Saat sedang belajar trading dan masuk ke dalam forum, kamu mungkin akan membaca tentang scalping. Scalping
adalah salah satu strategi yang dilakukan oleh trader dengan membeli kemudian menjual komoditas atau saham
dalam waktu yang singkat. Jangka waktu jual dengan beli bisa berjarak beberapa menit atau beberapa jam.
Scalping adalah strategi yang banyak dipilih oleh trader yang ingin memperoleh keuntungan dengan cepat. Meski
mirip dengan day trading, Scalping cenderung lebih besar modalnya. Selain itu, day trading biasanya dilakukan oleh
trader setiap hari. Berbeda dengan Scalper (Pelaku Scalping) yang hanya melakukan trading dalam waktu sangat
singkat dan bukan dilakukan setiap hari.
Scalper memanfaatkan pergerakan-pergerakan kecil dari komoditas tertentu untuk mendapatkan cuan. Karena tidak
terpengaruh dengan Analisis Fundamental maupun berita, Scalper umumnya sudah punya pola Teknikal tersendiri
yang terdiri dari berbagai indikator. Apa saja itu?
Moving Average
Indikator ini adalah indikator yang paling mudah dan banyak dimanfaatkan oleh para scalper. Hampir semua
platform trading memilikinya. Cara kerjanya cukup gampang termasuk bagi trader baru.
Kamu tinggal menentukan time frame untuk melakukan trading kemudian meletakkan beberapa garis kombinasi
moving average. Uji terlebih dahulu sebelum mengoperasikannya. Salah satu kombinasi yang yang
direkomendasikan adalah SMA 5-8-13 pada chart 2 Menit. Kombinasi ini dianggap ampuh untuk mengidentifikasi
trend kapan kamu harus buy dan sell. Kamu juga bisa memprediksi kapan tren akan berubah arah.
Setelah dioperasikan, kamu akan melihat chart yang naik turun. Ketika tren masih kuat, garis akan menempel pada
SMA 5 atau 8. Kalau sudah mendekati SMA 13, waktunya untuk close karena reversal akan terjadi. Untuk membuka
posisi lagi, kamu harus menunggu sampai semua garis menyatu.
Begitu harganya menyentuh Lower Band, ambil Posisi Buy. Kalau nilai menyentuh Upper Band, pasang Posisi Sell.
Jangan memasang Stop Loss dan Take Profit yang terlalu banyak. Kamu bisa menggunakan perbandingan 10
berbanding 5 pip antara Stop Loss dengan dengan Take Profit.
Perlu diketahui bahwa tidak ada strategi yang benar-benar sempurna untuk trading, termasuk jika kamu
menggunakan Bollinger bands. Indikator ini memang efektif dipakai dalam lingkup Pasar Ranging Atau Sideways.
Sebaliknya kalau dipakai trading saat Trend Bullish / Bearish, kamu malah bisa rugi. Hal ini disebabkan Bollinger
bands kerap kesulitan memindai tembusan band dan itu berpengaruh pada posisi yang akan kamu ambil.
Stochastic Oscillator
Indikator satu ini memiliki cara kerja yang sedikit berbeda dengan dua indikator sebelumnya. Umumnya Scalper
hanya menggunakan indikator ini untuk melengkapi indikator lainnya yang tergabung dalam satu sistem. Jika kamu
mencari rekomendasi, kebanyakan trader andal akan menyarankan kamu menggabungkannya dengan Bollinger
Bands, Moving Average Atau Parabolic SAR.
Adapun kelebihan Scalping adalah kemampuannya Mendatangkan Profit Dalam Waktu Cepat. Tidak seperti long
term yang harus menunggu sampai berhari-hari, dengan scalping kamu bisa mendapatkan keuntungan trading di
hari yang sama.
Kelebihan scalping yang lain adalah kemudahan dalam mengoreksi kesalahan. Ketika kamu menyadari salah open
posisi, kamu bisa mengidentifikasinya. Selanjutnya kamu bisa memilih untuk menutup open position yang lama dan
membuka posisi baru.
Pada dasarnya, Scalping adalah Strategi yang dilakukan dengan Mengandalkan Analisa Teknikal. Jadi kalau kamu
tertarik menjadi Scalper, ada baiknya mulai mendalami strategi teknikal yang kamu anggap punya winning
probability yang menjanjikan. Jika masih bingung, tidak ada salahnya bertanya pada trader andal yang sudah terjun
lebih dulu menjadi Scalper.
Kesimpulan Point A & B adalah Ascending Triangles dicirikan oleh garis tren atas yang datar dan garis tren bawah
yang naik dan menunjukkan kemungkinan penembusan yang lebih tinggi, sedangkan Descending Triangle memiliki
garis tren bawah yang datar dan garis tren atas yang menurun yang menunjukkan kemungkinan akan terjadi
breakdown. Besarnya breakout atau kerusakan biasanya sama dengan tinggi sisi vertikal kiri segitiga atau garis awal
terjadinya pattern.
Symmetrical Triangle terjadi ketika dua garis tren bertemu satu sama lain dan hanya memberi sinyal bahwa
penembusan kemungkinan akan terjadi bukan arahnya.
Bentuk "Pegangan" di sisi kanan cangkir dalam bentuk pullback pendek yang menyerupai pola bagan bendera atau
panji. Setelah pegangan selesai, saham dapat menembus ke tertinggi baru dan melanjutkan trennya lebih tinggi.
Sebuah Cup and Handles digambarkan pada gambar di bawah ini.
Pola chart yang menandakan pembalikan pada umumnya akan muncul di puncak (top) atau dasar (bottom) harga.
Pembentukan Head menandakan upaya buyer yang berhasil mendorong harga lebih tinggi dari sebelumnya (Left
Shoulder). Namun High selanjutnya justru tidak mengungguli Head sehingga terkonfirmasi sebagai Right Shoulder.
Pola ini menandakan kekuatan buyer yang mulai melemah. Dan jika penurunan harga berikutnya sukses menembus
Neckline (Garis Bawah Titik Low), maka besar kemungkinan harga berlanjut dalam downtrend.
Jenis chart ini lebih rumit karena sinyal harganya dapat berpindah ke kedua arah sehingga disebut sinyal bilateral.
Untuk memainkan jenis pola chart ini sebaiknya pertimbangkan dua skenario (baik upside dan downside breakout)
dan letakkan satu order di puncak formasi dan satunya di dasar formasi. Jika salah satu order mulai terancam, Anda
dapat membatalkan order satunya.
Anda perlu berhati-hati pada false break jika Anda mengatur entry order terlalu dekar dengan pembentukan top
atau bottom.
Chart pattern yang termasuk dalam kategori ini adalah:
A. Symmetrical Chart Pattern
Cara mengenali pola dalam teknik chart pattern dan menggunakannya dalam strategi trading
Secara umum ada dua cara yang bisa digunakan untuk mengenali pola chart, yaitu manual dan otomatis. Cara
manual dilakukan dengan mengamati chart dan menarik garis-garis pada pergerakan harga yang membentuk suatu
pola penting. Objek analisa tersebut termasuk vertical line, horizontal line, dan trendline.
Sementara itu cara otomatis dapat digunakan dengan menggunakan jasa penyedia analisa pola chart yang
menyediakan layanan analisa teknis.
Dengan analisa teknikal chart pattern tersebut, Anda bisa menerapkan strategi trading forex dengan lebih mudah.
Pola-pola pembalikan bisa digunakan sebagai sinyal pelengkap dan pola penerusan dapat diandalkan untuk
melengkapi setup strategi trading forex. Untuk entry sebaiknya dilakukan setelah pola selesai terbentuk sehingga
sinyal yang diperoleh lebih valid. Serta berbagai level penting pada pola chart yang bisa dijadikan acuan sebagai titik
stop loss dan take profit.
Manfaat trading menggunakan teknik chart pattern
Analisa teknikal menggunakan teknik chart pattern merupakan metode pengamatan trading pada pergerakan harga
secara langsung. Jika trader sukses memahami teori analisa ini, maka akan lebih mudah untuk memahami kondisi
pasar dan menginterpretasikannya sebagai peluang trading. Pola chart mampu memberikan sinyal terdepan karena
muncul di awal dan menandai pergerakan penting yang ada, baik pembalikan ataupun penerusan.
Created by : Billy Widianto
Instagram : @billywidianto1491 Analisa Teknikal, Indikator & Candlestick Cheat Sheet Trading
Berikut Indikator Beserta Cara Menggunakannya
Sebelum menggunakan indikator yg akan saya tuliskan dibawah pastikan kalian mematuhi dan memahami syarat
dibawah ini :
- Selalu gunakan waktu perdagangan Medium seperti 3 – 5 Menit jika kalian trader broker dengan waktu
terbatas untuk menghindari resiko. Waktu perdagangan bisa semakin pendek ketika chart menunjukkan
trend yg mendukung.
- Time Frame yg terdapat pada contoh gambar adalah Time Frame Daily (Harian). Bisa juga diterapkan ke
Time Frame yang pendek sekitar 1 – 15 Menit.
- Selalu pahami Trend secara Mandiri. Untuk mengurangi resiko tunggu Trend ketika sedang BULLISH atau
BEARISH.
Berikut adalah indikator beserta cara penggunaannya :
3. Parabolic SAR
Setting indikator ini adalah default yang terdiri dari : Step : 0,02 Max : 0,2
Indikator untuk menunjukkan Trend yang sedang terjadi. Ketika indikator melakukan perlawanan maka Trend
melakukan Reversal dimana inti dari indikator ini adalah candlestick akan menjauhi indikator dan ketika indikator
sebelumnya ditembus oleh body dari candlestick maka Trend terjadi pembalikan. Buka perdagangan ketika candle
mendekati indikator atau awal terjadinya pembalikan untuk menghindari resiko yg akan terjadi.
Berikut dibawah adalah contoh Gambar indikator Bollinger Bands Bullish Reversal :