Oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
KENDARI
2022
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan pada jalur pendidikan formal dan pendidikan nonformal pada setiap
kelayakan program dan/atau satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
tersebut dari tahun ke tahun, yang salah satunya adalah diundangkannya Undang-
masyarakat, dan berdaya saing dalam kehidupan global. Visi pendidikan nasional
adalah mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan yang se suai dengan SNP perlu
Oleh karena itu, proses evaluasi terhadap seluruh aspek pendidikan harus
lulusan sesuai standar yang ditetapkan. Standar pendidikan memiliki arti sebagai
suatu acuan dasar oleh setiap penyelenggara dan satuan pendidikan, yang antara
4
Pendidikan
digunakan oleh sebagian besar sekolah jauh di bawah standar yang ditetapkan
ujian nasional dengan hasil ujian sekolah yang lebar menunjukkan bahwa ada
permasalahan dalam instrumen dan metode pengukuran hasil belajar siswa (Dirjen
pendidikan. Dengan adanya standar, dua orang guru tidak akan memberikan
pada hasil (output) yang harus dicapai, tidak sekedar memenuhi target
administratif yang ada dalam petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Adanya
standar atau hasil yang harus dicapai, juga dapat meningkatkan komponen input
dan proses pembelajaran yang dilaksanakan akan lebih efektif sehingga hasilnya
masih sering terdengar terkait dengan pelaksanaan akreditasi BAN S/M, antara
yang sama, namun di beberapa daerah masih terdapat hasil akreditasi pada satuan
ini terjadi karena pemahaman dan keterampilan setiap asesor berbeda-beda tingkat
Semestinya hasil akreditasi BAN S/M dapat dipergunakan sebagai acuan pada
satuan pendidikan yang bersangkutan dalam upaya peningkatan mutu layanan dan
sekaligus layanan pendidikan apa saja yang masih perlu ditingkatkan; dan 3)
Masih ditemukan beberapa asesor yang belum memiliki kualifikasi sesuai yang
kemampuan (teori dan praktik), namun pada kenyataannya belum semua peserta
pelatihan asesor lulus dengan predikat yang memuaskan. Namun, ada beberapa
6
yang dinyatakan lulus bersyarat dan/ atau masih perlu melakukan bimbingan
(2016:411) tidak bermutu karena banyak bukti dan data yang bisa disajikan untuk
menyatakan kondisi sekolah kita memang masih seperti itu, seperti jumlah
sekolah yang telah memenuhi standar nasional pendidikan, kondisi guru dan
fasilitas, apalagi kalau melihat dari sisi prestasi akademik lainnya untuk tingkat
nasional apalagi tingkat internasional. Pastilah sulit untuk bisa bersaing apalagi
harus bersaing tingkat asia tenggara, asia, dan bahkan tingkat dunia. Bahkan
sekolah-sekolah kita pada umumnya masih belum bangkit dari sakitnya. Ada yang
sedang sakit berat, sakit sedang, dan ada pula sejumlah kecil yang sakit ringan.
Dalam kondisi seperti ini tidak mungkin mengharapkan keluarnya mutu. Sebab di
dalam dunia fakta mana ada orang sakit yang bermutu. Karena itu untuk
obat yang tepat kepada masing-masing sekolah sesuai dengan sakitnya itu.
Barulah kemudian mutu dapat diharapkan. Yang menjadi konsentrasi penuh dari
keberhasilan yang dicapai dalam era Orde Baru telah menimbulkan rasa
hanya menuntut pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi juga harga diri dan
Proses akreditasi ini dilakukan secara berkala dan terbuka dengan tujuan
akreditasi provinsi (BAP S/M) yang dibentuk oleh Gubernur.Dalam konteks ini,
merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional Indonesia, tidak terkecuali juga
akreditasi?
akreditasi?
sasaran akreditasi;
adalah:
1.4.1. Manfaat Teoretis. Manfaat teoretis yang diharapkan dari hasil penelitian
temuan yang telah didukung oleh kerangka teoretis dan fakta empiris yang
diuji dengan metode ilmiah. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat
1.4.2. Manfaat Praktis. Secara praktis manfaat yang diharapkan dengan adanya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
berasal dari kata to perform yang mempunyai beberapa masukan (entries) : (1)
permainan ; (4) menggambarkan dengan suara atau alat musik ; (5) melaksanakan
yang tidak sesuai dengan pendidikan dan kemampuan serta pengalamannya akan
produktifitas.
fisik dan non fisik yang sesuai dengan petunjuk, fungsi dan tugasnya yang
11
didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan (Rahadi, 2010 : 4). Hal ini juga
Menurut Ismail (2010 : 46) Kinerja merupakan prestasi yang di capai oleh
tertentu sesuai dengan standar dan kriteria yang telah di tetapkan untuk pekerjaan
keberhasilan pegawai dalam melakukan sesuatu pekerjaan dengan hasil yang baik.
jelas.
dengan standar yang telah di tetapkan dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan
menyempurnakannya.
12
2.2 Akreditasi
setelah di nilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau kriteria
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (22) adalah proses
kelayakan dalam bentuk yang diterbitkan oleh suatu lembaga yang mandiri
dan profesional.
dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
pendidikan anak usia dini dan Pendidikan nonformal berdasarkan kriteria yang
bentuk yang diterbitkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan profesional.
pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis
1. Tujuan Akreditasi
2. Fungsi Akreditasi
masyarakat penggunanya.
sekolah/ madrasah dilihat dari unsur terkait yang mengacu pada SNP beser ta
3. Manfaat Akreditasi
sekolah/madrasah;
2020 : 4)
Menurut I Gusti Oka Yadnya (2020 : 10) fungsi dari setiap pelaksanaan
menyeluruh.
terbatas pada penilaian pada aspek-aspek tertentu tetapi juga meliputi berbagai
akreditasi semua sekolah atau madrasah harus di perlakukan sama dan tidak
dan tidak memandang status sekolah; d) transparan, data dan informasi yang
secara terbuka dan dapat di akses oleh siapa saja yang memerlukannya; e)
jawabkan baik dari sisi penilaian maupun keputusannya sesuai dengan aturan
dan prosedur yang telah di tetapkan; f) efektif, dalam pengertian bahwa hasil
setiap sekolah sesuai dengan kesiapan sekolah (Machali dan Hidayat, 2018 :
242 – 243).
2. Akreditasi di sekolah
f. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Taman Kanak-kanak Luar
16).
c. Visitasi Ke Sekolah/Madrasah
21).
jasa. Barang yang bermutu adalah barang yang bernilai bagi seseorang, barang
tersebut secara fisik sangat bagus, indah elegant, mewah, antik, tidak ada
adalah bahwa mutu dalam konteks “hasil pendidikan” mengacu pada prestasi
yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu. Mutu pendidikan
peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau
memiki kekuatan akidah, jati diri, cerdas, berakhlakul karimah, dan beperan
Output, dinyatakan bermutu jika hasil belajar akademik dan non akademik
dunia kerja, gaji wajar, semua pihak mengakui kehebatan lulusan dan merasa
Pendidikan adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari
organisasi yang efektif; 7) dukungan masyarakat dan orang tua siswa (Fadhli,
2017 : 219).
Indonesia, ada delapan standar yang menjadi kriteria minimal tersebut yaitu:
2. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
jabatan.
bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
23
sekolah adalah suatu upaya dari pemerintah untuk menjamin mutu pendidikan
yang diakreditasi.
tata kelola yang diperlukan BAN S/M dan BAP S/M serta UPA, sehingga
Penelitian juga oleh Zulkifili (2015 : 190) Hasil akrediasi madrasah oleh
BAP S/M akan sangat bermanfaat bagi madrasah yang bersangkutan untuk
nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, berdasarkan kriteria yang
yang diterbitkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan profesional. Kebijakan
Mutu Pendidikan
BAB III
27
METODOLOGI PENELITIAN
Tenggara. Jalan D.I Panjaitan No. 83, Lepo-Lepo Kota Kendari. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan juli 2022 dan berakhir pada bulan September 2022.
Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif (Sugiyono, 2016 : 9), yaitu untuk
mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian. Dalam penelitian
sumber data pada penelitian ini adalah Ketua dan anggota Badan Akreditasi
Pelaksana Akreditasi (KPA) Kepala sekolah dan staff sekretariat BAN S/M
Sulawesi Tenggara.
3.4.1 Observasi
dengan teknik yang lain. Dalam hal ini observasi dilakukan dengan
3.4.2 Wawancara
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis Spradley yaitu model analisis data kualitatif yang di kemukakan oleh
James Spradley pada tahun 1980. Spradley mengemukakan empat tahapan dalam
tentang situasi sosial yang diteliti atau obyek penelitian. Data diperoleh
dari grand tour dan minitour quenstions. Hasilnya adalah gambaran umum
menjadi cover temn oleh peneliti dapat diurai secara lebih rinci dan
mendalam.
kesenjangan yang kontras dalam domain. Data ini dicari melalui observasi,
Setelah ditemukan kesamaan ciri atau kesamaan pola dari data dari
analisis komponensial.
temuan peneliti. Setelah analisis yang sama dilakukan pada data hasil
271) meliputi, uji kredibilitas data, uji transferability, uji dependability, dan uji
confirmablity. Dalam penelitian ini digunakan uji kredibilitas data untu menguji
dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
3.6.3 Triangulasi
Daftar Rujukan
Ismail, Muh. Ilyas. 2010. Kinerja dan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran.
Jurnal Lentera Pendidikan. 13 (1). 44 – 63.
Kemdiknas. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63, Tahun 2009
tentang Sistem. Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta.
36
Rahadi, Dedi Rianto. 2010. Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia. Malang :
Tunggal Mandiri Publishing.
Suti, Marus. 2011. Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Pendidikan. Jurnal
Medtek. 3 (2).
Subijanto dan Siswo Wiratno. 2012. Analisis Kinerja Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 18 (3). 310-318.
Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Reset Pendidikan, Jakarta:
Bumi Aksara,
Zakaria. 2016. Menuju Sekolah yang Berdaya Saing di Era Mea. Artikel Ilmiah di
Proceding Seminar Nasional Pendidikan. Bengkulu: Program Studi
37
Yadnya, I Gusti Agung Oka. 2020. Kiat Sukses Menyiapkan Akreditasi Sekolah.
Jakarta : Guepedia.