagai ‘tiang’ dan koreksi naik sebagai
‘bendera’. Pola ini mengindikasikan sinyal penerusan downtrend.

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
E. Pola Bullish Pennant
Sinyal dalam teknik ini cenderung mengalami penerusan uptrend. Pola ini menggabungkan unsur pola flag dan
triangle. Bullish pennant memiliki ‘tiang’ akibat didahului penguatan harga yang kemudian diikuti koreksi dengan
pola high low yang membentuk triangle.

F. Pola Bearish Pennant


Sinyal dalam teknik ini mengalami penerusan downtrend. Berkebalikan dengan bullish pennant, pola bearish
pennant mengkombinasikan komponen pola triangle dan flag dari penurunan harga yang terjadi.

G. Pola Bullish Wedge


Sinyal dalam teknik ini mengalami penerusan uptrend. Mirip dengan kondisi pennant, wedge juga memiliki tiang dan
diikuti pola korektif namun berbentuk seperti pola segitiga serta berlawanan arah dengan trend, sehingga pada
analisa teknikal akan memperhatikan bullish wedge dengan koreksi harga yang bergerak ke arah bawah. Teknik chart
pattern dengan bullish wedge dilandasi oleh kondisi pasar berupa seller yang berupaya mendominasi namun gagal
karena harga sedang dalam sentimen bullish.

H. Pola Bearish Wedge


Sinyal teknik chart pattern ini mengalami penerusan downtrend. Berkebalikan dengan pola bullish wedge, pola ini
muncul ketika trend harga sedang didominasi sentimen bearish. Ditandai koreksi yang berupaya mengungkit
kenaikan harga, namun gagal dan harga berlanjut downtrend.

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
I. Pola Symmetrical Triangle
Symmetrical Triangle adalah salah satu pola grafik paling populer yang digunakan dalam analisis teknis karena sering
terjadi dibandingkan dengan pola lainnya. Tiga jenis segitiga yang paling umum adalah segitiga simetris , segitiga naik
, dan segitiga turun . Pola grafik ini dapat bertahan dari beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Symmetrical Triangle terjadi ketika dua garis tren bertemu satu sama lain dan hanya memberi sinyal bahwa
penembusan kemungkinan akan terjadi bukan arahnya.

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
J. Pola Cup and Handles
The Cup and Handles adalah pola kelanjutan bullish dimana tren telah berhenti, tetapi akan terus ketika pola
dikonfirmasi. Bagian "Cangkir" dari pola harus berbentuk "U" yang menyerupai pembulatan mangkuk daripada
bentuk "V" dengan ketinggian yang sama di kedua sisi cangkir.

Bentuk "Pegangan" di sisi kanan cangkir dalam bentuk pullback pendek yang menyerupai pola bagan bendera atau
panji. Setelah pegangan selesai, saham dapat menembus ke tertinggi baru dan melanjutkan trennya lebih tinggi.
Sebuah Cup and Handles digambarkan pada gambar di bawah ini.

2. Reversal Pattern (Pola Pembalikan)

Pola chart yang menandakan pembalikan pada umumnya akan muncul di puncak (top) atau dasar (bottom) harga.

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
A. Pola Head And Shoulders
Sinyal pada teknik ini cenderung mengalami bearish reversal. Dikenal sebagai pola umum yang diandalkan para
trader reversal, pola ini terdiri atas Bahu Kiri (Left Shoulder), Kepala (Head), dan Bahu Kanan (Right Shoulder), serta
Garis Leher (Neckline).

Pembentukan Head menandakan upaya buyer yang berhasil mendorong harga lebih tinggi dari sebelumnya (Left
Shoulder). Namun High selanjutnya justru tidak mengungguli Head sehingga terkonfirmasi sebagai Right Shoulder.

Pola ini menandakan kekuatan buyer yang mulai melemah. Dan jika penurunan harga berikutnya sukses menembus
Neckline (Garis Bawah Titik Low), maka besar kemungkinan harga berlanjut dalam downtrend.

B. Pola Inverse Head And Shoulders


Sinyal dalam teknik ini cenderung mengalami bullish reversal. Hampir mirip dengan pola head and shoulders, namun
posisi pola low price menjadi dasar pengambilan formasi head dan kedua shoulder. Selain itu, titik-titik high dalam
pola ini digunakan sebagai landasan penentuan neckline. Ketika harga sukses breakout dari neckline, makan
kemungkinan bullish reversal tercipta.

C. Pola Double Top


Sinyal pada teknik ini cenderung mengalami bearish reversal. Pola double top teridentifikasi sebagai pola pembalikan
yang dipicu kemunculan dua top di level yang sama. Top kedua yang tak mampu melewati batas top pertama
menunjukkan sinyal ketidakmampuan buyer mengangkat harga melewati batas resistance. Jika harga turun
menembus base (ditarik dari low price), maka bearish reversal terkonfirmasi.

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
D. Pola Double Bottom
Sinyal teknik ini mengalami bullish reversal. Terdiri atas dua bottom dengan level setara, pola ini bisa dianalisa lewat
pemahaman yang mirip dengan teknik chart pattern double top. Anda bisa menggunakan high price sebagai base
dan mewaspadai breakout dari garis tersebut sebagai sinyal pembalikan dari downtrend ke uptrend.

E. Pola Triple Top


Sinyal pada teknik ini mengalami bearish reversal. Sama dengan pola double top, namun mengandung 3 top yang
tampak berdiri sejajar. Sebagai penanda bearish reversal, triple top akan muncul di puncak uptrend. Jenis pola ini
lebih jarang ditemui daripada double top, namun dianggap lebih valid karena dapat memberikan konfirmasi lebih
baik atas ketidakmampuan harga menembus resistance.

F. Pola Triple Bottom


Sinyal dalam teknik ini mengalami bullish reversal. Tak berbeda jauh dengan pola triple top, pola ini hanya perlu
mengkonversi sinyal bullish reversal yang muncul ketika harga mendekati akhir downtrend. Low price yang telah
menguji suatu level atau support sebanyak 3 kali akan membentuk pola triple bottom. Kekuatan seller yang telah
mencapai maksimum akan mengakibatkan harga memantul ke atas dan menciptakan pergerakan baru di arah
uptrend. Hal tersebut akan terkonfirmasi setelah harga menembus base yang dibentuk titik-titik high harga.

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
3. Bilateral Chart Pattern

Jenis chart ini lebih rumit karena sinyal harganya dapat berpindah ke kedua arah sehingga disebut sinyal bilateral.
Untuk memainkan jenis pola chart ini sebaiknya pertimbangkan dua skenario (baik upside dan downside breakout)
dan letakkan satu order di puncak formasi dan satunya di dasar formasi. Jika salah satu order mulai terancam, Anda
dapat membatalkan order satunya.

Anda perlu berhati-hati pada false break jika Anda mengatur entry order terlalu dekar dengan pembentukan top
atau bottom.
Chart pattern yang termasuk dalam kategori ini adalah:
A. Symmetrical Chart Pattern

B. Ascending Chart Patterns

C. Descending Chart Patterns

Cara mengenali pola dalam teknik chart pattern dan menggunakannya dalam strategi trading
Secara umum ada dua cara yang bisa digunakan untuk mengenali pola chart, yaitu manual dan otomatis. Cara
manual dilakukan dengan mengamati chart dan menarik garis-garis pada pergerakan harga yang membentuk suatu
pola penting. Objek analisa tersebut termasuk vertical line, horizontal line, dan trendline.

Sementara itu cara otomatis dapat digunakan dengan menggunakan jasa penyedia analisa pola chart yang
menyediakan layanan analisa teknis.

Dengan analisa teknikal chart pattern tersebut, Anda bisa menerapkan strategi trading forex dengan lebih mudah.
Pola-pola pembalikan bisa digunakan sebagai sinyal pelengkap dan pola penerusan dapat diandalkan untuk
melengkapi setup strategi trading forex. Untuk entry sebaiknya dilakukan setelah pola selesai terbentuk sehingga
sinyal yang diperoleh lebih valid. Serta berbagai level penting pada pola chart yang bisa dijadikan acuan sebagai titik
stop loss dan take profit.
Manfaat trading menggunakan teknik chart pattern
Analisa teknikal menggunakan teknik chart pattern merupakan metode pengamatan trading pada pergerakan harga
secara langsung. Jika trader sukses memahami teori analisa ini, maka akan lebih mudah untuk memahami kondisi
pasar dan menginterpretasikannya sebagai peluang trading. Pola chart mampu memberikan sinyal terdepan karena
muncul di awal dan menandai pergerakan penting yang ada, baik pembalikan ataupun penerusan.
Created by : Billy Widianto
Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
Berikut Indikator Beserta Cara Menggunakannya
Sebelum menggunakan indikator yg akan saya tuliskan dibawah pastikan kalian mematuhi dan memahami syarat
dibawah ini :
- Selalu gunakan waktu perdagangan Medium seperti 3 – 5 Menit jika kalian trader broker dengan waktu
terbatas untuk menghindari resiko. Waktu perdagangan bisa semakin pendek ketika chart menunjukkan
trend yg mendukung.
- Time Frame yg terdapat pada contoh gambar adalah Time Frame Daily (Harian). Bisa juga diterapkan ke
Time Frame yang pendek sekitar 1 – 15 Menit.
- Selalu pahami Trend secara Mandiri. Untuk mengurangi resiko tunggu Trend ketika sedang BULLISH atau
BEARISH.
Berikut adalah indikator beserta cara penggunaannya :

1. Moving Average ( EMA 200).


Candlestick wajib melakukan breakout melewati EMA 200 dan candlestick konfirmasi ke – 3 sesuai trend.
Candlestick Merah = Bearish, Candlestick Hijau = Bullish. Berikut contoh candlestick pada indikator EMA 200 :

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
2. Stochastic Oscillator
Setting yang perlu diperhatikan pada indikator adalah :
%K : 5 %D : 3 Smoothing/Slowing : 3 Oversold : 0 – 20 Overbought : 80 – 100
Ketika Grafik sudah menembus (Breakout) Area Oversold atau Overbought maka trend akan terjadi pembalikan
(Reversal). Saat trend mengalami penembusan baru kita bisa membuka perdagangan.

3. Parabolic SAR
Setting indikator ini adalah default yang terdiri dari : Step : 0,02 Max : 0,2
Indikator untuk menunjukkan Trend yang sedang terjadi. Ketika indikator melakukan perlawanan maka Trend
melakukan Reversal dimana inti dari indikator ini adalah candlestick akan menjauhi indikator dan ketika indikator
sebelumnya ditembus oleh body dari candlestick maka Trend terjadi pembalikan. Buka perdagangan ketika candle
mendekati indikator atau awal terjadinya pembalikan untuk menghindari resiko yg akan terjadi.

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
4. Fractal
Fractal terdiri dari 5 Candlestick dimana Candlestick yang Ke – 3 lebih tinggi dari 2 Candlestick sebelumnya dan
juga 2 Candlestick sesudahnya (Termasuk Shadow). Ada juga 2 Strategi Fractal yang perlu kita pelajari yaitu :
- Reversal
- Breakout
Berikut dibawah adalah contoh Fractal saat Bullish & Bearish :

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
Ada 2 Strategi Fractal dan apakah itu? Reversal dan Breakout
- Reversal
Dimana Candlestick Ke – 6 adalah Candle konfirmasi menunjukkan Trend yang akan terjadi selanjutnya.
Candlestick Merah : Bearish, Candlestick Hijau : Bullish.
- Breakout
Tunggu Fractal yang terjadi pada saat ini apakah dapat menembus Fractal sebelum Fractal terdekat atau tidak.
Jika Fractal mampu menembus maka Trend akan terjadi pembalikan, Jika Fractal tidak dapat menembus maka
Trend akan mengalami pelanjutan Trend sebelumnya.

Dibawah adalah contoh gambar strategi Fractal Reversal dan Breakout :

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
5. Envelope
Setting yang perlu diperhatikan pada indikator ini adalah :
Periode : 21 Deviasi : 3% Moving Average : Simple (SMA) dan Close
(Setting dikatakan sesuai jika 95% Candlestick berada didalam indikator).
Indikator ini menunjukkan batas Overbought dan Oversold. Jika Candlestick melakukan penembusan pada indikator
maka Candlestick akan mengalami Trend Pembalikan. Berikut dibawah contoh penggunaan indikator Envelope :

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
6. Bollinger Bands
Indikator ini terdiri dari Upper Bands, Middle Bands & Lower Bands. Indikator ini digunakan untuk
mengidentifikasi Trend yang sedang terjadi. Berikut kegunaan indikator Bollinger Bands :

 Trend Bullish : Candlestick Dominan di area Middle dan Upper Bands.


 Trend Bearish : Candlestick Dominan di area Middle Dan Lower Bands.
 Trend Sideways : Ketika Candlestick tidak dapat menembus Support / Resistance sebelumnya.
 Scalping : Double Top, Double Bottom, Triple Top, Triple Bottom.
 Reversal : Ketika Candlestick menembus Upper (Overbought) / Lower Bands (Oversold).
Berikut dibawah adalah contoh Gambar indikator Bollinger Bands Bullish & Bearish :

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
Berikut dibawah adalah contoh Gambar indikator Bollinger Bands Sideways :

Berikut dibawah adalah contoh Gambar indikator Bollinger Bands Bullish Reversal :

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
Berikut dibawah adalah contoh Gambar indikator Bollinger Bands Bearish Reversal :

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
Candlestick Pattern Cheat Sheet

Created by : Billy Widianto


Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading

Anda mungkin juga menyukai